Share

Bab 100 - Interupsi

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-16 11:27:05
Saat Ryan dan Adel tiba di depan pintu, mereka menyadari Paman Wong dan Bibi Sandra sedang sibuk memasak. Aroma lezat menguar dari dapur kecil itu, membuat perut Ryan berbunyi pelan.

Begitu melihat kedatangan mereka, perhatian Bibi Sandra langsung teralihkan. Matanya melebar takjub saat melihat Adel, mulutnya ternganga.

Dalam sepuluh tahun menjalankan warung ini, ia tak pernah menyangka akan melihat dua wanita secantik bidadari dalam sehari.

"Akhirnya kamu di sini, Ryan," ujar Bibi Sandra, suaranya dipenuhi kecemasan. "Oh tidak, mengapa kamu mengundang orang penting seperti mereka ke tempat kita? Mereka mungkin terbiasa makan di hotel-hotel besar, bagaimana mungkin kamu membawa mereka ke tempat kumuh seperti ini..."

Ryan tersenyum menenangkan, melambaikan tangannya santai. "Tidak masalah, Bi. Aku tidak mengundang mereka hanya untuk berdiskusi. Bukankah aku sudah makan cukup banyak di sini untuk tahu seberapa lezat masakanmu? Aku jamin mereka akan terkesima!"

Pujian itu membuat pipi Bi
Rianoir

Terima Kasih Kak Agus, Kak Ian, dan Kak Rubei' atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini, jumlah total akumulasi mencapai 10 Gem, WOW! yang artinya ada 2 bab bonus lagi! (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 16-10-2024 (siang) : 0 Gem (reset) Nah, karena hari ini ada total 3 bab bonus, kalian ingin othor merilis ketiganya hari ini, atau 2 bab bonus hari ini dan satu bab sisanya besok? Othor sanggup kok rilis semuanya hari ini. Tolong balas di kolom komentar bab ini ya, othor tunggu sampai jam 6 malam. Jika tidak ada komentar, maka opsi kedua othor pilih (2 bab bonus rilis hari ini, dan sisanya besok). terima kasih. Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 14
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
robykurniawan884
rilis hari ini aja
goodnovel comment avatar
Rianoir
oke, othor rilis semua hari ini, terima kasih(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧
goodnovel comment avatar
Agus Nur Isa
rilis semua hari ini ya thor, ceritanya makin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 101 - Keributan

    Suasana yang tadinya santai kini berubah tegang dalam sekejap. Ryan merasakan perubahan atmosfer itu, namun ekspresinya tetap tenang. Ia melirik Adel yang duduk di sampingnya, menangkap kilatan kekhawatiran di mata gadis itu."Adel? Jalang kecil?" Jeremy bergumam, alisnya berkerut dalam. Ia menatap Ryan, mencari penjelasan, namun yang ia temukan hanyalah ketenangan yang aneh di wajah pemuda itu.Dengan gerakan cepat, Jeremy berpaling ke arah Jorel yang duduk di sudut ruangan. Matanya berkilat marah saat ia berkata, "Jorel, singkirkan orang-orang yang tidak penting ini! Jangan menahan diri, aku akan melindungimu jika terjadi sesuatu."Jorel mengangguk tegas. "Baik Tuan!" Ia bangkit dan pergi keluar tanpa ragu.Ryan mengamati kepergian Jorel dengan mata setengah terpejam. Ia sudah bisa menebak siapa yang membuat keributan di luar sana. Matanya berkilat berbahaya, campuran antara kemarahan dan... kegelian? 'Apakah kedua wanita itu ingin mati?' pikirnya. 'Mengapa mereka terus-menerus me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 102 - Keributan Yang Semakin Memanas

    Ketika Adel berjalan keluar warung, ia terkejut melihat sopir CEO Jeremy menampik tangan Lenny dengan kasar. Langkahnya terhenti sejenak, matanya melebar menyaksikan adegan di hadapannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa sopir CEO Jeremy akan benar-benar melakukan kekerasan fisik. 'Apakah sopir sekarang selalu siap untuk menghajar seseorang?' pikir Adel, setengah takjub setengah ngeri. Meskipun ia tidak mengenal Lenny Trez secara pribadi, Adel tahu bahwa gadis itu berasal dari keluarga kaya raya. Jelas bukan seseorang yang seharusnya berurusan dengan seorang sopir, tidak peduli seberapa berani atau terlatihnya sopir itu. Ketika Lenny melihat Adel, matanya langsung menyipit penuh kebencian. Ia menoleh ke arah pria berjas yang masih tampak murka, dan seketika menyadari bahwa pria itu ada di sini untuk membela Adel. Kenyataan itu semakin membakar amarahnya. "Yo," Lenny mendesis, suaranya penuh racun, "apakah wanita jalang ini merasa dirinya hebat hanya karena dia mendapatkan du

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 103 - Kedatangan Brian Trez

    Adel terkejut mendengar kata-kata Jorel. Dia tidak bisa membayangkan seorang sopir berani mengatakan kata-kata seperti itu! Matanya melebar, menatap pria berjas itu dengan campuran kekaguman dan kebingungan. Namun, Adel bukanlah orang bodoh. Ia segera menyadari bahwa keberanian Jorel pasti bersumber dari perintah Jeremy tadi. Atau mungkin... 'Mungkinkah ini permintaan Ryan?' pikirnya. 'Keluarga Blackwood benar-benar memperlakukan Ryan dengan baik!' Pikiran itu membuatnya penasaran. Apa sebenarnya yang telah dilakukan Ryan sehingga seorang sopir rela mempertaruhkan nyawanya untuk melindunginya? Dan yang lebih mengejutkan lagi, bagaimana bisa seseorang seperti Jeremy bersikap tunduk kepada Ryan? Tiba-tiba, sebuah realisasi menghantam Adel. Lima tahun telah berlalu. Ryan yang dulu dianggap tidak berguna oleh ribuan orang kini telah berubah total. Sosoknya yang sekarang begitu misterius dan berkuasa. 'Apa yang terjadi padanya selama lima tahun terakhir ini?' Adel bertanya-tany

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 104 - Ryan Kembali Menghajar Orang

    Ketika Lenny Trez mendengar suara ayahnya, seluruh tubuhnya gemetar dan berpura-pura kesakitan saat dia berjalan merangkak mendekat. "Ayah, syukurlah Ayah datang! Jika Ayah datang lebih lambat, aku pasti sudah dibunuh oleh orang-orang ini!" ujarnya seraya menitikkan air mata buaya. Brian Trez bergegas menghampiri putri kesayangannya, wajahnya dipenuhi amarah dan kekhawatiran. Ia membopong Lenny dengan hati-hati, lalu berpaling ke arah pengawal-pengawalnya dengan tatapan bengis. "Bersihkan semua sampah di tempat ini!" perintahnya dengan suara menggelegar. "Habisi semua orang dari warung ini! Orang yang bertanggung jawab atas luka putriku harus mati!" Jorel, yang masih berdiri di ambang pintu, merasakan gelombang ketakutan merayapi tulang punggungnya. Namun, tekadnya untuk melindungi warung ini—tempat yang dipilih Tuan Ryan—membuatnya tetap tegak. Ia merentangkan kedua tangannya, berusaha menghalangi jalan masuk dengan tubuhnya. Sayangnya, Jorel bukanlah tandingan bagi para pen

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 105 - Konsekuensi

    "Membatalkan semua kerja sama? Apakah Jeremy sudah gila? Dia berbicara tentang proyek bernilai ratusan miliar Nex di sini! Dan proyek tersebut dibatalkan begitu saja? Itu semua karena aku telah menyinggung Tuan Ryan?" Pikiran Brian Trez berpacu, berusaha memahami situasi yang tiba-tiba berubah drastis ini. Ia tidak ingat perbuatan apa yang telah menyinggung seorang pria bernama Tuan Ryan. Bahkan, ia yakin baru pertama kali mendengar nama itu. Brian baru saja hendak membuka mulut untuk bertanya ketika Jeremy melangkah mendekati Ryan dan berbisik, "Tuan Ryan, tolong biarkan saya menangani ini." Suasana di sana seketika berubah. Semua mata tertuju pada Jeremy dan Ryan, dipenuhi keterkejutan dan kebingungan. 'Apakah Jeremy baru saja berbicara dengan nada yang sangat sopan kepada seorang pemuda?' pikir Brian, matanya menyipit curiga. 'Tuan Ryan? Berapa umur orang ini? Mengapa Jeremy memanggilnya Tuan Ryan?' Otak Brian yang terlatih untuk bisnis mulai menganalisis situasi. Mobil mew

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 106 - Kebenaran Masa Lalu

    Tubuh Brian Trez menegang. Dia tentu saja mengerti apa yang dimaksud Ryan. Perkataan terakhir itu bukan sekadar ancaman, tapi juga perintah yang tak terbantahkan. Keringat dingin mengucur di dahinya saat ia melirik putrinya yang tergeletak di tanah dalam kondisi menyedihkan.Brian menggertakkan giginya, berusaha menekan emosi yang bergejolak dalam dadanya. "Tuan Ryan, saya mengerti," ujarnya dengan suara bergetar.Begitu Ryan menghilang ke ruang pribadi, Brian melirik para pengawalnya sebelum menunjuk ke arah Sophia dan Lenny. "Seret mereka pergi dari sini," perintahnya dengan nada dingin yang tak pernah mereka dengar sebelumnya.Lenny Trez, yang mulai menyadari apa yang akan terjadi, memberontak dengan sekuat tenaga. Matanya dipenuhi kengerian dan ketidakpercayaan. "Ayah, apa yang kau lakukan?" teriaknya putus asa. "Aku putrimu! Kau benar-benar—"Tanpa ragu, Brian menampar putrinya sendiri, membungkam jeritannya. Ia tahu bahwa jika ia tidak menangani masalah ini dengan baik, bukan h

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 107 - Rencana

    "Ryan..." Suara lembut Adel memecah keheningan yang mencekam. Sebelum Ryan sempat sepenuhnya tenggelam dalam aura pembunuh yang mengancam memenuhi ruangan, Adel menempelkan tangannya yang halus di atas tangan Ryan. Seketika, arus kehangatan mengalir melalui tubuh Ryan, menariknya kembali ke realitas. Ia mengerjapkan mata, seolah baru tersadar dari mimpi buruk. Matanya menyapu ruangan, melihat ekspresi tegang di wajah Jeremy dan Melanie. "Maaf," ujar Ryan dengan senyum minta maaf. "Aku baru saja teringat sesuatu yang terjadi lima tahun lalu." Jeremy mengangguk paham. Sebagai seorang pebisnis ulung, ia bisa membayangkan kebencian macam apa yang akan muncul dari pemusnahan sebuah keluarga. Setelah berpikir sejenak, ia memberanikan diri bertanya, "Tuan Ryan, apakah Anda kembali ke Golden River kali ini untuk memberi Langdon Group perhitungan?" Ryan mengangguk pelan. "Bisa dibilang begitu," jawabnya tenang. "Bagaimanapun, Golden Dragon Group adalah hasil kerja keras ayahku. Sebag

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 108 - Tidak Percaya

    Saat Ryan makan di restoran Paman Wong sebelumnya, ia sudah menyadari ada beberapa orang yang membuntutinya. Namun Ryan tidak merasakan adanya hawa membunuh. Ia menduga bahwa mereka membuntutinya untuk melindungi Ryan secara diam-diam. Instingnya mengatakan bahwa mereka mungkin adalah bawahan Lancelot. Ryan melirik ke luar jendela taksi, pikirannya menerawang. 'Sepertinya sudah waktunya aku berhenti bersembunyi dari Lancelot,' pikirnya. 'Aku akan mencari kesempatan untuk bertemu dengannya saat tiba di rumah nanti.' Taksi berhenti di lampu merah di depan One Icon. Adel, yang sedari tadi diam, tiba-tiba membuka jendela dan menjulurkan kepalanya keluar. Matanya terpaku pada kompleks kondominium mewah yang menjulang tinggi di pusat kota Golden River. "Ryan," ujar Adel dengan nada penuh kekaguman, "menurutmu berapa tahun aku harus bekerja agar bisa membeli tempat seperti itu? Dan, hei, kira-kira apa orang bisa melihat seluruh Golden River dari lantai atas One Icon? Pasti rasanya se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 713 - Gunung Agios Oros

    Sebelum tahun 2001, gunung ini hanyalah gunung biasa di sebelah barat Kota Silverbrook. Namun setelah itu, berbagai peristiwa aneh mulai terjadi di Gunung Agios Oros.Seratus orang menghilang tanpa jejak. Di malam hari, puncak gunung sering diselimuti api misterius, sementara badai petir terus-menerus menyambar sepanjang tahun. Meski fenomena supernatural ini jelas di luar kendali manusia biasa, pemerintah Silverbrook dan kepolisian setempat seolah tidak berdaya menghadapinya.Akhirnya pemerintah memutuskan menutup akses ke Gunung Agios Oros. Tembok tinggi dibangun di kaki gunung dan tentara ditempatkan untuk berjaga sepanjang waktu. Selama tidak ada yang berusaha mendaki gunung itu, setidaknya tidak akan ada korban jiwa lagi.Beberapa orang nekat tetap mencoba menyelidiki misteri gunung tersebut. Namun belum jauh mereka mendaki, kedua kaki mereka akan patah atau retak secara misterius. Kejadian mengerikan ini akhirnya membuat semua orang jera.Setelah lebih dari satu dekade, stat

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 712 - Peringatan

    "Ini hanya peringatan," ujar Ryan tenang namun mengandung ancaman. "Jika kalian berani menggangguku lagi atau mengikutiku, kujamin nasib kalian akan jauh lebih menyedihkan dari mereka."Ia berhenti sejenak sebelum menambahkan, "Aku hanya akan mengatakannya sekali."Ryan mengambil puntung rokok yang masih menyala dari atap taksi. Dengan gerakan ringan, dia menjentikkan jarinya. Puntung rokok itu melesat bagai peluru api ke arah tertentu.Buk!Suara tubuh ambruk terdengar–sang pengemudi taksi tewas seketika.Tanpa mengatakan apapun lagi, Ryan membuka pintu mobil dan duduk di kursi pengemudi. Taksi itu melaju meninggalkan lokasi pembantaian menuju hotel mereka.Setelah Ryan pergi, beberapa sosok muncul dari kegelapan. Meski hanya segelintir, setiap dari mereka memiliki kekuatan yang mampu mengguncang seluruh Kota Silverbrook."Tuan Besar, apakah kita masih harus melacak Ryan?" tanya seorang pemuda bermata tajam pada lelaki tua di sampingnya.Sang lelaki tua menatap genangan darah di t

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 711 - Membantai Para Pemburu

    Ryan keluar dari taksi dengan tenang dan berkata pada Wendy, "Tetaplah di dalam mobil. Kau bisa memainkan ponselmu sebentar sampai aku selesai. Setelah aku membereskan mereka, kita akan kembali ke hotel."Melihat wajah Wendy yang memucat ketakutan, Ryan segera membentuk segel tangan dan mengetuk body taksi. Seketika itu, cahaya keemasan menyambar, membentuk penghalang pelindung di sekeliling kendaraan itu.Sambil bersandar santai di taksi, Ryan mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Kepulan asap rokok mengambang di udara malam yang dingin.Dari kegelapan, seorang pria berwajah tampan berkacamata melangkah maju. Meski penampilannya elegan, aura membunuh yang menguar dari tubuhnya begitu pekat–jelas dia telah membunuh ratusan orang dengan tangannya sendiri.Pria itu memandangi foto di tangannya lalu menatap Ryan dengan mata berbinar penuh kegembiraan yang nyaris fanatik. "Kau Ryan Pendragon?""Sepertiny

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 710 - Mulai Diburu

    Philip Bark menghela napas panjang. Meski sudah menduga hasilnya akan seperti ini, dia tetap berkata, "Ryan, tidak apa-apa jika kau tidak mau mengatakannya. Setiap praktisi memiliki rahasianya masing-masing.""Tapi aku tetap akan menyebarkan rumor bahwa ada sekte kuat yang mendukungmu. Setidaknya itu bisa membingungkan beberapa pihak.""Awalnya aku berniat membantumu lebih jauh, tapi sepertinya itu berlebihan. Sisanya bergantung padamu sepenuhnya. Yang bisa kujanjikan hanyalah suara menentang dalam  voting konferensi meja bundar nanti."Nada suara Philip Bark dipenuhi ketidakberdayaan. Ini adalah bantuan maksimal yang bisa dia berikan untuk membentuk hubungan baik dengan Ryan."Zend, antar tamu kita keluar," tambahnya pada Zend Bark.Tepat pada saat itu, seorang pria paruh baya bergegas masuk ke ruangan. Dengan tergesa dia membisikkan sesuatu ke telinga Guardian yang masih berdiri.Beberapa detik kem

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 709 - Menggali Identitas Ryan

    Saat Wendy berdiri dan hendak pergi, tiba-tiba Ryan menarik tangannya.."Dia temanku," ucap Ryan tegas. "Kalau dia tidak ada hubungannya, aku juga akan pergi."Mata Ryan menatap Guardian itu tanpa gentar. "Wendy, duduklah."Wendy melirik Ryan sekilas sebelum menurut dan duduk di sampingnya. Meski Philip Bark tampak tidak keberatan, ekspresi Guardian lainnya berubah masam. Dia pernah mendengar rumor tentang kesombongan Ryan, dan sekarang dia bisa melihat kebenarannya.Zend Bark yang menyadari ketegangan di udara bergegas mencairkan suasana. "Patriark, kurasa kau datang ke sini bukan hanya untuk minum kopi, kan?"Philip Bark mengangguk sebelum menatap Ryan dengan serius. "Aku sudah tahu apa yang terjadi. Meski kau tidak memulai konflik ini, seharusnya kau tidak membunuh Guardian itu. Kau bisa saja melukainya, tapi tidak sampai membunuhnya."Dia menyesap tehnya sejenak sebelum melanjutkan. "Kau juga seharusnya tidak memenggal ketiga murid Zeke Fernando. Sekarang dia mengusulkan agar ka

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 708 - Kedai Kopi Sembilan Naga

    "Apakah kamu tahu lokasi pastinya? Dan siapa yang menemaninya? Apakah ada Praktisi atau tetua bersamanya?" tanya Zeke Fernando. Inilah yang paling mengkhawatirkannya–kemungkinan Ryan membawa bantuan dari sekte asalnya.Pria berjubah itu menggeleng. "Kami belum mendapat informasi detail lokasinya. Saya akan mengirim orang untuk menyelidiki lebih lanjut.""Mengenai pendampingnya, pemuda ini memang bersama seseorang m–seorang wanita cantik. Namun dia hanyalah dosen bahasa Inggris di Universitas Negeri Riverdale, tanpa latar belakang seni bela diri."Bibir Zeke Fernando melengkung membentuk senyum mengejek. "Jadi Ryan cukup playboy rupanya. Heh, karena dia tidak sabar untuk mati, aku akan memenuhi keinginannya!""Bawa beberapa murid ke kaki gunung dan sebarkan berita ini–siapapun yang bisa membawa kepala Ryan akan mendapatkan perlindungan abadi dari Gunung Agios Oros!""Aku ingin lihat berapa lama bocah sombong itu bisa bertahan!"Mata pria berjubah itu berkilat tajam. Perintah ini bukan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 707 - Perubahan Sikap Jason

    "Ketua Guild, kami pasti akan menyelesaikannya!" Jason Quentin mengangguk antusias. "Tapi Guild Round Table punya banyak dana. Kami tidak butuh kartu ini...""Ambil saja. Kalian membutuhkannya sekarang. Aku tidak ingin orang-orangku hidup seperti ini," Ryan memotong tegas. "Dan aku berharap sebelum aku pergi, kamu akan menjadi lebih kuat."Setelah memberikan instruksi terakhir, Ryan melangkah keluar villa. Bagaimanapun, dia tidak nyaman meninggalkan Wendy sendirian terlalu lama di hotel dalam kondisinya saat ini.Jason Quentin dan para ahli lainnya menatap punggung Ryan dengan bingung. Ketua Guild yang baru ini terlalu ambisius. Namun mereka tidak berpikir itu mustahil. Bagaimanapun, kekuatan Ketua Guild sudah terbukti saat menghadapi praktisi Keluarga Lux beberapa saat lalu. Para praktisi saling memandang dan mengangguk dengan sungguh-sungguh. Tampaknya mereka semua memikirkan hal yang sama–ke manapun Ketua Guild melangkah, mereka akan mengikuti.**Di Hotel Ritz Charlton, Ryan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 706 - Dalang Sang Penyerang

    "Aku dari Keluarga Lux," dia tergagap saat merasakan cengkeraman di lehernya menguat. "Kau tidak bisa menyentuhku! Lagipula, sekteku berada di kedalaman Gunung Langit Biru. Jika kau berani membunuhku, aku jamin kau akan..."KRAK!Sebelum bisa menyelesaikan ancamannya, Ryan telah mematahkan lehernya tanpa ragu. Keluarga Lux–itulah informasi yang dia butuhkan. Selain itu, pria ini tak punya nilai lain.Ryan berbalik menghadap para praktisi Guild Round Table yang terluka. "Salam, Ketua Guild!"Kali ini sapaan mereka dipenuhi hormat yang tulus. Setelah melihat kekuatan Ryan secara langsung, mereka yakin inilah sosok pemimpin yang mereka butuhkan.Ryan yang sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini hanya berkata datar, "Ini pertama kalinya aku ke sini, jadi aku tidak mengerti situasimu saat ini. Tapi aku akan berada di sini selama beberapa hari. Jika kalian mengalami kesulitan, kalian bisa menghubungiku."Matanya menyapu ruangan sebelum melanjutkan, "Juga, siapa yang bisa memberitah

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 705 - Menghajar Sang Penyerang

    BRAKK!Pintu baja tebal itu terkoyak seperti kertas. Jason Quentin yang baru akan masuk menyipitkan mata merasakan niat membunuh yang pekat. Dengan sigap dia melancarkan pukulan!BOOM!Kedua kekuatan bertabrakan dahsyat! Gelombang kejut menyebar ke segala arah, membuat dinding-dinding bergetar. Jason Quentin merasakan darahnya bergolak, organ-organ dalamnya terguncang hebat."Siapa kamu?" dia mendesis, namun sebelum sempat bereaksi lebih jauh, pria berjas telah muncul di belakangnya.WHUUSH!Telapak tangan menghantam punggung Jason Quentin tanpa ampun. Darah segar menyembur dari mulutnya saat tubuhnya terpental, mendarat di antara rekan-rekannya yang terluka.Kekuatan pria ini benar-benar di luar nalar! Bagaimana mungkin mereka melawan praktisi selevel ini?"Siapa aku?" Pria berjas tertawa dingin. "Aku datang dari Gunung Langit Biru. Kenapa aku membunuhmu? Kurasa orang mati memang berhak tahu. Seseorang telah membayar mahal untuk semua nyawa kalian."Sebuah pedang muncul di tang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status