Share

Bab 107 - Rencana

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-10-17 19:06:22
"Ryan..."

Suara lembut Adel memecah keheningan yang mencekam.

Sebelum Ryan sempat sepenuhnya tenggelam dalam aura pembunuh yang mengancam memenuhi ruangan, Adel menempelkan tangannya yang halus di atas tangan Ryan.

Seketika, arus kehangatan mengalir melalui tubuh Ryan, menariknya kembali ke realitas.

Ia mengerjapkan mata, seolah baru tersadar dari mimpi buruk. Matanya menyapu ruangan, melihat ekspresi tegang di wajah Jeremy dan Melanie.

"Maaf," ujar Ryan dengan senyum minta maaf. "Aku baru saja teringat sesuatu yang terjadi lima tahun lalu."

Jeremy mengangguk paham. Sebagai seorang pebisnis ulung, ia bisa membayangkan kebencian macam apa yang akan muncul dari pemusnahan sebuah keluarga.

Setelah berpikir sejenak, ia memberanikan diri bertanya, "Tuan Ryan, apakah Anda kembali ke Golden River kali ini untuk memberi Langdon Group perhitungan?"

Ryan mengangguk pelan. "Bisa dibilang begitu," jawabnya tenang. "Bagaimanapun, Golden Dragon Group adalah hasil kerja keras ayahku. Sebag
Rianoir

ini bab bonus kedua hari ini. kurang satu lagi (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 17-10-2024 (Malam) : 1 Gem Yuk yang mau nyicil untuk bab bonus besok, kurang 4 Gem lagi nih (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) Selamat membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 18
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 108 - Tidak Percaya

    Saat Ryan makan di restoran Paman Wong sebelumnya, ia sudah menyadari ada beberapa orang yang membuntutinya. Namun Ryan tidak merasakan adanya hawa membunuh. Ia menduga bahwa mereka membuntutinya untuk melindungi Ryan secara diam-diam. Instingnya mengatakan bahwa mereka mungkin adalah bawahan Lancelot. Ryan melirik ke luar jendela taksi, pikirannya menerawang. 'Sepertinya sudah waktunya aku berhenti bersembunyi dari Lancelot,' pikirnya. 'Aku akan mencari kesempatan untuk bertemu dengannya saat tiba di rumah nanti.' Taksi berhenti di lampu merah di depan One Icon. Adel, yang sedari tadi diam, tiba-tiba membuka jendela dan menjulurkan kepalanya keluar. Matanya terpaku pada kompleks kondominium mewah yang menjulang tinggi di pusat kota Golden River. "Ryan," ujar Adel dengan nada penuh kekaguman, "menurutmu berapa tahun aku harus bekerja agar bisa membeli tempat seperti itu? Dan, hei, kira-kira apa orang bisa melihat seluruh Golden River dari lantai atas One Icon? Pasti rasanya se

    Last Updated : 2024-10-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 109 - Pergi Ke Royal Club

    Selly Hilton menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. Ia sudah berusaha tidur, namun setiap kali dirinya memejamkan mata, bayangan kepala James York yang mengerikan selalu menghantui pikirannya. Dengan frustrasi, ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela. Pemandangan permukaan air danau yang berkilauan di bawah langit malam berbintang biasanya membuatnya tenang, tapi tidak kali ini. Pikirannya dipenuhi oleh misteri yang belum terpecahkan. Ia takut, kepalanya akan berada di situasi yang sama seperti James York. Selly telah mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki keluarganya untuk menyelidiki kasus James York. Namun, saat hasil penyelidikaan sudah dekat dengan kebenaran, seolah-olah ada tangan tak kasat mata yang menyapu bersih semua petunjuk. Bahkan jejak sekecil apa pun lenyap tanpa bekas. "Siapa?" gumam Selly, mengepalkan tangannya. "Siapa yang memiliki kekuatan sebesar ini?" Sebagai anggota Keluarga Hilton, keluarga nomor satu di Golden Ri

    Last Updated : 2024-10-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 110 - Dikira Pelayan

    Saat Ryan keluar dari kamar mandi, ia bertemu dengan seorang wanita muda cantik yang sedang membawa teh dan makanan ringan menuju kamar pribadi tempatnya menunggu. Wanita itu, dengan rambut hitam panjang yang tergerai rapi dan seragam elegan khas Royal Club, terlihat sedikit terkejut melihat Ryan.Ryan, yang tidak ingin diganggu di dalam kamar pribadinya, berkata dengan nada tenang namun tegas, "Berikan padaku. Aku akan membawanya sendiri."Pelayan cantik itu tampak ragu sejenak. Meski belum pernah ada kasus seperti ini sebelumnya, ia tahu betul bahwa pria di hadapannya adalah tamu penting yang menempati kamar pribadi. Dengan senyum sopan, ia mengangguk dan dengan hati-hati menyerahkan nampan itu kepada Ryan."Tuan Ryan," ujarnya lembut, "jika Anda membutuhkan sesuatu, Anda tinggal menekan tombol di meja."Ryan mengangguk singkat, mengambil alih nampan dengan mudah. Ia bisa melihat kekaguman samar di mata pelayan itu, mungkin terkejut dengan kesopanan dan kerendahan hatinya. Tapi Ry

    Last Updated : 2024-10-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 111 - Dikira Pelayan (II)

    Tidak peduli seberapa sukses pelayan ini, dia tidak akan pernah bisa mencapai posisinya saat ini. Banyak jalan menuju Roma, tetapi beberapa orang lahir di Roma! Dia, Selly, adalah salah satu orang tersebut!Selly menatap Ryan dengan campuran rasa kasihan dan superioritas. Dalam benaknya, tak peduli seberapa keras pria ini bekerja, ia tak akan pernah bisa mencapai level Keluarga Hilton. Beberapa orang memang ditakdirkan untuk berada di puncak, sementara yang lain harus berjuang seumur hidup hanya untuk sekadar bertahan hidup.Selly mengamati Ryan dari atas ke bawah, mencatat setiap detail penampilannya. Meski pakaiannya terlihat rapi dan kasual, jelas bukan dari merek ternama. Rambutnya yang sedikit berantakan menambah kesan 'pekerja keras' yang, menurut Selly, cocok untuk seorang pelayan."Ya?" Suara dingin Ryan memecah lamunan Selly. Meski wanita di hadapannya cantik dan angkuh, Ryan sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan.Selly, sedikit terkejut dengan nada dingin Ryan, mengan

    Last Updated : 2024-10-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 112 - Ketua Guild?

    Sang Manajer melihat sosok Selly yang menjauh dan tidak banyak berpikir. Ia berdiri di pintu, menunggu kedatangan Lancelot dengan perasaan campur aduk. Sudah setahun penuh ia tidak bertemu dengan Tuan-nya itu. Jika bukan karena Lancelot, ia mungkin sudah berubah menjadi tumpukan tulang putih dan tidak akan berada di posisinya sekarang. Tepat semenit kemudian, sosok pria kekar muncul di ujung koridor klub. Pria itu memiliki potongan rambut cepak dan wajah yang tegas. Tatapan matanya dingin dan ekspresinya berwibawa, memancarkan aura otoritas yang tak terbantahkan. Lancelot mengenakan kemeja hitam dengan kerah yang sedikit terbuka, lengan kemejanya digulung hingga siku, memamerkan lengan berotot yang kuat. Di belakangnya, dua lelaki tua mengikuti dengan langkah ringan namun penuh kewaspadaan. Tatapan mereka tajam, seolah siap menghadapi ancaman apa pun yang mungkin muncul. Ketika Sang Manajer melihat sosok Lancelot, ia langsung menegakkan tubuhnya. Dengan penuh hormat, ia me

    Last Updated : 2024-10-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 113 - Takdir

    Ryan menatap medali itu cukup lama sebelum akhirnya mengembalikannya kepada Lancelot. "Kamu memesan ini secara khusus, kan? Kenapa kamu menempelkan wajahku di situ?" Lancelot menggelengkan kepalanya dengan cepat, ekspresinya serius. "Ketua Guild, ini salah paham. Benda ini punya sejarah yang sudah ada sejak seratus tahun lalu! Bagaimana bisa aku meninta seseorang untuk dibuat khusus? Kalau Anda tidak percaya, Anda bisa meminta penilai ahli untuk memeriksanya!" Ekspresi Ryan berubah serius. Meskipun ia telah menguasai beberapa mantra yang dapat mengintip rahasia surgawi, secara teori mustahil baginya untuk melihat seratus tahun ke masa depan. Terlalu banyak variabel yang hadir selama periode itu, jadi siapa yang dapat mendeduksi situasi dari seratus tahun yang lalu dengan pasti? "Di mana kamu mendapatkan ini?" tanya Ryan, masih penasaran dengan keseluruhan hal itu. Lancelot menarik napas dalam-dalam sebelum mulai menjelaskan, "Ketua Guild, medali ini adalah pusaka keluargaku, satu-

    Last Updated : 2024-10-19
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 114 - Sedikit Pelajaran

    Selly segera tiba di depan Ryan. Dia menatap lurus ke arahnya dan berkata dengan dingin, "Jika kamu berlutut dan meminta maaf padaku sekarang, aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup." Ryan menatap Selly dengan ekspresi tenang, seolah ancaman itu tak lebih dari angin lalu. Sudut bibirnya terangkat sedikit, membentuk senyum tipis yang sulit diartikan. "Berlutut? Meminta maaf? Maaf, tapi aku tidak mengerti bahasa apa yang kau gunakan, Nona Hilton," ujarnya santai, nada suaranya sedikit mengejek. Selly menggertakkan giginya, amarah berkobar di matanya. Bagaimana mungkin seorang pelayan berani bersikap kurang ajar padanya? "Kau..." geramnya, tangan terkepal erat di sisi tubuhnya. Ryan mengabaikan amarah Selly. Ia berbalik, melangkah pergi dengan tenang. Pikirannya sudah melayang ke hal lain yang lebih penting. "Sepertinya aku harus membeli mobil," gumamnya pada diri sendiri. "Setidaknya aku bisa menggunakannya sebagai alat transportasi. Mencari taksi di jam segini bisa

    Last Updated : 2024-10-19
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 115 - Salah Orang

    Saat itu pukul satu pagi, dan kegelapan masih menyelimuti area sekitar kompleks apartemen Grand City. Ryan melangkah pelan menyusuri jalanan sepi, pikirannya melayang ke kejadian di Royal Club beberapa menit lalu. Matanya menangkap cahaya temaram dari sebuah warung makan kecil yang masih buka di sudut jalan. Tanpa pikir panjang, Ryan melangkah masuk. Aroma masakan yang menguar membuat perutnya bergemuruh. Ia memesan semangkuk mie dan sebotol bir, lalu duduk di sudut warung. Sembari menunggu pesanannya, Ryan mengingat kembali pertemuannya dengan Selly Hilton. Meski ia berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya, bayangan gadis itu lima tahun lalu tetap muncul dalam benaknya. 'Kalau saja Selly seorang laki-laki,' pikir Ryan dingin, 'aku pasti sudah menghabisinya saat itu juga.' Namun kenyataannya berbeda, dan Ryan bukan tipe yang akan menyakiti wanita tanpa alasan kuat. Meski begitu, sebuah pikiran gelap melintas di benaknya. Jika saja ia tahu bahwa Keluarga Hilton terlibat dalam in

    Last Updated : 2024-10-19

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 983 - Jarum Perak

    Melihat pemandangan mengerikan itu, wajah Ryan memucat. Dia teringat saat lelaki tua di Sekte Medical God mengajarinya keterampilan medis hanya untuk menyelamatkan orang dan melindungi diri. Tak ada yang bisa menyelamatkan Sekte Medical God dari kemunduran. Meski Lin Qingxun sangat kuat di masa lalu, hanya sedikit yang benar-benar dia tinggalkan. Pada akhirnya, Sekte Medical God menjadi satu-satunya sekte medis di Gunung Langit Biru. Bahkan sekte bela diri biasa meremehkan untuk mencari masalah dengan mereka.Satu-satunya harapan lelaki tua itu adalah berkeliling Gunung Langit Biru dan Nexopolis, berharap menemukan seseorang yang bisa menentang surga dan mengubah nasib sekte. Menyelamatkan Ryan adalah awal dari segalanya.Untungnya Ryan memang menunjukkan bakat besar dalam pengobatan, menonjol di bidang formasi dan alkimia. Jika tidak bertekad membalas dendam, Ryan mungkin akan menjadi ketu sekte berikutnya. Sayangnya beberapa hal memang tidak ditakdirkan terjadi.Namun kini R

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 982 - Diakui

    "Ini..." Ryan hendak bertanya namun Lin Qingxun yang berdiri di sampingnya memotong."Tidak perlu banyak tanya. Keturunanku tidak memiliki kemampuan itu, tapi aku ingin melihat apakah penguasa Kuburan Pedang memilikinya."Lin Qingxun menatap Ryan dengan sorot penuh perhitungan. "Kau telah menguasai teknik Matahari Surgawi secara lengkap tanpa penolakan dari tubuhmu. Ditambah kau dipilih Kuburan Pedang–pasti ada alasannya. Aku hanya ingin tahu apakah alasan itu ada hubungannya denganku.""Jika kau tidak bisa memahami isi prasasti ini, aku tetap akan membantumu sedikit. Tapi aku tidak akan memberikan seluruh warisan medisku yang luar biasa karena kau tidak pantas mendapatkannya."Ryan mengangguk paham. Dengan fokus penuh dia memejamkan mata, mengirimkan indra spiritualnya ke dalam prasasti batu."Ryan, apa yang kau lakukan?" Lina yang menyadari perubahan itu bertanya penasaran. "Jika tidak masuk sekarang, kita akan kehilangan kesempatan begitu orang-orang itu pulih."Ryan tidak menjawab

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 981 - Prasasti Dewa Medis

    Mata Ryan menyipit. Dengan gerakan secepat kilat, dia melesatkan jarum perak yang sedari tadi terselip di jarinya. Merasakan bahaya, pria itu mendengus dan mengayunkan lengan. Gelombang energi tak kasat mata bergulir, berniat menghancurkan jarum itu.Namun di luar dugaan, jarum perak menembus pertahanannya dengan mudah dan menancap di lengannya! Dalam hitungan detik, seluruh lengannya mati rasa."Kau berani menyerangku? Apa kau tahu statusku di Sekte White Tower?" Pria itu berusaha mencabut jarum perak dari lengannya namun mustahil–seolah ada kekuatan tak terlihat yang melindungi jarum itu.Yang lebih mengkhawatirkan, rasa mati itu terus menyebar! Dia yakin tak lama lagi seluruh tubuhnya akan membeku. "Bocah, apa yang kau lakukan padaku?" Matanya menatap Ryan murka. "Ini Sekte White Tower! Apa kau sudah memikirkan akibatnya?""Karena kau mengaku keturunan Lin Qingxun, seharusnya kau bisa mengatasi satu jarum perak sederhana," ejek Ryan sambil menyilangkan lengan di dada. "Teknik

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 980 - Keributan Di Depan Sekte White Tower

    Pria itu melirik Lina sekilas. Melihat yang datang hanya seorang gadis muda, dia mendengus. "Tidak ada pengobatan. Pergilah." Ekspresi Lina berubah mendengar penolakan dingin itu. "Apapun yang Anda inginkan, Keluarga Jirk sanggup memenuhinya! Silakan nyatakan syarat Anda." "Sudah kukatakan dengan jelas," mata pria itu menajam. "Pergi! Meski Keluarga Jirk punya pengaruh di Gunung Langit Biru, itu tak berarti apa-apa bagi kami. Jika tidak pergi sekarang, jangan salahkan aku bersikap kasar." Lina hampir meledak marah–dia belum pernah diperlakukan seperti ini! Keluarga Jirk bukanlah keluarga kecil di Gunung Langit Biru! Tiba-tiba sebuah ide melintas di benaknya. Pasti ada alasan di balik sikap mereka. Tanpa ragu, Lina mengeluarkan sebutir pil emas. Begitu pil itu muncul, energi spiritual di sekitar langsung menyerbu ke arahnya. Aroma obat yang pekat memenuhi udara, membuat pria itu dan para pengikutnya terkesiap. Sebagai anggota Sekte White Tower yang dilatih dalam pengobatan, merek

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 979 - Tiba Di Sekte White Tower

    Ryan tak perlu menjelaskan apapun. Bahkan jika dia mencoba, tak akan ada yang percaya. Biarlah waktu yang membuktikan segalanya. Ketika saatnya tiba, rahasia ini pasti akan terungkap ke dunia. Dan pada hari itu, semua orang di Gunung Langit Biru akan terkejut hingga rahang mereka ternganga. "Oh tidak, aku lupa hal terpenting!" Lina tiba-tiba berseru panik. "Kita harus segera ke Sekte White Tower!" Ryan mengerutkan dahi heran. "Kau juga akan ke Sekte White Tower?" "Tunggu, kau juga mau ke sana?" Lina mengerjap. Tiba-tiba dia teringat sesuatu. "Ah, aku dengar dari kakak bahwa Sekte Medical God adalah bagian dari garis keturunan Lin Qingxun. Mungkinkah kau pergi ke Sekte White Tower untuk mencari jalan pengobatan tertinggi?" Gadis itu menatap Ryan penuh selidik. "Kau hanya tinggal di Sekte Medical God beberapa tahun dan menghabiskan waktu berlatih bela diri sepanjang hari. Kurasa kemampuan medismu juga tidak seberapa." Ryan terlalu malas untuk menjelaskan dan hanya mengangguk. "K

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 978 - Saingan Cinta?

    Ryan mengangguk sambil menyimpan kipas itu. Matanya menatap Immortal God dengan rasa hormat. "Terima kasih, Guru." Mendengar panggilan 'Guru' yang tulus itu, mata Immortal God dipenuhi kepuasan. "Sejujurnya aku tidak ingin mengakuimu," ucapnya dengan nada lebih lembut. "Tapi setelah semua cobaan yang kau lalui, kau memang layak menjadi muridku." Immortal God terdiam sejenak. "Akhir-akhir ini emosiku memang sedang tidak baik. Tolong jangan dimasukkan ke hati." Dia menghela napas berat. "Sayangnya, waktuku hampir habis. Setelah hari ini, aku tidak akan bisa membantumu lagi. Entah berapa banyak yang bisa kuajarkan dengan sisa kekuatanku." "Lupakan saja, ini kesempatanmu," ujar Immortal God. "Aku akan kembali ke Kuburan Pedang terlebih dahulu. Berada di dunia luar terlalu melelahkan bagiku. Temui aku setelah kau selesai membereskan semuanya." Ryan bisa melihat kesedihan di mata gurunya saat sosok itu memasuki Kuburan Pedang. Jiwa Primordial Immortal God telah melemah hingga nyaris

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 977 - Immortal God Turun Tangan

    "Bocah, aku akui kau telah melampaui ekspektasiku," ujar roh artefak dengan nada dingin. "Jika kau tidak mati, dalam waktu kurang dari sepuluh tahun kau pasti akan mengancam posisi muridku. Kau tidak boleh dibiarkan hidup!" Energi duniawi yang mengerikan terkumpul di telapak tangan roh artefak. Dia yakin sekali serangan ini akan membunuh Ryan seketika. Bagaimanapun, sebagai roha artefak yang bertahan hidup sejak zaman kuno, kekuatannya jauh melampaui praktisi Gunung Langit Biru saat ini. Namun alih-alih ketakutan, Ryan justru mengangkat jari tengahnya dengan santai. Senyum misterius tersungging di bibirnya. "Roh artefak kuno?" Ryan mendengus mengejek. "Kau pikir dirimu hebat? Apa kau tahu ada ruguan kultivator perkasa kuno yang berdiri di belakangku? Kau tidak ada apa-apanya dibanding mereka!" Begitu kata-kata itu terucap, awan hitam berkumpul di langit. Kilat menyambar-nyambar liar sementara aura kuno yang pekat menyebar ke segala arah dengan Ryan sebagai pusatnya. Formasi

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 976 - Pertarungan Sengit Melawan Roh Artefak

    Severin tersenyum puas melihat ini. "Bocah, tadi kau sangat sombong. Kenapa sekarang diam?" ejeknya. "Kau tahu kenapa aku meninggalkan Aliansi Formasi? Dengan kultivator sehebat ini di sisiku, tak ada yang bisa mereka ajarkan lagi!" "Guru, aku ingin tangannya hancur agar dia tak bisa membuat formasi lagi! Biarkan dia mengalami nasib yang lebih buruk dari kematian!" "Bukan masalah," roh artefak mengangguk dengan tatapan jijik. Saat itulah Lina yang menonton dari pinggir arena teringat sesuatu. Dulu Severin rela mengorbankan segalanya dan melakukan tindakan tak termaafkan dengan mencuri harta karun serta membantai sesama anggota sekte. Tak ada yang memahami tindakannya–dengan bakatnya, dia pasti akan menjadi ketua sekte Aliansi Formasi berikutnya jika mau bersabar. Namun kini Lina menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah roh artefak tersebut! 'Ryan dalam bahaya!' batinnya panik saat roh artefak melepaskan niat membunuh dan melancarkan serangan yang hampir melampaui Ranah S

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 975 - Roh Artefak

    Mata Severin Braxton membelalak saat merasakan kekuatan dahsyat menjalar ke lengannya. Lengan jubahnya terkoyak dan kombinasi pedang qi dengan petir menembus tubuhnya, mencoba merusak organ dalamnya! "Pfft!" Darah segar menyembur dari mulutnya saat tubuhnya terpental menghantam batu besar hingga hancur. Seluruh tulangnya seakan remuk berkeping-keping. Bersamaan dengan itu, pil emas terlepas dari genggamannya. Ryan dengan cepat menariknya menggunakan energi qi. Meski sudah mempersiapkan mental, dia tetap terkejut melihat kualitas pil tersebut. Ini adalah pil kuno tingkat tinggi yang nyaris sempurna. 'Aneh,' pikir Ryan. 'Aku belum mampu membuat pil sesempurna ini. Tapi dari auranya, sepertinya ini dimurnikan oleh seseorang dalam sepuluh tahun terakhir.' Pikirannya langsung melayang pada Pil Ilusi Archaic yang belum lengkap. Sekarang Immortal God telah muncul dan mengakuinya, mungkin dia bisa meminta metode pembuatan pil darinya. Kalau tidak, kapan lagi Lex Denver bisa terwu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status