Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 105 - Konsekuensi

Share

Bab 105 - Konsekuensi

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-17 13:03:55
"Membatalkan semua kerja sama? Apakah Jeremy sudah gila? Dia berbicara tentang proyek bernilai ratusan miliar Nex di sini! Dan proyek tersebut dibatalkan begitu saja? Itu semua karena aku telah menyinggung Tuan Ryan?"

Pikiran Brian Trez berpacu, berusaha memahami situasi yang tiba-tiba berubah drastis ini.

Ia tidak ingat perbuatan apa yang telah menyinggung seorang pria bernama Tuan Ryan. Bahkan, ia yakin baru pertama kali mendengar nama itu.

Brian baru saja hendak membuka mulut untuk bertanya ketika Jeremy melangkah mendekati Ryan dan berbisik, "Tuan Ryan, tolong biarkan saya menangani ini."

Suasana di sana seketika berubah. Semua mata tertuju pada Jeremy dan Ryan, dipenuhi keterkejutan dan kebingungan.

'Apakah Jeremy baru saja berbicara dengan nada yang sangat sopan kepada seorang pemuda?' pikir Brian, matanya menyipit curiga. 'Tuan Ryan? Berapa umur orang ini? Mengapa Jeremy memanggilnya Tuan Ryan?'

Otak Brian yang terlatih untuk bisnis mulai menganalisis situasi.

Mobil mew
Rianoir

Terima Kasih Kak Agus atas dukungan Gem-nya. (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini, terkumpul 5 Gem nih, yang artinya ada bab bonus lagi nih hari ini. Total ada 3 bab bonus! (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Akumulasi Gem Bab Bonus: 17-10-2024 (siang) : 0 Gem (reset)

| 15
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 106 - Kebenaran Masa Lalu

    Tubuh Brian Trez menegang. Dia tentu saja mengerti apa yang dimaksud Ryan. Perkataan terakhir itu bukan sekadar ancaman, tapi juga perintah yang tak terbantahkan. Keringat dingin mengucur di dahinya saat ia melirik putrinya yang tergeletak di tanah dalam kondisi menyedihkan.Brian menggertakkan giginya, berusaha menekan emosi yang bergejolak dalam dadanya. "Tuan Ryan, saya mengerti," ujarnya dengan suara bergetar.Begitu Ryan menghilang ke ruang pribadi, Brian melirik para pengawalnya sebelum menunjuk ke arah Sophia dan Lenny. "Seret mereka pergi dari sini," perintahnya dengan nada dingin yang tak pernah mereka dengar sebelumnya.Lenny Trez, yang mulai menyadari apa yang akan terjadi, memberontak dengan sekuat tenaga. Matanya dipenuhi kengerian dan ketidakpercayaan. "Ayah, apa yang kau lakukan?" teriaknya putus asa. "Aku putrimu! Kau benar-benar—"Tanpa ragu, Brian menampar putrinya sendiri, membungkam jeritannya. Ia tahu bahwa jika ia tidak menangani masalah ini dengan baik, bukan h

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 107 - Rencana

    "Ryan..." Suara lembut Adel memecah keheningan yang mencekam. Sebelum Ryan sempat sepenuhnya tenggelam dalam aura pembunuh yang mengancam memenuhi ruangan, Adel menempelkan tangannya yang halus di atas tangan Ryan. Seketika, arus kehangatan mengalir melalui tubuh Ryan, menariknya kembali ke realitas. Ia mengerjapkan mata, seolah baru tersadar dari mimpi buruk. Matanya menyapu ruangan, melihat ekspresi tegang di wajah Jeremy dan Melanie. "Maaf," ujar Ryan dengan senyum minta maaf. "Aku baru saja teringat sesuatu yang terjadi lima tahun lalu." Jeremy mengangguk paham. Sebagai seorang pebisnis ulung, ia bisa membayangkan kebencian macam apa yang akan muncul dari pemusnahan sebuah keluarga. Setelah berpikir sejenak, ia memberanikan diri bertanya, "Tuan Ryan, apakah Anda kembali ke Golden River kali ini untuk memberi Langdon Group perhitungan?" Ryan mengangguk pelan. "Bisa dibilang begitu," jawabnya tenang. "Bagaimanapun, Golden Dragon Group adalah hasil kerja keras ayahku. Sebag

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 108 - Tidak Percaya

    Saat Ryan makan di restoran Paman Wong sebelumnya, ia sudah menyadari ada beberapa orang yang membuntutinya. Namun Ryan tidak merasakan adanya hawa membunuh. Ia menduga bahwa mereka membuntutinya untuk melindungi Ryan secara diam-diam. Instingnya mengatakan bahwa mereka mungkin adalah bawahan Lancelot. Ryan melirik ke luar jendela taksi, pikirannya menerawang. 'Sepertinya sudah waktunya aku berhenti bersembunyi dari Lancelot,' pikirnya. 'Aku akan mencari kesempatan untuk bertemu dengannya saat tiba di rumah nanti.' Taksi berhenti di lampu merah di depan One Icon. Adel, yang sedari tadi diam, tiba-tiba membuka jendela dan menjulurkan kepalanya keluar. Matanya terpaku pada kompleks kondominium mewah yang menjulang tinggi di pusat kota Golden River. "Ryan," ujar Adel dengan nada penuh kekaguman, "menurutmu berapa tahun aku harus bekerja agar bisa membeli tempat seperti itu? Dan, hei, kira-kira apa orang bisa melihat seluruh Golden River dari lantai atas One Icon? Pasti rasanya se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 109 - Pergi Ke Royal Club

    Selly Hilton menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. Ia sudah berusaha tidur, namun setiap kali dirinya memejamkan mata, bayangan kepala James York yang mengerikan selalu menghantui pikirannya. Dengan frustrasi, ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela. Pemandangan permukaan air danau yang berkilauan di bawah langit malam berbintang biasanya membuatnya tenang, tapi tidak kali ini. Pikirannya dipenuhi oleh misteri yang belum terpecahkan. Ia takut, kepalanya akan berada di situasi yang sama seperti James York. Selly telah mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki keluarganya untuk menyelidiki kasus James York. Namun, saat hasil penyelidikaan sudah dekat dengan kebenaran, seolah-olah ada tangan tak kasat mata yang menyapu bersih semua petunjuk. Bahkan jejak sekecil apa pun lenyap tanpa bekas. "Siapa?" gumam Selly, mengepalkan tangannya. "Siapa yang memiliki kekuatan sebesar ini?" Sebagai anggota Keluarga Hilton, keluarga nomor satu di Golden Ri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 110 - Dikira Pelayan

    Saat Ryan keluar dari kamar mandi, ia bertemu dengan seorang wanita muda cantik yang sedang membawa teh dan makanan ringan menuju kamar pribadi tempatnya menunggu. Wanita itu, dengan rambut hitam panjang yang tergerai rapi dan seragam elegan khas Royal Club, terlihat sedikit terkejut melihat Ryan.Ryan, yang tidak ingin diganggu di dalam kamar pribadinya, berkata dengan nada tenang namun tegas, "Berikan padaku. Aku akan membawanya sendiri."Pelayan cantik itu tampak ragu sejenak. Meski belum pernah ada kasus seperti ini sebelumnya, ia tahu betul bahwa pria di hadapannya adalah tamu penting yang menempati kamar pribadi. Dengan senyum sopan, ia mengangguk dan dengan hati-hati menyerahkan nampan itu kepada Ryan."Tuan Ryan," ujarnya lembut, "jika Anda membutuhkan sesuatu, Anda tinggal menekan tombol di meja."Ryan mengangguk singkat, mengambil alih nampan dengan mudah. Ia bisa melihat kekaguman samar di mata pelayan itu, mungkin terkejut dengan kesopanan dan kerendahan hatinya. Tapi Ry

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 111 - Dikira Pelayan (II)

    Tidak peduli seberapa sukses pelayan ini, dia tidak akan pernah bisa mencapai posisinya saat ini. Banyak jalan menuju Roma, tetapi beberapa orang lahir di Roma! Dia, Selly, adalah salah satu orang tersebut!Selly menatap Ryan dengan campuran rasa kasihan dan superioritas. Dalam benaknya, tak peduli seberapa keras pria ini bekerja, ia tak akan pernah bisa mencapai level Keluarga Hilton. Beberapa orang memang ditakdirkan untuk berada di puncak, sementara yang lain harus berjuang seumur hidup hanya untuk sekadar bertahan hidup.Selly mengamati Ryan dari atas ke bawah, mencatat setiap detail penampilannya. Meski pakaiannya terlihat rapi dan kasual, jelas bukan dari merek ternama. Rambutnya yang sedikit berantakan menambah kesan 'pekerja keras' yang, menurut Selly, cocok untuk seorang pelayan."Ya?" Suara dingin Ryan memecah lamunan Selly. Meski wanita di hadapannya cantik dan angkuh, Ryan sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan.Selly, sedikit terkejut dengan nada dingin Ryan, mengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 112 - Ketua Guild?

    Sang Manajer melihat sosok Selly yang menjauh dan tidak banyak berpikir. Ia berdiri di pintu, menunggu kedatangan Lancelot dengan perasaan campur aduk. Sudah setahun penuh ia tidak bertemu dengan Tuan-nya itu. Jika bukan karena Lancelot, ia mungkin sudah berubah menjadi tumpukan tulang putih dan tidak akan berada di posisinya sekarang. Tepat semenit kemudian, sosok pria kekar muncul di ujung koridor klub. Pria itu memiliki potongan rambut cepak dan wajah yang tegas. Tatapan matanya dingin dan ekspresinya berwibawa, memancarkan aura otoritas yang tak terbantahkan. Lancelot mengenakan kemeja hitam dengan kerah yang sedikit terbuka, lengan kemejanya digulung hingga siku, memamerkan lengan berotot yang kuat. Di belakangnya, dua lelaki tua mengikuti dengan langkah ringan namun penuh kewaspadaan. Tatapan mereka tajam, seolah siap menghadapi ancaman apa pun yang mungkin muncul. Ketika Sang Manajer melihat sosok Lancelot, ia langsung menegakkan tubuhnya. Dengan penuh hormat, ia me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 113 - Takdir

    Ryan menatap medali itu cukup lama sebelum akhirnya mengembalikannya kepada Lancelot. "Kamu memesan ini secara khusus, kan? Kenapa kamu menempelkan wajahku di situ?" Lancelot menggelengkan kepalanya dengan cepat, ekspresinya serius. "Ketua Guild, ini salah paham. Benda ini punya sejarah yang sudah ada sejak seratus tahun lalu! Bagaimana bisa aku meninta seseorang untuk dibuat khusus? Kalau Anda tidak percaya, Anda bisa meminta penilai ahli untuk memeriksanya!" Ekspresi Ryan berubah serius. Meskipun ia telah menguasai beberapa mantra yang dapat mengintip rahasia surgawi, secara teori mustahil baginya untuk melihat seratus tahun ke masa depan. Terlalu banyak variabel yang hadir selama periode itu, jadi siapa yang dapat mendeduksi situasi dari seratus tahun yang lalu dengan pasti? "Di mana kamu mendapatkan ini?" tanya Ryan, masih penasaran dengan keseluruhan hal itu. Lancelot menarik napas dalam-dalam sebelum mulai menjelaskan, "Ketua Guild, medali ini adalah pusaka keluargaku, satu-

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 524 - Ajang Pamer Kekayaan

    Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah, menarik banyak perhatian sepanjang jalan. Ryan bisa melihat betapa populernya Wendy di kalangan mahasiswa dan staf universitas dari tatapan kagum yang diarahkan padanya.Setibanya di gerbang, mereka disambut oleh delapan orang–empat pria dan empat wanita. Para pria berusia sekitar tiga puluh hingga empat puluh tahun, sementara keempat wanita, meski lebih tua dari Wendy, masih tampak cukup muda."Wendy, di sini!" seru beberapa dosen wanita dengan antusias, mata mereka mengamati Ryan dengan rasa ingin tahu yang tak disembunyikan.Wendy segera membawa Ryan mendekat dan memperkenalkannya. "Ini Ryan, yang baru saja saya bicarakan di grup, orang yang sama yang dipuji dan dibicarakan oleh kepala sekolah baru-baru ini."Salah satu dosen perempuan yang agak gemuk tampak terkejut bukan main. "Wendy, apakah dia benar-benar profesor yang disebutkan kepala sekolah? Bagaimana mungkin? Dia tampak seusia dengan mahasiswa-mahasiswaku!""Kakak Rin, apaka

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 523 - Lokasi Pintu Masuk

    Ryan mengangguk, kembali duduk untuk mendengarkan. Suara wanita yang dingin terdengar dari seberang telepon."Conrad Max, apakah kau sudah membawa semuanya?"Conrad melirik Ryan sekilas sebelum menjawab, "Ya, saya siap masuk Penjara Catacomb kapan saja."Wanita di telepon mendengus. "Situasinya sudah berubah. Kita mungkin tak bisa menunggu sampai awal bulan." "Lusa pukul 12 malam, bawa semua yang kau punya dan tunggu aku di Danau Yue dekat Universitas Negeri Riverdale. Jangan terlambat. Hanya ada satu kesempatan!"Suaranya semakin dingin saat menambahkan, "Juga, jika aku tahu kau membocorkan informasi ini, Ikatan Dokter-Alkemis Nexopolis tidak akan sanggup menanggung akibatnya!"Ancaman wanita itu memperjelas bahwa Penjara Catacomb tidak menganggap serius Conrad Max atau Ikatan Dokter-Alkemis Nexopolis sama sekali. Panggilan berakhir tiba-tiba, meninggalkan Ryan dan Conrad Max saling menatap dalam keheningan yang mencekam.Conrad Max menghela napas berat sebelum berbicara, "Tuan R

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 522 - Bertemu Conrad Max

    Dengan cepat, Ryan mengurungkan niatnya untuk membeli Batu Earth Spirit. Ia mengembalikan kalung itu pada Wendy. "Pakailah dengan cepat," ujarnya mendesak."Baik," Wendy mengangguk, sedikit bingung dengan perubahan sikap Ryan. Begitu kalung itu kembali melingkar di lehernya, suhu ruangan langsung kembali normal. Aura darah mengerikan yang menguar dari tubuhnya pun lenyap tak berbekas.Yang aneh, Wendy sama sekali tak menyadari perubahan drastis yang baru saja terjadi. Dia justru menatap Ryan dengan penuh rasa ingin tahu. "Profesor Ryan, apa itu Fisik Iblis Berdarah Dingin yang baru saja profesor sebutkan?"Ryan menggeleng, berusaha terlihat tenang. "Bukan apa-apa. Aku hanya berbicara pada diriku sendiri."Meski Batu Earth Spirit itu sangat berharga, jelas benda itu lebih berharga sebagai penyelamat nyawa Wendy. Ryan bukanlah tipe orang yang akan memprioritaskan harta di atas nyawa orang tak bersalah. Karena itu, ia memutuskan untuk memberi peringatan."Wendy, ingatlah," ujarnya se

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 521 - Salah Paham

    Ryan mengerutkan kening, sedikit terkejut dengan keramahan mendadak ini. Namun ia tetap mengangguk mengiyakan.Wajah wanita itu semakin cerah. "Nama saya Wendy, dosen bahasa Inggris di sini. Saya baru bergabung setengah tahun lalu, dan kebetulan tinggal di seberang Anda.""Ryan," balas pemuda itu singkat, menjabat tangan Wendy.Suasana lift menjadi canggung sejenak akibat sikap dingin Ryan. Untungnya, pintu lift segera terbuka di lantai tujuan mereka. Ryan membawa kotak itu keluar dengan satu tangan, mengikuti Wendy ke apartemennya."Aku akan membantumu membawanya masuk," ujar Ryan, meletakkan kotak di ruang tamu Wendy begitu pintu terbuka. Ia bersiap untuk pergi, namun Wendy menahannya."Profesor Ryan, tunggu sebentar. Minumlah segelas air dan beristirahatlah dulu."Wendy bergegas menuangkan air dari dispenser, menyodorkannya pada Ryan dengan senyum ramah. Namun Ryan tak mengambil gelas itu. Matanya terpaku pada sesuatu yang melingkar di leher Wendy.Sebuah kalung dengan liontin

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 520 - Perdebatan

    "Tuan Ryan, saya sudah sampai di hotel," suara Conrad Max terdengar dari seberang, sedikit terengah seolah baru saja berlari.Ryan menyipitkan matanya, menatap pemandangan kampus yang terbentang di bawahnya. "Datanglah ke Universitas Negeri Riverdale untuk menemuiku.""Baiklah," jawab Conrad Max tanpa ragu. Tak ada pilihan lain baginya selain mematuhi perintah Ryan.Panggilan berakhir secepat dimulainya. Ryan memasukkan kembali ponselnya ke saku, tatapannya kembali menyapu area kampus.Tanpa membuang waktu, ia bergerak cepat menuju dua inti formasi yang tersisa. Apapun yang terjadi, formasi ini harus dihancurkan.Suara ledakan demi ledakan mulai terdengar, memecah keheningan malam. Para mahasiswa dan staf yang masih terjaga pasti kebingungan dengan kegaduhan ini. Namun Ryan tak peduli. Fokusnya hanya satu–menghancurkan formasi Penjara Catacomb.**Lima menit berlalu begitu cepat. Di ruang batu tersembunyi Penjara Catacomb, wajah para tetua berubah masam. Formasi yang mereka bang

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 519 - Kunci Penjara Catacomb

    Dalam sekejap mata, Ryan sudah berada di hadapan Sun Che. Pedang Suci Caliburn berkilat tajam, membelah udara dengan suara berdesis."Tunggu! Jangan–"Tanpa menghiraukan ucapan Sun Che, bilah pedang Ryan telah menembus pertahanan Sun Che, menciptakan luka menganga di dadanya. Darah segar menyembur, membasahi tanah di bawah kaki mereka.Sun Che terhuyung mundur, nyaris jatuh tersungkur. Instingnya menjerit, memerintahkannya untuk lari. Namun kakinya seolah terpaku ke tanah, tak mampu bergerak sedikitpun.Ryan melangkah maju, mata birunya berkilat dingin. "Masih belum mau bicara? Baiklah, kita lihat berapa lama kau bisa bertahan."Pedang Suci Caliburn kembali terayun, menciptakan luka kedua di dada Sun Che. Kali ini, bahkan jejak tulang rusuknya terlihat di balik daging yang terkoyak."ARGHHH!" Sun Che menjerit kesakitan, tubuhnya gemetar hebat. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Dia tahu, jika tidak melakukan sesuatu sekarang, nyawanya akan melayang.Dengan sisa-sisa kekuat

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 518 - Orang Dari Penjara Catacomb

    Saat sosok itu mendekat, Ryan akhirnya bisa melihat dengan jelas. Itu salah satu penjaga keamanan kampus! Namun auranya jelas bukan milik penjaga biasa. Hanya ada satu kemungkinan–orang ini berasal dari Penjara Catacomb.'Sepertinya penghancuran formasi ini berhasil memancing mereka keluar,' batin Ryan, senyum tipis tersungging di bibirnya."Kau seharusnya tidak menghancurkan formasi ini," ujar si penjaga dengan nada dingin. "Aku sudah menerima perintah bahwa kau harus mati. Dan tak seorang pun bisa lolos dari pedangku!"Tatapan matanya dipenuhi arogansi dan keyakinan akan kemenangannya.Dalam sekejap, kilatan dingin melesat ke arah Ryan. Namun pemuda itu hanya mendengus pelan, sama sekali tidak terlihat gentar. Ia mencengkeram Pedang Suci Caliburn dengan erat, matanya menatap tajam lawannya."Seekor semut biasa berani menantangku?" Ryan berkata dengan nada tenang namun penuh ejekan. "Baiklah, akan kutunjukkan padamu seperti apa teknik pedang yang sebenarnya!"Dalam hitungan detik,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 517 - Menghancurkan Formasi

    Ryan kemudian melemparkan salah satu batu spirit yang dibawanya. Batu itu melayang di udara selama beberapa saat, berkedip-kedip lemah sebelum tiba-tiba meledak dalam kobaran api yang menyilaukan!Dalam cahaya terang itu, pola rumit formasi yang tersembunyi akhirnya terungkap di permukaan bukit. Ryan menyeringai puas. "Tepat seperti dugaanku."Tanpa membuang waktu, Pedang Suci Caliburn muncul di tangannya. Dengan satu ayunan cepat dan kuat, Ryan menghantam pola formasi itu.BOOM!Suara dentuman keras memecah keheningan malam. Pola formasi berguncang hebat selama beberapa detik, sebelum akhirnya hancur berkeping-keping dengan suara berderak yang memekakkan telinga.Ryan tersenyum dingin. Satu inti formasi telah berhasil dihancurkan. Namun ia tahu, aksinya pasti telah menarik perhatian.Benar saja, tak lama kemudian terdengar derap langkah tergesa-gesa dari kejauhan. Para petugas keamanan kampus bergegas menuju sumber keributan.Tanpa menunggu kedatangan mereka, Ryan segera berger

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 516 - Formasi Enam Bintang

    "Kamu dari departemen mana..." Rektor memulai dengan nada tidak sabar, namun kata-katanya terhenti saat dia mengenali Ryan. Ekspresinya berubah drastis."Ah, Tuan Ryan Reynald!" serunya antusias, berdiri dan mengulurkan tangan. "Eagle Squad telah memberitahuku semuanya. Sungguh suatu kehormatan bagi universitas kami untuk memilikimu sebagai profesor."Ryan, mengingat di mana tangan pria itu mungkin berada beberapa saat lalu, memilih untuk tidak menjabatnya. Dia hanya menyerahkan berkas di tangannya."Ini dokumenku," ujarnya datar.Rektor tersenyum canggung, menyadari penolakannya, dan mengambil dokumen tersebut. "Tuan Ryan, meskipun hari ini adalah hari pertama kelas dimulai kembali, semuanya sudah siap. Tunggu sebentar, saya akan mengambil sesuatu.Tak lama kemudian, Rektor kembali dengan setumpuk dokumen tebal. Dia menyerahkannya kepada Ryan dengan hati-hati. "Tuan Ryan, dokumen ini berisi semua yang Anda butuhkan, termasuk sumber daya yang dapat diberikan universitas kepada Anda,

DMCA.com Protection Status