Share

Bab 6

Sejak saat itu, Pak Willy merasa sangat bersalah terhadap Bu Cindy.

Bu Cindy menjadi semakin sulit untuk dikontrol, bahkan Pak Willy akan memperingatkan para gadis yang bersosialisasi dengannya.

Seiring berjalannya waktu, Bu Cindy merasa Pak Willy menjadi seperti ini karena wajahnya cacat.

Lalu, dia membuat cerita tentang putrinya yang menghilang untuk bisa merekrut para gadis.

Karena entah darimana Bu Cindy mendengar teknik pengobatan menggunakan kulit para gadis.

Meski Bu Cindy bersikeras melakukan hal ini, Pak Willy tetap berdiri di sisinya.

Bu Cindy menangis tersedu-sedu sambil menceritakan kesusahan hatinya.

Aku tersenyum saat melihat bekas luka yang tidak basah oleh air mata di wajahnya.

Lalu, aku mencibir, "Harusnya kamu ceritain hal ini pada semua gadis yang menghilang."

Tangan Bu Cindy yang sedang menyeka air matanya pun berhenti bergerak.

Dia tersenyum dan berkata, "Aku cuma mau melampiaskan emosiku, apa aku salah?"

Aku menggeleng, "Kamu nggak salah, tapi Pak Willy 'kan sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status