Share

4. Mansion Guiner dan Cinta

Beberapa tahun silam.

Seorang lelaki muda tengah duduk terdiam menatap gadis yang tengah memetik bunga di taman belakang Guiner Mansion.

"Gozard!" Lelaki yang tengah duduk di bangku taman itu bangkit dan membalikkan badannya.

"Ada apa, Kakak lelaki?" tanya si lelaki yang barusan dipanggil Gozard.

"Aku akan pergi sebentar jadi tolong awasi Ellesta, jangan biarkan anak itu pergi dari Guiner Mansion lagi," balas lelaki yang siang ini mengenakan setelan formal berwarna biru gelap. Ia adalah Wozard Guiner yang merupakan putra sulung dari Wilman Guiner dan Leticia Guiner.

Gozard dengan senyum yang terpampang di wajahnya menganggukkan kepala. "Tentu, aku akan mengawasinya."

Setelahnya Wozard tersenyum sembari menepuk bahu adik bungsunya itu, dan berpamitan sembari mengatakan kalau ia hendak pergi menuju Guiner Corporation bersama Wilman.

"Be carefull, Brother!"

Wozard menganggukkan kepala sembari melambaikan tangan di tengah langkahnya menuju SUV hitam yang terparkir tak jauh dari taman.

Kini Gozard kembali duduk di bangku taman, matanya yang tajam dan berwarna cokelat gelap itu memandangi gadis yang mengenakan gaun setinggi lutut berwarna kuning gading.

"Kau tidak menyukai adik perempuanku bukan, Paman Gozard?"

Seketika Gozard berjingkit begitu mendengar suara yang amat ia kenali, yah suara milik putri sulung Wozard—Eve Guiner yang kini duduk di sebelahnya.

"Ehm ... tidak, salah, harusnya begini pertanyaannya ... kau menyukai Ellesta bukan?"

Kini pertanyaannya berubah, dan itu membuat Gozard menjadi gusar juga gelisah.

Bagaimana ini? Bagaimana Eve bisa tahu mengenai perasaan Gozard terhadap Ellesta?

"Paman? Kau menyukainya dan aku tahu itu, tiap kali kau menatap adik perempuanku itu ada arti lain dari tatapan itu, kau menyukainya bahkan mencintainya sebagai seorang lelaki bukan sebagai pamannya."

Gozard semakin diam lantaran apa yang disebutkan oleh Eve semuanya adalah benar, ia menyukai Ellesta, Gozard mencintai keponakan perempuannya sendiri, ia bahkan ingin memiliki Ellesta.

Eve. Ia adalah Kakak perempuan dari Ellesta, dan Gozard tak tahu Eve akan melakukan apa jika sampai mengetahui kalau Gozard bahkan sudah mengungkapkan perasaannya pada Ellesta, pada gadis berusia 19 tahun itu.

Gozard kini menatap Eve, menunggu gadis berusia 20 tahun itu untuk berbicara lagi, gadis yang juga seumuran dengannya.

Eve tampak menghela napas. "Seharusnya tidak begini, Paman. Kau tahu? Ini sangat aneh, tidak masuk akal. Dari sekian banyak perempuan di luar sana mengapa harus Ellesta? Ia keponakanmu juga bukan? Ia sama sepertiku, kenapa kau malah mencintainya, Paman? Kenapa?"

"Cinta datang dengan sendirinya dan aku tak bisa mengendalikannya," sahut Gozard menatap Eve dengan ekspresi wajah serius.

Eve membalas tatapan itu dengan wajah tanpa ekspresi.

"Kau bisa, kau bisa jika kau mau tapi sepertinya kau memang tak mau. Kau justru membiarkan perasaanmu seiring waktu bertambah besar dan dalam pada Ellesta. Aku tidak tahu apa yang akan dikatakan oleh Ayah dan Kakek, mungkin mereka akan membunuhmu jika sampai tahu kau bukan hanya mencintai Ellesta, tetapi kau juga berniat untuk menikah dengannya," ungkap Eve menjelaskan bahwa selama ini gadis itu memang tahu hubungan antara Gozard dan Ellesta.

Gozard menghela napas sembari mengacak rambutnya, membuat rambut berwarna cokelat gelap itu jadi acak-acakkan. "Kau mengetahuinya?"

Eve menganggukkan kepala dengan wajahnya yang masih sama—tanpa ekspresi. "Aku tahu, bahkan sejak lama, Paman! Dan kukira kau akan berhenti setelah tahu Ellesta didekati oleh beberapa lelaki di Vinson University, tetapi sepertinya perasaanmu sudah jatuh terlalu dalam, sampai pada akhirnya kau tak rela Ellesta dengan lelaki lain, kau hanya menginginkan Ellesta bersamamu, memilihmu, dan berada di sampingmu selamanya."

"Cinta tidak pernah salah bukan, Eve?"

"Tidak, cinta tidak pernah salah, yang salah adalah manusia, mereka tak bisa menjaga kesucian cinta."

"Termasuk diriku?"

Eve menganggukkan kepala, "Yah, dirimu dan Ellesta!"

Gozard kini terdiam, menyadari cintanya dengan Ellesta tidak akan mudah. Jika Eve saja sudah menentang meski secara halus, maka Gozard yakin sang Ayah dan Kakak lelakinya sudah pasti akan menentang juga bahkan akan lebih mengerikan mereka mungkin akan memisahkan Gozard dengan Ellesta.

"Jauhi Ellesta, Paman!" pinta Eve menatap serius ke arah lelaki muda yang merupakan adik lelaki bungsu sang Ayah.

"Kenapa?"

Eve menatap Gozard tak percaya. "Cintamu dan Ellesta sudah pasti akan ditentang oleh Kakek dan Ayahku, Paman."

Gozard tiba-tiba saja menyeringai. "Maka aku akan membawa Ellesta pergi bersamaku meninggalkan tempat ini, meninggalkan Guiner Mansion lalu kami berdua akan menikah dan bahagia bersama selamanya, Eve! Kami akan ...."

Belum sempat Gozard menyelesaikan ucapannya mengenai mimpinya bersama Ellesta, gadis bernama Eve itu telah lebih dulu menampar wajahnya dengan keras.

"Sadarlah, Paman! Ia adalah keponakan perempuanmu, Ellesta adalah putri dari Kakak lelakimu sendiri!" bentak Eve menatap tajam Gozard, gadis berambut sepanjang punggung yang dikepang satu dengan ikatan pita di ujung itu mengepalkan tangannya kuat-kuat, amarah telah menguasainya.

"Kakak perempuan! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menampar Paman?" teriak Ellesta yang berlari dan melupakan kegiatannya memetik bunga di taman, gadis itu bahkan langsung mengusap wajah Gozard yang ditampar barusan oleh Eve.

Eve menatap tak percaya pada apa yang dilakukan sang adik perempuan saat ini.

"Paman tidak apa-apa bukan?" Ellesta bertanya dengan mata yang menunjukkan betapa khawatirnya ia pada Gozard.

Aku tahu, aku tahu kau mencintaiku Ellesta. Dan aku tidak akan membiarkan lelaki mana pun ada dalam mata indahmu ini, hanya aku yang boleh ada di mata indahmu, hanya aku. Batin Gozard tersenyum tipis sembari menyentuh kedua tangan mungil Ellesta yang masih berada di wajahnya.

Bagaimana mungkin bisa begini? Kenapa Ellesta justru tampak semakin mencintai Paman Gozard? Kenapa malah begini? Batin Eve menyadari ia telah gagal menjaga Ellesta dan membuat adik perempuannya justru semakin dekat dengan Gozard.

"Paman! Ayo kita masuk dan aku akan akan mengobatimu," ucap Ellesta khawatir, membuat Gozard tersenyum menatap gadis yang ia cintai itu.

Lelaki muda berusia 20 tahun itu lalu berkata, "Ellesta, aku tidak apa-apa, tidak ada yang terluka dan tamparan Eve sama sekali tak berefek padaku."

Eve mendengarnya tetapi ia diam saja, gadis berusia 20 tahun itu terlalu terkejut menyadari Ellesta sepertinya sudah jatuh terlalu dalam pada Gozard.

Seharusnya tidak begini.

Seharusnya semua itu tidak terjadi.

Tapi Eve bisa apa saat takdir justru menginginkan semua itu?

"Ayah!"

Seketika Wilman yang tengah melamun, dan mengingat kisah yang diceritakan oleh Eve mengerjap, lelaki paruh baya itu lalu membalikkan badan dan menemukan Gozard berdiri di hadapannya.

"Maaf karena tak mengetuk pintu, sebetulnya aku sudah mengetuk pintu tetapi Ayah tak menyahut jadi aku langsung masuk kemari," jelas Gozard tanpa diminta oleh Wilman.

Tiap kali melihat Gozard membuat Wilman kembali teringat kejadian di masa lalu itu, ia kembali mengingat bagaimana tingkah gila putra bungsunya yang akan membawa pergi Ellesta dari Guiner Mansion.

Ia ingat malam itu Wozard putra sulungnya begitu murka, amarah lelaki itu bahkan tak kunjung padam hingga hari ini.

"Aku selalu mengingat kejadian di masa lalu itu tiap menatap wajahmu. Seluruh kegilaanmu terhadap Ellesta, seluruh tindakan nekatmu dan Ellesta," ucapnya lalu menarik napas dan mengembuskannya secara perlahan, "Seluruh hal itu membuatku merasa sesak luar biasa, Gozard! Jika saja aku menyadari lebih awal, aku tahu kau menyukai keponakan perempuanmu sendiri, mungkin sejak awal aku sudah mengirimmu jauh dari Guiner Mansion, sayangnya aku dan Wozard tak percaya pada apa yang dikatakan oleh Eve, March bahkan Walbert tentang hubunganmu dengan Ellesta," lanjut Wilman menatap Gozard dengan pandangan hampa.

"Aku pernah berjanji pada Leticia, aku berjanji pada Ibumu untuk merawat dan membesarkanmu sebaik mungkin setelah kepergiannya, tetapi aku gagal menepati janji itu, aku justru membuatmu menjadi monster! Tapi aku tidak akan meminta maaf untuk itu, aku tidak akan meminta maaf! Kau yang harus meminta maaf, untuk cinta suci yang telah kau nodai itu, cinta murni keluarga yang kau hancurkan hingga tak tersisa sekeping pun."

Gozard hanya diam mendengarkan ucapan sang Ayah.

"Kau harus meminta maaf pada Wozard!"

"Aku tidak menginginkannya, dan cintaku pada Ellesta tidaklah salah jadi aku tak perlu meminta maaf untuk itu!"

Wilman menatap putranya dengan raut wajah menggelap, menandakan amarah mulai menguasai lelaki paruh baya itu.

"Cintamu salah, jika benar maka tidak akan ada luka di antara cinta kalian, tidak akan ada yang nyawanya hilang karena cintamu dan Ellesta! Cintamu telah menghilangkan nyawa Ellesta, Gozard!" ucap Wilman dengan nada tenang yang terdengar menohok di telinga Gozard.

Bersambung.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status