Share

79, Lamaran di Pagi Buta

EMBUSAN napas lembut terasa di wajah Manggala. Membuatnya berusaha membuka kelopak mata. Dia langsung tahu tidurnya nyenyak. Dan ketika dia berhasil membuka mata, wajah Nayaralah yang pertama dia lihat. Membuatnya melayang. Akhirnya dia tahu apa yang membuat tidurnya begitu nyenyak.

Tuhan...

Hanya ini yang dia minta sepanjang kepergian Nayara. Hanya ini. Bersama Nayara. Bahkan untuk bisa melihat Nayara pun dia sampai mau terbang sejauh itu, orang gila yang sebenarnya. Ketika sekarang Nayara begitu dekat, ini benar seperti mimpi. Dua tahun menanti, semua terbayar lunas sesuai janji.

“Kenapa bangun?” bisik Nayara tanpa mengubah posisinya, berbaring menyamping bertelekan lengannya. “Aku masih mau nonton kamu tidur.” Tangannya bergerak merapikan anak rambut di pelipis Manggala yang ketika sudah rapi tangannya tetap tak berhenti bergerak, membelai di sana.

“Aku cuma mau begini, Nayara. Bisa tidur nyenyak walau cuma sebentar lalu p

Sandra Setiawan

Nayara? Kenapa? Kok Manggala dikasih NO sih. Pas jauh kangen kayak apa. Pas dekat kenapa nggak sekalian diikat? Part ini Manggala sweet banget. Ah, Manggalaku memang sweet. Keluar fitrah cowoknya, yang selalu mau melindungi dan membimbing. Lalu Nayara keluar fitrah ceweknya gitu? Lemah. Nggak dong. Seperti kata Ian, hanya makhluk kuat yang bisa menumbuhkan makhluk lain dalam tubuhnya. Iya. Perempuan. Lalu Nayara kuatnya di mana? Letoy ngeselin gitu. Stay tune ya. Cerita masih mengalir dengan riak yang berbeda-beda.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status