Share

74, Menyerah

YANG terjadi di unit kecilnya setelah dia pulang adalah Manggala ambruk. Tapi dia bersyukur dia bisa sampai di sini dengan selamat meski harus menyetir seperti orang mabuk. Dan di sinilah dia sekarang. di sofa kesayangan Nayara. Duduk setengah tidur dengan tubuh berantakan.

Satu sisi dia merutuki kebodohannya yang tetap pergi di saat tubuhnya sudah payah, tapi satu sisi dia tidak menyesal sama sekali. Dia bisa mendengar langsung suara Nayara. Terutama ketika Nayara berkata to much love will kill you sambil membayangkan Nayara memakai salah satu kemejanya. Kalimat pendek yang membuatnya melayang tinggi tanpa alhokol. Dan kemeja-kemeja itu… Nayara sungguh-sungguh memakainya.

Tapi di sinilah dia sekarang. Tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama lagi, berontak meminta istirahat dengan panas tinggi. Makan bisa dia paksakan menelan apa pun isi wadah di depannya, Tapi tidur, itu selalu menjadi perjuangan yang berat. Tanpa demam pun tidurnya tak pernah

Sandra Setiawan

Iya. Manggala kalau kecapean dia mimisan. Dia sudah nggak punya tenaga berdebat. Pun ada, paling dia kalah lagi. Manggala itu aslinya nggak mau debat apalagi sama keluarganya. Bakal mental dan dia diremehin lagi. Tapi kalau urusan anak-anaknya, dia masih mau berjuang. Tapi kali ini, asli, dia nggak ada tenaga lagi. Part ini masih nyesek banget.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status