Share

Bab 202: Bersama Istri 1

Jemari panjang Anna memberanikan diri meraih benda pipih dari atas meja. Sebenarnya naluri seorang wanitalah yang menuntun, ia sangat penasaran dan jiwa detektif meronta-ronta. Dalam hati istri Fabian itu bergumam, ‘Jangan-jangan selama ini mereka selalu berkomunikasi di belakang Dewa?’

Panggilan suara terhenti, beberapa detik kemudian layar ponsel kembali menyala. Kali ini Anna tidak ragu untuk menerima telepon itu.

“Ha—”

“Heh lampu taman, bagaimana hasilnya? Istrimu masih marah atau tidak?”

Anna melongo sambil memegang telepon genggam yang dilekatkan pada daun telinga. Seketika ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Apa-apaan ini? Alih-alih ingin memperingati Rosalyn supaya jangan menghubungi Fabian, justru mendengar suara lelaki bernada mengejek.

“Rupanya dia masih marah, ya? Kasihan sekali nasibmu, Bro.” Tawa pria menggelegar dari dalam ponsel.

Anna menjadi bingung.

“Begini saja, supaya program anak tercapai, selesaikan masalah di atas ranjang. Buat dia mendesah dan kelelahan, mau
NACL

Ada yang tahu nggak itu vilanya siapa? Adakah kenangan masa lalu Fabian di vila itu?

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status