Share

Bab 208: Nasi Goreng

Paska peristiwa menegangkan di Danau Brienz, malam ini Rosalyn tidak melepaskan pelukan sedetik pun dari pinggang kekar sang suami.

Keduanya duduk dan bersandar di kepala ranjang. Bahkan Rosalyn melarang Dewa mengambil ponsel di atas meja. Wanita hamil itu sangat posesif menjaga suaminya.

“Ah … sekarang aku tahu dari mana sifat menggemaskan Arimbi.” Dewa mengulum senyum dan mengusak puncak rambut Rosalyn.

“Ya, karena aku ibunya. Tentu saja mirip denganku. Sama seperti Brahma, dia itu Antakadewa kemasan sachet,” ucap bibir merah muda membuat Dewa menyemburkan tawa hingga perut sixpacknya terasa sakit.

Jemari tangan kanan pria itu mencubit lembut bibir tipis sehingga mengerucut ke depan. Tiba-tiba Dewa menjadi penasaran tentang masa-masa kehamilan bocah kembar. Ia mengurai pelukan dari Rosalyn, meraih ujung rambut panjang yang harum lalu menggulungnya sambil menatap penuh cinta pada sang istri.

“Sayang, aku mau tanya."

Kelopak ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status