"Sudah. Kalian berdua tidak perlu lagi bermohon-mohon kepadaku. Aku sudah tahu watak kalian berdua, aku sudah tahu sifat kalian berdua. Untuk John, aku sudah putuskan kalau tidak akan ada dana untuk startup miliknya. Sementara untuk kamu, Ginanjar. Sebentar lagi, orangku yang bernama Thomas, akan segera datang ke situ untuk mengambil-alih restoran itu. Kalau kamu masih melawan, kamu tahu apa yang bisa aku lakukan. Kalau kamu ingin meneruskan ke jalur hukum, kamu tentu tahu pengacara yang akan aku kerahkan. Karena itu, lebih baik kamu segera angkat kaki dari restoranku ini, mengerti?" tandas Kim.Saat itulah Thomas datang mendekati Ginanjar dan berkata, "kami berasal dari Golden Horse Grup. Kami disuruh oleh Tuan Besar Kim untuk datang ke sini."Melihat kedatangan Thomas ini, Ginanjar langsung tahu kalau waktunya sudah habis di restoran ini. Tapi, dia begitu marah kepada Thomas karena dia menganggap Thomas lah yang melapor kepada Paman Kim sehingga Paman Kim mendepak dirinya dari resto
"Cobalah kamu ungkapkan apa yang ingin kamu minta. Siapa tahu akan bisa terwujud. Asalkan yang kamu minta itu berada di restoran ini," kata Daniel sambil memegang tangan Wilona."Yang aku mau itu kan, memang berada di restoran ini tetapi aku sendiri belum pernah ke situ sebelumnya. Hanya sepupuku, Stefani dan pacarnya yang diijinkan untuk ke situ untuk menikmati tempat itu. Sekarang ini, aku ingin menikmati itu bersama kamu," jawab Wilona."Kamu bikin aku penasaran, Wilona. Sebenarnya, apa sih yang kamu maksud itu? Apa yang ingin kamu nikmati bersama aku itu?""Begini. Di rooftop restoran ini, ada sebuah tempat bagus tapi tempat itu tidak dibuka untuk umum. Pengunjung restoran ini, tidak bisa ke sana dengan bebas karena tempat itu hanya dibuka untuk tamu yang sangat terkenal. Seperti artis terkenal di negeri ini atau tokoh penting negeri ini. Tempat itu, juga sering menjadi tempat syuting film karena memang eye catching dan instagrammable. Sepupuku sempat foto disana walaupun tidak te
Sebelum bibir mereka berdua kembali menyatu, Wilona seakan terhipnotis dengan tatapan Daniel yang seakan bisa menyentuh hatinya sampai bagian hatinya yang terdalam sehingga dia pasrah dan menutup matanya serta tidak lagi berdaya untuk melakukan protes kepada Daniel karena kekhawatirannya akan ada yang datang ke rooftop ini.Keduanya semakin tenggelam dalam rasa dan dalam hasrat yang menggelegak yang menuntun mereka untuk semakin tenggelam yang tidak mempedulikan keadaan sekitarnya.Wilona yang sebelumnya takut-takut untuk menikmati apa yang sedang dia nikmati bersama Daniel ini, kini tidak peduli lagi akan sekitarnya. Seolah ada tuntutan dari dalam hatinya yang membuat dia biarkan Daniel berkreasi.Wilona masih membiarkan saat tangan Daniel mulai masuk ke dalam kemejanya. Dia juga biarkan saat tangan Daniel mulai meremas apa yang ada di dalam sana, hingga yang bisa dilakukan Wilona hanya mendesah kecil saat bibir dan lidah Daniel meninggalkan bibir Joanna dan mulai menyusuri leher jen
"Ya. Aku adalah Jenderal Besar Raven," jawab Daniel."Suatu kehormatan bagiku, jenderal. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, jenderal. Jenderal adalah jenderal termuda dalam sejarah dunia dan jenderal yang memiliki latihan tempur paling komplit dan meraih hasil paling tinggi dalam sejarah pertempuran militer di seluruh dunia. Jenderal juga adalah ahli strategi perang paling hebat di seluruh dunia. Benar-benar suatu kehormatan bisa bertemu denganmu, jenderal."Jikan Yo Tomare tidak bisa meneruskan kata-katanya karena Daniel sudah menguatkan cengkramannya di leher Jikan Yo Tomare karena pintu lift sudah terbuka.Daniel langsung mendorong tubuh Jikan Yo Tomare untuk menuju ke kamar tempat Vigo berada.Vigo sudah berdiri di depan kamarnya saat Daniel mendatangi dia bersama Jikan Yo Tomare.Setelah semuanya berada di dalam kamar, Vigo langsung mengunci pintu kamarnya sementara Daniel mendudukkan Jikan Yo Tomare di sebuah kursi, disusul dengan Vigo yang langsung mengikat tangan Jikan Yo Tom
"Apa yang akan kita lakukan, jenderal?" tanya Vigo."Aku akan melakukan sesuatu. Kamu ingat kan tadi, yang dibilang oleh Jikan Yo Tomare kalau Perdana Menteri Gerga itu akan memakai media untuk melakukan character assassination kepada Jenderal Hernandez?" jawab Daniel."Iya, jenderal.""Itu berarti, sebagai langkah pertama, Kita juga harus melakukan counterattack dengan media yang kita punya di negara ini, atau juga kita bisa mencari media independen yang jujur dan tidak berada di bawah kekuasaan perdana menteri. Aku yakin, mereka pasti akan memberitakan sesuatu yang baik untuk Jenderal Hernandez.""Tapi kalau tanpa bukti, akan sulit juga bagi mereka untuk memberitakannya. Apakah kita bisa menggunakan kesaksian dari Jikan Yo Tomare tadi, soalnya aku sempat merekam kesaksian Jikan Yo Tomare tadi.""Nampaknya itu bisa kita lakukan. Kirim juga video itu di handphoneku.""Siap, jenderal.""Selain itu, kamu juga hubungi tim IT tim intel kita supaya mereka mencari seluk beluk tentang korups
Daniel menghitung peluru lawan dan dengan pendengaran tajamnya, dia bisa tahu siapa saja yang baru saja kehabisan peluru dan ada di posisi mana mereka.Saat mereka berusaha untuk mengisi peluru di senjata api mereka, saat itulah Daniel melompat dan menembak dengan cepat.Dalam satu lompatan itu, Daniel berhasil menembak 4 orang lagi, tembakan-tembakan dari musuhnya tidak ada yang berhasil mengenai Daniel saking cepatnya gerakannya.Saat ini, Daniel telah berada di tempat yang dekat dengan seorang musuh yang tadi berusaha masuk ke kamar dan berhasil ditembak Daniel.Ada senjata api laras panjang di situ, Daniel segera mengambil senjata api laras panjang itu, menaruh dua senjata api genggamnya ke lantai dan mulai bersiap.Dua orang musuh berusaha melempar granat ke dalam kamar tetapi Daniel lebih sigap.Dia melempar dua senjata api genggamnya yang tadi ditaruh di lantai untuk membentur 2 granat itu di udara sehingga 2 granat Itu kembali kepada pemiliknya masing-masing dan meledak di san
"Bagaimana keadaan di dalam?" tanya Daniel sambil terus menembak ke arah pasukan kiriman perdana menteri Gerga."Kedatangan Jenderal ini membuat pasukan kita dapat kesempatan untuk mengungsikan keluarga besar staf kantor bendahara negara yang akan menjadi saksi itu," jawab Vigo sambil terus menembak ke arah prajurit musuh yang berusaha datang dari belakang."Bagus. Kita beri kesempatan pada mereka untuk menjauh dulu baru kita pergi.""Siap, jenderal."Sesudah itu, mereka terus bertempur melawan musuh mereka dengan Daniel tetap menembak di senjata mesin.Walaupun senjata mesin itu berat tetapi Daniel bisa dengan mudah memindahkannya karena Daniel memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga dia bisa mengangkat barang berat yang hanya bisa diangkat oleh 5 lelaki dewasa itu tapi bisa diangkat dan dipindahkan sendirian oleh Daniel untuk mencari tempat yang bagus untuk menembak.Prajurit musuh kadang-kadang berpindah tempat sehingga Daniel juga harus memindahkan senjata mesin ini untuk bisa
"Aku harus. Karena darahku bergolak saat aku melihat seorang jujur dizolimi seperti itu. Karena itu, apapun tantangan yang harus aku hadapi, akan aku terobos," tegas Daniel.Lauren menatap ke arah wajah Daniel yang masih tersembunyi di balik topi perang, kaca mata hitam dan masker militer itu. "Terimakasih, jenderal. Terimakasih atas bantuanmu kepada ayahku.""Sama-sama. Yang jelas, aku berjuang untuk rakyat. Rakyat membutuhkan sosok yang bersih untuk menjadi perdana menteri dan ayahmu adalah sosok itu.""Terimakasih, jenderal. Oh iya. Bolehkah aku meminta sesuatu, jenderal?""Apa itu? Silakan katakan.""Bolehkah aku melihat wajahmu, jenderal?"Daniel langsung terdiam mendengar permintaan dari Lauren ini. Sebenarnya dia tidak mau sembarangan orang mengetahui tentang dirinya, rupa asli di balik jenderal Besar Raven ini. Tapi, entah kenapa, khusus untuk Lauren ini, Daniel bersedia mengikuti permintaan Lauren itu.Daniel mulai meraba topengnya. Dia bermaksud untuk memperlihatkan wajahnya