"Cobalah kamu ungkapkan apa yang ingin kamu minta. Siapa tahu akan bisa terwujud. Asalkan yang kamu minta itu berada di restoran ini," kata Daniel sambil memegang tangan Wilona."Yang aku mau itu kan, memang berada di restoran ini tetapi aku sendiri belum pernah ke situ sebelumnya. Hanya sepupuku, Stefani dan pacarnya yang diijinkan untuk ke situ untuk menikmati tempat itu. Sekarang ini, aku ingin menikmati itu bersama kamu," jawab Wilona."Kamu bikin aku penasaran, Wilona. Sebenarnya, apa sih yang kamu maksud itu? Apa yang ingin kamu nikmati bersama aku itu?""Begini. Di rooftop restoran ini, ada sebuah tempat bagus tapi tempat itu tidak dibuka untuk umum. Pengunjung restoran ini, tidak bisa ke sana dengan bebas karena tempat itu hanya dibuka untuk tamu yang sangat terkenal. Seperti artis terkenal di negeri ini atau tokoh penting negeri ini. Tempat itu, juga sering menjadi tempat syuting film karena memang eye catching dan instagrammable. Sepupuku sempat foto disana walaupun tidak te
Sebelum bibir mereka berdua kembali menyatu, Wilona seakan terhipnotis dengan tatapan Daniel yang seakan bisa menyentuh hatinya sampai bagian hatinya yang terdalam sehingga dia pasrah dan menutup matanya serta tidak lagi berdaya untuk melakukan protes kepada Daniel karena kekhawatirannya akan ada yang datang ke rooftop ini.Keduanya semakin tenggelam dalam rasa dan dalam hasrat yang menggelegak yang menuntun mereka untuk semakin tenggelam yang tidak mempedulikan keadaan sekitarnya.Wilona yang sebelumnya takut-takut untuk menikmati apa yang sedang dia nikmati bersama Daniel ini, kini tidak peduli lagi akan sekitarnya. Seolah ada tuntutan dari dalam hatinya yang membuat dia biarkan Daniel berkreasi.Wilona masih membiarkan saat tangan Daniel mulai masuk ke dalam kemejanya. Dia juga biarkan saat tangan Daniel mulai meremas apa yang ada di dalam sana, hingga yang bisa dilakukan Wilona hanya mendesah kecil saat bibir dan lidah Daniel meninggalkan bibir Joanna dan mulai menyusuri leher jen
"Ya. Aku adalah Jenderal Besar Raven," jawab Daniel."Suatu kehormatan bagiku, jenderal. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, jenderal. Jenderal adalah jenderal termuda dalam sejarah dunia dan jenderal yang memiliki latihan tempur paling komplit dan meraih hasil paling tinggi dalam sejarah pertempuran militer di seluruh dunia. Jenderal juga adalah ahli strategi perang paling hebat di seluruh dunia. Benar-benar suatu kehormatan bisa bertemu denganmu, jenderal."Jikan Yo Tomare tidak bisa meneruskan kata-katanya karena Daniel sudah menguatkan cengkramannya di leher Jikan Yo Tomare karena pintu lift sudah terbuka.Daniel langsung mendorong tubuh Jikan Yo Tomare untuk menuju ke kamar tempat Vigo berada.Vigo sudah berdiri di depan kamarnya saat Daniel mendatangi dia bersama Jikan Yo Tomare.Setelah semuanya berada di dalam kamar, Vigo langsung mengunci pintu kamarnya sementara Daniel mendudukkan Jikan Yo Tomare di sebuah kursi, disusul dengan Vigo yang langsung mengikat tangan Jikan Yo Tom
"Apa yang akan kita lakukan, jenderal?" tanya Vigo."Aku akan melakukan sesuatu. Kamu ingat kan tadi, yang dibilang oleh Jikan Yo Tomare kalau Perdana Menteri Gerga itu akan memakai media untuk melakukan character assassination kepada Jenderal Hernandez?" jawab Daniel."Iya, jenderal.""Itu berarti, sebagai langkah pertama, Kita juga harus melakukan counterattack dengan media yang kita punya di negara ini, atau juga kita bisa mencari media independen yang jujur dan tidak berada di bawah kekuasaan perdana menteri. Aku yakin, mereka pasti akan memberitakan sesuatu yang baik untuk Jenderal Hernandez.""Tapi kalau tanpa bukti, akan sulit juga bagi mereka untuk memberitakannya. Apakah kita bisa menggunakan kesaksian dari Jikan Yo Tomare tadi, soalnya aku sempat merekam kesaksian Jikan Yo Tomare tadi.""Nampaknya itu bisa kita lakukan. Kirim juga video itu di handphoneku.""Siap, jenderal.""Selain itu, kamu juga hubungi tim IT tim intel kita supaya mereka mencari seluk beluk tentang korups
Daniel menghitung peluru lawan dan dengan pendengaran tajamnya, dia bisa tahu siapa saja yang baru saja kehabisan peluru dan ada di posisi mana mereka.Saat mereka berusaha untuk mengisi peluru di senjata api mereka, saat itulah Daniel melompat dan menembak dengan cepat.Dalam satu lompatan itu, Daniel berhasil menembak 4 orang lagi, tembakan-tembakan dari musuhnya tidak ada yang berhasil mengenai Daniel saking cepatnya gerakannya.Saat ini, Daniel telah berada di tempat yang dekat dengan seorang musuh yang tadi berusaha masuk ke kamar dan berhasil ditembak Daniel.Ada senjata api laras panjang di situ, Daniel segera mengambil senjata api laras panjang itu, menaruh dua senjata api genggamnya ke lantai dan mulai bersiap.Dua orang musuh berusaha melempar granat ke dalam kamar tetapi Daniel lebih sigap.Dia melempar dua senjata api genggamnya yang tadi ditaruh di lantai untuk membentur 2 granat itu di udara sehingga 2 granat Itu kembali kepada pemiliknya masing-masing dan meledak di san
"Bagaimana keadaan di dalam?" tanya Daniel sambil terus menembak ke arah pasukan kiriman perdana menteri Gerga."Kedatangan Jenderal ini membuat pasukan kita dapat kesempatan untuk mengungsikan keluarga besar staf kantor bendahara negara yang akan menjadi saksi itu," jawab Vigo sambil terus menembak ke arah prajurit musuh yang berusaha datang dari belakang."Bagus. Kita beri kesempatan pada mereka untuk menjauh dulu baru kita pergi.""Siap, jenderal."Sesudah itu, mereka terus bertempur melawan musuh mereka dengan Daniel tetap menembak di senjata mesin.Walaupun senjata mesin itu berat tetapi Daniel bisa dengan mudah memindahkannya karena Daniel memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga dia bisa mengangkat barang berat yang hanya bisa diangkat oleh 5 lelaki dewasa itu tapi bisa diangkat dan dipindahkan sendirian oleh Daniel untuk mencari tempat yang bagus untuk menembak.Prajurit musuh kadang-kadang berpindah tempat sehingga Daniel juga harus memindahkan senjata mesin ini untuk bisa
"Aku harus. Karena darahku bergolak saat aku melihat seorang jujur dizolimi seperti itu. Karena itu, apapun tantangan yang harus aku hadapi, akan aku terobos," tegas Daniel.Lauren menatap ke arah wajah Daniel yang masih tersembunyi di balik topi perang, kaca mata hitam dan masker militer itu. "Terimakasih, jenderal. Terimakasih atas bantuanmu kepada ayahku.""Sama-sama. Yang jelas, aku berjuang untuk rakyat. Rakyat membutuhkan sosok yang bersih untuk menjadi perdana menteri dan ayahmu adalah sosok itu.""Terimakasih, jenderal. Oh iya. Bolehkah aku meminta sesuatu, jenderal?""Apa itu? Silakan katakan.""Bolehkah aku melihat wajahmu, jenderal?"Daniel langsung terdiam mendengar permintaan dari Lauren ini. Sebenarnya dia tidak mau sembarangan orang mengetahui tentang dirinya, rupa asli di balik jenderal Besar Raven ini. Tapi, entah kenapa, khusus untuk Lauren ini, Daniel bersedia mengikuti permintaan Lauren itu.Daniel mulai meraba topengnya. Dia bermaksud untuk memperlihatkan wajahnya
"Susanne?" Daniel sangat kaget melihat siapa yang memegang tangannya."Iya. Ini aku, Daniel. Aku merindukanmu," tandas Susanne."Bagaimana kau menemukanku? Dan bukankah kamu masuk dalam perlindungan?""Orang tuaku dalam perlindungan agen 007 dan timnya. Tapi, aku keluar secara diam-diam.""Kamu tidak boleh berbuat seperti ini, Susanne. Tidak ingatkah kamu atas perjuangan aku dan teman-temanku untuk membebaskan kamu dari Krimea?""Aku tahu dan aku menghargainya. Tapi, aku tidak bisa jauh darimu. Aku ingin melihatmu.""Bagaimana kamu bisa menemukanku?" Daniel melotot ke arah Susanne."Aku pikir, kamu pasti terlibat dalam kekacauan soal pemilu. Karena itu, aku sengaja mencarimu di tengah kerumunan para pendemo sejak dari pusat kota. Dan aku menemukanmu."Daniel tersentak kaget karena ternyata Susanne sudah mengikutinya dari mulai dia tiba di ibu kota Hawking ini."Bagaimana kalau dia melihat saat aku memakai topi perangku? Dia akan mengetahui kalau aku adalah jenderal besar Raven," bati
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv