"Susanne?" Daniel sangat kaget melihat siapa yang memegang tangannya."Iya. Ini aku, Daniel. Aku merindukanmu," tandas Susanne."Bagaimana kau menemukanku? Dan bukankah kamu masuk dalam perlindungan?""Orang tuaku dalam perlindungan agen 007 dan timnya. Tapi, aku keluar secara diam-diam.""Kamu tidak boleh berbuat seperti ini, Susanne. Tidak ingatkah kamu atas perjuangan aku dan teman-temanku untuk membebaskan kamu dari Krimea?""Aku tahu dan aku menghargainya. Tapi, aku tidak bisa jauh darimu. Aku ingin melihatmu.""Bagaimana kamu bisa menemukanku?" Daniel melotot ke arah Susanne."Aku pikir, kamu pasti terlibat dalam kekacauan soal pemilu. Karena itu, aku sengaja mencarimu di tengah kerumunan para pendemo sejak dari pusat kota. Dan aku menemukanmu."Daniel tersentak kaget karena ternyata Susanne sudah mengikutinya dari mulai dia tiba di ibu kota Hawking ini."Bagaimana kalau dia melihat saat aku memakai topi perangku? Dia akan mengetahui kalau aku adalah jenderal besar Raven," bati
Canda tawa antara Daniel dan Wilona terhenti karena beberapa orang sudah muncul dari pintu utama rumah.Ada Frans yang terlihat lemah dan sedang duduk di kursi roda yang didorong oleh Norma.Sementara di kanan dan kiri adalah Pedro dan Beto, dua anaknya Norma. Mereka berempat kini menatap ke arah Daniel dan Wilona."Wilona, tinggalkan dia!" kata Frans kepada Wilona."Ayah." Sapa Daniel sambil membungkuk penuh hormat ke arah Frans.Daniel merasa sikap Frans sudah semakin kaku sejak Frans sakit. Padahal sebelumnya, sikap Frans tidak sedingin ini."Jangan memanggilku ayah!" kata Frans dengan nada tinggi kepada Daniel. "Aku bukan ayahmu. Kita tidak ada hubungan apa-apa lagi.Daniel langsung menundukkan kepalanya.Wilona langsung berkata, "ayah, jangan memarahi Daniel, ayah.""Kenapa aku tidak boleh memarahi dia? Ingat! dia telah membuat kekacauan di pesta pernikahanmu dengan Richard dan sejak kemunculannya, tiba-tiba aku sakit dan perusahaanku mengalami kesulitan ekonomi. Pasti itu karena
Besoknya, Norma sudah berada di kantor kementerian bersama Pedro untuk mengikuti tender proyek.Pedro sendiri, datang bersama Wanda, pacarnya."Bagaimana, Pedro?" tanya Norma."Iya, ma. Kami sudah siap. Iya kan, sayang?" Pedro menatap Wanda penuh arti."Aku akan menjalankan sebuah rencanaku," kata Wanda sambil tersenyum licik"Apa rencanamu?" tanya Norma penasaran."Gampang, tante. Aku akan membawa dua temanku yang terkenal sebagai biang gosip, mereka suka sekali menyebarkan gosip tentang siapa saja, jadi kalau Wilona berani muncul dengan si Daniel itu, maka, teman-temanku akan menyebarkan gosip tentang Daniel itu kepada hadirin yang ada di ruangan lelang proyek. Ingin kulihat mau ditaruh di mana wajah si Wilona itu kalau cerita jelek terus tertuju ke arah Daniel dan menyebar di ruang lelang proyek itu. Sesudah Wilona malu, aku yakin, dia pasti tidak akan betah berlama-lama di situ.""Hahaha ... nampaknya rencana kamu itu memang perlu dilakukan. Aku dukung penuh, bawalah teman-temanmu
Mendengar kata-kata Daniel itu, Wanda langsung bergidik membayangkan video-video yang pernah dibuatnya sebelumnya bersama beberapa orang laki-laki dan kalau Wanda melihat kecepatan Daniel tadi untuk menemukan video-video dari 2 temannya, maka Wanda juga khawatir kalau video-videonya juga sudah berada di tangan Daniel dan siap untuk dikeluarkan Daniel.Karena itu, mendengar tantangan dari Daniel itu, Wanda tidak berani untuk melayaninya, Wanda hanya mendengus dan mengajak dua temannya untuk pergi dari tempat ini."Cepat pergi. Ayo kita pergi, biar ayahku yang akan menggantikan aku, mengikuti lelang proyek ini," kata Wanda yang tanpa menoleh lagi ke arah Daniel, segera ingin berlalu cepat-cepat dari tempat itu, tapi karena Daniel dan Wilona sedang duduk di tempat yang dekat dengan pintu keluar, maka, mereka bertiga tetap saja harus melewati tempat di mana Daniel dan Wilona berada."Mungkin kamu tidak tahu siapa ayahku, tapi, kamu akan rasakan nanti saat ayahku menuntut kamu!" ancam Lina
Mendengar kata-kata Daniel ini, Pedro langsung tertawa terbahak-bahak dan bukan hanya Pedro, Edward Prayoga juga ikut-ikutan tertawa dan juga beberapa orang dari panitia proyek di panggung di depan sana.Nampaknya mereka semua merasa kata-kata Daniel itu terlalu tinggi, karena untuk bisa melakukan pembicaraan dengan seorang arsitek ternama dunia seperti Li Chung Hay itu secara mendadak seperti ini, biasanya tidak mungkin."Woi! Tukang cuci piring! Yang aku tahu itu, Li Chung Hay sedang menangani proyek gedung pencakar langit di Duva, kawasan termahal di dunia. Dia sedang sibuk-sibuknya dengan proyek itu, tidak mungkinlah dia mau menerima telepon dari tukang cuci piring seperti kamu!" kata Pedro sambil mencibir dan merendahkan Daniel."Daniel, kamu jangan aneh-aneh deh. Udah. kalau memang kita tidak berhasil, udah, kita mundur aja, gak usah terlalu memaksakan diri," bisik Wilona yang mulai malu karena Daniel mulai ditertawakan oleh banyak orang di ruangan ini.Daniel hanya berkata, "s
"Ayah memang berusaha menantangmu tapi seharusnya kamu jangan memenangkan proyek itu, karena itu proyeknya Pedro, sekarang, ibumu marah besar pada ayah!" kata Frans dengan muka merah padam karena marah."Loh, kan ayah gak bilang kalau aku tidak boleh memenangkan proyek itu. Ayah cuma bilang cobalah berusaha untuk mengikuti lelang proyek itu, jadi yang salah di sini siapa? kalau akhirnya kami berhasil memenangkan tender proyek itu, yang salah bukan kami, ayah!" kata Wilona bersikeras."Tapi sekarang, ibumu mengancam akan mengambil rumah ini dan menceraikan papa yang sedang sakit ini. Apa kamu akan merawat ayah yang lagi sakit?" kesal Frans sambil duduk di sofa ruang tamu."Udah, ayah. Kalau memang kita harus keluar dari sini, kita keluar aja, kita cari rumah lain. Aku akan menggaji orang untuk merawat ayah. Sekalipun ini rumah ayah, tapi, kita gak perlu lagi di rumah ini, ayah. Lagipula, ibu cuma menyanyangi anak-anaknya dan aku cuma dia, perlukan kalau lagi ada maunya. Huh!"Frans cum
Saat ini, Vigo, Daniel dan regunya dengan membawa Jenderal Hernandez serta Sofia, sudah berada di balik pintu penjara yang ditutup dari luar.Vigo langsung mengetuk pintu tapi pintu tidak langsung dibukakan karena secara prosedur, penjaga yang ada di luar akan mengintip dulu dari balik lubang kecil yang ada di pintu. Setelah mengintip, mereka pun bertanya, "dimana dua teman kami?"Melihat itu, untuk menyingkat waktu, Vigo langsung memberi isyarat kepada teman-temannya yang berada di belakang penjaga untuk membereskan penjaga-penjaga itu karena penjaga akan curiga melihat teman mereka yang bersama Vigo DKK, kini tidak lagi bersama Vigo dan kawan-kawan saat ini.Teman-teman Vigo langsung membereskan penjaga yang ada di luar tanpa suara. Mereka langsung memukul pingsan para penjaga itu tanpa suara, kemudian mereka langsung membukakan pintu untuk Vigo, Daniel, Jenderal Hernandez dan Sofia serta yang lainnya.Sesudah itu, para penjaga yang pingsan itu ditarik masuk ke dalam ruangan sel pen
Saat Daniel melompat ke dalam ruangan kepala penjara ini. Daniel yang sudah tahu posisi dari 2 orang tersisa yang berada dalam ruangan ini menjadi agak lega karena mereka berdua berada di posisi yang berjauhan, yang satu berada di balik meja di depan pintu sementara yang satunya lagi berlindung di balik lemari di samping pintu.Orang yang berada di balik meja masih tetap berdiam diri di sana. Dia tidak melakukan tembakan ke arah luar dan juga tidak bersuara sama sekali.Daniel menduga kalau orang ini adalah sang kepala rumah tahanan karena posisinya yang sepertinya terus berlindung sejak tadi, khas tingkah laku seorang bos dan juga karena dia berlindung di bawah meja yang bertuliskan kepala rumah tahanan.Daniel melirik sejenak ke arah lemari di mana seseorang yang bertubuh ringan yang diduga Daniel adalah seorang wanita bersembunyi dan sampai saat ini, wanita itu tidak menggunakan senjata, karena itu untuk sementara, Daniel mengabaikan dia dan bergerak perlahan mendekati posisi kepal