Mendengar kata-kata Daniel itu, Wanda langsung bergidik membayangkan video-video yang pernah dibuatnya sebelumnya bersama beberapa orang laki-laki dan kalau Wanda melihat kecepatan Daniel tadi untuk menemukan video-video dari 2 temannya, maka Wanda juga khawatir kalau video-videonya juga sudah berada di tangan Daniel dan siap untuk dikeluarkan Daniel.Karena itu, mendengar tantangan dari Daniel itu, Wanda tidak berani untuk melayaninya, Wanda hanya mendengus dan mengajak dua temannya untuk pergi dari tempat ini."Cepat pergi. Ayo kita pergi, biar ayahku yang akan menggantikan aku, mengikuti lelang proyek ini," kata Wanda yang tanpa menoleh lagi ke arah Daniel, segera ingin berlalu cepat-cepat dari tempat itu, tapi karena Daniel dan Wilona sedang duduk di tempat yang dekat dengan pintu keluar, maka, mereka bertiga tetap saja harus melewati tempat di mana Daniel dan Wilona berada."Mungkin kamu tidak tahu siapa ayahku, tapi, kamu akan rasakan nanti saat ayahku menuntut kamu!" ancam Lina
Mendengar kata-kata Daniel ini, Pedro langsung tertawa terbahak-bahak dan bukan hanya Pedro, Edward Prayoga juga ikut-ikutan tertawa dan juga beberapa orang dari panitia proyek di panggung di depan sana.Nampaknya mereka semua merasa kata-kata Daniel itu terlalu tinggi, karena untuk bisa melakukan pembicaraan dengan seorang arsitek ternama dunia seperti Li Chung Hay itu secara mendadak seperti ini, biasanya tidak mungkin."Woi! Tukang cuci piring! Yang aku tahu itu, Li Chung Hay sedang menangani proyek gedung pencakar langit di Duva, kawasan termahal di dunia. Dia sedang sibuk-sibuknya dengan proyek itu, tidak mungkinlah dia mau menerima telepon dari tukang cuci piring seperti kamu!" kata Pedro sambil mencibir dan merendahkan Daniel."Daniel, kamu jangan aneh-aneh deh. Udah. kalau memang kita tidak berhasil, udah, kita mundur aja, gak usah terlalu memaksakan diri," bisik Wilona yang mulai malu karena Daniel mulai ditertawakan oleh banyak orang di ruangan ini.Daniel hanya berkata, "s
"Ayah memang berusaha menantangmu tapi seharusnya kamu jangan memenangkan proyek itu, karena itu proyeknya Pedro, sekarang, ibumu marah besar pada ayah!" kata Frans dengan muka merah padam karena marah."Loh, kan ayah gak bilang kalau aku tidak boleh memenangkan proyek itu. Ayah cuma bilang cobalah berusaha untuk mengikuti lelang proyek itu, jadi yang salah di sini siapa? kalau akhirnya kami berhasil memenangkan tender proyek itu, yang salah bukan kami, ayah!" kata Wilona bersikeras."Tapi sekarang, ibumu mengancam akan mengambil rumah ini dan menceraikan papa yang sedang sakit ini. Apa kamu akan merawat ayah yang lagi sakit?" kesal Frans sambil duduk di sofa ruang tamu."Udah, ayah. Kalau memang kita harus keluar dari sini, kita keluar aja, kita cari rumah lain. Aku akan menggaji orang untuk merawat ayah. Sekalipun ini rumah ayah, tapi, kita gak perlu lagi di rumah ini, ayah. Lagipula, ibu cuma menyanyangi anak-anaknya dan aku cuma dia, perlukan kalau lagi ada maunya. Huh!"Frans cum
Saat ini, Vigo, Daniel dan regunya dengan membawa Jenderal Hernandez serta Sofia, sudah berada di balik pintu penjara yang ditutup dari luar.Vigo langsung mengetuk pintu tapi pintu tidak langsung dibukakan karena secara prosedur, penjaga yang ada di luar akan mengintip dulu dari balik lubang kecil yang ada di pintu. Setelah mengintip, mereka pun bertanya, "dimana dua teman kami?"Melihat itu, untuk menyingkat waktu, Vigo langsung memberi isyarat kepada teman-temannya yang berada di belakang penjaga untuk membereskan penjaga-penjaga itu karena penjaga akan curiga melihat teman mereka yang bersama Vigo DKK, kini tidak lagi bersama Vigo dan kawan-kawan saat ini.Teman-teman Vigo langsung membereskan penjaga yang ada di luar tanpa suara. Mereka langsung memukul pingsan para penjaga itu tanpa suara, kemudian mereka langsung membukakan pintu untuk Vigo, Daniel, Jenderal Hernandez dan Sofia serta yang lainnya.Sesudah itu, para penjaga yang pingsan itu ditarik masuk ke dalam ruangan sel pen
Saat Daniel melompat ke dalam ruangan kepala penjara ini. Daniel yang sudah tahu posisi dari 2 orang tersisa yang berada dalam ruangan ini menjadi agak lega karena mereka berdua berada di posisi yang berjauhan, yang satu berada di balik meja di depan pintu sementara yang satunya lagi berlindung di balik lemari di samping pintu.Orang yang berada di balik meja masih tetap berdiam diri di sana. Dia tidak melakukan tembakan ke arah luar dan juga tidak bersuara sama sekali.Daniel menduga kalau orang ini adalah sang kepala rumah tahanan karena posisinya yang sepertinya terus berlindung sejak tadi, khas tingkah laku seorang bos dan juga karena dia berlindung di bawah meja yang bertuliskan kepala rumah tahanan.Daniel melirik sejenak ke arah lemari di mana seseorang yang bertubuh ringan yang diduga Daniel adalah seorang wanita bersembunyi dan sampai saat ini, wanita itu tidak menggunakan senjata, karena itu untuk sementara, Daniel mengabaikan dia dan bergerak perlahan mendekati posisi kepal
"Kamu pasti tidak akan berkata santai seperti ini kalau aku nanti sudah berada di depanmu dan siap untuk mencabut nyawamu, pangeran!" ancam Daniel.Saat ini, mobil yang ditumpangi Daniel sudah berada di bandara dan sedang melaju ke arah runway bandara."Hahaha aku tidak pernah takut denganmu, jendral. Nama besarmu bisa menakutkan bagi Negara Fandor, tapi tidak bagiku dan negaraku," dengus Pangeran Darius di ujung telepon."Aku akan menghabisimu, pangeran!""Kamu akan menyulut perang kalau kamu berusaha mencelakaiku. Ingat itu, jenderal!""Kamu berani menculik warga negaraku di negaraku sendiri. Ingat, itu adalah kesalahan besar. Menurut perjanjian antar negara kamu bisa dihukum, pangeran!"Darius sempat terdiam. Akhirnya dia berkata, "oke. Aku tahu aku salah. Tapi, begitu aku berhasil membawa Lauren ke dalam negeriku, maka, kamu akan melakukan kesalahan kalau berani mengikutiku. Huahahaha.""COBA SAJA KALAU KAU BERANI!""Kita lihat saja nanti, jenderal. Lagipula beberapa jam yang lalu
Pesawat yang membawa Lauren terus melaju di atas runway bandara sementara mobil yang membawa Daniel juga terus melaju dengan maksimal untuk mengejar pesawat jet pribadi milik Pangeran Darius itu.Daniel sendiri sudah bersiap-siap di atas kap mobil dengan mobil yang melaju kencang yang dikemudikan oleh Sersan kepala Shaun.Karena Daniel tahu kalau sampai pesawat ini bisa terbang tinggi meninggalkan bandara ibukota negara Hawking ini maka dia akan kehilangan Lauren dan dia tidak mau kehilangan Lauren.Karena itu, Daniel sudah berada dalam posisi siap untuk melompat. Dia ingin melakukan satu lompatan dengan perhitungan yang matang untuk menjangkau roda pesawat, begitu pesawat ini mengangkat badan pesawat ke atas udara.Apa yang dipikirkan oleh Daniel, kini mulai terjadi saat pesawat ini berhasil mencapai ujung landasan dan mulai berangkat naik ke atas.Daniel tahu, ini saat yang tepat baginya, karena itu, dia segera melompat setinggi mungkin yang dia bisa untuk menjangkau roda pesawat di
Setelah Daniel membuat lubang dari bagian roda pesawat untuk masuk ke bagian ruangan bagasi pesawat, setelah itu angin keras langsung melanda di dalam ruangan bagasi ini.Daniel tidak mau pesawat ini kecelakaan, karena itu dia segera mengambil beberapa barang untuk dia tumpukkan guna menutup lubang kecil yang dia buat tadi hasil dari ledakan yang dia lakukan.Daniel teringat akan salah satu alat mutakhir ciptaan Brigjen Stark, yang bisa menyemburkan lem maha Kuat untuk menambal sesuatu yang bocor dengan cepat.Lem yang bahkan bisa digunakan untuk pesawat luar angkasa saat pesawat luar angkasa itu mengalami kebocoran ataupun kapal laut yang mengalami kebocoran.Setelah teringat akan benda itu, maka Kevin segera merogoh sakunya mengambil sebentuk tube pemberian dari Brigjen Stark. Setelah itu, Kevin membuka tube itu dan menyemburkannya ke arah sekeliling bagasi-bagasi yang dia taruh menumpuk menutup lubang.Dengan cara itu, maka dalam waktu singkat lem itu sudah bekerja dengan baik sehi