Home / Fantasi / Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO / 184 - Mendatangi Selingkuhan Istri

Share

184 - Mendatangi Selingkuhan Istri

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2023-09-11 17:52:12

Jeritan keluar dari mulut bocah dari motor satunya yang hendak menyabetkan celurit panjangnya ke Juna.

Sayang sekali, usaha itu sungguh sia-sia jika lawannya adalah Juna. Mantan panglima itu hanya perlu menangkap celurit dengan mudah dan merebutnya untuk kemudian Juna sabetkan benda tajam itu ke arah roda motor mereka.

Brak!

Motor tadi segera tergelincir dan kedua penumpangnya terjungkal, berguling-guling di aspal sebelum mengerang kesakitan.

“Cepat! Cepat pergi! Kebut motornya!” Bocah di motor pertama menepuk panik bahu kawannya yang memegang kemudi.

Mereka sudah melihat seperti apa tindakan Juna ke rekan mereka. Untuk apa berlama-lama di sana, lebih baik kabur menyelamatkan diri!

“Hei, kenapa kabur? Kalian sungguh meninggalkan teman kalian? Betapa tidak setia kawannya kalian!” seru Juna sambil mengejar motor pertama.

Hanya butuh sekian menit yang singkat saja bagi Juna untuk mensejajarkan lagi motornya dengan kedua bocah yang ketakutan.

Karena gugup dan takut, bocah yang membonceng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   185 - Menghadapi Selingkuhan Istri

    “Heh?” Juna berkelit dengan cepat dari serangan tangan selingkuhan istrinya.Meski dia sudah bersiap untuk apa pun yang terburuk dari pria itu, tapi dia tidak mengira akan secepat ini orang itu menyerangnya.“Kau ini, astaga!” Juna terkekeh.Meskipun selingkuhan Lenita ternyata sudah menyiapkan pisau lipat dari saku celananya dan ditusukkan ke Juna, sayang sekali pria itu salah memilih lawan.Plak!Juna dengan mudah menampar pisau lipat di tangan selingkuhan Lenita yang dihunuskan kepadanya.“Kau ingin berkelahi? Yakin? Denganku?” ledek Juna sambil terkekeh menyepelekan selingkuhan Lenita.Pria itu sudah kehilangan senjata kejutannya, tapi dia tidak ingin menyerah. Berbekal ilmu bela diri seadanya, dia menyarangkan kepalan tinju ke Juna.Plak! Plak!Hanya dengan dua tamparan sangat sederhana dari Juna, selingkuhan Lenita mengernyitkan kening karena sakit. Dia merasa seperti memukul bet

    Last Updated : 2023-09-12
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   186 - Interogasi Mendalam

    Ya, Juna sangat penasaran dengan fakta siapa bapak sebenarnya dari janin di perut Lenita pada kehamilan pertama wanita itu sebelum Juna datang ke era modern ini.“Kenapa? Kok diam?” Juna menatap Wildan.Sejak pertanyaan itu diucapkan, Wildan masih juga belum membuka mulut meski sudah beberapa menit berlalu.“Apakah kau bisa memberikan jaminan bahwa ucapanku ini tidak kau sampaikan ke papanya Lenita?” tanya Wildan.Kening Juna mengernyit seketika.‘Memangnya kenapa dia sampai berkata begitu?’ batin Juna sambil berpikir, ‘Apakah dia takut pada Hartono? Apakah papanya Lenita adalah kelemahan dia?’Dagu Juna terangkat sambil memandang arogan penuh dominasi pada Wildan yang sepertinya sudah tak berkutik lagi di hadapannya.“Kenapa malah membawa-bawa ayahnya Lenita? Kau takut padanya?” tanya Juna, ingin mengorek lebih banyak.Dia yakin, dengan kemampuannya, dia bisa mendapatkan banyak informasi penting dari Wildan. Siapa tahu itu bisa dijadikan senjata untuk melemahkan Lenita nantinya.“Itu

    Last Updated : 2023-09-12
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   187 - Menolong Wanita Muda

    Anika menahan rasa geli ketika pahanya mulai diraba perlahan oleh Juna. Dia seakan sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. “Mas!” Anika tersentak ketika jemari Juna sudah tiba di pangkal pahanya. Namun, tidak boleh! Anika harus teguh pada prinsipnya! “Kenapa, Nik Sayang?” Juna berbisik. Tangannya masih mengelus paha Anika, namun wanita itu justru mendorongnya secara lembut sembari menjauh darinya. “Nik?” Juna menatap kecewa pada Anika. “Maaf, Mas, tidak bisa begini.” Anika menggelengkan kepalanya. Kemudian, kepala Anika tertunduk ketika dia duduk meringkuk bersandar di kepala ranjang sembari membenahi pakaiannya. Juna tak tega memaksanya. Sebenarnya bisa saja dia egois dengan hasratnya, tapi ini adalah Anika, wanita istimewa di hatinya. “Baiklah, baiklah.” Juna tersenyum. Tangannya terjulur untuk meraih pipi Anika dan mengelus di sana dengan lembut. “Aku temani tidur sambil berpelukan saja, yah! Aku janji tidak akan melakukan apa pun selain memeluk dan tidur.”

    Last Updated : 2023-09-13
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   188 - Rinjani

    Juna terkejut. Wanita yang dia tolong adalah anak dari Dharma Winata, pemilik bank swasta terbesar di Nusantara!“Oh ya, jangan terlalu formal padaku. Tak usah pakai anda-saya. Biasa saja.” Rinjani berkata demikian.Ini juga mengejutkan Juna. Kini, wanita yang dia tolong sudah jauh lebih rileks keadaannya ketimbang tadi.“Baiklah. Hm. Kamu putrinya Pak Dharma Winata! Tapi kenapa bisa berada di situasi seperti tadi?” tanya Juna sedikit heran. “Di mana pengawalmu?”Di imajinasi Juna, anak orang penting semacam itu harusnya memiliki pengawal yang menjaganya dengan ketat. Apalagi wanita secantik dan semenarik Rinjani.“Ha ha ha, pengawal apanya? Mungkin aku sedang apes, katakan saja demikian.” Rinjani enteng menjawab.Jika Juna melihat, sepertinya Rinjani sudah tidak lagi syok, dia sudah pulih.“Oh, aku pikir anak-anak taipan ternama akan dikelilingi banyak pengawal setiap pergi keluar rumah.” Juna menuangkan begitu aja pemikirannya.Jika ini di era kuno tempatnya hidup zaman dulu, anak-a

    Last Updated : 2023-09-14
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   189 - Hubungan Rinjani dengan Hartono

    “Mengantarku pulang?” ulang Juna dengan nada tanya. “Aku bisa pulang sendiri menggunakan ojek online, jangan repotkan dirimu untukku.”Juna jadi segan sendiri kalau dia malah diantarkan pulang oleh wanita, apalagi status Rinjani bukan wanita sederhana.“Kenapa? Takut istrimu marah? Apa dia cemburuan?” tanya Rinjani dengan lugas.Dalam hatinya, Juna tertawa. Wanita satu ini kenapa begitu lantang menyuarakan apa pun yang ingin diucapkan?“Bukan begitu.” Juna mencari jawaban diplomatis yang sekiranya tepat.“Apakah melukai harga diri lelakimu kalau diantar pulang perempuan?” todong Rinjani.Mau tak mau, Juna tertawa.“Ha ha ha! Kamu terlalu berpikir berlebihan, Rinjani.” Juna tak habis pikir dengan wanita di depannya.“Panggil Rin saja. Nanti aku panggil kamu Jun, yah!” Rinjani memutuskan sepihak.Juna mengangguk setuju saja.“Kamu itu ‘kan baru saja mendapatkan pengalaman tidak mengenakkan. Justru harusnya aku yang mengantar kamu pulang sampai selamat ke rumahmu, bukan sebaliknya.” Juna

    Last Updated : 2023-09-15
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   190 - Diakui Sebagai Pacar

    Tak hanya Juna yang termangu mendengar ucapan Rinjani baru saja, Anika dan Shevia pun demikian. Mereka menatap bingung ke Rinjani dan pria bernama Rob sedang berdebat.“Dia? Dia pacarmu?” Mata pria dengan panggilan Rob itu mengangkat alisnya tinggi-tinggi sambil menuding Juna dengan telunjuknya, seolah tak percaya.Juna sudah hendak membuka mulut untuk meluruskan sesuatu yang pasti benar-benar merupakan salah paham, tapi Rinjani memberi kode isyarat menggunakan matanya.“Iya, dia pacarku, kenapa? Sudahlah, Robert, lebih baik kamu jangan ganggu aku di sini, oke!” Rinjani terlihat kesal.Robert tidak mengatakan apa-apa lagi selain menatap benci ke Juna.‘Aduh! Kenapa aku harus dilibatkan?’ keluh Juna di hatinya. ‘Aku yang cuma diam begini saja akhirnya menambah musuh, bukan karena kemauanku.’Sepertinya hidup tenang memang tak ada di catatan takdir Juna.Juna memandang Robert yang pergi dengan membawa aroma marah di sekujur tubuhnya. Mau bagaimana lagi, dia sudah terlanjur dikorbankan R

    Last Updated : 2023-09-16
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   191 - Kabur

    Juna mematung sambil memegang ponselnya, lalu menoleh ke Anika yang terdiam. “Jun?” Rinjani bertanya dari seberang sana karena tak mendapatkan respon dari Juna. “Oh, ehem!” Juna tersadar dan berdehem sebentar untuk mengusir kebingungannya. “Bagaimana, Jun? Apakah kamu bersedia?” Rinjani bertanya. Permintaan Rinjani harus Juna pertimbangkan dulu, apakah akan menyakiti perasaan Anika atau tidak. “Rin, bukankah akan repot nantinya kalau Robert tahu aku ini sudah punya istri? Papamu juga pasti akan marah kalau tahu mengenai itu.” Juna menemukan alasan untuk berkelit dari permintaan Rinjani. Hening di seberang, menandakan Rinjani sedang berpikir. “Hm, ya sudah kalau begitu, aku besok kabur saja dulu, keluar rumah.” Rinjani sungguh enteng memutuskan perkara demikian. Setelah itu, Rinjani menyudahi telepon. Alasan yang diberikan Juna sangat masuk akal. Juna menaruh kembali ponselnya ke meja nakas dan kembali mendekat ke Anika. “Nik, itu tadi ….” “Kasihan Rinjani.” Anika tiba-tiba be

    Last Updated : 2023-09-18
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   192 - Kalau Aku Jadi Pacarnya

    ‘Po—posisi macam apa itu?’ batin Anika berteriak melihat adegan di depan mata antara Juna dan Rinjani.Rinjani berada di lantai, menghadap ke Juna yang menekan dari atas. Dua lengan Juna melakukan kuncian, sedangkan dua kaki Rinjani membelit ke leher Juna.“Ah! Sial!” teriak Rinjani ketika dia tidak berhasil membuka kuncian dari Juna.Juna bergegas bangun dari atas Rinjani sembari berkata, “Kamu hanya kurang koordinasi pada kekuatan kamu dan keyakinan mental kamu.”Tangan Juna terulur dan Rinjani meraihnya agar bisa bangun dari lantai. Melihat pemandangan semacam itu, Anika merasa ada yang berdenyut tak nyaman di hatinya.“Oh, Nik!” sapa Juna setelah sadar akan kehadiran Anika di ruangan itu.“A—aku cuma bawa minuman untuk kalian.” Anika menaruh baki yang dia pegang ke meja terdekat. Pipinya terasa panas, entah karena malu atau cemburu.Juna melihat sikap gugup An

    Last Updated : 2023-09-19

Latest chapter

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   373 - (Bonus Part 4) Misteri Semesta [END]

    Juna dan ketiga istrinya mengangguk. “Kami akan berusaha untuk itu, Ma. Terus doakan kami agar selalu memiliki hal baik.” Juna menanggapi Wenti. Kemudian, keningnya berkerut, “Ma, apakah Mama akhir-akhir ini sering cepat lelah dan mual?” “Eh, kok tahu?” Wenti terhenyak kaget. Namun, kemudian dia sadar bahwa putra angkatnya ini bukan manusia sembarangan. “Selamat, Ma!” Juna maju untuk memberikan pelukan tulus ke Wenti. Anika dan Shevia paham makna ucapan Juna dan mereka bergantian mengucapkan selamat pula sambil memeluk Wenti. “Eh? Mama kenapa?” Rinjani belum paham. “Mama sudah hamil lagi, Kak.” Shevia menjelaskan. Di antara mereka, Rinjani memang yang paling hebat jika itu mengenai intuisi bisnis, tapi dia payah dalam aspek lainnya yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Wenti menanggapinya dengan senyum simpul dan sedikit malu-malu. *** “Ya ampun, lihat mereka! Sungguh keluarga besar yang ramai.” Seseorang menahan pekikannya ketika melihat Juna dan keluarga kecil dia tu

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   372 - (Bonus Part 3) Bayi-Bayi dari Restu Semesta

    “Ya ampun, lucu sekali dia! Cantiknya ….” Rinjani sambil menggendong bayinya, dia menoleh ke bayi Shevia.“Dedek bayinya Kak Rin juga ganteng, tuh!” Shevia menunjuk bayi di gendongan Rinjani dengan dagunya.Mereka saling memuji bayi milik madu masing-masing.“Mbak Anika masih menyusui anaknya, yah?” tanya Shevia setelah dia berhasil menidurkan bayinya.“Iya. Masih di kamar. Semua anaknya tenang sekali, jarang menangis. Benar-benar bayi kalem seperti ibunya.” Rinjani mengomentari anak kembar Anika.Kemudian, pintu depan terbuka dan masuklah Juna yang baru pulang dari kantornya.“Mana jagoan-jagoanku?” tanya Juna sambil mendekat ke mereka dan mulai mencium bayi-bayinya di gendongan ibunya masing-masing. “BIntang … umcchh! Wulan … umchh! Sudah wangi semua!”“Lah ini anakku masa sih dipanggil jagoan?” Shevia sambil mengangkat sedikit bayi perempuan di gendongannya.“Lho, dia ini nantinya seorang jagoan wanita! Menjadi perempuan kuat yang akan melindungi orang tertindas dan menebar kebajik

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   371 - (Bonus Part 2) Peresmian Gedung Baru dan Gosip Buruk

    “Wah, gedungmu begitu wow sekali, Jun!” Rinjani menatap gedung baru Juna. Matanya berkeliling menelisik semua interior di sana.“Ini juga berkat bantuanmu.” Juna berkata di dekat telinga Rinjani.“Kok aku?” tanya Rinjani sambil menjauhkan kepalanya dari Juna untuk menatap suaminya dari jarak yang tepat.“Kamu kira aku tidak tahu kalau kau mengirim investor gadungan untuk membantu pendanaan untuk gedung ini, hm?” Juna sambil mencubit lembut pinggang Rinjani.Karena sudah ketahuan begitu, Rinjani hanya bisa tertawa. Shevia dan Anika di sebelahnya tersenyum.Siang ini, mereka baru saja mengadakan peresmian gedung baru apartemen Juna yang besar dan spektakuler. Meski bukan merupakan apartemen paling wah dan nomor satu di Samanggi, namun tetap mencuri perhatian publik karena dimiliki oleh pengusaha muda dengan berbagai gonjang-ganjing isu di belakangnya.Isu paling sering dibicarakan publik mengenai Juna belakangan ini tentu saja tidak lain dan tak bukan adalah mengenai ketiga istrinya yan

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   370 - (Bonus Part 1) Nasib Akhir Bobby

    “Hah? Om Fer yakin dengan berita yang Om terima?” tanya Juna saat dia berbicara dengan pengacaranya, Ferdinand, di telepon. “Sangat yakin, Jun! Periksa saja ke rutan kejaksaan. Oh, atau untuk lebih akuratnya, datang saja ke rumahnya, pasti sedang ramai di sana.” Ferdinand menyahut dari seberang. Juna tak bisa berkata-kata. Dia segera mengakhiri teleponnya dengan si pengacara. “Ada apa, Jun?” tanya Rinjani dengan wajah ingin tahu. “Berita apa? Ada berita apa dari Om Fer?” Dia semakin mendekat ke Juna di sofa ruang tengah. Anika datang sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir wedang cokelat jahe dan camilan buatannya seperti kue pukis dan bakwan jagung. “Bobby meninggal tadi sore.” Juna berkata sambil menatap Anika dan Rinjani secara bergantian. “Hah?!” pekik Rinjani karena terlalu kaget dengan berita yang diucapkan suaminya. Juna mengangguk ke istrinya. “Ada apa? Siapa yang meninggal?” Shevia keluar dari kamarnya karena suara pekikan Rinjani terdengar hingga ke telinganya.

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   369 - Setiap Akhir Adalah Permulaan

    “Ti—Tidak begitu! Ular sialan!” geram Nyai Mirah dan dia mulai mengejar Nyai Wungu yang melarikan diri sambil tertawa melengking meledek permaisuri Ki Amok itu.Kemudian, Ki Amok memanggil Nyai Mirah untuk pulang bersamanya ke istana mereka. Nyai Mirah segera berdiri melayang di sebelah Ki Amok dengan wajah merona menyebabkan kulitnya semakin memerah.“Kami pulang dulu. Nanti jika Mirah dibutuhkan lagi oleh istrimu, panggil saja, tak apa, tapi itu harus benar-benar gawat. Kalian pasti mengerti maksudku, ‘kan?” Ki Amok berkata ke Juna yang masih membopong Anika.‘Ya, ya, ya, aku paham. Intinya kami tidak boleh mengganggu kemesraan kalian berdua kecuali sangat gawat darurat.’ Juna membatin menanggapi Ki Amok.“Ya, kami paham, Ki. Terima kasih, sekali lagi untuk Anda dan pasukan, juga terima kasih pada Nyai Mirah atas bantuannya.” Juna mengangguk sebagai tanda dia menghargai mereka.Kemudian, kereta kencana Ki Amok pun pergi dari sana.Juna menoleh ke Nyai Wungu dan bertanya, “Apakah Nya

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   368 - Tawaran Menjadi Dayang Nirwana

    ‘Apakah Dewi Salwapadmi menyaksikan aku dan Nik … bercinta selama ini?’ Juna memiliki pemikiran demikian. Ya ampun, Juna mendadak saja super malu jika mengingat seperti apa dia memesumi Anika selama ini. Belum lagi tingkah dia saat menggauli Anika. Dia bertanya-tanya, apakah itu disaksikan dan juga dirasakan sang dewi? Mendadak saja senyum lebar dan menahan geli dari Dewi Salwapadmi muncul saat dia bertutur ke Juna, “Jangan khawatir mengenai itu, Tuan Panglima. Aku selama ini tertidur di raga Anika dan mulai terbangkitkan ketika bertarung melawan mantan istrimu.” Mendengar ucapan Dewi Salwapadmi melalui mulut Anika, Juna merasa sangat lega sekaligus malu karena pikirannya ternyata bisa dibaca sang dewi. “A—Ah, iya, baiklah, Ndoro Dewi. Terima kasih penjelasannya.” Juna sedikit merona karena malu. Kemudian, Dewi Salwapadmi menoleh ke Nyai Mirah, dia berkata, “Nyai Mirah, aku sungguh tersentuh dengan pengabdianmu yang luar biasa pada ndoro putrimu ini. Tingkah lakumu sejak dulu jug

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   367 - Jasad yang Terlanjur Korup

    “Semua sudah usai?” Juna terengah-engah sambil menanyakan itu pada dirinya sendiri meski itu sebuah gumaman rendah. Anika bergegas terbang ke suaminya dan menyebelahinya di angkasa. Sedangkan Juna mulai merasakan armor yang melingkupi tubuhnya mulai memudar hilang secara perlahan. “Mas … semua sudah selesai. Pertarungan telah Mas menangkan.” Anika tersenyum lembut. Benar, semua sudah usai. Segala ancaman bahaya dan mimpi buruk yang pernah ditakutkan Anika, yang telah menjadi momok baginya selama beberapa minggu ini sekarang lenyap. Seakan batu besar yang mengimpit dada Anika, kini telah terangkat dengan kematian Lexus. Juna menengok ke istrinya sembari dia ikut tersenyum. “Kita yang memenangkan ini, Nik. Kita. Bukan aku saja. Kau, dan semua yang lainnya.” Tentu saja dia tidak boleh mengambil semua kredit yang ada. Bergegas, tangan Juna meraih Anika untuk memeluk wanita itu sembari hatinya berucap syukur pada semesta dan penciptanya yang telah memberikan restu sehingga dia bisa m

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   366 - Kekuatan Juna Menyelesaikan Prahara

    “Hm?” Juna mendadak saja merasakan dirinya menjadi lebih bertenaga, energi murninya melonjak tinggi.Setelah dia berpikir cepat, dia merasakan adanya energi dari Shevia dan Rinjani.‘Ternyata mereka.’ Juna tersenyum setelah memahami dari mana energi tambahan untuknya datang secara tak terduga.Saat ini, pedang di tangan Juna menebas tegas ke depan sehingga dengan cepat menyebabkan udara mengalir berputar mengakibatkan munculnya pusaran udara hanya dari ayunan pedang tersebut.Wusshh!Kibasan pedang Juna memicu beberapa ledakan bunyi memekakkan telinga ketika gelombang udara yang tadinya hanya memunculkan pusaran angin, kini berubah menjadi badai, menyapu udara di sekitar Lexus.Energi petir beserta angin badai dari kibasan pedang Juna menyerbu ke Lexus, bagaikan ular raksasa membuka mulutnya hendak menelan Lexus untuk mengunyahnya menjadi ketiadaaan.“Jangan harap semudah itu!” seru Lexus ketika dia juga mengibaskan pedang api hitam di tangannya sehingga energi api miliknya bertabraka

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   365 - Munculnya Pedang

    “Jangan sombong dulu, manusia bangs4t!” teriak Lexus pada Juna. “Jangan kau kira karena kau memiliki zirah itu maka kau bisa sekuat aku!”Lexus merobek udara hampa dan mengempaskan angin panas yang bisa membakar kulit manusia biasa dengan segera meski hanya dari hempasan anginnya saja.Juna tidak gentar meski fisik Lexus sudah semirip iblis. Dia memiliki banyak dendam terhadap sosok di depannya. “Kau yang akan berakhir mengenaskan, Lexus!”Zirah di tangan Juna mengumpulkan energi murni yang kini bermuatan energi keilahian.Dhuaarr!Ketika pukulan Juna bertabrakan dengan tinju iblis Lexus, mereka berdua sama-sama terdorong ke belakang. Tapi Juna lekas menerjang maju lagi, tak memberi kesempatan Lexus untuk menarik napas berikutnya.“Kau sudah tak sabar mati, hah?” teriak Lexus sambil mendorongkan energi iblisnya ke arah Juna.Tangan berzirah Juna menangkap kepalan tangan Lexus dan mendorongnya ke samping agar dia bisa menyarangkan tinju di tangan lain ke tubuh Lexus.Dhaakk!Betapa kag

DMCA.com Protection Status