Share

127 - Ditusuk

Mata Juna tajam menatap Lenita. Dia terus memandangi istrinya yang berjalan cepat ke arahnya sambil mengacungkan gunting besar.

Cukup dengan berkelit sedikit, nyaris tidak bergerak, maka gunting itu menancap di sudut atas dada kirinya. Juna tidak menghindari terlalu banyak dan membiarkan istrinya menusuk dia.

‘Puas? Apakah kau puas?’ tanya Juna dalam hatinya tanpa memiliki niat diucapkan ke sang istri.

Lenita kaget bukan kepalang, tidak menyangka Juna tidak lari atau menghindari, tidak pula menahan tangannya. Matanya membelalak kaget, apalagi gunting yang menancap itu dipegangi Juna erat-erat.

Yang membuat Lenita gentar, tatapan lurus dan tegas Juna padanya tanpa mengatakan apa pun, juga tidak berteriak kesakitan. Juna benar-benar bungkam dan terlihat sangat perkasa bagaikan tonggak batu karang di depannya. Ini mengakibatkan dia mundur beberapa langkah dan linglung.

“Ada apa?” Hartono muncul di ambang pintu karena mendengar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status