Share

132 - Kang Galon

Sebagai panglima, Juna harus mengetahui kapan dia harus terus menyerang dan kapan harus mundur sejenak.

Sebagai orang yang mencintai Anika, dia juga harus memahami apa saja yang bisa membuat nyaman orang tercintanya. Jika dia ingin bersikap egois, dia bisa saja mengabaikan ancaman Lenita dan tetap bersanding menjadi suami Anika.

Tapi, kejiwaan dan mental Anika juga harus dia utamakan. Biarlah dia mengalah dulu agar Lenita lebih tenang dan bisa dicari celah lengahnya nanti.

Maka dari itu, bisa diperkirakan bagaimana Lenita memanfaatkan kepatuhan Juna untuk apa pun yang dia ingin.

“Jun, temani aku makan siang!”

“Jun, aku ingin roti yang kemarin dibelikan papa. Ayo kita ke toko roti!”

“Jun, aku ingin sekali milkshake cokelat. Buatkan, yah!”

“Rasanya aku ingin makan nasi goreng pedas. Ayo kita ke warung tenda Pak Sobari, Jun!”

“Malam ini aku ingin jalan-jalan, Jun!”

Semuanya dijawab dengan anggukan kepala Juna. Lenita terlihat puas melihat Juna tidak memberi bantahan apapun dan bersedia p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status