Home / Fantasi / Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO / 133 - Tidak Bisa Raga Sukma

Share

133 - Tidak Bisa Raga Sukma

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2023-07-25 17:00:33

Kang Galon: Sayangku, masih apa? Kok tidak membalas chat-ku?

Kang Galon: Jangan bilang sedang berduaan dengan lelaki lain, deh!

Kang Galon: Awas saja, ya! Tidak aku beri goyangan Badai Cinta, loh!

Kang Galon: Dih! Lama sekali, Nita! Woi!

Kang Galon: Aku baru pulang dari Pulau Semusim, nih!

Kang Galon: Aku tunggu di hotel, yah! Aku kirim alamatnya!

Juna menelan saliva bagaikan sedang menelan pasir ketika membaca deretan pesan yang dikirim bagaikan hujan, begitu deras. Sudah mirip spam.

‘Siapa dia? Siapa Kang Galon itu? Tak mungkin selera Lenita pada tukang pengantar galon air mineral, kan? Tak mungkin! Bahkan tadi Kang Galon bilang dia baru pulang dari Pulau Semusim. Itu pulau tempat wisata yang terkenal di Nusantara!’ Otak Juna terus berputar mencari segala kemungkinan dan dugaan.

Ceklek!

Pintu kamar mandi sudah digerakkan dari dalam. Juna lekas kembali rebah di kasur seolah tak terjadi apa-apa, padahal jantu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   134 - Anika Berubah!

    Juna agak terkejut dengan tanggapan dari Anika. Benarkah itu wanita pujaannya?“Nik?” Juna menatap Anika secara lekat.Anika tersenyum kecil dan berkata, “Mas, kalau yang Mas ingin bicarakan adalah mengenai istri Mas, maka aku tidak bisa ikut campur karena aku tidak ingin dilibatkan di masalah rumah tangga orang lain.”Semua kalimat yang meluncur dari mulut Anika membuat Juna termangu heran sekaligus bingung. Benarkah itu Anika pujaannya?“Nik?” Juna tidak bisa menemukan kata-kata untuk menimpali ucapan panjang Anika yang di luar dugaan.“Maaf, yah Mas, lebih baik Mas lebih mendekatkan diri Mas ke istrinya saja, jangan malah berkeluh-kesah ke aku, karena itu hal percuma dan dosa, Mas. Aku sudah ingin berjanji pada Gusti Agung Hyang Widhi agar tidak lagi berbuat dosa dengan suami orang lain.” Anika menatap lurus ke mata Juna, terlihat teguh akan tekadnya.“Nik?” Juna masih termangu.

    Last Updated : 2023-07-25
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   135 - Ditemani Wanita Lain

    Juna menaikkan pandangannya dan memang mendapati Shevia setelah mendengar wanita itu menyapanya.“Oh, Bu Shevia.” Juna tersenyum.Shevia melihat kursi kosong di meja Juna dan tak berlama-lama berdiri lalu segera duduk di salah satu kursinya.“Pak Juna, kenapa di sini sendirian? Bukankah ini akhir pekan? Tidak menghabiskan hari dengan istri?” Shevia sebenarnya sadar bahwa pertanyaan yang dia ajukan tidak pantas dan terlalu ingin tahu privasi orang lain, tapi dia memang sengaja. Apalagi dia melihat sebotol anggur merah yang ada di hadapan Juna. Dia makin yakin Juna sedang kusut.“Oh, aku kebetulan ingin memiliki … me-time.” Juna tersenyum saat mengucapkan istilah yang kerap digunakan orang zaman modern.“Wah … apakah aku mengganggu acara me-time Bapak?” tanyanya tanpa ada niat ingin pergi.Kepala Juna menggeleng. “Tidak mengganggu. Silahkan saja jika Bu Shevia ingin menemani m

    Last Updated : 2023-07-26
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   136 - Persetan dengan Semuanya! Aku Butuh Ditenangkan!

    Astaga! Juna sedikit terkejut dengan tindakan berani Shevia menaiki pangkuannya, tapi otak mabuknya menolak semua kewarasan dan dia menerima sentuhan Shevia.Dia membalas pagutan agresif Shevia, harga diri sebagai lelaki semakin meroket, tak mau kalah, tak mau pasif dan tangannya mulai bergerak liar.Rata-rata, mobil yang ada di kawasan bioskop drive-in tidak saling memedulikan mobil lainnya karena mereka memiliki ‘kesibukan’ masing-masing di dalam mobil mereka.Itu yang membuat Shevia percaya diri tak ada yang mengawasi mereka, apalagi kaca mobilnya gelap.Tangan Juna merayap penuh percaya diri ke dada Shevia dan melakukan apa yang dia ingin lakukan di sana. Shevia merespon dengan lenguhan saat melepaskan cumbuannya.Mata Juna seketika nyalang ketika melihat Shevia mulai membuka blus ketatnya dan melempar sembarang, bra warna ungu tua sangat mengunci pandangan liarnya. Sebagai panglima yang tidak gentar meladeni keliaran wanita yang me

    Last Updated : 2023-07-26
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   137 - Perubahan Mendadak Hartono

    Juna mendengar istrinya pulang di jam 11 malam lebih. Dia bergegas keluar ruang perpustakaan dan menunggu Lenita di ruang tengah.Begitu Lenita tiba di ruang tengah, dia bertanya, “Kenapa pulangnya selarut ini? Sudah hampir tengah malam.”“Oh, yang penting kan belum tengah malam, baru hampir, ‘kan?” Demikianlah jawaban istrinya yang menaikkan emosi Juna.Meski begitu, Juna tetap bertahan dalam ketenangan. “Memangnya apa yang kamu kerjakan sampai ham-pir-te-ngah-ma-lam begini?” tanyanya sembari menekankan beberapa kata yang sebelumnya.Lenita menatap kesal padanya dan berkata, “Apaan, sih, Jun? Santai saja, lah! Aku cuma ketemu teman lama. Kebetulan dia baru datang dari pulau lain. Apa salahnya, sih?”“Laki-laki atau perempuan?” desak Juna. Bukannya dia cemburu atau semacam itu, karena di hatinya dia tidak pernah mencintai Lenita. Dia hanya ingin Lenita merasakan seperti apa didesak d

    Last Updated : 2023-07-28
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   138 - Anika Bertunangan

    Mana mungkin Juna tidak terkejut melihat apa yang tersaji di depan mata? Shevia mengikuti arah pandangan Juna karena heran dengan sikap termangu dia. “Oh, ada Anika, ternyata!” Shevia masih mengenali Anika, tentu saja. “Mbak Anik! Mbak!” Dia tanpa ragu melambaikan tangan ke Anika. Juna merutuki tindakan Shevia. Kenapa harus memanggil Anika? Meski dia rindu pada mantan istri adatnya, tapi jika ada lelaki lain di sisi Anika, mana sudi dia? Anika tersenyum lembut dan berjalan mendekat ke meja Juna. “Kalian di sini.” Juna memperhatikan Anika tanpa berkedip. Sikap mantan istrinya begitu tenang dan terkendali, bahkan tidak ada rasa terkejut atau sungkan sedikit pun meski kepergok bersama dengan lelaki lain. Tapi, hubungan mereka sudah berakhir, kenapa Anika harus merasa canggung? Juna mengutuk dirinya sendiri yang berpikiran terlalu jauh. Hanya saja, dia tidak bisa menerima Anika bersama lelaki mana pun selain dia. “Di sini saja, ya

    Last Updated : 2023-07-29
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   139 - Pergi ke Hotel Berdua

    Juna membawa Shevia pergi ke arena permainan di mall. Sejak mengetahui mall, dia memendam keinginan bisa bermain di arena permainan.Kini, ketika dia memiliki waktu luang dan ingin melepaskan penat pikiran, sepertinya ide itu tidak buruk.“Yakin ingin ke sini, Pak?” tanya Shevia.Juna menatap dan mengangguk sambil mengulum senyuman sebelum berkata, “Apakah Bu Shevia jatuh mental karena pasti kalah dari saya?” godanya.“Wo ho ho … Bapak sembarangan saja kalau bicara. Ini tempat berkubang saya waktu kecil sampai remaja, Pak! Justru saya khawatir Bapak akan menangis darah nanti karena kalah dari saya!” Shevia menanggapi dengan sikap jenaka.“Ha ha ha! Bagus!” Juna mengangguk puas melihat kepercayaan diri rekan bisnisnya ini. “Sekalian sebagai studi banding apakah arena permainan ini bagus dan bisa diadaptasi yang baik-baik untuk mall kita.”“Setuju!” Shevia dengan santai menggulung lengan panjang blusnya.Melihat itu, Juna juga mengikuti. Dia menggulung lengan kemejanya hingga sesiku.“N

    Last Updated : 2023-07-30
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   140 - Jadikan Aku milikmu

    Juna bergegas pergi ke kamar hotel yang ditempati Shevia. Menggunakan ilmu kanuragan dia, sangat mudah membuka kuncinya meski memakai kunci digital. Untuknya, tidak ada pintu yang tidak bisa dibuka. "Shevia!" Juna memekik kaget melihat Shevia sedang terduduk linglung di lantai dengan wajah pucat ketakutan. Sepertinya Shevia baru selesai mandi tapi belum sempat pakai pakaian, hanya dalaman saja. Mendengar suara Juna, Shevia langsung menjerit keras. "Juna! Pak Juna! Tolong!" Suaranya bergetar, sarat akan ketakutan mendalam ketika menoleh ke Juna. Mengabaikan dalaman baru Shevia yang dia ikut pilihkan, Juna segera merengkuh tubuh Shevia. Mata Juna melihat 2 jin jahat di kamar Shevia. Yang satu adalah jin wanita bergaun putih lusuh dengan rambut panjang kusut, sedangkan satunya lagi adalah jin bertubuh besar berbulu hitam seperti gorila dan memiliki taring panjang mencuat dari bibir. "Lancang!" bentak Juna sambil mengibaskan tangan penuh emosi. Si gaun putih lusuh yang menempel seper

    Last Updated : 2023-07-31
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   141 - Lupakan Saja!

    Mata Juna membeku memandang Shevia yang saat ini menatap padanya dengan raut wajah penuh harap. Betapa beraninya wanita modern ini. Meski begitu, di balik keberanian sikapnya mengungkapkan kejujuran niatnya, dia bisa melihat kerapuhan Shevia pula.Sepertinya Juna terlalu lama termangu meski hanya sekian detik saja, sehingga Shevia sudah menyahut terlebih dahulu.“Ah! Lupakan saja, Pak!” Shevia buru-buru berujar sambil menggelengkan kepala disertai senyuman canggung yang memuat kecewa. “Maafkan aku, Pak! Sepertinya aku terlalu terguncang gara-gara dua setan tadi sampai aku bicara melantur! Ha ha ha!”Juna merasa ada yang tak nyaman di hatinya dan bicara, “Shev, maaf, yah! Bukannya aku—““Tak apa, Pak! Jangan terlalu dipikirkan!” Shevia memotongnya, menjadikan Juna semakin merasa bersalah. “Itu tadi aku sungguhan melantur! Ha-hah! Ha-hah!” Tawanya semakin canggung, seperti dipaksakan agar ter

    Last Updated : 2023-08-02

Latest chapter

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   373 - (Bonus Part 4) Misteri Semesta [END]

    Juna dan ketiga istrinya mengangguk. “Kami akan berusaha untuk itu, Ma. Terus doakan kami agar selalu memiliki hal baik.” Juna menanggapi Wenti. Kemudian, keningnya berkerut, “Ma, apakah Mama akhir-akhir ini sering cepat lelah dan mual?” “Eh, kok tahu?” Wenti terhenyak kaget. Namun, kemudian dia sadar bahwa putra angkatnya ini bukan manusia sembarangan. “Selamat, Ma!” Juna maju untuk memberikan pelukan tulus ke Wenti. Anika dan Shevia paham makna ucapan Juna dan mereka bergantian mengucapkan selamat pula sambil memeluk Wenti. “Eh? Mama kenapa?” Rinjani belum paham. “Mama sudah hamil lagi, Kak.” Shevia menjelaskan. Di antara mereka, Rinjani memang yang paling hebat jika itu mengenai intuisi bisnis, tapi dia payah dalam aspek lainnya yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Wenti menanggapinya dengan senyum simpul dan sedikit malu-malu. *** “Ya ampun, lihat mereka! Sungguh keluarga besar yang ramai.” Seseorang menahan pekikannya ketika melihat Juna dan keluarga kecil dia tu

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   372 - (Bonus Part 3) Bayi-Bayi dari Restu Semesta

    “Ya ampun, lucu sekali dia! Cantiknya ….” Rinjani sambil menggendong bayinya, dia menoleh ke bayi Shevia.“Dedek bayinya Kak Rin juga ganteng, tuh!” Shevia menunjuk bayi di gendongan Rinjani dengan dagunya.Mereka saling memuji bayi milik madu masing-masing.“Mbak Anika masih menyusui anaknya, yah?” tanya Shevia setelah dia berhasil menidurkan bayinya.“Iya. Masih di kamar. Semua anaknya tenang sekali, jarang menangis. Benar-benar bayi kalem seperti ibunya.” Rinjani mengomentari anak kembar Anika.Kemudian, pintu depan terbuka dan masuklah Juna yang baru pulang dari kantornya.“Mana jagoan-jagoanku?” tanya Juna sambil mendekat ke mereka dan mulai mencium bayi-bayinya di gendongan ibunya masing-masing. “BIntang … umcchh! Wulan … umchh! Sudah wangi semua!”“Lah ini anakku masa sih dipanggil jagoan?” Shevia sambil mengangkat sedikit bayi perempuan di gendongannya.“Lho, dia ini nantinya seorang jagoan wanita! Menjadi perempuan kuat yang akan melindungi orang tertindas dan menebar kebajik

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   371 - (Bonus Part 2) Peresmian Gedung Baru dan Gosip Buruk

    “Wah, gedungmu begitu wow sekali, Jun!” Rinjani menatap gedung baru Juna. Matanya berkeliling menelisik semua interior di sana.“Ini juga berkat bantuanmu.” Juna berkata di dekat telinga Rinjani.“Kok aku?” tanya Rinjani sambil menjauhkan kepalanya dari Juna untuk menatap suaminya dari jarak yang tepat.“Kamu kira aku tidak tahu kalau kau mengirim investor gadungan untuk membantu pendanaan untuk gedung ini, hm?” Juna sambil mencubit lembut pinggang Rinjani.Karena sudah ketahuan begitu, Rinjani hanya bisa tertawa. Shevia dan Anika di sebelahnya tersenyum.Siang ini, mereka baru saja mengadakan peresmian gedung baru apartemen Juna yang besar dan spektakuler. Meski bukan merupakan apartemen paling wah dan nomor satu di Samanggi, namun tetap mencuri perhatian publik karena dimiliki oleh pengusaha muda dengan berbagai gonjang-ganjing isu di belakangnya.Isu paling sering dibicarakan publik mengenai Juna belakangan ini tentu saja tidak lain dan tak bukan adalah mengenai ketiga istrinya yan

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   370 - (Bonus Part 1) Nasib Akhir Bobby

    “Hah? Om Fer yakin dengan berita yang Om terima?” tanya Juna saat dia berbicara dengan pengacaranya, Ferdinand, di telepon. “Sangat yakin, Jun! Periksa saja ke rutan kejaksaan. Oh, atau untuk lebih akuratnya, datang saja ke rumahnya, pasti sedang ramai di sana.” Ferdinand menyahut dari seberang. Juna tak bisa berkata-kata. Dia segera mengakhiri teleponnya dengan si pengacara. “Ada apa, Jun?” tanya Rinjani dengan wajah ingin tahu. “Berita apa? Ada berita apa dari Om Fer?” Dia semakin mendekat ke Juna di sofa ruang tengah. Anika datang sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir wedang cokelat jahe dan camilan buatannya seperti kue pukis dan bakwan jagung. “Bobby meninggal tadi sore.” Juna berkata sambil menatap Anika dan Rinjani secara bergantian. “Hah?!” pekik Rinjani karena terlalu kaget dengan berita yang diucapkan suaminya. Juna mengangguk ke istrinya. “Ada apa? Siapa yang meninggal?” Shevia keluar dari kamarnya karena suara pekikan Rinjani terdengar hingga ke telinganya.

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   369 - Setiap Akhir Adalah Permulaan

    “Ti—Tidak begitu! Ular sialan!” geram Nyai Mirah dan dia mulai mengejar Nyai Wungu yang melarikan diri sambil tertawa melengking meledek permaisuri Ki Amok itu.Kemudian, Ki Amok memanggil Nyai Mirah untuk pulang bersamanya ke istana mereka. Nyai Mirah segera berdiri melayang di sebelah Ki Amok dengan wajah merona menyebabkan kulitnya semakin memerah.“Kami pulang dulu. Nanti jika Mirah dibutuhkan lagi oleh istrimu, panggil saja, tak apa, tapi itu harus benar-benar gawat. Kalian pasti mengerti maksudku, ‘kan?” Ki Amok berkata ke Juna yang masih membopong Anika.‘Ya, ya, ya, aku paham. Intinya kami tidak boleh mengganggu kemesraan kalian berdua kecuali sangat gawat darurat.’ Juna membatin menanggapi Ki Amok.“Ya, kami paham, Ki. Terima kasih, sekali lagi untuk Anda dan pasukan, juga terima kasih pada Nyai Mirah atas bantuannya.” Juna mengangguk sebagai tanda dia menghargai mereka.Kemudian, kereta kencana Ki Amok pun pergi dari sana.Juna menoleh ke Nyai Wungu dan bertanya, “Apakah Nya

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   368 - Tawaran Menjadi Dayang Nirwana

    ‘Apakah Dewi Salwapadmi menyaksikan aku dan Nik … bercinta selama ini?’ Juna memiliki pemikiran demikian. Ya ampun, Juna mendadak saja super malu jika mengingat seperti apa dia memesumi Anika selama ini. Belum lagi tingkah dia saat menggauli Anika. Dia bertanya-tanya, apakah itu disaksikan dan juga dirasakan sang dewi? Mendadak saja senyum lebar dan menahan geli dari Dewi Salwapadmi muncul saat dia bertutur ke Juna, “Jangan khawatir mengenai itu, Tuan Panglima. Aku selama ini tertidur di raga Anika dan mulai terbangkitkan ketika bertarung melawan mantan istrimu.” Mendengar ucapan Dewi Salwapadmi melalui mulut Anika, Juna merasa sangat lega sekaligus malu karena pikirannya ternyata bisa dibaca sang dewi. “A—Ah, iya, baiklah, Ndoro Dewi. Terima kasih penjelasannya.” Juna sedikit merona karena malu. Kemudian, Dewi Salwapadmi menoleh ke Nyai Mirah, dia berkata, “Nyai Mirah, aku sungguh tersentuh dengan pengabdianmu yang luar biasa pada ndoro putrimu ini. Tingkah lakumu sejak dulu jug

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   367 - Jasad yang Terlanjur Korup

    “Semua sudah usai?” Juna terengah-engah sambil menanyakan itu pada dirinya sendiri meski itu sebuah gumaman rendah. Anika bergegas terbang ke suaminya dan menyebelahinya di angkasa. Sedangkan Juna mulai merasakan armor yang melingkupi tubuhnya mulai memudar hilang secara perlahan. “Mas … semua sudah selesai. Pertarungan telah Mas menangkan.” Anika tersenyum lembut. Benar, semua sudah usai. Segala ancaman bahaya dan mimpi buruk yang pernah ditakutkan Anika, yang telah menjadi momok baginya selama beberapa minggu ini sekarang lenyap. Seakan batu besar yang mengimpit dada Anika, kini telah terangkat dengan kematian Lexus. Juna menengok ke istrinya sembari dia ikut tersenyum. “Kita yang memenangkan ini, Nik. Kita. Bukan aku saja. Kau, dan semua yang lainnya.” Tentu saja dia tidak boleh mengambil semua kredit yang ada. Bergegas, tangan Juna meraih Anika untuk memeluk wanita itu sembari hatinya berucap syukur pada semesta dan penciptanya yang telah memberikan restu sehingga dia bisa m

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   366 - Kekuatan Juna Menyelesaikan Prahara

    “Hm?” Juna mendadak saja merasakan dirinya menjadi lebih bertenaga, energi murninya melonjak tinggi.Setelah dia berpikir cepat, dia merasakan adanya energi dari Shevia dan Rinjani.‘Ternyata mereka.’ Juna tersenyum setelah memahami dari mana energi tambahan untuknya datang secara tak terduga.Saat ini, pedang di tangan Juna menebas tegas ke depan sehingga dengan cepat menyebabkan udara mengalir berputar mengakibatkan munculnya pusaran udara hanya dari ayunan pedang tersebut.Wusshh!Kibasan pedang Juna memicu beberapa ledakan bunyi memekakkan telinga ketika gelombang udara yang tadinya hanya memunculkan pusaran angin, kini berubah menjadi badai, menyapu udara di sekitar Lexus.Energi petir beserta angin badai dari kibasan pedang Juna menyerbu ke Lexus, bagaikan ular raksasa membuka mulutnya hendak menelan Lexus untuk mengunyahnya menjadi ketiadaaan.“Jangan harap semudah itu!” seru Lexus ketika dia juga mengibaskan pedang api hitam di tangannya sehingga energi api miliknya bertabraka

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   365 - Munculnya Pedang

    “Jangan sombong dulu, manusia bangs4t!” teriak Lexus pada Juna. “Jangan kau kira karena kau memiliki zirah itu maka kau bisa sekuat aku!”Lexus merobek udara hampa dan mengempaskan angin panas yang bisa membakar kulit manusia biasa dengan segera meski hanya dari hempasan anginnya saja.Juna tidak gentar meski fisik Lexus sudah semirip iblis. Dia memiliki banyak dendam terhadap sosok di depannya. “Kau yang akan berakhir mengenaskan, Lexus!”Zirah di tangan Juna mengumpulkan energi murni yang kini bermuatan energi keilahian.Dhuaarr!Ketika pukulan Juna bertabrakan dengan tinju iblis Lexus, mereka berdua sama-sama terdorong ke belakang. Tapi Juna lekas menerjang maju lagi, tak memberi kesempatan Lexus untuk menarik napas berikutnya.“Kau sudah tak sabar mati, hah?” teriak Lexus sambil mendorongkan energi iblisnya ke arah Juna.Tangan berzirah Juna menangkap kepalan tangan Lexus dan mendorongnya ke samping agar dia bisa menyarangkan tinju di tangan lain ke tubuh Lexus.Dhaakk!Betapa kag

DMCA.com Protection Status