Share

128 - Penembakan

Juna tahu dia harus berhati-hati bicara untuk menenangkan Lenita. Dia bisa saja menaruh secuil jiwanya di sisi Anika, tapi bukan itu poinnya. Dia tak ingin Anika menghadapi bahaya apapun meski terlindungi olehnya ataupun Nyai Mirah.

‘Kalau sampai Anika tahu dia menjadi target Lenita, Anika pasti akan meminta pisah.’ Ini yang Juna cemaskan. Maka dari itu, dia harus meredam emosi istri sahnya.

“Len, jangan memikirkan hal konyol apapun, terlebih kamu sedang hamil. Oke, oke, aku tidak jadi pergi.” Juna terpaksa mendekati istrinya dan merangkul, berharap itu manjur mendinginkan bara mendidih Lenita.

Tapi, Lenita malah makin kesal, dia berkata, “Tak mau tahu! Kalau memang kamu nekat meneruskan hubungan dengan si jalang bedebah itu, aku bersumpah, Jun! Aku bersumpah akan bunuh dia! Papa saksinya!” Setelahnya, dia memukul dada Juna.

“Mph!” Juna mengelus tempat yang dipukul Lenita. Tidak terasa sakit, dia hanya berak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status