Share

4. Keluarga Sampah

Author: Khorik Istiana
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Permaisuri pergi ke istananya dengan wajah kesal. Anaknya sudah 22 tahun dan masih bertindak seperti sampah. Dia tahu kalau dia juga menikahi pria busuk tapi dia ada ditempat yang paling Mulia. Jadi Dia mengulurkan tangan untuk menyambutnya. Dia rela berkubang dijalan lumpur untuk membuat banyak wanita menderita sampai mandul karena kelakuan suaminya. Dia tidak mau keturunannya harus bersaing memperebutkan tahta. Jadi Dia rela melakukan pekerjaan kotor sebagai Ibu demi putranya. Tak disangka Putra yang sangat di lindunginya tumbuh menjadi tidak berguna, jadi permaisuri merasa kalau usahanya hanya sia-sia belaka. Dia merawat anaknya seperti tanaman berharga sementara yang lainnya hanya rumput yang seperti hama, jadi Dia sudah mencabutnya sampai akar agar tidak menganggu tanamannya yang berharga.

Meski tidak akur, tapi Raja juga menyukai istrinya yang kejam dan bertindak dengan caranya. Kalau istrinya tidak kejam, mungkin sudah puluhan anak lahir dari rahim banyak wanita. Jadi Raja masih saja bergumul dengan banyak wanita sementara Permaisuri akan membereskan para wanita Raja.

Sama seperti anaknya, Raja juga maniak seks sejak muda. Jadi ketika melihat anaknya yang sekarang, Raja seperti berkaca saat dia muda dulu. Jadi dia tidak melarang anaknya yang pergi setiap malam ke tempat prostitusi. Justru membereskan pelacur lebih mudah daripada membereskan wanita bangsawan. Pelacur adalah wanita yang tidak berharga sama sekali jadi kalaupun ada insiden yang tak di inginkannya. Mereka hanya harus dibunuh dengan diam.

Raja hanya membandingkan masa mudanya dulu dengan anaknya yang sekarang. Bedanya, dulu dia masih mengimbanginya dengan pergi ke medan perang Jadi prestasinya di imbangi dengan kelakuan bobroknya. Tidak seperti anaknya yang mengerti kesenangan belaka, dia tidak pernah berjalan ke tempat yang harus merangkak dengan susah. Dia terlahir dengan sendok emas di tangannya. Kerajaan juga masa berjayanya. Pun kalau ada perang sekarang banyak bangsawan yang bisa dilemparkan dan bisa diandalkan. Jadi anaknya Sang Putra Mahkota benar-benar hanya tahu cara bersenang-senang dan cara menghamburkan uang saja.

Seorang datang menghampiri Isna sang Permaisuri, dia memberitahukan bahwa Sang Raja datang untuk menemuinya.

"Ya persilakan dia masuk," jawabnya.

Permaisuri mengatur nafasnya, dia tidak mau amarahnya terlihat di depan suaminya. Dia selalu menjaga martabatnya.

"Salam kepada Matahari Kerajaan, semoga sinar terang terus menyertai jalan Yang Mulia," Isna menyapa formal.

"Duduklah Permaisui, ada yang ingin aku bicarakan!"

Mengetahui bahwa Raja datang ke kediamannya secara langsung pasti ada sesuatu yang penting.

"Ya."

"Ini mengenai Putra Mahkota."

'Ah anakku yang berharga tapi tidak berguna,' gumam Isna sendiri.

"Sudah saatnya dia berhenti mengunjungi prostitusi, belakangan ini rumor buruk terus menyertainya dan itu tidak baik untuk kedepannya! sebagai seorang Putra Mahkota yang akan memimpin suatu negara dia sudah seharusnya bertindak bajik dan bijak, menjadi panutan rakyat," nadanya tegas dalam menceramahi istrinya.

'Harusnya kau mengatakan itu langsung pada keturunanmu! menurutmu sifat siapa yang dia tiru untuk bergumul dan berguling dengan banyak pelacur!' Isna ingin marah tapi hanya disimpannya saja dalam hati.

"Saya pikir juga begitu Baginda," Isna tersenyum dengan manis. Dia harus menutupi emosinya di depan sang suami.

"Kita harus menikahkannya!" kata sang Raja dengan percaya diri.

'Anak mana yang mau menikah dengan anakku,' memikirkannya saja membuat Isna pusing. Dia sendiri mengakui kalau anaknya sangat buruk dan bajingan.

"Bulan depan di pendirian negara, aku akan menyuruhnya untuk memilih calon mempelai,"

Isna pasti melupakan statusnya sebagai seorang Permaisuri. Dia bisa dengan mudah membuat anak bangsawan untuk menikah dengan anaknya. Meskipun Dia pasti akan merasa kasian. Selama ini dia tak menggunakan wewenangnya karena dia sendiri harus memilih calon yang bisa membantu anaknya dalam menjalankan negara nantinya. Kalau anaknya yang memilih pasti perempuan itu hanya dipandang untuk memuaskan hasratnya saja. Dia tak mau salah pilih.

Isna yang banyak pikiran tak menyahut kata-kata Suaminya.

"Aku sudah menyebarkan undangan untuk membawa seluruh anggota keluarga bangsawan hadir. Termasuk mereka yang mengirim anaknya ke luar negeri,"

"....." tiba-tiba saja suaminy bertindak diluar pemikiran, dapat ide darimana dia? dan itu tanpa memberitahunya. Dia memberitahukannya hanya setelah semua itu terjadi.

"Saya akan menuruti perintah Baginda,"

Suaminya Joland, meskipun tak pandai dalam menjalankan pemerintahan, dia hanya tahu berperang jadi kekuatannya dalam segi fisik masih energik dan inilah yang membuat Isna takut dan selalu patuh atas perintah Suaminya.

"Saya harap Permaisuri juga bisa memberi tahu Putra Mahkota agar menjadi anak yang lebih baik lagi. Dia akan menjadi Raja yang tidak berguna jika kebiasaan buruknya terus dilanjutkan!"

Isna ingin tertawa mendengarnya. Sekarang Raja menyalahkannya karena Permaisuri dinilai tidak pecus mendidik anak. "Kalau saja Permaisuri tidak membunuh semua calon anakku pasti akan ada anak yang lebih berguna dan bijak yang akan menjadi penerusku!"

Jleb... kata-kata itu tertancap di dadanya. Sakit.

'Apakah dia mengharapkan anak dari para pelacur?'

Banyak pelacur yang ingin naik posisinya karena Raja suka memanggil wanita penghibur. Kalau mereka bisa melahirkan seorang Pangeran tentu mereka akan langsung dijadikan selir. Sebuah jabatan yang bisa menjadikannya yang tak terlalu bagus tapi juga banyak untungnya. Tapi sayangnya cita-cita pelacur itu sirna karena para perempuan yang keluar dari kamar Raja akan mengalami penderitaan setelahnya.

"Karena saat ini Dia satu-satunya anakku, maka semua hal akan aku lakukan untuk menjadikannya Raja di masa depan!" kata-kata terakhir Joland sebelum dia pamit terlihat seperti sebuah konfirmasi juga sebuah peringatan.

'Saat ini' kata-kata itu terus menggema dikepala Isna. Apakah dia berniat punya anaknya dari wanita lain?

Related chapters

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   5. Menyadarkan sang Putra

    Setelah kunjungan suaminya yang sekaligus adalah Raja negeri ini. Permaisuri tampak sangat marah."Argh... Bajingan... Sialan..." Dia berteriak penuh dengan emosi. Dia juga membanting segala sesuatu yang ada di meja yang ada didepannya. Cangkir teh terlempar dengan tidak beraturan, lalu membentuk dinding dan jatuh ke lantai dengan kondisi yang hancur berantakan. Kamarnya penuh dengan baling berbahaya. Isna yang menekan emosi di depan suaminya itu kini benas mengekspresikan dan mengeluarkannya. Suaminya yang kejam terhadapnya dan anaknya yang sampah. Hidup sebagai wanita no 1 di Kerajaan ini malah membuatnya tertekan dan tidak bahagia. Tapi ini dulu adalah pilihannya jadi Dia ingin membereskan semua masalah yang menghalanginya. Hari ini Dia harus benar benar membuat anaknya sadar diri dengan posisinya. Sampah itu harus sadar bahwa lahir dari seorang Raja dan Permaisuri saja tidak akan cukup untuk memimpin negeri ini. Perlu usaha dan kerja keras juga, utamanya otak yang cerdas sehingga

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   6. Terserah

    Tepat setelah Isna memilih potret calon mempelai anaknya. Dia menghampiri anaknya lagi di kediamannya. Anaknya Ricardo masih saja tidur meskipun matahari sudah naik. Isna sidah kehabisan energi untuk marah. Jadi Dia hanya menginstruksikan dayang di kediaman anaknya untuk membangunkannya. Semua dayang di istana Putra Mahkota tahu betul bagaimana sifatnya. Mereka tidak ada yang berani membangunkan nya karena dia pasti akan mengamuk dan menyiksa orang yang sudah menganggu waktu istirahatnya. "Permisi Yang Mulia... Yang Mulia... Yang Mulia..." Karena sudah dipanggil tiga kali dan tidak ada harapan untuk bangun. Pelayan itu menepuk kaki Ricardo dengan ringan dan pelan sambil masih memanggil namanya. "Yang Mulia..." Dia menepuk kaki Putra Mahkota berkali-kali kali, keringat dingin sudah menetes di dahinya. Nyawanya ada di ujung tanduk. Isna yang tidak sabar menerobos masuk kamar anaknya. dan duduk di samping kursi anaknya. Dia menyaksikan bagaimana pelayan itu membangunkan anaknya yang sud

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   7. Keluarga Pahlawan

    Joland pergi ke kantornya dengan segera setelah pembicaraan dengan istrinya. Dia tak lagi muda dan butuh penerus. Citranya yang dulu selalu memenangkan peperangan kini telah bergeser dan sekarang dimiliki oleh keluarga Duke Lexid, bahkan anaknya yang seumuran dengan anak Joland juga berprestasi dan menjadi pahlawan perang seperti Ayahnya. Joland kini sudah seperti macan ompong yang kehilangan taringnya dan cakarnya. Semakin lama keluarga Duke Lexid bahkan semakin berjaya, kekayaan dan kekuatannya melebihi keluarga Kerajaan. Hal ini membuat Joland sedikit tertekan.Dia memikirkan cara untuk membuat keluarga Duke Lexid harus ada dibawahnya karena bagaimana pun otoritasnya sebagai raja masih berlaku dan sebelum Duke Lexid bisa menggulingkannya, Jolan harus segera melucuti taring dan cakar Duke Lexid. "Kalau saja anakku lebih berguna!" kata Joland mengeluh. Anaknya sejak kecil sudah diajarkan ilmu berpedang dan bela diri, tapi Ricardo tak menunjukkan bakatnya dan malah terlihat payah. Ja

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   8. Frustasi

    Ricardo sangat frustasi karena terkena amarah Ibunya. Saat emosi begini biasanya dia akan mencurahkan hasratnya kepada para perempuan. Dia suka menyiksa perempuan dan menangis dibawahnya. Semakin perempuan menjerit dan memohon kepadanya semakin kesenangannya meningkat. Dulu tidak begini, dia lebih suka membuat puisi yang indah tapi semenjak Ayahnya memukulinya hingga babak belur dengan tangannya sendiri karena puisinya yang bagus dengan nama anonim. Dia juga pernah menulis diam-diam, tapi kumpulan puisinya ditemukan oleh dayang yang jadi mata-mata Ayahnya sehingga, Joland sang Raja menghukum Ricardo di penjara bawah tanah. Perlakukan yang kejam itu membuat Ricardo menyerah dan mengganti hobinya dengan bersenggama dengan para pelacur. Anehnya, hobi memalukan itu tak oernah mendapat teguran orang tuanya, bahkan mereka tak pernah mengurungnya ke penjara bawah tanah karena pergi ke tempat prostitusi setiap hari.Ricardo melampiaskan emosinya dengan bercinta secara brutal dan menjadi gila.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   9. Ibukota

    Lesha benar benar berniat pergi dari Duchy Lexid. Dia memberi tahu Emma tentang rencananya, tentu saja wajah Emma kaget dan langsung berteriak historis, "Nona...!" Tapi Emma cepat sadar sehingga dia cepat membungkam mulutnya dengan telapak tangannya. Emma paling tahu bahwa Lesha Lexid adalah manusia yang paling susah di beri tahu. Maka, apapun pendapat Emma pasti tidak penting dan Lesha tetap akan pergi ke Ibukota. Jadi pada akhirnya Emma harus kalah dari Putri kebanggaan Duke Gerard.Seperti biasanya perannya adalah berjaga di depan pintu dengan alasan bahwa Nonanya tak enak badan dan memastikan tidak ada seorang pun yang akan masuk ke kamar majikannya. Baju penyamarannya sangat banyak, tampilan Lesha kini persis seperti seorang anak laki-laki. Dia memakai korset ketat di dadanya untuk menutupi benjolan payudaranya. Pakaiannya longgar sehingga tak akan memamerkan bentuk badannya. Tali kekang kuda pun mulai dia hentakkan dan kuda yang berlari itu semakin menjauhi mansionnya yang mewa

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   10. Ibukota (2)

    Lesha masih memandangi dua manusia yang duduk di depannya dengan tatapan aneh. Tapi malah dua orang itu menatap Lesha dengan mata tajam dan tak perduli. Mata Lesha memindai melihat sekitar ternyata memang semua meja sudah penuh, jadi Lesha memaklumi dua orang itu yang tiba-tiba saja duduk di hadapannya, lalu melanjutkan makan siangnya yang lezat itu. 2 gelas Bir kemudian tersaji di meja yang sama dengan Lesha. Anehnya 2 orang yang ada di depan Lesha itu makan dengan tertib tanpa bertukar kata. Mereka makan dengan beringas dan dalam sekejap makanan itu habis tak bersisa.'Hebat....' Lesha ingin bertepuk tangan. Melihat sorotan mata kekaguman, Laki-laki yang tak bertudung itu berdeham, "Ehem..." Lesha yang sadar karena sudah berlaku tidak sopan dengan melihat orang itu pun tersenyum. Dia ingin berkata maaf karena sudah tidak sopan, tapi orang itu sepertinya tak terlalu mempermasalahkannya jadi Lesha melanjutkan makannya yang sudah hampir habis.Senyuman Lesha yang dilemparkan tadi it

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   11. Kasino

    Perempuan yang mendatangi Lesha tampak kecewa karena ditolak. Lesha masih mengamati sekitar. Tempat tersebut sangat ramai, banyak ekspresi yang bisa dilihat oleh Lesha, dari ekspresi putus asa dengan wajah kusut dan rambut acak-acakan, lalu juga wajah sumringah bahagia, ada juga wajah dengan penuh emosi. "Hm... menarik!" kata Lesha. Dia lalu duduk di sofa yang sengaja disediakan di pinggir arena tempat bermain. Seorang pelayan datang untuk menawarkan minuman dan makanan. "Air putih saja," kata Lesha memesan. Pelayan itu terlihat mengerutkan dahinya karena merasa aneh. Mungkin Lesha satu-satunya orang yang datang dan memesan air putih saja. Karena sebagian minuman yang ditawarkan oleh pelayan tadi adalah alkohol seperti vodka, sampaign, wine, tequila, margarita, mojito with lime, sweet mimosa, pina colada dan lain-lain."Apa aku ikut main saja ya?" gumam Lesha. Tak lama minumanmya datang, segelas air putih."Apakah Tuan seorang pelancong?" Tanya pelayan yang datang. Dia adalah pelaya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   12. Keributan

    Awalnya Lesha hanya ingin coba-coba karena dia penasaran dan juga tertarik dengan tawaran Kristof. Tapi siapa sangka, Kristof tampil sebagai penasehat dan menang banyak. Bahkan jumlah koin emasnya kini sudah 2 kali lipat. 'Balik modal dalam waktu sesingkat itu? pantas orang-orang kecanduan judi,' gumam Lesha dalam hati. Sudah pukul 2.30 siang, Lesha harus bergegas pergi karena kalau kemalaman di tengah jalan melewati hutan menuju wilayahnya akan semakin berbahaya. "Kristof... kurasa ini sudah cukup," kata Lesha."Ah... maaf Tuan Ahsel, saya terlalu bersemangat," jawab Kristof. Berkat perkataan Ahsel, Kristof menyimpulkan bahwa Tuan yang dia pandu bukanlah orang yang tampak serakah dan tamak. Dia murni hanya penasaran bagaimana rupa kasino. Tapi Kristof merasa belum cukup puas sehingga dia akan menawarkan untuk satu kali putaran main saja. "Ah baik Tuan, tapi Tuan tidak bisakah kita bermain satu putaran lagi, hanya sekali saja," wajah Kristof memelas. Awalnya Lesha menolak karena wa

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   16. Hutang (2)

    ".....?""5 koin emas satu hari!" Dia berkata sekali lagi."Aku akan menyewakan Max untukmu," pemuda itu meskipun ragu tapi tetap menolongnya. "Baik! terimakasih," Lesha sungguh terharu dengan kebaikan hatinya."Silahkan kirimkan tagihan ke Panti asuhan Marco di Wilayah Duchy Lexid, atas nama Tuan Ahsel," Lesha kemudian memberikan alamat palsunya kepada Pemuda tersebut. Meski bukan alamat asli, tapi Lesha adalah orang yang berperan besar disana, Direktur panti asuhan tersebut juga kaki tangannya, jadi sangat mudah bekerja sama dengan Direktur panti. Akan ada masalah besar kalau Dia memberinya alamat asli, bagaimana pun Kakak dan Ayahnya adalah orang yang sangat teliti, apalagi kalau menyangkut soal dirinya."Ebtysem..." pemuda tersebut menyebutkan sebuah nama, "Nama saya Ebtysem!"Lesha tersenyum, meskipun dibawah tudung, dia jelas bisa tahu kalau pemuda yang badannya tinggi dan badannya kekar itu mempesona. 'Ah... kalau berlama lama aku bisa jatuh cinta dengannya.'"Sampai jumpa Tua

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   15. Hutang

    Agak memalukan memang, tapi Lesha benar benar lupa dimana mereka harusnya bertemu."Ck..." orang yang menolong Lesha mendecakkan lidahnya."Maaf, saya sungguh lupa tempat dimana harusnya saya bertemu janji untuk membagi kpin emas kami," wajah Lesha diliputi pasrah dan juga menahan malu."Tapi tenang saja, saya tidak akan melupakan janji saya. Janji harus ditepati!" Lesha adalah orang yang keras kepala, jadi Dia tidak mungkin menjilat ludahnya sendiri."Apa kau yakin temanmu bukanlah komplotannya?" akhirnya pemuda tersebut bersuara. Suaranya berat sehingga terdengar sangat seksi. Untuk sesaat, Lesha terpesona. Orang itu kemudian menjentikkan tangganya untuk menyadarkan Lesha. "Ya? bagaimana?""Temanmu itu komplotannya bukan?" nadanya sedikit membentak dan membuat Lesha kaget. 'Ah iya benar juga ya, tapi tidak mungkin Kristof seperti itu,' gumam Lesha. Meskipun pertemuannya dengan Kristof sangatlah singkat, tapi Lesha yakin akan kepribadian pemuda yang baru ditemuinya itu."Itu.... say

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   14. Kelihaian Lesha

    Ternyata mereka sudah diikuti semenjak dari kasino. Mereka (perampok) tahu bahwa dua orang itu menang banyak. Jadi para perampok yang bersindikat itu tidak mau menyia nyiakan ladang penghasilan mereka."Sial!" gumam Kristof. Lesha tahu bahwa wajah Kristof sangat panik. Ini seperti keluar dari sarang buaya masuk ke kandang singa. Meskipun Lesha bisa bela diri dan menjaga dirinya sendiri, tapi dia tetap khawatir karena ini pertama kalinya dia benar benar berhadapan dengan penjahat. "Yah setidaknya aku akan benar benar mempraktikkan ilmu bela diri yang selama ini sudah kupelajari," Lesha lantas mengeluarkan pedang yang sudah Dia bawa. "Hahaha...." perampok itu tertawa melihat tingkah Lesha. "Tuan Ahsel..." panggil Kristof, akan merekapotkan kalau bertempur melawan perampok sambil membawa 200 koin emas, tapi kalau meletakkan secara sembarangan, koin itu juga bisa hilang. "Saya bisa bela diri Kristof," Lesha mengambil langkah kuda-kuda."Kita kalah jumlah," bisik Kristof."Apa Tuan bisa

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   13. Keributan (2)

    Kristof mengepalkan tangannya. Dia tahu betul dunia tempat dia tinggal dimana kekuasaan selalu berputar pada porosnya. Nasib rakyat jelata selalu saja sial dan akan kalah pada siapa saja yang berkuasa. Viscount Gali memang diserang oleh para bangsawan di meja tersebut, tapi dia juga harus melawan dan tidak akan kalah, kalau tidak bisnisnya ini tidak akan berjalan lancar. Bagaimana pun, rakyat jelata yang diketahui oleh kebanyakan tidak punya apa-apa sering menggadaikan tanah atau barang berharga lainnya sehingga dia juga bisa meraup untung banyak. Kadang karena tidak bisa membayar hutangnya mereka menjadi budak atau menawarkan anggota keluarganya lainnya untuk dijadikan budak. Sementara itu Lesha yang mengalami kejadian sekitar pun menyimpulkan bahwa para bangsawan Ibukota sepertinya memang brengsek."Maaf sebelumnya, Yang Mulia Putra Mahkota, Count Hiba dan Baron Dexon," Viscount Gali harus bisa memenangkan situasi ini, "Kasino saya adalah kasino legal, SOP jelas dan semuanya aman

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   12. Keributan

    Awalnya Lesha hanya ingin coba-coba karena dia penasaran dan juga tertarik dengan tawaran Kristof. Tapi siapa sangka, Kristof tampil sebagai penasehat dan menang banyak. Bahkan jumlah koin emasnya kini sudah 2 kali lipat. 'Balik modal dalam waktu sesingkat itu? pantas orang-orang kecanduan judi,' gumam Lesha dalam hati. Sudah pukul 2.30 siang, Lesha harus bergegas pergi karena kalau kemalaman di tengah jalan melewati hutan menuju wilayahnya akan semakin berbahaya. "Kristof... kurasa ini sudah cukup," kata Lesha."Ah... maaf Tuan Ahsel, saya terlalu bersemangat," jawab Kristof. Berkat perkataan Ahsel, Kristof menyimpulkan bahwa Tuan yang dia pandu bukanlah orang yang tampak serakah dan tamak. Dia murni hanya penasaran bagaimana rupa kasino. Tapi Kristof merasa belum cukup puas sehingga dia akan menawarkan untuk satu kali putaran main saja. "Ah baik Tuan, tapi Tuan tidak bisakah kita bermain satu putaran lagi, hanya sekali saja," wajah Kristof memelas. Awalnya Lesha menolak karena wa

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   11. Kasino

    Perempuan yang mendatangi Lesha tampak kecewa karena ditolak. Lesha masih mengamati sekitar. Tempat tersebut sangat ramai, banyak ekspresi yang bisa dilihat oleh Lesha, dari ekspresi putus asa dengan wajah kusut dan rambut acak-acakan, lalu juga wajah sumringah bahagia, ada juga wajah dengan penuh emosi. "Hm... menarik!" kata Lesha. Dia lalu duduk di sofa yang sengaja disediakan di pinggir arena tempat bermain. Seorang pelayan datang untuk menawarkan minuman dan makanan. "Air putih saja," kata Lesha memesan. Pelayan itu terlihat mengerutkan dahinya karena merasa aneh. Mungkin Lesha satu-satunya orang yang datang dan memesan air putih saja. Karena sebagian minuman yang ditawarkan oleh pelayan tadi adalah alkohol seperti vodka, sampaign, wine, tequila, margarita, mojito with lime, sweet mimosa, pina colada dan lain-lain."Apa aku ikut main saja ya?" gumam Lesha. Tak lama minumanmya datang, segelas air putih."Apakah Tuan seorang pelancong?" Tanya pelayan yang datang. Dia adalah pelaya

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   10. Ibukota (2)

    Lesha masih memandangi dua manusia yang duduk di depannya dengan tatapan aneh. Tapi malah dua orang itu menatap Lesha dengan mata tajam dan tak perduli. Mata Lesha memindai melihat sekitar ternyata memang semua meja sudah penuh, jadi Lesha memaklumi dua orang itu yang tiba-tiba saja duduk di hadapannya, lalu melanjutkan makan siangnya yang lezat itu. 2 gelas Bir kemudian tersaji di meja yang sama dengan Lesha. Anehnya 2 orang yang ada di depan Lesha itu makan dengan tertib tanpa bertukar kata. Mereka makan dengan beringas dan dalam sekejap makanan itu habis tak bersisa.'Hebat....' Lesha ingin bertepuk tangan. Melihat sorotan mata kekaguman, Laki-laki yang tak bertudung itu berdeham, "Ehem..." Lesha yang sadar karena sudah berlaku tidak sopan dengan melihat orang itu pun tersenyum. Dia ingin berkata maaf karena sudah tidak sopan, tapi orang itu sepertinya tak terlalu mempermasalahkannya jadi Lesha melanjutkan makannya yang sudah hampir habis.Senyuman Lesha yang dilemparkan tadi it

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   9. Ibukota

    Lesha benar benar berniat pergi dari Duchy Lexid. Dia memberi tahu Emma tentang rencananya, tentu saja wajah Emma kaget dan langsung berteriak historis, "Nona...!" Tapi Emma cepat sadar sehingga dia cepat membungkam mulutnya dengan telapak tangannya. Emma paling tahu bahwa Lesha Lexid adalah manusia yang paling susah di beri tahu. Maka, apapun pendapat Emma pasti tidak penting dan Lesha tetap akan pergi ke Ibukota. Jadi pada akhirnya Emma harus kalah dari Putri kebanggaan Duke Gerard.Seperti biasanya perannya adalah berjaga di depan pintu dengan alasan bahwa Nonanya tak enak badan dan memastikan tidak ada seorang pun yang akan masuk ke kamar majikannya. Baju penyamarannya sangat banyak, tampilan Lesha kini persis seperti seorang anak laki-laki. Dia memakai korset ketat di dadanya untuk menutupi benjolan payudaranya. Pakaiannya longgar sehingga tak akan memamerkan bentuk badannya. Tali kekang kuda pun mulai dia hentakkan dan kuda yang berlari itu semakin menjauhi mansionnya yang mewa

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   8. Frustasi

    Ricardo sangat frustasi karena terkena amarah Ibunya. Saat emosi begini biasanya dia akan mencurahkan hasratnya kepada para perempuan. Dia suka menyiksa perempuan dan menangis dibawahnya. Semakin perempuan menjerit dan memohon kepadanya semakin kesenangannya meningkat. Dulu tidak begini, dia lebih suka membuat puisi yang indah tapi semenjak Ayahnya memukulinya hingga babak belur dengan tangannya sendiri karena puisinya yang bagus dengan nama anonim. Dia juga pernah menulis diam-diam, tapi kumpulan puisinya ditemukan oleh dayang yang jadi mata-mata Ayahnya sehingga, Joland sang Raja menghukum Ricardo di penjara bawah tanah. Perlakukan yang kejam itu membuat Ricardo menyerah dan mengganti hobinya dengan bersenggama dengan para pelacur. Anehnya, hobi memalukan itu tak oernah mendapat teguran orang tuanya, bahkan mereka tak pernah mengurungnya ke penjara bawah tanah karena pergi ke tempat prostitusi setiap hari.Ricardo melampiaskan emosinya dengan bercinta secara brutal dan menjadi gila.

DMCA.com Protection Status