Share

13. Keributan (2)

last update Last Updated: 2023-03-29 19:41:13

Kristof mengepalkan tangannya. Dia tahu betul dunia tempat dia tinggal dimana kekuasaan selalu berputar pada porosnya. Nasib rakyat jelata selalu saja sial dan akan kalah pada siapa saja yang berkuasa.

Viscount Gali memang diserang oleh para bangsawan di meja tersebut, tapi dia juga harus melawan dan tidak akan kalah, kalau tidak bisnisnya ini tidak akan berjalan lancar. Bagaimana pun, rakyat jelata yang diketahui oleh kebanyakan tidak punya apa-apa sering menggadaikan tanah atau barang berharga lainnya sehingga dia juga bisa meraup untung banyak. Kadang karena tidak bisa membayar hutangnya mereka menjadi budak atau menawarkan anggota keluarganya lainnya untuk dijadikan budak.

Sementara itu Lesha yang mengalami kejadian sekitar pun menyimpulkan bahwa para bangsawan Ibukota sepertinya memang brengsek.

"Maaf sebelumnya, Yang Mulia Putra Mahkota, Count Hiba dan Baron Dexon," Viscount Gali harus bisa memenangkan situasi ini, "Kasino saya adalah kasino legal, SOP jelas dan semuanya aman terkendali. Kemenangan dan kekalahan selalu ada dalam setiap permainan. Kalian bertaruh disini juga pasti sudah tahu risikonya kalau menang bisa menggandakan modal dan kalau kalah harus siap kehilangan segalanya yang dipertaruhkan." Dia berkata dengan nada tenang meskipun dalam hati jantungnya seperti sedang berolahraga, apalagi kalau Dia menyenggol ego Putra Mahkota, bisa habis nasib kasinonya hari ini, meskipun Raja akan menggantinya besok, tapi tetap saja dia harus menenangkan anak singa yang tidak stabil emosinya. "Saya yakin kalau Yang Mulia hanya bertaruh dengan uang kecil, dan mengakui lawan saat kalah karena kebesaran hati Yang Mulia," Dia harus pandai menjilat dan membungkuk untuk saat ini.

"Pegawai saya tidak ada sangat pautnya dengan saya, saya bahkan tidak tahu namanya," Viscount kini melirik pegawainya, dengan sigap Kristof harus pandai membaca situasi, "Ampuni hamba Yang Mulia," Kristof menunduk dan mengambil perannya, "Saya hanyalah pemandu bagi Tuan Ahsel ini, ini adalah pertama kalinya dia bermain dan dia sangat penasaran dengan permaian judi di kasino ini, sehingga saya menawarkan diri untuk jadi pemandu. Kemenangan kami adalah keberuntungan semata dan tidak berani kami berbuat curang dibawah mata Yang Mulia," Kristof yang sudah muak dengan bangsawan menurunkan egonya.

"Hhm...." Putra Mahkota hanya bergeming.

"Putra Mahkota adalah panutan, kami pasti akan meniru Yang Mulia jika Yang Mulia menunjukkan sikap adilnya terhadap kami." Lesha juga harus mengambil perannya. Sebagai orang asing dan baru kali ini masuk kasino untuk berjudi.

Count Hiba dan Baron Dexon kini tengah membaca situasi, melihat gelagat Ricardo, sepertinya Putra Mahkota mulai berpihak pada lawan. "Yang Mulia..." Saat Count Hiba hendak berbicara, Ricardo langsung memotongnya, "Diam!..."

"Baiklah hanya uang segitu..." Kata Ricardo kemudian.

"Terimakasih atas kemurahan hati Yang Mulia," Lesha memberikan penghormatannya sekali lagi.

"Tapi kalau mau membawa uang itu, jilat dulu sepatuku!"

"....."

"....."

Semua orang langsung hening di seketika.

'Bajingan satu ini!' pikir Lesha. 'Apakah ini rupa orang yang akan memimpin negeri ini?'

"Maaf?" Kristof hendak mengonfirmasi omongan Putra Mahkota Kerajaan ini.

"Aku tak suka mengulangi perkataanku dua kali!"Ricardo membentak sehingga Lesha kaget dengan suara nada tingginya itu.

Kristof mulai maju kedepan dan membungkuk, Lesha tampak kaget seakan jiwanya akan keluar, 'Apa?' dia benar benar tidak menyangka bahwa Kristof akan benar benar melakukannya. Sementara Viscount Gali hanya diam tak bisa melakukan apapun, Count Hiba dan Baron Dexon tampak tersenyum sinis penuh dengan kemenangan. Mereka memang kehilangan uang dalam jumlah yang banyak tapi mereka tak kehilangan muka dan mendapat tontonan yang menyenangkan. tak hanya Count dan Baron saja yang menonton seluruh orang yang ada dalam ruangan tersebut juga menyaksikan pemandangan yang menjijikkan tersebut.

Krostof benar benar menjulurkan lidahnya dan menjilat sepatu Putra Mahkota yang sudah kotor terkena debu.

Lesha hanya berpikir bagaimana caranya menikah orang orang yang memalukan itu.

"Hahaha... benar, seperti inilah harusnya kau bersikap." Rocardo tertawa bangga karena kedudukannya.

'Aku tak sudi punya pemimpin seperti dia!' batin Lesha. Kristof sudah meninggalkan rasa malunya. Lebih baik kehilangan muka daripada kehilangan uang uang itu. Karena dia sudah berencana akan membangun bisnisnya dengan uang tersebut.

"Merupakan kebanggaan hamba bisa menerima karunia Yang Mulia Putra Mahkota," tak ada semburat rasa malu sama sekali. Viscount Gali terkesan dengan pelayan yang bekerja di kasinonya itu, dia bahkan berencana untuk menaikkan posisi orang itu. Dia tidak punya rasa takut, seperti menanggalkan emosi.

"Kalian boleh pergi," kata Ricardo melambaikan tangannya ke luar. Beruntung bukan Lesha yang disuruh menjilat sepatu tersebut.

Lesha dibantu Kristof untuk mengemas koin emas yang sangat banyak. ada sekitar 200 lebih koin emas. Kristof mengemasnya rapi agar tidak mencolok.

"Kita harus mencari tempat yang aman dulu Tuan Ahsel."

Langkah Kristof terbesar gesa karena selalu ada pencuri atau perampok di sekitar tempat kasino. Karena badan Kristof yang besar dan tinggi, langkahnya cepat dan jangkauan kakinya besar. Lesha bahkan harus sedikit berlari untuk menyamakan langkah kaki Kristof.

Dan benar saja, di depan gang tempat Kristof lewat, dia sudah dihadang 4 orang perampok.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   14. Kelihaian Lesha

    Ternyata mereka sudah diikuti semenjak dari kasino. Mereka (perampok) tahu bahwa dua orang itu menang banyak. Jadi para perampok yang bersindikat itu tidak mau menyia nyiakan ladang penghasilan mereka."Sial!" gumam Kristof. Lesha tahu bahwa wajah Kristof sangat panik. Ini seperti keluar dari sarang buaya masuk ke kandang singa. Meskipun Lesha bisa bela diri dan menjaga dirinya sendiri, tapi dia tetap khawatir karena ini pertama kalinya dia benar benar berhadapan dengan penjahat. "Yah setidaknya aku akan benar benar mempraktikkan ilmu bela diri yang selama ini sudah kupelajari," Lesha lantas mengeluarkan pedang yang sudah Dia bawa. "Hahaha...." perampok itu tertawa melihat tingkah Lesha. "Tuan Ahsel..." panggil Kristof, akan merekapotkan kalau bertempur melawan perampok sambil membawa 200 koin emas, tapi kalau meletakkan secara sembarangan, koin itu juga bisa hilang. "Saya bisa bela diri Kristof," Lesha mengambil langkah kuda-kuda."Kita kalah jumlah," bisik Kristof."Apa Tuan bisa

    Last Updated : 2023-03-29
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   15. Hutang

    Agak memalukan memang, tapi Lesha benar benar lupa dimana mereka harusnya bertemu."Ck..." orang yang menolong Lesha mendecakkan lidahnya."Maaf, saya sungguh lupa tempat dimana harusnya saya bertemu janji untuk membagi kpin emas kami," wajah Lesha diliputi pasrah dan juga menahan malu."Tapi tenang saja, saya tidak akan melupakan janji saya. Janji harus ditepati!" Lesha adalah orang yang keras kepala, jadi Dia tidak mungkin menjilat ludahnya sendiri."Apa kau yakin temanmu bukanlah komplotannya?" akhirnya pemuda tersebut bersuara. Suaranya berat sehingga terdengar sangat seksi. Untuk sesaat, Lesha terpesona. Orang itu kemudian menjentikkan tangganya untuk menyadarkan Lesha. "Ya? bagaimana?""Temanmu itu komplotannya bukan?" nadanya sedikit membentak dan membuat Lesha kaget. 'Ah iya benar juga ya, tapi tidak mungkin Kristof seperti itu,' gumam Lesha. Meskipun pertemuannya dengan Kristof sangatlah singkat, tapi Lesha yakin akan kepribadian pemuda yang baru ditemuinya itu."Itu.... say

    Last Updated : 2023-03-31
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   16. Hutang (2)

    ".....?""5 koin emas satu hari!" Dia berkata sekali lagi."Aku akan menyewakan Max untukmu," pemuda itu meskipun ragu tapi tetap menolongnya. "Baik! terimakasih," Lesha sungguh terharu dengan kebaikan hatinya."Silahkan kirimkan tagihan ke Panti asuhan Marco di Wilayah Duchy Lexid, atas nama Tuan Ahsel," Lesha kemudian memberikan alamat palsunya kepada Pemuda tersebut. Meski bukan alamat asli, tapi Lesha adalah orang yang berperan besar disana, Direktur panti asuhan tersebut juga kaki tangannya, jadi sangat mudah bekerja sama dengan Direktur panti. Akan ada masalah besar kalau Dia memberinya alamat asli, bagaimana pun Kakak dan Ayahnya adalah orang yang sangat teliti, apalagi kalau menyangkut soal dirinya."Ebtysem..." pemuda tersebut menyebutkan sebuah nama, "Nama saya Ebtysem!"Lesha tersenyum, meskipun dibawah tudung, dia jelas bisa tahu kalau pemuda yang badannya tinggi dan badannya kekar itu mempesona. 'Ah... kalau berlama lama aku bisa jatuh cinta dengannya.'"Sampai jumpa Tua

    Last Updated : 2023-04-01
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   17. Kepasrahan Emma

    Lesha makan malam dengan lahap, seperti orang kelaparan yang tidak diberi makanan enak sama sekali. Tindakan itu sama sekali tidak mencerminkan seorang Lady bangsawan. "Ehem...." Emma berdeham bermaksud memberi kode pada Lesha. Tapi Lesha sama sekali tidak perduli dan tetap makan dengan lahap. 'Apa yang terjadi di Ibukota Tuan Putri?' Emma menebak pasti ada sesuatu yang terjadi. Lesha memang benar benar kelaparan, setelah mengalami insiden panjang akhirnya dia bisa lega sampai di kediaman dan sekarang waktunya makan malam. Sungguh makanan akan tampak lezat kalian kelaparan. Itu adalah nilai moral yang Lesha petik. Untungnya Ayah dan Kakaknya belum sampai di kediaman, jadi mereka tidak bisa melihat tingkah Lesha yang seperti ini. Emma tak tahan, akhirnya mengusir semua pelayan karena Putri ingin makan dengan tenang. Lesha akhirnya sadar saat pelayan mundur dan pergi. Lesha yang tengah makan dengan suapan penuh di mulut itu pun melihat ke arah Emma. Emma kaget melihat p

    Last Updated : 2025-04-09
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   18. Kepulangan Kakak dan Ayah

    Hari ini adalah jadwal kepulangan Duke Lexid, Jjari praktis membuat Lesha bersiap. Ini adalah hari paling melelahkan sepanjang masa. Sebab dia harus memakai gaun yang berat. Kalau tidak, ayahnya akan protes karena dia mengatakan pakaian biasa. "Dasar gila, coba saja para lelaki itu pakai baju wanita seperti ini , mereka masih bisa memberikan komentar tidak." Keluh Lesha. Dia lebih suka menggunakan celana dan bebas bergerak. Tapi demi Ayah yang membesarkannya Dnegan penuh cinta dan kasih, dia rela berpura pura , jadi wanita paling anggun dan cantik sepanjang masa. "Nona jangan begitu, orang orang saja iri melihat Nona. Mana ada mereka yang bisa memiliki gaun Madam Lilian eksklusif." Memang benar kata Emma. Gaun yang digunakan oleh Lesha selalu eksklusif dan Tidka ada duanya. kecuali mereka yang kemudian meniru gaun yang dibuat madam. setelah selesai bersiap dia turun ke lantai dasar. "Ayah...." Lesha datang memeluk Ayahnya. "Putri Ayah yang paling cantikkkkk...." Sepert

    Last Updated : 2025-04-10
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   19. Undangan dari istana

    Di sore hari ketika mereka bertiga berkumpul, undangan dari istana datang. Sebuah perayaan pendirian negara yang mengundang seluruh bangsawan dari negeri hadir. "Aku malas pergi Ayah." Felix tiba tiba saja berbicara begitu. Bukan apa apa. Raja saat ini, Raja Joland bukanlah raja panutan. Dia hanya raja yang hanya nama saja. Semua keputusan diambil oleh permaisuri. Begitu pun dengan penerusnya. Tidak ada yang bisa dibanggakan. "Tapi kita harus hadir." Lexid kemudian membalas perkataan Felix Musim sosial telah tiba. "Ayah, kalau tidak apa apa kan tidak hadir." Lesha juga sama malasnya. Bertemu dengan bangsawan di ibukota itu membuatnya malas. Tapi kebanyakan para lady hanya ingin menjalin hubungan dengan kakaknya melalui dirinya . Itu rasanya melelahkan. "Entah ada apa, tapi semua anggota keluarga harus hadir Lesha." Begini begini, ayahnya adalah orang yang disiplin. Dia berada di kubu netral, tapi lebih suka membela kepentingan rakyat. "Kita akan memanggil madam Lilian."

    Last Updated : 2025-04-12
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   20. Lamaran di depan umum

    Hari perjamuan istana pun tiba. Secara Naluri, Lexid dan Felix tentu saja langsung melindungi adiknya dari mata mata bangsawan yang mencari istri. Mau Tua atau muda, mereka semua sama saja. kumbang kumbang itu tidak akan bisa hinggap pada bunga cantik yang sedang mekar. Bunga itu dirawat dan dijaga dengan sangat baik. Adiknya begitu berharga sampai sampai harus dilindungi dari tatapan mereka. Bukan sekedar mengagumi kecantikan Putri Duke Lexid saja, tapi sebenarnya mereka pasti berharap bisa mempersunting nya. "Lihat tatapan mereka!" Felix secara tidak sengaja langsung mode overprotektif. "Aku juga ingin mencungkil bola mata mereka." Tidak mau kalah, Lexid juga berkata demikian. Mereka semua paham makna tatapan dari Duke dan Tuan muda itu. Mata mereka kemudian berkeliaran seolah olah tidak terjadi apa apa. Sungguh menatap mata Duke itu sangat menyeramkan. Saat mereka semua sudah lepas dari para bangsawan yang ingin tahu, malah tiba saatnya memberikan salam kepada keluarga

    Last Updated : 2025-04-16
  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   21. Bertemu Ebtysem lagi

    Buru buru Lesha pergi ke balkon. Ball room istana itu membuatnya muak saja. Dia tidak pernah membayangkan akan dipasangkan dengan orang paling dia benci seumur hidupnya.Dia masih ingat bagaimana Ricardo bertindak di kasino beberapa waktu yang lalu. Dia masuk balkon tanpa memperhatikan bahwa disana sudah ada seseorang. Dia berdiri si sudut gelap dekat pintu masuk."Sepertinya Nona mengalami waktu yang sulit.""Huwa..." Hampir saja Lesha berteriak kaget.Dia pikir dia seorang diri. Untung saja dia tidak mengumpat tadi. Apa jadinya kalau dia tadi mengumpat keluarga Kerajaan."Maaf, aku pikir disini tidak ada orang.""Santai saja."Lelaki itu melangkah dari kegelapan."Kau?"Lesha cukup kaget dengan perawakan yang dia kenal. "Halo Tuan Ahsel!""...?" Lelaki ini tahu identitas nya."Siapa kau sebenarnya?""Saya Ebtysem... sejak awal saya tidak pernah berbohong mengenai identitas diri saya!""Kau...""Saya adalah cucu dari Marquis dari barat.""...?""Kamu...?""Saya adalah penerusnya, m

    Last Updated : 2025-04-16

Latest chapter

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   21. Bertemu Ebtysem lagi

    Buru buru Lesha pergi ke balkon. Ball room istana itu membuatnya muak saja. Dia tidak pernah membayangkan akan dipasangkan dengan orang paling dia benci seumur hidupnya.Dia masih ingat bagaimana Ricardo bertindak di kasino beberapa waktu yang lalu. Dia masuk balkon tanpa memperhatikan bahwa disana sudah ada seseorang. Dia berdiri si sudut gelap dekat pintu masuk."Sepertinya Nona mengalami waktu yang sulit.""Huwa..." Hampir saja Lesha berteriak kaget.Dia pikir dia seorang diri. Untung saja dia tidak mengumpat tadi. Apa jadinya kalau dia tadi mengumpat keluarga Kerajaan."Maaf, aku pikir disini tidak ada orang.""Santai saja."Lelaki itu melangkah dari kegelapan."Kau?"Lesha cukup kaget dengan perawakan yang dia kenal. "Halo Tuan Ahsel!""...?" Lelaki ini tahu identitas nya."Siapa kau sebenarnya?""Saya Ebtysem... sejak awal saya tidak pernah berbohong mengenai identitas diri saya!""Kau...""Saya adalah cucu dari Marquis dari barat.""...?""Kamu...?""Saya adalah penerusnya, m

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   20. Lamaran di depan umum

    Hari perjamuan istana pun tiba. Secara Naluri, Lexid dan Felix tentu saja langsung melindungi adiknya dari mata mata bangsawan yang mencari istri. Mau Tua atau muda, mereka semua sama saja. kumbang kumbang itu tidak akan bisa hinggap pada bunga cantik yang sedang mekar. Bunga itu dirawat dan dijaga dengan sangat baik. Adiknya begitu berharga sampai sampai harus dilindungi dari tatapan mereka. Bukan sekedar mengagumi kecantikan Putri Duke Lexid saja, tapi sebenarnya mereka pasti berharap bisa mempersunting nya. "Lihat tatapan mereka!" Felix secara tidak sengaja langsung mode overprotektif. "Aku juga ingin mencungkil bola mata mereka." Tidak mau kalah, Lexid juga berkata demikian. Mereka semua paham makna tatapan dari Duke dan Tuan muda itu. Mata mereka kemudian berkeliaran seolah olah tidak terjadi apa apa. Sungguh menatap mata Duke itu sangat menyeramkan. Saat mereka semua sudah lepas dari para bangsawan yang ingin tahu, malah tiba saatnya memberikan salam kepada keluarga

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   19. Undangan dari istana

    Di sore hari ketika mereka bertiga berkumpul, undangan dari istana datang. Sebuah perayaan pendirian negara yang mengundang seluruh bangsawan dari negeri hadir. "Aku malas pergi Ayah." Felix tiba tiba saja berbicara begitu. Bukan apa apa. Raja saat ini, Raja Joland bukanlah raja panutan. Dia hanya raja yang hanya nama saja. Semua keputusan diambil oleh permaisuri. Begitu pun dengan penerusnya. Tidak ada yang bisa dibanggakan. "Tapi kita harus hadir." Lexid kemudian membalas perkataan Felix Musim sosial telah tiba. "Ayah, kalau tidak apa apa kan tidak hadir." Lesha juga sama malasnya. Bertemu dengan bangsawan di ibukota itu membuatnya malas. Tapi kebanyakan para lady hanya ingin menjalin hubungan dengan kakaknya melalui dirinya . Itu rasanya melelahkan. "Entah ada apa, tapi semua anggota keluarga harus hadir Lesha." Begini begini, ayahnya adalah orang yang disiplin. Dia berada di kubu netral, tapi lebih suka membela kepentingan rakyat. "Kita akan memanggil madam Lilian."

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   18. Kepulangan Kakak dan Ayah

    Hari ini adalah jadwal kepulangan Duke Lexid, Jjari praktis membuat Lesha bersiap. Ini adalah hari paling melelahkan sepanjang masa. Sebab dia harus memakai gaun yang berat. Kalau tidak, ayahnya akan protes karena dia mengatakan pakaian biasa. "Dasar gila, coba saja para lelaki itu pakai baju wanita seperti ini , mereka masih bisa memberikan komentar tidak." Keluh Lesha. Dia lebih suka menggunakan celana dan bebas bergerak. Tapi demi Ayah yang membesarkannya Dnegan penuh cinta dan kasih, dia rela berpura pura , jadi wanita paling anggun dan cantik sepanjang masa. "Nona jangan begitu, orang orang saja iri melihat Nona. Mana ada mereka yang bisa memiliki gaun Madam Lilian eksklusif." Memang benar kata Emma. Gaun yang digunakan oleh Lesha selalu eksklusif dan Tidka ada duanya. kecuali mereka yang kemudian meniru gaun yang dibuat madam. setelah selesai bersiap dia turun ke lantai dasar. "Ayah...." Lesha datang memeluk Ayahnya. "Putri Ayah yang paling cantikkkkk...." Sepert

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   17. Kepasrahan Emma

    Lesha makan malam dengan lahap, seperti orang kelaparan yang tidak diberi makanan enak sama sekali. Tindakan itu sama sekali tidak mencerminkan seorang Lady bangsawan. "Ehem...." Emma berdeham bermaksud memberi kode pada Lesha. Tapi Lesha sama sekali tidak perduli dan tetap makan dengan lahap. 'Apa yang terjadi di Ibukota Tuan Putri?' Emma menebak pasti ada sesuatu yang terjadi. Lesha memang benar benar kelaparan, setelah mengalami insiden panjang akhirnya dia bisa lega sampai di kediaman dan sekarang waktunya makan malam. Sungguh makanan akan tampak lezat kalian kelaparan. Itu adalah nilai moral yang Lesha petik. Untungnya Ayah dan Kakaknya belum sampai di kediaman, jadi mereka tidak bisa melihat tingkah Lesha yang seperti ini. Emma tak tahan, akhirnya mengusir semua pelayan karena Putri ingin makan dengan tenang. Lesha akhirnya sadar saat pelayan mundur dan pergi. Lesha yang tengah makan dengan suapan penuh di mulut itu pun melihat ke arah Emma. Emma kaget melihat p

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   16. Hutang (2)

    ".....?""5 koin emas satu hari!" Dia berkata sekali lagi."Aku akan menyewakan Max untukmu," pemuda itu meskipun ragu tapi tetap menolongnya. "Baik! terimakasih," Lesha sungguh terharu dengan kebaikan hatinya."Silahkan kirimkan tagihan ke Panti asuhan Marco di Wilayah Duchy Lexid, atas nama Tuan Ahsel," Lesha kemudian memberikan alamat palsunya kepada Pemuda tersebut. Meski bukan alamat asli, tapi Lesha adalah orang yang berperan besar disana, Direktur panti asuhan tersebut juga kaki tangannya, jadi sangat mudah bekerja sama dengan Direktur panti. Akan ada masalah besar kalau Dia memberinya alamat asli, bagaimana pun Kakak dan Ayahnya adalah orang yang sangat teliti, apalagi kalau menyangkut soal dirinya."Ebtysem..." pemuda tersebut menyebutkan sebuah nama, "Nama saya Ebtysem!"Lesha tersenyum, meskipun dibawah tudung, dia jelas bisa tahu kalau pemuda yang badannya tinggi dan badannya kekar itu mempesona. 'Ah... kalau berlama lama aku bisa jatuh cinta dengannya.'"Sampai jumpa Tua

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   15. Hutang

    Agak memalukan memang, tapi Lesha benar benar lupa dimana mereka harusnya bertemu."Ck..." orang yang menolong Lesha mendecakkan lidahnya."Maaf, saya sungguh lupa tempat dimana harusnya saya bertemu janji untuk membagi kpin emas kami," wajah Lesha diliputi pasrah dan juga menahan malu."Tapi tenang saja, saya tidak akan melupakan janji saya. Janji harus ditepati!" Lesha adalah orang yang keras kepala, jadi Dia tidak mungkin menjilat ludahnya sendiri."Apa kau yakin temanmu bukanlah komplotannya?" akhirnya pemuda tersebut bersuara. Suaranya berat sehingga terdengar sangat seksi. Untuk sesaat, Lesha terpesona. Orang itu kemudian menjentikkan tangganya untuk menyadarkan Lesha. "Ya? bagaimana?""Temanmu itu komplotannya bukan?" nadanya sedikit membentak dan membuat Lesha kaget. 'Ah iya benar juga ya, tapi tidak mungkin Kristof seperti itu,' gumam Lesha. Meskipun pertemuannya dengan Kristof sangatlah singkat, tapi Lesha yakin akan kepribadian pemuda yang baru ditemuinya itu."Itu.... say

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   14. Kelihaian Lesha

    Ternyata mereka sudah diikuti semenjak dari kasino. Mereka (perampok) tahu bahwa dua orang itu menang banyak. Jadi para perampok yang bersindikat itu tidak mau menyia nyiakan ladang penghasilan mereka."Sial!" gumam Kristof. Lesha tahu bahwa wajah Kristof sangat panik. Ini seperti keluar dari sarang buaya masuk ke kandang singa. Meskipun Lesha bisa bela diri dan menjaga dirinya sendiri, tapi dia tetap khawatir karena ini pertama kalinya dia benar benar berhadapan dengan penjahat. "Yah setidaknya aku akan benar benar mempraktikkan ilmu bela diri yang selama ini sudah kupelajari," Lesha lantas mengeluarkan pedang yang sudah Dia bawa. "Hahaha...." perampok itu tertawa melihat tingkah Lesha. "Tuan Ahsel..." panggil Kristof, akan merekapotkan kalau bertempur melawan perampok sambil membawa 200 koin emas, tapi kalau meletakkan secara sembarangan, koin itu juga bisa hilang. "Saya bisa bela diri Kristof," Lesha mengambil langkah kuda-kuda."Kita kalah jumlah," bisik Kristof."Apa Tuan bisa

  • Pangeran, Mari Akhiri Pertunangan Ini!   13. Keributan (2)

    Kristof mengepalkan tangannya. Dia tahu betul dunia tempat dia tinggal dimana kekuasaan selalu berputar pada porosnya. Nasib rakyat jelata selalu saja sial dan akan kalah pada siapa saja yang berkuasa. Viscount Gali memang diserang oleh para bangsawan di meja tersebut, tapi dia juga harus melawan dan tidak akan kalah, kalau tidak bisnisnya ini tidak akan berjalan lancar. Bagaimana pun, rakyat jelata yang diketahui oleh kebanyakan tidak punya apa-apa sering menggadaikan tanah atau barang berharga lainnya sehingga dia juga bisa meraup untung banyak. Kadang karena tidak bisa membayar hutangnya mereka menjadi budak atau menawarkan anggota keluarganya lainnya untuk dijadikan budak. Sementara itu Lesha yang mengalami kejadian sekitar pun menyimpulkan bahwa para bangsawan Ibukota sepertinya memang brengsek."Maaf sebelumnya, Yang Mulia Putra Mahkota, Count Hiba dan Baron Dexon," Viscount Gali harus bisa memenangkan situasi ini, "Kasino saya adalah kasino legal, SOP jelas dan semuanya aman

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status