Beranda / Fantasi / Pangeran Dari Neraka / Arthur Terlempar Ke Jurang

Share

Arthur Terlempar Ke Jurang

Penulis: kheisa aurelia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-02 22:41:07

Arthur melompat ke dalam kobaran api, panas api tak dirasakannya, hatinya amat sakit melihat penderitaan orang tuanya, dia memeluk Ayah dan Ibunya, Fernandes yang masih tersadar menyuruh Arthur melompat ke bawah, karena Fernandes tahu di bawah jurang ada sungai yang mengalir, saat ikatan tangan Fernandes mulai terlepas, dengan sekuat tenaga dia mendorong tubuh Arthur hingga terjatuh ke jurang.

"Maafkan Ayah Nak," lirih Fernandes.

Tubuh Arthur terpelanting ke bawah jurang, dia terjatuh tepat di atas sungai, tubuhnya hanyut terbawa arus, aliran arus sungai yang kencang dan berbatu, membuat tubuh Arthur beberapa kali terbentur bebatuan sampai tak sadarkan diri.

Tubuh Arthur terombang-ambing mengikuti arus sungai, aliran sungai membawanya pergi jauh dari desa tempatnya tinggal, sampai akhirnya dia ditemukan oleh seseorang yang sedang memancing, pria itu tak sengaja melihat tubuh Arthur yang tersangkut di salah satu batang pohon yang hanyut, banyak luka bakar di sekujur tubuhnya, pria itu sangat kasihan melihat kondisi Arthur, dia membawa Arthur ke dalam pondoknya yang kebetulan tak jauh dari sungai.

"Malang sekali nasibmu Nak," bisik Edward

Edward memeriksa denyut nadi Arthur, saat dicek ternyata masih ada denyutan di tangannya, Edward segera mengganti pakaian Arthur yang basah dengan pakaian yang tersedia di pondok.

"Tolong.. lepaskan mereka, jangan bakar orang tuaku." Arthur mengigau, dia terus memanggil nama Ayah dan Ibunya, setelah itu Arthur kembali tak sadarkan diri.

"Sepertinya telah terjadi suatu hal buruk yang menimpanya, wajahnya terlihat sangat gelisah, aku prihatin melihat keadaan anak ini, entah di mana orang tuanya."

Edward berlalu ke belakang rumah, dia memetik beberapa tanaman, ditumbuknya tanaman itu menjadi satu, dioleskannya sedikit demi sedikit ramuan tadi keluka Arthur, tak lupa dia juga meminumkan ramuan yang sudah diambil saripatinya.

"Minum ini," ucap Edward, dia meminumkan ramuan kemulut Arthur.

Dua hari berlalu, Arthur masih tak sadarkan diri, dengan sabar dan telaten Edward merawat dan mengobati luka Arthur.

Perlahan Arthur membuka matanya.

"Tolong aku," lirih Arthur.

Edward yang sedang meracik obat, bergegas menghampiri Arthur.

"Kau sudah sadar anak Muda?" tanya Edward.

"Tolong Aku."

"Aku pasti akan menolongmu, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kamu sampai seperti ini," tanya Edward.

"Ayah dan Ibuku dibantai oleh para penduduk hingga tewas," lirih Arthur.

"Siapa namamu, dan siapa nama kedua orang tuamu," tanya Edward penuh selidik.

"Namaku Arthur, nama Ayahku Fernandes dan Ibuku bernama Maria."

"Dari mana asalmu, dan siapa orang yang telah membantai keluargamu," Edward semakin penasaran.

"Aku berasal dari kota Arcadia, Ma.. marcus, dia.."

Belum sempat Arthur menjawab pertanyaan sang pria, tubuhnya mengejang hebat, darah segar keluar dari mulut, hidung dan telinga Arthur.

Nyawa Arthur tak bisa diselamatkan, air yang masuk ke badannya terlalu banyak sehingga menyebabkan pembuluh darahnya pecah.

"Marcus, ternyata dia masih hidup, Arthur bagaimanapun caranya kau harus tetap hidup untuk membalas dendam kepada manusia keparat itu!" 

####

100 tahun berlalu, keadaan kota Arcadia telah berubah, semuanya nampak asing bagi Arthur, tak ada lagi padang rumput dan perkampungan tempat dia tinggal dulu, kota Arcadia seperti di sihir menjadi bangunan yang mewah dan megah, ada banyak gedung pencakar langit, club , mall dan masih banyak lagi.

Arthur Christopher Durant, setelah kejadian 100 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya dia menginjakan kakinya lagi di dunia manusiai, dia berdiri di tengah alun-alun kota Arcadia, yang dihuni oleh ribuan manusia, karena selama tinggal dengan Edward dia diisolasi dari dunia luar, mereka tinggal di bumi yang sama namun berada di dimensi yang berbeda.

Pandangannya menelusur ke segala penjuru, tatapannya sedikit aneh melihat kondisi kampungnya yang telah berubah, dia berada di zaman modern, semuanya serba canggih, jelas berbanding terbalik dengan kehidupannya saat dia kecil dulu.

"Dunia macam apa ini," sahut Arthur, dia tak sengaja menabrak salah seorang pejalan kaki.

"Bisakah kau sedikit memperhatikan jalanmu!" bentak sang pejalan kaki.

"Maaf tuan, saya tidak sengaja."

"Darimana kamu berasal kenapa bajumu terlihat sangat kuno, kostum mu terlihat seperti bangsawan, darimana kau mendapatkan baju ini, apa kau mencuri!" Ejek si pejalan kaki.

Arthur emosi mendengar ejekan si pejalan kaki, matanya langsung memerah, diangkatnya dengan mudah tubuh si pejalan kaki, tiba-tiba terdengar bisikan suara di telinga Arthur "jangan layani dia, segeralah pergi, ingat tujuanmu di bumi" Arthur menghempaskan tubuh si pejalan kaki ke aspal tak di hiraukannya rintihan si pejalan kaki yang mengaduh kesakitan.

Seiring berjalannya waktu, lambat laun Arthur mulai bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang sekarang, dia mulai mempelajari bagaimana cara manusia zaman modern bertahan hidup dia mulai melakukan aktivitas layaknya manusia normal.

Siang itu Arthur mendatangi sebuah cafe, paras Arthur yang rupawan membuat dia menjadi pusat perhatian, semua mata memandang dengan kagum ketampanan Arthur, pelayan langsung menghampiri Arthur dan mempersilahkan Arthur untuk duduk.

"Ayo silahkan masuk tuan, sebentar saya akan panggilkan salah satu pelayan untuk melayani tuan," ucap sang pemilik cafe dengan ramah.

"Caroline kemari," teriaknya kepada salah satu pelayan yang sedang membersihkan meja.

"Kenapa bos, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Caroline dengan lembut.

"Tolong layani tamu kita dengan baik."

Caroline hanya mengangguk tanda dia sudah mengerti.

"Mau pesan apa tuan, silahkan dilihat dulu menunya," ucap Caroline sambil menyodorkan buku menu.

Arthur hanya menunjuk menggunakan tangannya, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.

"Ehem." Arthur mendehem seakan tau apa yang sedang dipikirkan oleh Caroline.

"Ma.. maaf tuan, saya permisi," Caroline tergagap melihat ekspresi wajah Arthur yang sulit diartikan, dia langsung berlari ke belakang mengambilkan pesanan Arthur.

"Ta, tau nggak? Di depan ada cowok aneh banget, sikapnya dingin, raut wajahnya juga aneh, pokoknya semuanya serba aneh, sulit banget buat di gambarin, serem gue liatnya," bisik Caroline pada Berta.

"Kamu kali yang aneh, lagian ngapain sih kamu liatin orang sampe segitunya, kayak gak ada kerjaan aja, inget tugas kita di sini cuma melayani tamu dengan baik, jadi jangan kepo," tukas Berta.

"Aku seriusan Berta, itu orang aneh banget, mukanya pucet, sorot matanya juga kosong, kayak nggak ada kehidupan di dalamnya, kalo kamu nggak percaya liat aja sendiri sana kedepan."

"Ogah ah kaya kurang kerjaan aja, tapi denger ciri-cirinya kok aku jadi merinding ya, masa iya sih dia setan."

"Bisa aja kan dia vampire, ih serem deh kalo itu orang beneran vampir," ucap Caroline sambil bergidik.

"Otak kamu geser kali ya, ini tahun berapa, masa iya ada vampir, makanya jangan kebanyakan nonton film horor jadinya halu, lagian mana ada vampir keluar di waktu siang, vampir kan takut sama cahaya matahari," ucap Berta sambil menoyor kepala Caroline.

"Pesanan untuk meja no 23, sudah jadi," teriak koki dari dapur.

"Pesanan kamu tuh udah jadi, udah sana anterin tuh, kasian vampirnya mau makan," ucap Berta terkekeh.

"Iih rese deh Berta, nggak lucu tau."

Caroline mengantarkan pesanan kemeja Arthur, dia tak berani menatap wajahnya, saat hendak pergi tiba-tiba Arthur mencekal pergelangan tangan Caroline.

Bab terkait

  • Pangeran Dari Neraka   Pertemuan Pertama Dengan Caroline

    Caroline terkejut saat tangannya dipegang oleh Arthur, terasa sangat dingin sampai menusuk ke tulang, matanya menatap tajam ke arah Caroline."Maaf kenapa Tuan?" tanya Caroline seramah mungkin, mencoba menyembunyikan ketakutannya.Arthur hanya mengerlingkan matanya, tanda ia memberi isyarat kepada Caroline untuk duduk, dengan tubuh yang gemetar dan gugup Caroline duduk di depan Arthur."Apa saya salah membawakan pesanannya tuan?" tanya Caroline.Arthur hanya menggeleng, Caroline semakin bingung dibuatnya, dia tak mengerti dengan tamunya yang satu ini, super aneh."Apa yang bisa saya bantu tuan, jika tak ada masalah saya ijin mau melayani tamu yang lain."

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Pangeran Dari Neraka   Peringatan Ares

    "Dari mana saja kamu Arthur?" Tanya iblis yang sedang menunggu kedatangan Arthur."Aku habis mencari udara segar di luar.""Apa kau sudah mencari tahu tentang keberadaan keturunan mereka, orang-orang yang telah membantai orang tuamu hingga tewas, kau harus membalaskan dendam Edward dan kedua orang tuamu!""Tentu saja, tak ada satupun orang yang akan bisa lepas dari kejaran ku.""Ingat tujuan kita tinggal di bumi, jangan sekali-kali kamu mengingkari janjimu kepada Tuan Lucifer, dia bisa murka dan akan menghukummu, ingat berkat dialah kau bisa hidup abadi dan punya kekuatan.""Apa maksudmu?""Jangan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Pangeran Dari Neraka   Menyelamatkan Caroline Dari Kejaran Preman

    Caroline Aliezta Daniele, seorang wanita yang cantik jelita, memiliki badan yang sexy, bola mata berwarna biru, rambut pirang yang bergelombang, dan warna kulitnya yang exotis semakin menambah sempurna kecantikannya.Caroline tinggal di sebuah apartemen bersama Ayah dan Ibu tirinya, Ibu kandung Caroline telah lama meninggal karena sebuah penyakit.Caroline termasuk salah satu mahasiswi tercantik di universitasnya, tak heran jika dia selalu menjadi incaran dan rebutan para pria di kampusnya, namun sayang Caroline tidak begitu tertarik dengan dunia percintaan, dia lebih fokus belajar demi mengejar cita-citanya untuk menjadi orang sukses.Demi mencukupi kebutuhannya Caroline bekerja paruh waktu di sebuah cafe, dia bekerja dari jam delapan pagi sampai jam empat sore, dia sengaja

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Pangeran Dari Neraka   Caroline Memaksa Ikut Dengan Arthur

    Tanpa meminta izin terlebih dahulu, Caroline langsung masuk ke dalam mobil Arthur, dan duduk di sebelahnya."Tolong bawa aku pergi bersamamu," pinta Caroline.Arthur memandang aneh ke arah wanita yang sedang duduk di sampingnya."Turun dari mobilku!" bentak Arthur"Tidak, aku akan tetap di sini.""Dasar wanita gila.""Kumohon tuan tolong bawa aku bersamamu.""Kenapa?""Aku merasa aman jika berada di dekatmu.""Lantas?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Pangeran Dari Neraka   Keresahan Dua Orang Pria Misterius

    Dua orang pria sedang duduk di balkon, dengan raut wajah yang terlihat sangat cemas sambil menghisap cerutu, mereka sedang membicarakan suatu masalah yang bisa mengancam kelangsungan hidup mereka."Ada apa kau datang menemuiku?""Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu.""Apa? sepertinya sangat penting?""Apa kau sudah melihat berita hari ini?""Tidak, aku tak pernah sempat melihat berita, sangat tidak penting jika aku harus melihat berita, tak ada untungnya bagiku.""Setiap minggu selalu saja ada korban pembunuhan, tak tanggung pelakunya membantai satu keluarga hingga tak ada yang tersisa, yang memb

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Pangeran Dari Neraka   Hasutan Jhon

    Dua orang pria berjubah hitam sedang berdiri memperhatikan kerumunan penduduk dari balik pohon, mereka menyeringai jahat melihat reaksi para penduduk yang mudah terhasut dengan ucapan Jhon, ternyata dengan mudahnya mereka bisa mengecoh penduduk."Cepat katakan Jhon siapa orangnya, kami sudah tak sabar ingin memberi pelajaran kepada manusia-manusia laknat, yang telah merenggut nyawa anak kami.""Kalian tenanglah dulu.""Tidak, kami sudah tak sabar ingin menghajar orangnya!""Cepat katakan siapa orangnya Jhon, tolong jangan membuat kami semakin penasaran."Para penduduk terus berteriak meminta penjelasan dari si pria yang sedang dikendalikan pikirannya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Pangeran Dari Neraka   Hari Pertama Caroline Di Kastil

    Setelah puas melihat isi kastil, Caroline mulai merasa lelah."Arthur apa ku boleh melihat kamar yang akan aku tempati?" tanya Caroline."Tentu saja, ayo, ikuti aku," ajak Arthur.Arthur mulai berjalan melewati lorong dan menaiki anak tangga, diikuti dengan Caroline yang mengekor di belakangnya, tibalah mereka di sebuah pintu kamar yang sudah usang, Arthur langsung membukakan pintu untuk Caroline."Silahkan ini kamarmu, aku harap kau jangan bertindak gegabah selama tinggal di sini, dan satu lagi jangan pernah berani keluar saat malam hari di kastil ini, karena akan sangat berbahaya untuk manusia sepertimu.""Banyak banget aturannya."

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Pangeran Dari Neraka   Mimpi Buruk Caroline

    Caroline terkejut, melihat pria asing yang berdiri di hadapannya."Siapa kau? Bagaimana caramu masuk kemari? Apa kau pencuri ? Jangan berani macam-macam atau aku akan teriak agar orang-orang di sini akan menghajarmu!" ancam Caroline, dia memberondong beberapa pertanyaan kepada sosok lelaki yang berdiri di hadapannya."Hey, tenanglah nona, jangan panik, tak sedikitpun aku mempunyai niat jahat terhadapmu.""Siapa kau?" tanya Caroline."Kau tak perlu tahu namaku, yang pasti aku masih salah satu penghuni kastil ini.""Ada apa kau datang ke kamarku?""Aku hanya ingin memperingatkanmu, agar menjaga jarak

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11

Bab terbaru

  • Pangeran Dari Neraka   Siapa dia?

    Mata Arthur terus melihat setiap sisi ruangan, dia merasa seperti ada sesuatu yang sedang memperhatikan mereka, perasaannya menjadi tidak enak, dia tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang memperhatikan gerak gerik mereka."Ada sesuatu yang janggal di tempat ini."Arthur mengedarkan pandangannya, sorot mata Arthur bak elang yang sedang mencari mangsa, Arron menyenggol bahu Ayahnya."Dad," bisik Arron kepada Arthur."Kenapa?""Aku merasakan ada suatu energi yang cukup besar di rumah ini," ujar Arron, mencoba mengeluarkan apa yang dia rasakan dari tadi."kamu juga bisa merasakan kekuatan itu?"

  • Pangeran Dari Neraka   Bertemu sahabat lama

    "Iya aku Caroline, siapa kamu? Apakah kamu mengenalku?" tanya Caroline, dia merasa heran karena wanita tua itu bisa mengetahui namanya."Aku kangen banget sama kamu, selama ini kamu kemana aja?""Maaf sepertinya anda salah orang." Caroline melepas dengan lembut pelukan wanita tua itu."Tidak, aku tidak mungkin salah orang, aku sangat yakin kamu adalah Caroline, sahabatku yang pernah menghilang dulu," tuturnya."Siapa nama anda? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?""Ini aku Berta, dulu kita pernah bekerja bersama di sebuah cafe," jelas wanita tua di hadapan Caroline, yang mengaku sebagai Berta sahabat lamanya."Berta Patty, itukah kau!" Teriak Caroline tidak percaya, antara senang dan sedih bercampur menjadi bahagia, mereka saling berpelukan."Kenapa keadaan kamu sekarang seperti ini, kenapa kamu terlihat seperti seorang manula?" tanya

  • Pangeran Dari Neraka   Kembali Ke Masa Depan

    "Katakan pada Momy, dimana Leo, serigala itu sudah Momy anggap seperti keluarga kita, dia sangat berjasa bagi Momy, di saat Momy terjebak di dunia antah berantahf ini, dialah yang selalu setia menemani Momy." Caroline terus bertanya tentang Leo kepada Arron.Arron menceritakan semuanya kepada Caroline."Aku masih tidak menyangka kalau Leo, ternyata adalah seorang ksatria," ucap Caroline."Sudah, tidak baik membicarakan orang lain, sayang duduklah, ada satu hal yang ingin aku bicarakan.""Jangan mengalihkan pembicaraan, jawab dulu pertanyaanku dimana Leo?" tanya Caroline, dengan muka yang masam."Apa kalian ingin kembali ke dunia manusia?" tanya Arthur

  • Pangeran Dari Neraka   Extra 01

    Caroline menatap lekat suami dan putranya, mereka bagai pinang dibelah dua, sangat mirip, layaknya seorang adik kakak."Bagaimana perjalanan kalian?" tanya Caroline membuka obrolan."Banyak hal baru yang aku temukan, aku mendapat banyak pelajaran," jawab Arron, sambil meneguk segelas air jeruk hangat."Pelajaran apa yang kamu dapatkan Putraku?""Kepercayaan, persahabatan, dan sakitnya perpisahan.""Tapi kamu sangat berani, Dady sangat bangga memiliki putra sepertimu, 17 tahun Dady menunggumu, hingga tibalah waktunya kini, kita dipertemukan kembali di tempat yang indah ini, itu semua berkat keberanianmu, Arron." Arthur memuji keberanian Arron, sambil mengelu

  • Pangeran Dari Neraka   Ending

    "Secepat itu kau melupakan aku Arron.""Tunggu dari nada bicaramu ,aku rasanya sangat familiar dan sering mendengarnya."Arron terus mencoba mengingat siapa pemilik suara tersebut, sedangkan pemuda tampan di hadapannya, tetap tenang dengan senyuman yang selalu menghiasi bibirnya."Hey bocah, apa kamu masih tidak bisa mengenaliku?" tanya pemuda itu dengan senyuman yang sedikit mengejek."Leo, iya aku yakin kamu Leo, sahabatku," seru Arron, sambil memeluk Cerberus yang kini telah berganti wujud menjadi manusia, dahulu dia adalah seorang ksatria, yang dikutuk oleh Lucifer menjadi seekor serigala, beruntung dia bertemu dengan Arthur, sehingga dia dikaruniai beberapa kekuatan oleh Arthur.

  • Pangeran Dari Neraka   Musnahnya Lucifer

    Saat hendak mundur Arron menabrak sesuatu di belakangnya, saat dia menengok kebelakang, ternyata anak buah Lucifer telah mengepung mereka.Dengan senyuman licik para iblis itu mengolok-olok Arron "Mau lari kemana kau kelinci kecil.""Cerberus itukah kau? Lama tidak jumpa, ternyata kau masih sama seperti yang dulu, masih terlihat bodoh dan culun," ledeknya kepada Cerberus.Cerberus mendengus kesal, dia merasa risih jika mendengar ada orang yang berani mengejek namanya."Lihatlah, sepertinya dia marah." Gelak tawa mereka saling bersahutan."Jangan suka merendahkan orang lain, tidak baik," cetus Arron, dia mengeluarkan pedang cahaya miliknya.Para iblis langsung mundur beberapa langkah, ketika melihat Aaron mengeluarkan pedang cahaya, mereka seperti ketakutan, dan itu berhasil memunculkan ide di kepala Arron.Dengan bantuan dari pedang cahay

  • Pangeran Dari Neraka   Istana Lucifer

    Setelah lama mencari, akhirnya Arron berhasil menemukan Siren, dan berhasil membebaskannya dari cengkeraman anak buah Gladiator."Apa kamu terluka?" tanya Arron kepada Siren."Tidak, beruntung tadi kamu segera datang menolongku, di mana Alex?" tanya Siren, matanya terus mencari keberadaan Cerberus."Dia sedang bertarung dengan Gladiator," jelas Arron."Ayo cepat, kita harus segera menolong Alex, Gladiator bukanlah tandingannya," ungkap Siren, dia terlihat sangat panik setelah mendengar Cerberus sedang bertarung dengan Gladiator.Setelah mereka sampai di permukaan, mereka melihat Cerberus sedang mengerang kesakitan."Alex!" teriak Siren histeris, karena melihat keadaan Cerberus yang sangat memprihatinkan."Hahahha." Tawa Gladiator menggema di sekitar danau, membuat burung-burung yang sedang bertengger berterbangan karena takut.&nbs

  • Pangeran Dari Neraka   Gladiator Teman Lama Cerberus

    "Leo, awas!" Teriak Arron, memperingatkan Cerberus.Beruntung Cerberus tidak lengah, dengan sigap dia bisa mengelak dari serangan aligator."Arron, lebih baik kita segera naik ke permukaan, terlalu berbahaya jika kita terus di dalam air." Leo memberi saran kepada Arron, agar segera naik ke atas.Saat sedang berenang menuju ke atas permukaan, tak sengaja Cerberus seperti melihat sekelebat wajah Siren, dia di ikat dan ditawan oleh dua ekor buaya yang menuntunnya, saat hendak berbalik menghampiri siluet yang mirip dengan Siren, Cerberus hampir saja kena gigitan dari aligator yang hendak menyerangnya. Beruntung ada Arron yang dengan sigap menolongnya."Leo, jangan lengah, apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Arron, sam

  • Pangeran Dari Neraka   Siren Menghilang

    "Hati-hati Siren, siapa tahu di dalam air ada aligator yang sedang bersiap ingin menerkammu," goda Cerberus, kepada Siren yang sedang asik berenang di dalam air."Alex ayo turun, airnya sangat sejuk, rasanya aku enggan untuk beranjak dari dalam air," ajak Siren, kepada Cerberus yang sedang duduk di bawah pohon, sambil menggaruk badannya."Tidak, aku sedang tidak berminat untuk mandi," tolak Cerberus sambil menggelengkan kepalanya."Dasar jorok, bilang saja kalau kamu malas," cibir Siren, dengan riang dia berenang kesana kemari sambil menyemprotkan air ke arah Cerberus."Jahil sekali kamu Siren, awas saja kamu!""Dasar anjing jadi-jadian pemarah," ledek Sire

DMCA.com Protection Status