Home / Fantasi / Pangeran Dari Neraka / Keresahan Dua Orang Pria Misterius

Share

Keresahan Dua Orang Pria Misterius

Dua orang pria sedang duduk di balkon, dengan raut wajah yang terlihat sangat cemas sambil menghisap cerutu, mereka sedang membicarakan suatu masalah yang bisa mengancam kelangsungan hidup mereka.

"Ada apa kau datang menemuiku?"

"Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu."

"Apa? sepertinya sangat penting?"

"Apa kau sudah melihat berita hari ini?"

"Tidak, aku tak pernah sempat melihat berita, sangat tidak penting jika aku harus melihat berita, tak ada untungnya bagiku."

"Setiap minggu selalu saja ada korban pembunuhan, tak tanggung pelakunya membantai satu keluarga hingga tak ada yang tersisa, yang membuatku heran, semua korbannya selalu berasal dari keluarga kita, sepertinya ada orang yang ingin bermain api dengan kita."

"Kau tidak sedang bercanda kan, kenapa kamu baru memberitahuku saat semuanya sudah genting?"

"Kupikir kau sudah tahu."

"Bahaya kalau terus seperti itu, kita harus segera bertindak!"

"Kita harus segera menyelidiki kasus ini, aku tak ingin semua keturunan kita habis dibantai olehnya!"

"Mungkinkah ini karma untuk kita, karena dulu kita telah membunuh orang-orang yang tak berdosa."

"Karma apa yang kau maksud?"

"Apa kau masih ingat dengan kejadian 100 tahun silam?"

"Kejadian apa?"

*Flashback.

"sepertinya warga mulai curiga, dengan menghilangnya para gadis yang kita ambil jantungnya."

"Kau terlalu gegabah dalam bertindak, sudah kubilang jika sudah dapat jantungnya, mayatnya langsung saja dibakar atau tidak dikubur, untuk menghilangkan jejaknya, agar penduduk beranggapan anak mereka mati diterkam binatang buas di hutan, tapi kenapa mayatnya malah kau buang ke sungai!" Gerutunya.

"Aku gugup, karena suara teriakan warga makin mendekat, melihat aliran sungai yang deras, muncul ide di kepalaku, aku lempar saja mayatnya, kupikir dia akan hanyut sampai ke laut, ternyata mayatnya malah tersangkut di pinggiran sungai," sesal rekannya.

"Kalau sudah seperti ini kita harus bagaimana, aku tak ingin rahasiaku terbongkar, kita hanya butuh satu jantung lagi, untuk menyempurnakan kekuatan kita, selangkah lagi kita akan menjadi manusia abadi, aku tak ingin semua yang telah aku korbankan menjadi sia-sia."

"Cobalah berpikir bagaimana caranya agar penduduk tidak mencurigai kita." 

"Kita harus mencari kambing hitam, untuk menutupi rahasia kita."

"Ya, brilian sekali idemu, kira-kira siapa yang akan kita jadikan kambing hitam?"

"Apa kau masih ingat dengan Edward?" tanya sang pria mencoba mengingatkan rekannya.

"Memangnya ada apa dengan Edward, bukankah kita telah berhasil mengusirnya dari desa."

"Dasar bodoh!" hardiknya.

"Kita bisa menjadikan dia sebagai senjata,"

"Maksudnya?"

"Apa Kau masih belum mengerti dengan perkataanku?"

"Tidak, aku masih belum mengerti."

"Maria adalah Adik kandung Edward, kita bisa mengkambing hitamkan Fernandes dan Maria, untuk menutupi perbuatan kita."

"Bagaimana caranya?"

"Kita jebak Maria, lalu kita hasut penduduk, katakan pada penduduk bahwa Maria dan Fernandes adalah salah satu dari anggota sekte."

"Apa kau yakin ini akan berhasil?"

"Tentu saja, aku hanya butuh satu orang  untuk kita kendalikan pikirannya, setelah itu kita kirim dia untuk menghasut penduduk yang lain, jadi kita tak perlu repot-repot turun tangan mengatasi masalah ini."

"Ternyata kau sangat licik!"

"Hahahaha."

Tawa mereka menggema di sebuah gua di pinggiran hutan.

Hari menjelang malam, dua orang pria berjubah hitam turun ke desa, mereka mengetuk salah satu pintu rumah penduduk, rumah itu adalah milik Jhon, penasehat di desa itu.

Tok.. tok.. tok..

Terdengar suara langkah kaki yang mulai mendekat, baru saja pintu dibuka, dua pria misterius itu langsung membekap jhon.

Salah satu dari mereka langsung menghipnotis Jhon agar bisa mengendalikan pikirannya, saat sudah berada di bawah pengaruh ilmu hitam, jhon seperti mayat hidup, tatapan matanya kosong, dan langsung mengikuti perintah yang diinstruksikan oleh si pria berjubah hitam.

Jhon mulai mengetuk satu persatu pintu rumah penduduk, tak ada yang tertinggal terkecuali keluarga Fernandes, mereka tak ada yang tahu tentang berita ini, karena memang sengaja tak diberi tahu.

"Tahukah kalian mengapa Aku mengumpulkan kalian semua di sini? Ada hal penting yang ingin aku sampaikan kepada kalian, aku telah mengetahui siapa dalang dari semua bencana yang menimpah desa kita, aku telah menyelidiki kasus menghilangnya para gadis dan anak-anak yang dijadikan tumbal, dan aku juga telah tau siapa orangnya,"

"Siapa, tolong beritahu kami, agar kami bisa menuntut balas atas kematian anak-anak kami!" Teriak penduduk.

Para penduduk mulai terpancing oleh hasutan Jhon.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status