Share

Bab 79

"Sakit ...."

Sambil berkeringat dingin, Rhea bergumam kesakitan. Keningnya tampak berkerut, wajahnya juga pucat pasi.

Dokter dan obat sakit maag Rhea tiba hampir pada saat bersamaan. Awalnya, dokter ingin membiarkannya minum obat terlebih dahulu untuk memantau kondisinya. Namun, giginya terkatup dengan rapat, sama sekali tidak bisa menyuapkan obat masuk ke dalam mulutnya.

Dalam situasi seperti ini, hanya infus yang bisa diberikan pada pasien.

Selesai memberi infus Rhea, dokter mengalihkan pandangannya ke arah Arieson dan berkata, "Setelah dia bangun nanti, beri dia makan sedikit bubur dan semacamnya."

"Oke."

Setelah berpesan beberapa patah kata lagi, dokter meninggalkan kamar bersama staf hotel.

"Pak Arieson, bagaimana kalau Bapak istirahat saja? Aku akan menjaga Nona Rhea di sini?"

Arieson menundukkan kepalanya, melirik tangannya yang sedang digenggam erat oleh Rhea. Ekspresinya tampak muram. Tadi, saat dokter hendak menginfus Rhea, dia ingin melepaskan tangannya dari genggaman wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status