Share

Bab 251

Penulis: Lalita
"Makan saja supnya dulu. Aku akan mempertimbangkan apa yang kamu katakan itu baik-baik."

"Rhea, ayahku juga sudah bilang, selama kamu nggak menyerahkan bukti-bukti itu ke kantor polisi, kamu boleh minta kompensasi apa saja."

Rhea meletakkan mangkuk sup itu di atas meja, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Jerico. Emosi yang bergejolak di matanya tidak bisa dimengerti oleh pria itu.

"Sudah kubilang, aku akan mempertimbangkannya. Kamu istirahat saja dengan baik. Besok aku akan datang menjengukmu lagi."

Setelah Rhea pergi, Jerico menghubungi Sizur. Dia berkata dengan nada bicara kesal, "Dia tetap nggak setuju."

Sizur mencibir dan berkata, "Sejak awal sudah kubilang padamu, caramu ini nggak akan berhasil, kamu malah nggak percaya padaku. Sekarang kamu sudah sepenuhnya menyerah, 'kan?"

Sebelumnya, Sizur berencana untuk langsung membunuh Rhea saja, tetapi Jerico malah menyarankan untuk bermain "pertunjukan" ini, berpura-pura seolah-olah kedua kakinya sudah cacat demi menyelamatkan Rhea.

Se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 252

    Namun, Sizur adalah kakak kandung pria itu. Kalau pria itu mengetahui hal ini, seharusnya pria itu juga tidak akan membantunya.Setelah berpikir sejenak, Rhea tetap saja tidak menemukan jawabannya. Dia memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu lagi. Dia berencana untuk mencari kesempatan, menanyakan hal ini secara langsung pada Arieson.Keesokan paginya, Rhea pergi ke rumah sakit untuk melihat Jerico. Saat dia membuka pintu bangsal, dia malah melihat Stella sedang duduk di sisi tempat tidur dan menyuapi Jerico minum sup ayam.Dia menghentikan langkah kakinya, lalu berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Sepertinya aku sudah mengganggu kalian."Begitu melihat Rhea, kilatan provokasi melintasi mata Stella. Namun, dia segera meletakkan mangkuk dalam genggamannya, lalu bangkit dan berkata dengan ekspresi cemas, "Nggak ... karena Nona Rhea sudah datang, maka aku pulang dulu. Setelah Nona Rhea pulang, aku akan kembali lagi untuk melihat Jerico ...."Sebelum Rhea bisa berbicara, Jerico sudah

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 253

    "Hanya apa yang bisa diperoleh, itulah yang paling penting, apa kamu mengerti?""Ada banyak hal yang nggak adil di dunia ini, apa mungkin semua orang bisa menerima kata maaf, mendapatkan keadilan? Keadilan tidak akan berdiri pada pihak yang benar, hanya akan berdiri di pihak yang berkuasa."Rhea menatap pria itu dengan sorot mata sedingin es."Oh? Jadi, maksudmu, seharusnya aku menerima kompensasi dari kalian, lalu menganggap nggak ada yang pernah terjadi, begitu?""Aku hanya berharap kamu bisa memahami apa yang paling penting untukmu sekarang. Bersikaplah realistis sedikit, keadilan yang kamu kejar itu nggak ada artinya."Rhea menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Selama aku merasa ada artinya, itu sudah cukup."Melihat tekad yang kuat di wajah Rhea, sorot mata Jerico berubah menjadi gelap. "Jadi, apa pun yang terjadi, kamu tetap akan menyerahkan bukti-bukti itu ke polisi?""Sudah kubilang aku butuh waktu untuk mempertimbangkannya."Pada akhirnya, sedikit kehangatan yang tersisa d

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 254

    Saat Weni menghubunginya, Arieson sedang rapat. Begitu mendengar ucapan Weni, dia segera bangkit dan berkata dengan suara dalam, "Oke, aku mengerti, aku akan segera meminta anak buahku untuk menyelidiki keberadaannya."Tio buru-buru berjalan ke sisi Arieson dan bertanya, "Pak Arieson, apa yang terjadi?""Rapat dibubarkan, besok baru dilanjutkan lagi. Kamu cepat hubungan dua orang yang sebelumnya disuruh untuk melindungi Rhea. Rhea menghilang."Ekspresi terkejut tampak jelas di wajah Tio, dia langsung menyadari betapa seriusnya hal ini."Akan segera kulakukan."Arieson baru saja tiba di dalam ruangannya, Tio sudah mengetuk pintu dan masuk dengan ekspresi masam."Pak Arieson, dua orang itu bilang mobil Nona Rhea terus melaju ke luar kota, aku sudah meminta mereka memikirkan cara untuk menghentikan mobil.""Hmm, kirimkan lokasi di mana dia berada sekarang.""Baik."Setelah mengirimkan lokasi, ponsel Tio kembali berdering.Mendengar beberapa patah kata dari ujung telepon, ekspresi Tio lang

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 255

    Begitu sampai di depan pintu, tiba-tiba saja belasan orang polisi menerjang maju.Segala sesuatunya terjadi terlalu cepat. Hingga ditekan oleh polisi ke lantai, kilatan ketakutan dan amarah baru melintasi wajah Sizur."Lepaskan aku! Apa kalian tahu siapa aku?!""Terlepas dari siapa kamu, kamu terlibat dalam penculikan, kami tetap bisa menangkapmu sesuai hukum yang berlaku!"Sizur langsung mengalihkan pandangannya ke arah Rhea. Dengan sorot mata tajam, dia berkata, "Rhea, kamu menjebakku!"Aksinya kali ini dia lakukan dengan sangat hati-hati. Selain orang-orang yang bisa dia percaya, dia tidak memberi tahu siapa pun dia berencana untuk menculik Rhea.Polisi datang secepat ini, itu artinya Rhea sudah tahu dia ingin menculiknya sejak awal. Wanita itu hanya mengikuti alur rencananya saja.Setelah berpikir demikian, dia menatap Rhea dengan tatapan penuh kebencian, seolah-olah ingin mencabik-cabik wanita itu hidup-hidup.Dengan ekspresi ketakutan dan raut wajah pucat pasi, Rhea menatap pria

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 256

    Sebelum tamparan wanita itu bisa mendarat di wajahnya, Rhea langsung menangkap tangan wanita gila itu.Dia menatap Siska tanpa ekspresi, lalu berkata dengan penuh penekanan, "Aku hanya punya satu orang ayah. Karena jebakan suamimu, perusahaannya bangkrut, sekarang dia bahkan hanya bisa berbaring di rumah sakit, menunggu donor ginjal."Menatap sorot mata dingin Rhea, Siska diliputi perasaan bersalah sejenak.Dia langsung menepis tangan Rhea, lalu berkata dengan marah, "Aku belum pernah melihat ada orang yang memasukkan ayah mertua sendiri ke penjara! Cepat jelaskan pada polisi! Kalau nggak, aku nggak akan melepaskanmu!"Rhea tahu Siska bukanlah tipe orang yang berbicara logis, tetapi dia tidak tahu wanita gila yang satu ini sama sekali tidak berotak."Nyonya Siska, tahukah kamu penculikan adalah pelanggaran hukum? Selain itu, dia bahkan ingin membunuhku. Aku sudah menyerahkan rekaman suaranya pada polisi, apa kamu pikir ini adalah semacam permainan anak kecil?"Ekspresi Siska langsung m

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 257

    "Biarpun dia adalah kakakku, faktanya dia memang telah menculik Rhea."Melihat Arieson terus membela Rhea, kilatan amarah melintasi mata Siska."Arieson, kamu terus membela Rhea karena kamu menyukainya, 'kan? Tapi apa seorang wanita lebih penting dari kakakmu?!""Apa?!"Nyonya Besar Thamnin langsung menoleh ke arah Siska. Dengan ekspresi tidak percaya dan terkejut, dia berkata, "Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan?! Apa kamu sudah gila?!"Bagaimana mungkin Arieson menyukai Rhea? Wanita itu adalah istri keponakannya!Ekspresi Tuan Besar Thamnin juga terlihat muram, dia menatap Siska dengan sorot mata setajam bilah pisau.Siska juga tidak banyak berpikir lagi. Dia berkata, "Ibu, sebelumnya pernah sekali saat Rhea dirawat di rumah sakit, saat aku pergi menjenguknya, aku mendengarnya dengan jelas di depan pintu bangsal. Sebelumnya aku takut Ibu nggak bisa menerimanya, jadi aku nggak memberi tahu Ibu.""Tapi sekarang, melihat Arieson bahkan sudah nggak memedulikan hidup dan mati kak

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 258

    "Kamu benar-benar menyukainya?"Suara Tuan Besar Thamnin terdengar mengintimidasi dan tegas."Hmm."Kilatan membunuh melintasi mata Tuan Besar Thamnin. Dia berkata dengan suara dalam, "Sebaiknya kamu menghilangkan pemikiranmu itu secepatnya. Kalau nggak, Keluarga Santana nggak akan bisa menanggung konsekuensinya."Rhea sudah melewati batasannya dengan lapor polisi, membuat Sizur dimasukkan ke dalam penjara. Dia tidak mungkin membiarkan Jerico punya hubungan apa pun lagi dengan wanita itu. Itu hanya akan mempermalukan Keluarga Thamnin saja.Sorot mata Arieson langsung berubah menjadi dingin. Dia mengangkat kepalanya, menatap Tuan Besar Thamnin, lalu berkata dengan penuh penekanan, "Ayah, kalau Ayah menyerang Keluarga Santana, aku juga akan menyerang Grup Thamnin."Grup Thamnin adalah aset hasil kerja keras Tuan Besar Thamnin selama bertahun-tahun. Hal yang paling dibanggakannya adalah membangun Grup Thamnin.Dia menatap putranya dengan sorot mata penuh amarah. "Apa kamu benar-benar bern

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 259

    Dia marah karena wanita itu melakukan hal yang begitu berbahaya tanpa mendiskusikannya dengannya terlebih dulu.Selain itu, Sizur telah mencelakai Keluarga Santana hingga bangkrut. Statusnya juga adalah anggota Keluarga Thamnin, dia tidak bisa memastikan apakah Rhea akan membencinya atau tidak.Arieson duduk di dalam mobil sangat lama. Saat dia berencana untuk melajukan mobilnya pergi, dia melihat Rhea yang memakai pakaian santai berjalan keluar dari gedung sambil membawa dua bungkusan sampah.Tanpa dia sadari, pandangannya tertuju wanita itu, sorot matanya yang tadinya sedingin es juga berubah menjadi hangat.Rhea juga melihat mobil Arieson, secara refleks langkah kakinya terhenti.Setelah ragu sejenak, usai membuang sampahnya ke tempat sampah, dia tetap berjalan ke arah mobil Arieson.Saat dia berdiri dengan jarak beberapa langkah dari mobil itu, jendela di kursi pengemudi juga sudah diturunkan.Tatapan mereka bertemu, untuk sesaat tidak ada yang berbicara.Beberapa saat kemudian, Rh

Bab terbaru

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 310

    Ekspresi Arieson langsung membeku. "Kapan kamu mengetahuinya?"Rhea berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Saat kamu pergi ke restoran pasangan dengannya."Keduanya terdiam. Saking heningnya, mereka bisa mendengar napas satu sama lain.Belasan detik kemudian, melihat pria itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan bicara, Rhea langsung berbalik, membuka pintu mobilnya, berencana untuk masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja.Tiba-tiba, Arieson menggenggam pergelangan tangannya."Rhea, salahku karena nggak memberitahumu hal ini. Maaf."Rhea menoleh menatapnya. Di bawah kegelapan malam, dia tidak bisa melihat ekspresi pria itu dengan jelas.Dia langsung menarik tangannya dan berkata, "Kalau kamu ingin balikan dengannya, aku bisa pindah malam ini juga."Arieson mengerutkan keningnya. "Aku nggak berencana untuk balikan dengannya. Aku nggak memberitahumu hal ini karena takut kamu salah paham. Aku tahu jelas orang yang kusukai sekarang adalah kamu."Rhea merasa ucapan Arieson agak konyol, di

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 309

    Saat ini, Arieson sedang berjalan menghampirinya dengan perlahan sambil tersenyum.Namun, indranya yang tajam bisa merasakan saat ini suasana hati Arieson sangat buruk.Gerald menoleh, mengikuti arah pandang Rhea. Saat tatapannya bertemu dengan tatapan Arieson, secara naluriah dia menyipitkan matanya.Sepertinya pria ini memancarkan aura permusuhan yang sangat besar terhadap dirinya.Arieson langsung duduk di samping Rhea, lalu berkata sambil tersenyum, "Rhea, kamu makan bersama kakakmu, mengapa kamu nggak memberitahuku? Aku bisa datang bersamamu."Gerald juga mengalihkan pandangannya ke arah Rhea, lalu berkata dengan sorot mata kebingungan, "Ini adalah?"Ditatap oleh dua orang pria pada saat bersamaan, Rhea mengerutkan keningnya. Saat dia hendak memperkenalkan mereka pada satu sama lain, Arieson sudah mengalihkan pandangannya ke arah Gerald sambil tersenyum."Halo, Tuan Gerald, aku adalah Arieson, pacar Rhea, juga presdir Perusahaan Teknologi Hongdam."Sorot mata Gerald berkedip, dia

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 308

    "Lama nggak bertemu."Gerald berjalan menghampiri Rhea, menundukkan kepalanya untuk menatap wanita itu. Dengan seulas senyum menghiasi wajahnya, dia berkata, "Hmm, lama nggak bertemu."Kalau dihitung-hitung, mereka berdua sudah tidak bertemu sekitar lima atau enam tahun, juga sangat jarang menghubungi satu sama lain, jadi Rhea merasa agak canggung."Ayo masuk dulu."Setelah duduk di dalam restoran dan memesan makanan, Rhea baru menatap pria itu dan berkata, "Mengapa kamu tiba-tiba berencana untuk mengembangkan kariermu di dalam negeri. Aku dengar dari Bibi Vani, gajimu di luar negeri cukup tinggi. Kalau kamu bekerja di sana beberapa tahun lagi, seharusnya kamu sudah bisa menetap di luar negeri, bukan?"Melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya kini berada tepat di hadapannya, Gerald hampir melamun.Dia mengalihkan pandangannya dengan tenang, lalu berkata dengan suara rendah, "Aku nggak terbiasa dengan makanan di luar negeri."Rhea agak terkejut, sangat jelas tidak terlalu percaya.

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 307

    "Tuan Besar Thamnin, ada urusan apa kamu datang mencariku?"Melihat sikap Rhea yang tidak merendah, juga tidak arogan itu, Tuan Besar Thamnin mengerutkan keningnya, berkata dengan nada bicara arogan, "Sebut saja harganya, selama kamu bersedia melepaskan Sizur."Rhea menatap pria itu dengan ekspresi acuh tak acuh. "Kamu berencana memberi berapa?""Itu tergantung berapa yang ingin kamu minta. Kejadian itu sudah berlalu selama bertahun-tahun. Biarpun kamu benar-benar memasukkan Sizur ke penjara, aku juga punya cara untuk mengeluarkannya. Keras kepala nggak ada untungnya untukmu."Rhea bangkit, lalu berkata dengan nada bicara tanpa gejolak emosi, "Karena kamu sudah berbicara demikian, kita juga nggak perlu membicarakan hal ini lagi."Raut wajah Tuan Besar Thamnin langsung berubah menjadi sedingin es. "Apa maksudmu?""Nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya merasa kita nggak akan bisa mencapai kesepakatan. Aku masih ada kerjaan, pergi dulu."Selesai berbicara, Rhea langsung berbalik dan pergi.M

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 306

    Arieson menatap wanita itu tanpa ekspresi dan berkata, "Erika, kamu bukanlah tipe orang yang akan memainkan trik-trik seperti ini."Tangan Erika yang terulur terhenti sejenak. Kemudian, dia menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Dulu kamu juga nggak akan menolakku.""Sudah kubilang, aku sudah punya pacar."Erika menatap pria itu, berkata dengan penuh penekanan, "Apa kamu mencintainya?"Melihat Arieson terdiam, tidak mengucapkan sepatah kata pun, akhirnya Erika merasakan sedikit kepercayaan diri."Lihatlah, kalau kamu mencintainya, kamu pasti akan mengakuinya tanpa ragu."Arieson mengerutkan keningnya dan berkata, "Erika, aku nggak mengakuinya hanya karena nggak ingin menyakitimu."Senyuman di wajah Erika langsung membeku. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan suara rendah, "Walau kamu mencintainya, juga nggak masalah. Kamu pasti akan jatuh cinta kembali padaku."Awalnya Arieson ingin mengatakan dia tidak akan jatuh cinta kembali pada wanita itu, ka

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 305

    Ucapan ini adalah bentuk isyarat yang sudah sangat jelas antara pria dan wanita dewasa.Arieson berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Sudah larut, nggak perlu lagi. Kamu istirahatlah lebih awal."Erika agak kecewa, tetapi dia tetap memaksakan seulas senyum, mengangguk dan berkata, "Oke, kalau begitu, hati-hati di jalan, ya."Saat Arieson kembali ke vila, sudah jam sepuluh lewat malam.Dia baru saja berganti sepatu dan berjalan memasuki ruang tamu, pelayan sudah menghampirinya dan berkata, "Tuan Muda, malam ini Nona Rhea menunggumu pulang makan malam sangat lama. Pada akhirnya, dia langsung naik ke atas tanpa makan malam.""Oke, aku mengerti, kamu istirahat saja dulu.""Baiklah."Arieson menggulung lengan jasnya, lalu pergi ke dapur untuk membuat semangkuk mi dan membawakannya ke lantai atas.Mendengar suara ketukan pintu, Rhea mengira itu adalah pelayan vila. Dia segera bangkit untuk membuka pintu.Begitu melihat sosok bayangan yang tinggi di hadapannya itu, dia tertegun sejenak. Kem

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 304

    Kalau mereka bukan mengunjungi restoran pasangan, kalau mereka bukan duduk di sisi yang sama di meja makan, kalau Arieson tidak mengambilkan sayuran untuk wanita itu, mungkin ... dia masih bisa membohongi dirinya sendiri bahwa wanita itu adalah mitra Perusahaan Teknologi Hongdam.Dia mematikan layar ponselnya, menundukkan kepalanya, ekspresinya tampak muram.Saat dia melihat foto tersebut, dia sempat terdorong untuk menelepon Arieson, mempertanyakan pria itu. Namun, pada akhirnya dia tetap tenang kembali.Dia juga hanya memanfaatkan Arieson. Biarpun pria itu benar-benar menjalin hubungan tidak jelas dengan wanita lain, apa haknya untuk mempertanyakan pria itu?Lagi pula, bukankah dia juga tidak berencana untuk bersama pria itu selamanya?Ponselnya kembali berbunyi, Weni mengirimkan beberapa pesan untuknya.[Aku sudah meminta orang untuk menyelidiki wanita itu. Nama wanita itu adalah Erika Kilbis, cinta pertama Arieson. Setelah dia mendapatkan beasiswa penuh, dia pergi ke luar negeri un

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 303

    Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah, lalu berkata dengan perlahan, "Nggak apa-apa. Kamu semalaman nggak pulang ke vila, aku hanya ingin menanyakan apa urusanmu sudah selesai ditangani."Orang di ujung telepon hening sejenak sebelum terdengar suara rendah Arieson. "Sudah hampir selesai ditangani, malam ini aku akan pulang."Tanpa Rhea sadari, cengkeramannya pada ponselnya makin erat. "Oke, kalau begitu nanti malam kita makan malam bersama.""Hmm, tunggu aku pulang."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Arieson mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang tengah duduk di seberangnya sambil menangis. Dia berkata dengan dingin, "Erika, hubungan kita sudah berakhir, nanti aku akan memesan tiket pesawat untukmu."Pergerakan menyeka air mata Erika terhenti. Dengan berlinang air mata, dia menatap Arieson dan berkata, "Aku nggak mau! Kali ini aku sudah pulang, aku nggak berencana untuk pergi lagi."Arieson mengerutkan keningnya, hawa di sekelilingnya berubah menjadi sedingin es."Terserah k

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 302

    Arieson mengusap-usap kepalanya, berkata dengan suara rendah, "Nggak bisa membuatmu memercayaiku sepenuhnya, itu artinya aku masih kurang baik."Rhea mendongak, menatap pria itu. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba ponsel Arieson berdering."Kamu sudah mengubah nada deringmu?"Dulu Rhea sudah pernah mendengar nada dering ponsel Arieson, sepertinya berbeda dengan nada dering hari ini.Arieson tidak berbicara, dia mengambil ponselnya dan berjalan ke samping sebelum menjawab panggilan telepon tersebut.Tidak tahu mengapa, hati Rhea diliputi oleh kegelisahan, keningnya juga berkerut.Tak lama kemudian, Arieson sudah mengakhiri panggilan telepon itu, lalu berbalik dan berjalan menghampirinya."Aku ada sedikit urusan, perlu keluar sebentar, kamu tidur saja dulu."Selesai berbicara, dia berbalik, hendak pergi. Secara naluriah, Rhea menarik tangannya."Apa urusan itu sangat penting? Bisakah kamu tetap di sini untuk menemaniku ... aku ...."Rhea juga tidak tahu harus menggunakan alasan seperti

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status