Share

Bab 253

Penulis: Lalita
"Hanya apa yang bisa diperoleh, itulah yang paling penting, apa kamu mengerti?"

"Ada banyak hal yang nggak adil di dunia ini, apa mungkin semua orang bisa menerima kata maaf, mendapatkan keadilan? Keadilan tidak akan berdiri pada pihak yang benar, hanya akan berdiri di pihak yang berkuasa."

Rhea menatap pria itu dengan sorot mata sedingin es.

"Oh? Jadi, maksudmu, seharusnya aku menerima kompensasi dari kalian, lalu menganggap nggak ada yang pernah terjadi, begitu?"

"Aku hanya berharap kamu bisa memahami apa yang paling penting untukmu sekarang. Bersikaplah realistis sedikit, keadilan yang kamu kejar itu nggak ada artinya."

Rhea menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Selama aku merasa ada artinya, itu sudah cukup."

Melihat tekad yang kuat di wajah Rhea, sorot mata Jerico berubah menjadi gelap. "Jadi, apa pun yang terjadi, kamu tetap akan menyerahkan bukti-bukti itu ke polisi?"

"Sudah kubilang aku butuh waktu untuk mempertimbangkannya."

Pada akhirnya, sedikit kehangatan yang tersisa d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 254

    Saat Weni menghubunginya, Arieson sedang rapat. Begitu mendengar ucapan Weni, dia segera bangkit dan berkata dengan suara dalam, "Oke, aku mengerti, aku akan segera meminta anak buahku untuk menyelidiki keberadaannya."Tio buru-buru berjalan ke sisi Arieson dan bertanya, "Pak Arieson, apa yang terjadi?""Rapat dibubarkan, besok baru dilanjutkan lagi. Kamu cepat hubungan dua orang yang sebelumnya disuruh untuk melindungi Rhea. Rhea menghilang."Ekspresi terkejut tampak jelas di wajah Tio, dia langsung menyadari betapa seriusnya hal ini."Akan segera kulakukan."Arieson baru saja tiba di dalam ruangannya, Tio sudah mengetuk pintu dan masuk dengan ekspresi masam."Pak Arieson, dua orang itu bilang mobil Nona Rhea terus melaju ke luar kota, aku sudah meminta mereka memikirkan cara untuk menghentikan mobil.""Hmm, kirimkan lokasi di mana dia berada sekarang.""Baik."Setelah mengirimkan lokasi, ponsel Tio kembali berdering.Mendengar beberapa patah kata dari ujung telepon, ekspresi Tio lang

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 1

    Saat memasuki bulan ketiga mempersiapkan kehamilan, Rhea melihat pesan yang dikirimkan oleh seorang wanita bernama Stella, seorang sekretaris, di obrolan sosial media Jerico, suaminya."Sepertinya piama yang baru kubeli sedikit kekecilan. Bagaimana kalau kamu datang dan membantuku untuk melihat apakah memang kekecilan atau nggak?"Selain mengirimkan beberapa patah kata itu, wanita tersebut juga mengirimkan sebuah foto dirinya yang sedang mengenakan piama berwarna merah dengan memperlihatkan belahan dadanya. Ya, sebuah foto yang sangat menggoda.Tanpa Rhea sadari, cengkeramannya pada ponsel menjadi bertambah erat. Saat dia melihat isi obrolan mereka sebelumnya, dia mendapati mereka hanya mendiskusikan tentang pekerjaan seperti biasa. Dia pun mengerutkan keningnya.'Apa mungkin dia salah kirim, atau ....'Saat itu juga, tangan seseorang melingkari pinggangnya dari belakang, membuat pemikirannya terputus.Saat menempelkan tubuhnya pada wanitanya, Jerico menggigit daun telinga Rhea dengan

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 2

    Selesai mengucapkan satu kalimat itu, dia kembali mengangkat gelasnya dan meneguk minuman di dalam gelas itu hingga habis tak bersisa.Selama bertahun-tahun ini, dia tidak pernah memikirkan adanya kemungkinan Jerico akan mengkhianatinya.Saat melihat pria itu bersama wanita lain di atas ranjang, hatinya seperti tercabik-cabik dan teriris-iris."Aku merasa dia sangat mencintaimu, nggak kelihatan seperti orang yang akan berselingkuh. Mungkin ada kesalahpahaman."Rhea mendengus dingin dan berkata, "Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, apa mungkin bisa disebut dengan kesalahpahaman?"Suasana di dalam ruang pribadi langsung hening seketika. Melihat Rhea meneguk segelas demi segelas minuman itu seperti orang yang sudah tidak bersemangat hidup lagi, Weni tidak bisa menahan dirinya lagi dan segera merampas gelas dalam genggaman temannya itu. "Biarpun dia benar-benar berselingkuh, seharusnya kamu juga bukan mabuk-mabukan seperti ini untuk menghukum dirimu sendiri. Apa ... rencanamu selanju

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 3

    Saat dalam perjalanan pulang, setelah ragu cukup lama, Rhea mengirimkan pesan kepada Arieson yang sudah ada dalam kontak pertemanannya selama tiga tahun, tetapi tidak pernah saling bertukar pesan dengannya itu."Paman ... bisakah Paman memegang kejadian malam ini nggak pernah terjadi? Saat itu, aku benar-benar sudah mabuk dan salah masuk kamar."Setelah menunggu sangat lama, dia tidak memperoleh pesan balasan dari Arieson.Rhea mengerutkan keningnya dan mengirimkan sebuah pesan lagi.Kali ini, dia hanya mengirimkan sebuah tanda tanya.Namun, begitu pesan dikirim, muncul sebuah tanda seru berwarna merah, disertai sebuah pesan elektronik."Dibutuhkan persetujuan dari pengguna ini terlebih dahulu sebelum Anda bisa mengirim pesan padanya. Saat ini, Anda masih bukan temannya ...."Rhea mengatupkan bibirnya dengan rapat. 'Dia bahkan sudah menghapus kontak pertemananku. Seharusnya dia nggak ingin mengungkit hal itu lagi, 'kan?'Setelah berpikir demikian, akhirnya Rhea bisa menghela napas lega

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 4

    Rhea tertegun sejenak, lalu meronta dengan sekuat tenaganya.Selama mengingat pria itu baru saja mencium wanita lain semalam, dia hanya merasa jijik sekaligus marah."Hmmphhhh ... lepaskan ...."Upaya yang dilakukan oleh Rhea sama sekali tidak berarti apa-apa dihadapkan dengan kekuatan luar biasa Jerico. Tangannya yang sedang melingkari pinggang wanita itu bukan hanya tidak mengendur, tetapi malah makin erat.Karena meronta dengan sekuat tenaga, tak lama kemudian handuk yang menutupi tubuh Rhea pun terlepas. Dari sudut pandang Jerico, dada wanita itu terekspos dengan sangat jelas.Begitu melihat pemandangan menggoda itu, sorot matanya langsung berubah menjadi gelap. Dia hanya merasakan gairah menjalar di sekujur tubuhnya.Jarak antara tubuh mereka sangat dekat, bahkan hampir menempel satu sama lain. Karena itulah, Rhea segera menyadari perubahan dalam tubuh Jerico.Dia merasa kesal sekaligus marah. Dia langsung mengambil tindakan dengan menggigit pria itu dengan keras. Saat itu juga, a

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 5

    Melihat sorot mata sedingin es pria di hadapannya itu, Rhea merasa dulu dirinya benar-benar sudah buta. Bisa-bisanya dia jatuh cinta pada seorang pria seperti Jerico.Sorot mata kesedihan tampak jelas di matanya, tetapi dia tidak ingin menunjukkan sisi rentannya di hadapan pria sialan itu.Rhea menepis tangan Jerico dengan keras, menarik napas dalam-dalam, lalu berbalik dan naik ke lantai atas.Saat ini, hanya ada satu pemikiran dalam benaknya, yaitu segera mencari sebuah pekerjaan. Dengan begitu, dia baru bisa pindah keluar dan memikirkan cara untuk bercerai dengan Jerico.Rhea memilih pakaian dengan asal dan berganti pakaian. Kemudian, dia menjepit rambutnya dengan asal, lalu segera turun ke lantai bawah.Dia adalah tipe orang yang santai, tidak terlalu memedulikan penampilannya.Dulu, demi memberikan kesan yang baik pada anggota Keluarga Thamnin, saat pergi menghadiri perjamuan Keluarga Thamnin, dia selalu merias dirinya secara khusus.Sekarang, dia sudah malas memedulikan orang-ora

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 6

    Rhea mengangkat kepalanya, hendak berbicara. Namun, Jerico sudah terlebih dahulu menggenggam tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Nenek, kami sedang bersiap-siap punya anak!"Dia ingin segera menepis tangan Jerico, tetapi pria itu menggenggam tangannya dengan sangat erat, sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk terlepas dari genggaman itu.Karena pria itu membuatnya kesal, maka jangan salahkan dia juga membuat pria itu merasakan hal yang sama.Dia mengalihkan pandangannya ke arah Nyonya Besar Thamnin dan berkata, "Nenek, belakangan ini aku sedang mencari pekerjaan. Jadi, mungkin masalah punya anak harus ditunda terlebih dahulu."Begitu Rhea selesai berbicara, suasana di ruang tamu langsung berubah menjadi hening seketika.Jerico menggenggam tangannya dengan sangat erat, ekspresi pria itu juga berubah menjadi sangat muram.Merasakan rasa sakit yang menjalar dari pergelangan tangannya, Rhea mengerutkan keningnya.Sorot mata Arieson tertuju pada tangan Jerico yang menggenggam ta

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 7

    Tubuh Jerico langsung membeku. Dalam sekejap, raut wajahnya berubah menjadi sangat masam.Cengkeramannya pada dagu Rhea juga kian kuat. Setelah beberapa detik berlalu, dia baru melepaskan wanita di hadapannya, lalu berbalik menghadap Arieson.Melihat seulas senyum tipis di wajah Arieson, mau tak mau Jerico juga memaksakan seulas senyum."Nggak, nggak. Paman, ada urusan apa Paman datang mencariku?"Sudut bibir Arieson terangkat ke atas. "Nenekmu memintaku untuk kemari memanggil kalian makan.""Oke, terima kasih, Paman. Maaf sudah merepotkan.""Nggak masalah. Tapi, bagaimanapun juga, tempat ini adalah kediaman Keluarga Thamnin. Jerico, sebaiknya kamu memperhatikan sikapmu."Saat berbicara, dia melirik dagu Rhea yang memerah karena dicengkeram tadi, sorot mata mempermainkan tampak jelas di wajahnya.Menyadari sorot mata Arieson tertuju pada Rhea, Jerico mengerutkan keningnya, lalu melangkah satu langkah untuk menghalangi pandangan pamannya."Paman, aku sudah mengerti."Boleh dibilang, bai

Bab terbaru

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 254

    Saat Weni menghubunginya, Arieson sedang rapat. Begitu mendengar ucapan Weni, dia segera bangkit dan berkata dengan suara dalam, "Oke, aku mengerti, aku akan segera meminta anak buahku untuk menyelidiki keberadaannya."Tio buru-buru berjalan ke sisi Arieson dan bertanya, "Pak Arieson, apa yang terjadi?""Rapat dibubarkan, besok baru dilanjutkan lagi. Kamu cepat hubungan dua orang yang sebelumnya disuruh untuk melindungi Rhea. Rhea menghilang."Ekspresi terkejut tampak jelas di wajah Tio, dia langsung menyadari betapa seriusnya hal ini."Akan segera kulakukan."Arieson baru saja tiba di dalam ruangannya, Tio sudah mengetuk pintu dan masuk dengan ekspresi masam."Pak Arieson, dua orang itu bilang mobil Nona Rhea terus melaju ke luar kota, aku sudah meminta mereka memikirkan cara untuk menghentikan mobil.""Hmm, kirimkan lokasi di mana dia berada sekarang.""Baik."Setelah mengirimkan lokasi, ponsel Tio kembali berdering.Mendengar beberapa patah kata dari ujung telepon, ekspresi Tio lang

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 253

    "Hanya apa yang bisa diperoleh, itulah yang paling penting, apa kamu mengerti?""Ada banyak hal yang nggak adil di dunia ini, apa mungkin semua orang bisa menerima kata maaf, mendapatkan keadilan? Keadilan tidak akan berdiri pada pihak yang benar, hanya akan berdiri di pihak yang berkuasa."Rhea menatap pria itu dengan sorot mata sedingin es."Oh? Jadi, maksudmu, seharusnya aku menerima kompensasi dari kalian, lalu menganggap nggak ada yang pernah terjadi, begitu?""Aku hanya berharap kamu bisa memahami apa yang paling penting untukmu sekarang. Bersikaplah realistis sedikit, keadilan yang kamu kejar itu nggak ada artinya."Rhea menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Selama aku merasa ada artinya, itu sudah cukup."Melihat tekad yang kuat di wajah Rhea, sorot mata Jerico berubah menjadi gelap. "Jadi, apa pun yang terjadi, kamu tetap akan menyerahkan bukti-bukti itu ke polisi?""Sudah kubilang aku butuh waktu untuk mempertimbangkannya."Pada akhirnya, sedikit kehangatan yang tersisa d

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 252

    Namun, Sizur adalah kakak kandung pria itu. Kalau pria itu mengetahui hal ini, seharusnya pria itu juga tidak akan membantunya.Setelah berpikir sejenak, Rhea tetap saja tidak menemukan jawabannya. Dia memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu lagi. Dia berencana untuk mencari kesempatan, menanyakan hal ini secara langsung pada Arieson.Keesokan paginya, Rhea pergi ke rumah sakit untuk melihat Jerico. Saat dia membuka pintu bangsal, dia malah melihat Stella sedang duduk di sisi tempat tidur dan menyuapi Jerico minum sup ayam.Dia menghentikan langkah kakinya, lalu berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Sepertinya aku sudah mengganggu kalian."Begitu melihat Rhea, kilatan provokasi melintasi mata Stella. Namun, dia segera meletakkan mangkuk dalam genggamannya, lalu bangkit dan berkata dengan ekspresi cemas, "Nggak ... karena Nona Rhea sudah datang, maka aku pulang dulu. Setelah Nona Rhea pulang, aku akan kembali lagi untuk melihat Jerico ...."Sebelum Rhea bisa berbicara, Jerico sudah

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 251

    "Makan saja supnya dulu. Aku akan mempertimbangkan apa yang kamu katakan itu baik-baik.""Rhea, ayahku juga sudah bilang, selama kamu nggak menyerahkan bukti-bukti itu ke kantor polisi, kamu boleh minta kompensasi apa saja."Rhea meletakkan mangkuk sup itu di atas meja, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Jerico. Emosi yang bergejolak di matanya tidak bisa dimengerti oleh pria itu."Sudah kubilang, aku akan mempertimbangkannya. Kamu istirahat saja dengan baik. Besok aku akan datang menjengukmu lagi."Setelah Rhea pergi, Jerico menghubungi Sizur. Dia berkata dengan nada bicara kesal, "Dia tetap nggak setuju."Sizur mencibir dan berkata, "Sejak awal sudah kubilang padamu, caramu ini nggak akan berhasil, kamu malah nggak percaya padaku. Sekarang kamu sudah sepenuhnya menyerah, 'kan?"Sebelumnya, Sizur berencana untuk langsung membunuh Rhea saja, tetapi Jerico malah menyarankan untuk bermain "pertunjukan" ini, berpura-pura seolah-olah kedua kakinya sudah cacat demi menyelamatkan Rhea.Se

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 250

    Melihat Rhea sudah berjalan memasuki kompleks, Arieson pun melajukan mobilnya pergi.Sepanjang perjalanan kembali ke perusahaan, dia memikirkan bagaimana agar perceraian Jerico dan Rhea bisa berjalan dengan mulus.Demi menyelamatkan Rhea, sepasang kaki Jerico sudah cacat. Mungkin saja dia akan memanfaatkan hal ini untuk mengancam Rhea, agar Rhea tetap bersamanya.Setelah berpikir demikian, sorot mata Arieson berubah menjadi sedingin es perlahan-lahan.Di sisi lain, di dalam ruang baca Sizur."Suruh sopir itu tutup mulutnya dengan rapat. Kalau aku sampai ketahuan, aku nggak akan melepaskanmu!"Seorang pria yang berusia tiga puluhan tahun sedang berdiri di depan meja kerja Sizur sambil menundukkan kepalanya."Pak Sizur nggak perlu khawatir, dia nggak akan bisa bertahan hidup lama lagi. Biarpun demi keluarganya, dia juga akan menutup mulutnya dengan rapat."Sizur mengangguk, sorot matanya dipenuhi dengan perhitungan."Oke, ingat uang yang diberikan untuk keluarganya harus dalam bentuk uan

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 249

    "Ayah, Ibu, sekarang juga sudah larut. Ada Rhea yang menemaniku di sini sudah cukup. Kalian pulang dan beristirahat dulu, besok baru datang lagi."Awalnya Siska ingin tetap berada di sini untuk menjaga Jerico. Namun, mengingat Jerico bisa menjadi seperti sekarang ini karena Rhea. Dia pun memilih untuk mendengar ucapan Jerico dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu aku akan datang menjengukmu lagi besok."Setelah mereka berdua pergi, Rhea mengalihkan pandangannya ke arah Arieson."Paman, hari ini sudah merepotkanmu. Kamu juga pulang dan istirahatlah. Aku akan mengantarmu keluar."Arieson mengerutkan keningnya, aura di sekeliling tubuhnya juga berubah menjadi sedingin es."Hari ini kamu juga sudah lelah. Nanti aku akan panggil perawat untuk menjaganya. Aku antar kamu pulang.""Nggak perlu, malam ini aku akan menjaganya di sini."Mengetahui karakter Rhea, Arieson terdiam selama beberapa detik sebelum mengangguk dan berkata, "Baiklah."Kemudian, dia berbalik dan langsung berjalan ke arah pintu

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 248

    "Aku merasa saat itu dia sengaja melajukan mobilnya ke arahku, mungkin ini bukan kecelakaan."Dua orang polisi itu saling melempar pandangan. Kemudian, salah satu di antara mereka mengalihkan pandangannya ke arah Rhea dan berkata, "Juga nggak menutup adanya kemungkinan ini. Mengenai detailnya, masih harus menunggu hasil penyelidikan. Tapi, kalau dilihat dari situasi yang telah kami ketahui sekarang, kemungkinan paling besar adalah kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi mabuk. Apa belakangan ini ada orang yang kamu singgung?"Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah, berpikir sejenak. Pada akhirnya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Seharusnya nggak ada.""Oke, aku sudah mengerti. Kami akan melakukan penyelidikan lebih detail. Kalau kamu mengingat sesuatu yang sebelumnya terlewatkan olehmu, kamu bisa menghubungi kami kapan saja.""Hmm, terima kasih."Setelah polisi pergi, Rhea tidak bisa menahan diri dan mengingat-ingat kembali detail saat mobil itu melaju ke arahnya pagi ini.

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 247

    Suasana di koridor langsung berubah menjadi sangat hening, seakan-akan kalau ada sebuah jarum yang terjatuh, juga bisa terdengar.Tidak tahu sudah berapa lama berlalu, akhirnya pintu UGD terbuka.Begitu dokter melangkah keluar, Siska bergegas menghentikannya dan bertanya, "Dokter, bagaimana kondisi putraku?""Pasien sudah melewati masa kritis, tapi mungkin kelak dia nggak bisa berdiri lagi. Kalian harus mempersiapkan mental kalian.""Apa?"Tanpa Siska sadari, dia melangkah mundur beberapa langkah. Sorot matanya dipenuhi dengan ketidakpercayaan dan keterkejutan.Dia langsung menarik tangan dokter dan berkata, "Dokter, dia adalah putraku satu-satunya, kamu harus menyelamatkannya!"Kalau Jerico sudah menjadi cacat, kelak dia tidak akan bisa mewarisi Grup Thamnin lagi. Tuan Besar Thamnin tidak akan menyerahkan Grup Thamnin pada seseorang yang kedua kakinya sudah cacat.Dokter melepaskan genggaman Siska pada tangannya, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku sudah berusaha semampuku.

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 246

    Saat Arieson tiba di rumah sakit, Rhea tengah duduk di bangku di depan pintu UGD sambil menundukkan kepalanya. Pakaiannya berlumuran darah, memancarkan aura seperti orang yang sudah tak bernyawa.Melihat pemandangan itu, Arieson mengerutkan keningnya, lalu bergegas berjalan menghampiri Rhea dan berjongkok di hadapannya.Melihat ekspresi Rhea pucat pasi, sorot matanya berubah menjadi gelap."Apa kamu terluka?"Mendengar suaranya, seperti baru tersadar kembali, sepasang mata Rhea yang memerah itu kembali fokus perlahan-lahan.Melihat orang yang berbicara dengannya adalah Arieson, Rhea tiba-tiba mengulurkan lengannya untuk memeluk pria itu, lalu berkata dengan suara bergetar, "Paman, Jerico mengalami kecelakaan demi menyelamatkanku ... mengeluarkan banyak darah ...."Menyadari emosi Rhea sedang tidak stabil, Arieson mengulurkan lengannya, menepuk-nepuk punggung wanita itu dengan lembut dan berkata dengan lembut, "Nggak apa-apa, jangan takut, dia akan baik-baik saja.""Apa yang sedang kali

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status