Share

Bab 24

Penulis: Lalita
Arieson meliriknya sekilas dan berkata, "Kulihat belakangan ini kamu benar-benar kurang kerjaan."

"Nggak, nggak, nggak ... aku sama sekali nggak kurang kerjaan. Sore ini, masih ada setumpuk dokumen yang perlu kubereskan ...."

Tio buru-buru menundukkan kepalanya. 'Lain kali aku benar-benar harus bisa menahan rasa penasaranku,' katanya dalam hati.

Setelah mengompres wajahnya dengan es selama belasan menit dan tidak terasa panas sekaligus sakit seperti tadi lagi, Rhea langsung kembali ke tempat duduknya.

Begitu dia duduk, rekan kerja wanita sebelumnya yang bernama Lulu Tantra itu menggerakkan kursinya ke samping Rhea dan berkata dengan volume suara kecil, "Rhea, rekan-rekan kerja pada sedang membicarakanmu dengan Janice. Sebenarnya apa yang telah terjadi? Mengapa dia tiba-tiba memukulmu?"

Rhea tidak berencana membesar-besarkan masalah ini. Bagaimanapun juga, kalau masalah ini menjadi besar, Janice pasti akan kehilangan pekerjaannya.

Dia tidak ingin Janice dipecat tak lama setelah dia berg
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 25

    "Nggak mungkin! Mereka nggak mungkin mengkhianatiku!""Kalau kamu merasa orangnya adalah Rhea, keluarkan buktimu. Tanpa adanya bukti, sebaiknya kamu tutup mulutmu rapat-rapat. Perusahaan sudah cukup berbaik hati dalam penanganan masalah kali ini. Jangan nggak tahu berpuas hati."Menatap sorot mata menyelidik Ruisa, Janice merasa semua pemikirannya sudah dibaca oleh wanita itu. Dia pun mulai merasa bersalah.Dia menundukkan kepalanya dan berkata dengan tidak terlalu percaya diri, "Kak Ruisa, aku sudah mengerti. Aku kembali bekerja dulu."Ruisa tidak menanggapi ucapan Janice, dia langsung mengambil sebuah dokumen dan mulai melihatnya.Merasakan wanita itu sedang marah, Janice juga tidak berbicara lagi. Dia segera berbalik dan meninggalkan ruangan itu dengan kecewa.Setelah kembali ke Departemen Penelitian, hal yang pertama yang dilakukannya adalah menghampiri meja kerja Rhea."Rhea, menjebak orang di belakang bukanlah suatu kemampuan. Aku sarankan kelak sebaiknya kamu fokus pada pekerjaa

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 26

    Melihat api amarah yang hampir terpancar keluar dari mata pria itu, Rhea mengalihkan pandangannya dengan ekspresi datar."Nggak ada siapa-siapa. Aku sendiri yang terjatuh tanpa sengaja.""Bagaimana terjatuh tanpa sengaja bisa sampai ada bekas tamparan di wajahmu?"Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata dengan suara rendah, "Ini adalah urusanku, bisakah kamu nggak ikut campur?"Jerico langsung menggenggam tangannya dan berkata dengan suara dalam, "Kamu adalah istriku. Istriku telah dipukul oleh orang lain, apa kamu pikir aku bisa diam saja?""Sudah kubilang, ini adalah urusanku. Lagi pula, aku sudah menyelesaikan masalah ini. Serahkan saja bajuku padaku."Suasana antara keduanya menegang sejenak. Melihat Rhea tetap enggan mengatakan apa pun padanya, Jerico terpaksa berkompromi."Aku akan mengantarmu pulang.""Nggak perlu, aku naik bus umum saja."Melihat sorot mata dingin wanita di hadapannya seolah ingin menjauh sejauh mungkin darinya, Jerico mengerutkan keningnya."Rhea, a

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 27

    Kata-kata santai yang keluar dari mulut pria itu, membuat hati Janice diliputi aura dingin.Dia mengetahui dengan sangat jelas, Jerico memiliki kemampuan itu. Keluarga Tiyur tidak memiliki kekuatan untuk melawannya.Dia mengangkat lengannya, melayangkan satu tamparan keras di wajahnya sendiri."Plak!""Lanjutkan."Awalnya, Janice masih merasakan rasa sakit yang menjalar dari wajahnya. Namun, lama-kelamaan, kedua sisi wajahnya sudah mati rasa. Dia tetap berada di sana, mengulangi pergerakan yang sama lagi dan lagi.Tidak tahu berapa lama sudah berlalu, juga tidak tahu berapa banyak tamparan yang sudah dia layangkan ke wajahnya sendiri, tepat pada saat Janice merasa dirinya akan kehilangan kesadaran kapan saja, akhirnya Jerico beranjak dari sofa dan berjalan ke hadapannya.Pria itu menatapnya dengan tatapan arogan, seolah-olah dia hanyalah seekor semut yang lemah."Nona Janice, aku harap kamu bisa mengingat pembelajaran hari ini dengan baik. Kelak, sebaiknya kamu jangan mencari masalah l

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 28

    Jerico merasa ada makna tersirat di balik ucapan ibunya. Saat dia ingin menanyakan dengan lebih jauh lagi, pelayan memapah Sizur Thamnin memasuki ruang tamu.Begitu melihat Sizur, dia mengerutkan keningnya dan berkata dengan suara dalam, "Ibu, aku pulang dulu."Selesai berbicara, dia langsung berbalik, berjalan melewati Sizur dan pergi begitu saja.Sizur mengerutkan keningnya, tetapi dia hanya memasang ekspresi muram tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah kembali ke vilanya, dia menghubungi sekretarisnya, Yurik Trisjoyo, memintanya untuk membeli sebuah vila atas nama Stella.Yurik merasa sedikit terkejut. "Pak Jerico, kalau Nyonya sampai mengetahui hal ini ....""Lakukan secara diam-diam, jangan sampai ketahuan siapa pun, terutama Rhea."Kalau sampai Rhea tahu anak dalam kandungan Stella dipertahankan, wanita itu akan makin yakin lagi untuk bercerai dengannya.Memikirkan hal itu, Jerico menjadi makin frustrasi."Baik, aku mengerti."Setelah memutuskan panggilan telepon, Yurik meng

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 29

    "Yah, kalau dilihat sekarang, sepertinya Kak Siska adalah orang yang 'sangat baik'. Bagaimanapun juga, putramu sendiri yang berselingkuh duluan, tapi kamu masih berani dan begitu percaya diri mengguyur menantumu dengan air. Ibu mertua aneh sepertimu memang jarang ditemukan."Setiap satu kata yang keluar dari mulut Arieson, membuat raut wajah Siska menjadi makin muram. Pada akhirnya, ekspresinya langsung berubah menjadi dingin."Arieson, ini adalah masalah keluarga kami. Sebaiknya orang luar sepertimu nggak ikut campur."Arieson mengangkat alisnya dan berkata, "Yah, awalnya aku juga nggak berencana ikut campur. Tapi, Kak Siska, bisa-bisanya kamu menindas seorang gadis seperti itu. Apa kamu nggak merasa tindakanmu sudah keterlaluan?"Wanita itu jelas-jelas melihat Keluarga Santana sudah bangkrut, jadi biarpun dia melakukan tindakan yang keterlaluan terhadap Rhea, Keluarga Santana juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadapnya. Karena itu pula, dia berani bersikap semena-mena seperti ini.

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 30

    Jerico tertegun sejenak, lalu mengerutkan keningnya dan berkata, "Apa maksudmu?""Kamu tanyakan saja sendiri, nanti kamu juga akan mendapatkan jawabannya."Selesai berbicara, Rhea langsung berjalan melewati pria itu.Ekspresi Jerico langsung berubah menjadi muram, dia segera menghubungi Siska."Ibu, apa hari ini Ibu menemui Rhea?"Siska baru saja ditegur oleh Arieson saat berada di restoran. Saat ini, hatinya masih diliputi api amarah yang menggebu-gebu. Begitu mendengar ucapan putranya, dia langsung tertawa dingin."Dia mengadu padamu? Dasar wanita nggak tahu diri!"Begitu mendengar ucapan ibunya, kilatan amarah melintas di mata Jerico. "Ibu, sudah kubilang jangan ikut campur dalam urusanku dengan Rhea. Mengapa Ibu nggak mendengar ucapanku?""Kalau bukan demi kamu, apa kamu pikir aku bersedia pergi menemuinya? Jelas-jelas kamu hanya punya seorang wanita di luar, tapi dia malah membuat keributan dengan pindah keluar. Kalau sampai mengatur seorang wanita saja kamu nggak becus dan hal in

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 31

    Sekarang dia baru tahu ternyata ibunya memperlakukan Rhea seburuk itu.Apa mungkin selama tiga tahun mereka menikah, saat dia tidak berada di tempat, ibunya selalu berbicara seperti itu pada Rhea?Tiba-tiba, saat melihat Arieson muncul di video rekaman kamera pengawasan itu, cengkeraman Jerico pada ponselnya makin kuat.Melihat Arieson begitu membela Rhea, amarah dan ketidakberdayaan langsung menyelimuti hatinya.Dia adalah suami Rhea. Jelas-jelas saat itu orang yang seharusnya berdiri di sisi Rhea adalah dirinya. Namun, dia malah tidak muncul sama sekali. Bahkan, kalau bukan karena Rhea memintanya untuk bertanya sendiri pada Siska, dia sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi hari ini.Makin memikirkan hal itu, Jerico makin merasa bersalah.Dia sudah bersalah pada Rhea, dia juga yang telah mengkhianati cinta mereka selama delapan tahun.Setelah mematikan video itu, dia mengirimkan pesan pada sekretarisnya."Kelak kalau ibuku memintamu untuk menangani urusan ayahku lagi, biarkan s

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 32

    Melihat sorot mata kekecewaan Rhea, hati Jerico seperti dicengkeram oleh sebuah tangan yang besar. Saking sakitnya, dia hampir tidak bisa bernapas."Rhea, aku tahu janji apa pun yang kuberikan padamu saat ini, kamu juga nggak akan percaya. Kelak, aku akan membuktikan semuanya dengan tindakan. Aku pasti akan menepati semua janjiku."Rhea tidak berencana mendengar janji-janji pria itu lagi, dia langsung berjalan melewati Jerico dan pergi begitu saja.Jerico hendak mengejarnya, tetapi tiba-tiba saja ponsel dalam sakunya berbunyi.Begitu panggilan telepon terhubung, terdengar suara serius sekretarisnya."Pak Jerico, ada satu kerja sama perusahaan yang bermasalah."Sorot mata Jerico berubah menjadi serius. "Aku akan segera ke sana."Saat berlari ke depan pintu, dia hanya melihat sosok bayangan Rhea yang telah pergi dengan menumpangi taksi.Jerico mengatupkan bibirnya dengan rapat, lalu berbalik dan segera melajukan mobilnya ke perusahaan.Selesai menangani masalah perusahaan, dia akan menan

Bab terbaru

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 143

    Sepulang kerja, Rhea naik taksi ke kediaman lama Keluarga Thamnin.Begitu pelayan membawanya masuk ke ruang tamu, Nyonya Besar Thamnin langsung berkata dengan dingin, "Berlutut!"Rhea menghentikan langkah kakinya, menatap Nyonya Besar Thamnin dengan ekspresi datar."Nenek, kesalahan apa yang sudah kulakukan sampai harus berlutut?"Siska yang duduk di samping Nyonya Besar Thamnin, mencibir. Nada bicara menyindir terdengar jelas dalam ucapannya."Bisa-bisanya kamu menanyakan kesalahan apa yang telah kamu lakukan?! Mengapa semalam kamu memaksa Nona Maudi untuk berlutut di hadapanmu di depan begitu banyak orang? Coba kamu pikirkan sendiri, apa identitasmu dan apa identitas Nona Maudi.""Pagi hari ini, Perusahaan Farmasi Haion dan Grup Tessa sudah membatalkan kerja sama dengan Grup Thamnin, menyebabkan Grup Thamnin kehilangan triliunan. Para pemegang saham lainnya sangat nggak puas pada Jerico, mengadakan rapat dewan direksi, bersiap untuk menurunkannya dari posisi manajer umum. Dasar pemba

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 142

    "Kalau aku sudah nggak mencintaimu lagi, apa kamu bersedia untuk melepaskanku?"Sorot mata Jerico langsung berubah menjadi dingin. "Nggak.""Kalau begitu, apa artinya kamu menanyakan hal itu? Lagi pula, bukankah kamu yang menggunakan ayahku untuk mengancamku pindah kembali?"Menatap sorot mata tenang Rhea, Jerico tertawa seperti sedang mengejek dirinya sendiri, lalu mengalihkan pandangannya dan tidak berbicara lagi.Memang benar, dia yang memaksa wanita itu untuk kembali.Lagi pula, sejak hari dia berselingkuh, seharusnya dia sudah bisa menduga akan ada hari ini. Hanya saja, dia terlalu percaya diri. Dia mengira Rhea mencintainya, saking mencintainya wanita itu bersedia untuk memaafkannya.Tidak ada yang berbicara lagi, suasana di antara mereka hening. Tak lama kemudian, sopir sudah melajukan mobil kemari."Naiklah."Rhea menundukkan kepalanya dan melirik ponselnya sekilas. Karena belum menemukan pengemudi, dia pun memutuskan untuk membatalkannya.Sepanjang perjalanan pulang, mereka be

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 141

    Kilatan sedingin es melintasi mata Andre. Jadi, Maudi sudah dimanfaatkan oleh Jeni?Walaupun dia tidak menyetujui tindakan Maudi, tetapi bagaimanapun juga, wanita itu melakukan hal seperti itu demi dirinya."Kelak jangan melakukan hal seperti ini lagi. Gaya bertindak Arieson sangat aneh, dia menghadapi siapa saja tanpa pandang bulu. Kalau melawannya, hanya akan rugi."Melihat Andre memasang ekspresi muram, Maudi menggigit bibir bawahnya, lalu berkata dengan hati-hati, "Andre ... jelas-jelas hari ini Nona Rhea sama sekali nggak terluka. Selama aku meminta maaf, masalah ini sudah bisa dianggap selesai ....""Tapi, Nona Rhea malah nggak bersedia melepaskanku. Mungkinkah karena ... Nona Weni?"Andre menyipitkan matanya, lalu berkata dengan dingin, "Maksudmu, dia sedang membantu Weni melampiaskan kekesalan?""Selain kemungkinan ini, aku nggak bisa memikirkan alasan lain mengapa dia enggan melepaskanku."Rhea dan Weni adalah teman baik, ditambah lagi Weni salah paham mengenai hubungannya den

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 140

    Dimaki oleh Arieson seperti itu, tangan di kedua sisi tubuh Jerico pun terkepal erat. Kilatan amarah melintas di matanya."Paman, Rhea adalah istriku, kamu nggak berhak atur-atur aku!"Arieson mencibir dan berkata, "Bahkan Andre saja masih tahu untuk maju melindungi Maudi. Sedangkan kamu? Kamu nggak hanya sudah berselingkuh, juga seorang pengecut. Aku benar-benar nggak mengerti bagaimana Keluarga Thamnin bisa punya keturunan sepertimu."Jerico menggertakkan giginya, lalu berkata dengan dingin, "Paling nggak, aku nggak mengincar istri orang lain.""Oh, begitu, ya? Percaya atau nggak, aku bisa membuat kalian bercerai besok."Dia tidak bertindak sesuai keinginannya hanya karena ingin menghormati Rhea. Dia ingin menunggu wanita itu memikirkan segala sesuatu dengan jelas, saat itulah dia akan membantu wanita itu.Ekspresi tajam terlihat menghiasi wajah Jerico. Tentu saja dia tahu Arieson memiliki kemampuan ini. Biarpun pamannya itu ingin langsung merebut Rhea dari sisinya saat ini, dia juga

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 139

    Maudi mengeluarkan teriakan dengan suara melengking. Dia menggenggam gaunnya dengan kuat, sorot mata penuh ketakutan tampak jelas di matanya."Ah! Jangan mendekat ... jangan mendekat! Aku bersedia untuk berlutut meminta maaf!"Awalnya dia mengira Arieson hanya menggertaknya saja. Siapa sangka pria itu benar-benar memerintahkan para pengawalnya untuk melakukan hal tersebut. Pria itu benar-benar gila.Kalau pakaiannya sampai dilepas di sini, dia benar-benar tidak perlu hidup lagi.Berlutut meminta maaf adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan pakaiannya dilepas di sini.Dengan ekspresi sedingin es, Arieson mencibir dan berkata, "Oke, kalian semua, mundur."Begitu mendengar perintah dari sang majikan, orang-orang berpakaian hitam itu pun segera mundur. Maudi terjatuh terduduk di lantai. Gaunnya yang digenggamnya dengan erat itu, masih belum dilepaskan. Namun, rambut dan pakaiannya tampak sangat berantakan. Dia terlihat menyedihkan.Dengan ekspresi ketakutan menghiasi wajahnya, dia berg

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 138

    "Atau, apa Pak Andre merasa permintaan maafmu sangat bernilai?"Semua orang mengalihkan pandangan ke arah pintu. Mereka melihat Arieson berjalan memasuki ruangan bersama Vino Lugan, tuan rumah sekaligus penyelenggara perjamuan malam kali ini.Vino tampak tersenyum, sedangkan Arieson memasang ekspresi sedingin es. Aura dingin seperti menyelimuti dirinya.Sorot mata Andre berubah menjadi gelap. Kalau orang itu adalah Jerico, pasti masih akan mempertimbangkannya.Namun, kalau orang itu adalah Arieson, mungkin masalah malam ini akan sulit untuk ditangani.Ekspresi Jerico juga berubah menjadi sangat masam. Awalnya tadi Rhea sudah hendak menyetujui sarannya. Sekarang Arieson datang melakukan intervensi lagi, pasti akan memengaruhi kerja sama Grup Thamnin dengan Perusahaan Farmasi Haion."Pak Arieson, kejadian kali ini memang salah Maudi. Aku juga sudah bilang, Maudi bisa meminta maaf. Bahkan, kalau ada kompensasi apa pun yang diinginkan oleh Nona Rhea, selama bisa kupenuhi, pasti akan kusetu

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 137

    "Rhea, apa uang yang kuberikan padamu nggak cukup?! Mengapa kamu sampai melakukan hal seperti ini?!"Rhea melirik pria itu sekilas. Sorot mata ganas dan penuh amarah pria itu membuatnya merasa pria itu sangat asing baginya.Dia bahkan mencurigai kalau bukan karena ada begitu banyak orang, mungkin saja Jerico akan mempertanyakannya sambil mencekiknya.Dia tertawa pelan dan berkata, "Jerico, ternyata kamu memang sudah berubah."Dulu, Jerico tidak akan pernah mencurigainya, tetapi sekarang pria itu bahkan merasa dia adalah orang yang akan mencuri barang orang lain.Benar saja, setelah hati seseorang berubah, mata orang tersebut juga bisa berubah menjadi buta.Dia mengeluarkan kalung berlian dalam tasnya, lalu berkata pada Maudi dengan penuh penekanan, "Nona Maudi, tolong lihat dengan jelas, apa ini adalah kalungmu? Kalau aku nggak salah ingat, sepertinya tadi Nona Jeni bilang kalungmu itu berbentuk angsa yang berhiaskan berlian."Di bawah pencahayaan, kalung berlian dalam genggaman Rhea i

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 136

    Setelah mendengar ucapan Rhea, orang-orang lainnya langsung bereaksi kembali. Mereka menatap Jeni dan Maudi dengan ekspresi sedikit tidak puas.Ya, benar. Maudi sendiri yang menghilangkan kalungnya, apa hubungannya dengan mereka? Atas dasar apa tas mereka harus diperiksa?Hanya seuntai kalung bernilai ratusan miliar saja, di rumah mereka masing-masing, bahkan bisa mengeluarkan tujuh hingga delapan untai kalung seperti itu. Untuk apa mereka merendahkan diri mereka untuk mencuri?Melihat sorot mata tidak bersahabat orang-orang itu, kilatan dingin melintasi mata Jeni.Dia tidak menyangka Rhea begitu pandai bersilat lidah, cukup sulit dihadapi.Akan tetapi, sebentar lagi dia pasti tidak akan bisa bersikap keras kepala seperti itu lagi.Jeni menghela napas, lalu berkata dengan sedikit tidak berdaya, "Yah, aku mengajukan cara ini juga demi membuktikan kita semua nggak bersalah, juga demi membantu Maudi menemukan kembali kalungnya. Bagaimanapun juga, kalung itu memiliki makna yang berbeda bag

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 135

    Jerico mengerutkan keningnya. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang seperti naik beberapa oktaf itu menggema di seluruh aula perjamuan."Ah! Kalungku hilang!"Suaranya sangat keras. Dalam sekejap, langsung menarik perhatian semua orang.Tak lama kemudian, ada staf yang menanyakan padanya apa yang terjadi. Mengetahui kalungnya hilang, staf tersebut segera meminta orang untuk menyalakan lampu dalam aula perjamuan.Dalam sekejap, aula perjamuan kembali terang benderang."Nona Maudi, jangan khawatir. Kami akan segera mengatur orang untuk melakukan pencarian. Kalau terjatuh di dalam aula perjamuan, seharusnya bisa ditemukan sesegera mungkin."Maudi menunjukkan ekspresi panik. "Bagaimana kalau kalian mengambil rekaman kamera pengawas? Seharusnya bisa ditemukan dengan cepat. Hilangnya pasti di sini."Staf tersebut berkata dengan ekspresi meminta maaf, "Maaf, Nona Maudi, untuk memastikan kerahasiaan dan keamanan perjamuan malam amal, nggak ada kamera pengawas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status