Share

Bab 23

Sepertinya Ruisa tidak akan melepaskannya lagi.

Janice menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, "Aku mengerti. Nggak peduli apa pun keputusan yang diambil oleh perusahaan, aku akan menerimanya."

Selesai berbicara, dia langsung berbalik dan pergi.

Setelah keluar dari ruangan Ruisa, Janice sudah tidak bisa menahan amarah yang bergejolak dalam hatinya lagi. Dia bergegas pergi ke Departemen Penelitian dengan amarah menggebu-gebu.

Rhea sedang mencari data-data, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki tergesa-gesa dari arah belakangnya.

Begitu dia menoleh, dia langsung disambut oleh satu tamparan. Dia sama sekali tidak sempat menghindar.

"Plak!"

Begitu terdengar suara tamparan nyaring itu, semua orang di sekeliling tempat itu langsung menghentikan aktivitas mereka dan mengalihkan pandangan mereka ke arah dua wanita itu.

Janice melayangkan satu tamparan itu hampir dengan seluruh kekuatannya. Kepala Rhea langsung miring ke samping. Saat itu juga, bekas lima jari muncul di wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status