Share

15. Ponsel Di Sita

"Kemana kamu menarik bajuku Gabriel?"

"Ikut denganku bertemu pria itu. Aku ingin tahu siapa yang telah menyuruhnya merusak rem mobilku."

"Aku sudah mencobanya Gabriel, tapi dia tidak mengaku. Katanya tidak melakukan perbuatan itu sama sekali."

"Aku tidak percaya. Aku akan membuatnya membuka mulut untuk mengatakan siapa pelakunya."

Nathan tampak gelisah di samping Gabriel yang dengan semangatnya mengemudi menuju bengkel langganan di kota besar ini. Ia terus melirik jam tangan, berharap perjalanan ini segera berakhir. Gabriel, yang menyadari kegelisahan sahabatnya, hanya tersenyum dan mematikan musik untuk mengurangi kebisingan.

Di sisi lain kota, Amanda baru saja menginjakkan kaki di aspal yang masih basah karena hujan semalam. Mata gadis desa itu terbelalak kagum melihat deretan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, sesuatu yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Dengan ransel yang tergantung di bahu, dan koper yang diserernya, Amanda mulai melangkah gontai mencari penginapan yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status