Share

18. Akting Buruk

Author: Julie
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Kakekkkkkkkk!" Teriak histeris Gabriel ketik dia melihat tiga tubuh yang terjepit didalam mobil. Salah satunya Tuan Wilton, Kakek Gabriel.

Dunia Gabriel seolah runtuh, dia terlambat menyelamatkan Kakeknya dari keserakahan saudara tirinya yang menginginkan harta dan warisan dari keluarga Wilton.

Gabriel menatap penuh keputusasaan pada tubuh kakek Wilton yang terjepit di antara reruntuhan mobil. Darah mengalir deras, membasahi pakaian yang dikenakan sang kakek, membuat pemandangan itu semakin menyayat hati. Gabriel, dengan tubuh gemetar dan mata yang berkaca-kaca, berusaha mendekat untuk menolong. Namun, tangannya dipegang erat oleh Komisaris Polisi, yang juga mengenalnya sejak kecil.

"Tidak, Gabriel! Kamu tidak boleh mendekat sekarang," tegas Komisaris Polisi, sambil menahan bahu Gabriel agar tidak bergerak lebih jauh.

"Tapi, Tuan, itu Kakekku! Aku harus..." suara Gabriel tercekat, tak mampu melanjutkan kata-katanya karena isak tangis yang pecah.

Komisaris Polisi menghela napas berat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   19. RIP WILTON

    Semua orang berkumpul di rumah duka di rumah tua keluarga Wilton. Rumah duka itu penuh sesak dengan berbagai jenis orang, dari yang berpakaian rapi dengan dasi dan jas hingga yang berusaha menyamarkan diri dengan topi dan kacamata hitam. Gabriel, dalam setelan hitamnya yang ketat dan kacamata hitam yang menutupi lingkaran hitam di bawah matanya, berdiri tegak di samping peti mati kayu mahoni yang terbuka. Dengan suara yang serak, Gabriel menyambut setiap pelayat yang datang. "Terima kasih telah datang," bisiknya berulang-ulang, tangannya yang dingin berjabat dengan hangatnya tangan para tamu. Meskipun dia berusaha keras untuk terlihat tenang dan terkumpul, ada sesekali kedipan matanya yang menunjukkan kelelahan dan kesedihan mendalam yang dia rasakan. Di sudut lain, Samuel dan ibunya, yang pucat dan ketakutan, berdiri terpisah dari kerumunan utama. Gabriel, dengan tegas, telah melarang mereka mendekati peti mati, mengingat ketegangan yang belum terselesaikan dalam keluarga. Samuel

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   20. Kunci Apartemen

    "Apa kamu serius, Gabriel? Kenapa wanita ini tidak melakukan wawancara yang sama dengan pelamar lainnya? Lalu dia ditempatkan sebagai asisten pribadimu? Apa kamu mau membuangku?" "Lakukan saja apa yang aku perintahkan. Sekarang ayo kita berangkat."Di tengah keheningan yang mencekam, langkah Gabriel bergema di lantai kantornya. Gabriel hampir tidak istirahat untuk menutup matanya selama 34jam sejak Kakek Wilton diketahui kecelakaan dan menghembuskan napas terakhir. Wajahnya yang pucat menunjukkan rasa kehilangan yang mendalam serta lelah yang diabaikannya, namun ia harus segera berangkat ke Meksiko untuk menghadapi masalah besar yang menantinya. Tangannya menggenggam ponsel yang akan menghubungkannya dengan mata-mata yang sudah dikirimnya lebih dulu terbang kesana untuk mengawasi mangsa yang akan dibahasinya. Sementara itu, Samuel dan Catherine, dua orang serakah yang sering merasa tersisih, merasa ini adalah kesempatan mereka untuk mengambil keuntungan dari situasi tersebut. Mereka

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   21. Menyerang Musuh

    Gabriel, dengan tatapan yang tajam dan penuh kewaspadaan, melangkahkan kakinya di tanah Meksiko bersama Nathan dan puluhan anak buahnya. Matahari terik Meksiko tidak sedikit pun mengurangi ketegangan yang terasa di antara mereka. Kelompok Genovese, kelompok mafia yang dipimpin oleh Gabriel, adalah warisan keluarga yang tidak bisa dia tolak. Nama Genovese sendiri diambil dari kakek Wilton, pendiri kelompok ini, yang dikenal kejam dan disegani di dunia bawah tanah.Mereka bergerak cepat menuju sebuah gudang terpencil yang akan dijadikan markas sementara. Di dalam gudang yang remang-remang, Gabriel memeriksa setiap sudut, memastikan tidak ada yang mengikuti atau mengawasi mereka. Suasana hening, hanya suara langkah kaki mereka yang bergema.Nathan mendekati Gabriel, membisikkan beberapa informasi penting. Wajah Gabriel yang selama ini hanya dikenal oleh orang-oranh yanh dipercaya dan orang terdekatnya, kini harus lebih waspada dari sebelumnya. Tidak ada yang boleh tahu keberadaan atau ba

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   22. Taktik Gabriel

    "Amanda! Amanda!" ucap Gabriel saat matanya masih tertutup.Nathan duduk di sisi ranjang Gabriel, tangan Gabriel yang pucat tergenggam erat di tangannya. Keringat dingin membasahi dahi Gabriel yang pucat pasi, seolah menandakan rasa sakit yang masih menggelayuti tubuhnya. Suara Gabriel terdengar parau dan lemah, mengingau seakan-akan terjebak dalam mimpi buruk yang tak berkesudahan.Sejak kembali ke penthouse, demam tinggi tak kunjung surut, dan pengingauan Gabriel semakin sering terdengar. Nathan mencoba membangunkan sahabatnya dengan lembut, menggoyangkan bahu Gabriel pelan. Matanya yang cemas menatap wajah Gabriel yang tampak menderita.Gabriel terbangun dengan tiba-tiba, matanya yang setengah terbuka langsung mencari sesuatu, atau seseorang. "Amanda," gumamnya lemah, suara yang hampir tak terdengar. Nathan, dengan raut muka yang penuh kekhawatiran, bertanya dengan lembut, "Kamu baik-baik saja, Gab?"Mengusap wajahnya yang basah oleh keringat, Gabriel mengangguk perlahan. "Aku baik

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   23. Bukan Kecelakaan

    Gabriel berdiri dengan tenang di ruang pengacara keluarga yang megah, tangannya memegang surat wasiat yang telah diubah oleh Samuel dan ibunya. Wajahnya menampilkan senyuman tipis, mengetahui bahwa kedua pelaku itu tak menyadari telah terperangkap dalam permainannya yang cermat. Mata Gabriel yang tajam menatap pengacara keluarga, seorang pria setia yang telah lama bekerja untuk keluarga Wilton."Pastikan surat wasiat asli ini terjaga dengan baik," ujarnya dengan suara yang berwibawa, sambil menyerahkan dokumen yang sangat penting itu.Pengacara itu mengangguk serius, "Tentu, Tuan Gabriel. Akan saya lakukan sesuai permintaan mendiang Kakek Wilton."Kepuasan tergambar di wajah Gabriel saat dia merobek surat wasiat palsu itu menjadi berkeping-keping, kemudian melemparkannya ke dalam tong sampah seperti membuang sampah tak berguna. Tanpa menoleh lagi, Gabriel berjalan keluar dari kantor pengacara dengan langkah yang mantap, menuju pertemuan dengan orang suruhannya yang telah menunggu di s

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   24. Senyum Manis

    Matahari terbenam memancarkan cahaya merah muda melalui jendela besar penthouse milik Gabriel. Dalam ketegangan, Gabriel berlarian mengelilingi ruangan luas itu, mengumpulkan foto-foto dan barang-barang pribadi yang terserak, memastikan tidak ada yang tertinggal di luar. Ia menyusun semuanya ke dalam laci sebelum mengunci pintu kamar tamu, tempat dia memutuskan untuk bersembunyi.Dengan napas yang masih tersengal, Gabriel mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada Nathan, "Pintu terbuka, masuk pakai kode yang kamu tahu." Detik berikutnya, suara pintu penthouse terdengar terbuka dan langkah kaki Nathan yang tergesa-gesa memasuki ruangan, diikuti oleh suara lembut Amanda yang menyapa ruangan itu."Ini penthouse Tuan Gabriel. Kode pintunya adalah 070313, kamu harus mengingatnya agar nanti kamu bisa bebas masuk ke dalam sini untuk mengambil barang."Nathan, dengan tatapan yang penasaran, memperhatikan setiap sudut penthouse yang tampak sedikit berantakan. Beberapa foto keluarga

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   25. Sahabat Beliau

    "Baiklah Amanda. Aku rasa sudah semuanya aku beritahu kepadamu. Lusa Tuan Gabriel akan masuk ke kantor dan bertemu denganmu.""Baik Tuan Nathan. Terima kasih sudah mengajarkan dan memberitahuku tugas apa saja yang harus aku lakukan. Kalau begitu, aku permisi pulang Tuan.""Ya!"Saat Amanda meninggalkan ruang tamu penthouse, Gabriel mengirim pesan kelada Nathan agar Amanda pulang diantarkan oleh supir pribadi Gabriel."Amanda! Amanda." Panggil Nathan kepada Amanda yang sudah ada didepan lift."Anda memanggilku, Tuan?""Ya. Kamu pulang diantar oleh supir Tuan Gabriel. Dia sudah menunggundi lobi bawah.""Terima kasih banyak Tuan Nathan."Amanda segera melangkah masuk ke dalam lift yang sudah terbuka, mengayunkan tas tangannya sembari melambaikan tangan pada Nathan yang masih berdiri di luar. Nathan yang bingung dengan kejadian tersebut, menoleh dan berbalik masuk ke dalam penthouse, berniat bertanya kepada Gabriel tentang situasi yang terjadi. Namun, begitu ia memasuki ruang, dia terkeju

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   26. Ingin Membunuhnya

    "Ternyata benar, engkau! Mengapa? Mengapa harus kakekku?" desak Gabriel, suaranya bergetar namun penuh kekuatan.Gabriel mendatangi sebuah rumah yang sudah lama kosong. Ternyata itu adalah rumah ketika Kakek Mai muda sebelum menjadi seorang pria kaya raya. Kakek Mai berteman dengan Kakek Wilton saat mereka sama-sama merintih kesuksesan. Hal ini bisa terlihat dari foto kebersamaan mereka yang masih tersimpan didalam rumah itu.Tidak ada satupun orang yang bisa ditemui Gabriel. Bahkan Gabriel tidak tahu dimana Kakek Mai tinggal. Selama ini Gabriel hanya tahu jika Kakek Mai adalah keturunan China yang suka hidup berpindah-pindah. Walaupun perusahaannya ada di Las Vegas tapi Kakek Mai tidak pernah ada ditempat."Aku harus menemukanmu, Kakek Mai. Aku harus tahu kenapa kamu sampai tega membunuh sahabatmu sendiri." Gabriel menatap foto Kakek Wilton yang memeluk Kakek Mai.Gabriel menjejakkan kaki keluar dari bangunan tua yang kosong, dengan foto yang telah lusuh di tangannya; foto itu menam

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   33. Kemarahan Gabriel

    Mobil hitam dengan kaca gelap melaju kencang di jalanan kota, mengoyak hening malam. Di dalamnya, Gabriel mengepalkan tinjunya kuat-kuat, urat-urat di dahinya menonjol, menandakan betapa marahnya dia. Setiap kali pikirannya melayang pada serangan yang baru saja dia alami, jantungnya berdegup lebih keras. Sopirnya melirik sekilas melalui kaca spion, menangkap bayangan wajah Gabriel yang terlihat tegang. Di kursi belakang, dua orang anak buahnya duduk dengan waspada, sesekali memeriksa keluar jendela, memastikan tidak ada yang mencurigakan mengikuti mereka. "Amanda... pastikan dia aman," suara Gabriel terdengar parau, mencoba menenangkan diri tapi gagal. Dia mengeluarkan ponselnya, jari-jarinya gemetar saat mengetik nomor Amanda. Tapi, layar ponsel menunjukkan bahwa ponsel Amanda tidak aktif. Hatinya semakin resah. "Boss, saya sudah perintahkan tim untuk mengawasi apartemen Miss Amanda. Mereka akan melaporkan segera jika ada yang tidak beres," kata salah satu anak buahnya, mencoba

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   32. Penyerang

    Gabriel memarkir mobilnya di depan apartemen mewah yang menjadi tempat tinggal baru Amanda. Ia membantu Amanda membawa barang-barang hadiah yang diberikan tadi malam ke lobi gedung tersebut. Amanda, dengan senyum yang tak pernah pudar, berterima kasih kepada Gabriel atas semua kebaikan yang telah diberikan kepadanya, termasuk makan malam yang hangat dan penuh kejutan."Dengan senang hati, Amanda. Semoga kamu suka dengan semua ini," ujar Gabriel dengan senyum simpul, menyembunyikan rahasia besar di balik semua 'fasilitas kantor' yang sebenarnya hanya untuk Amanda.Mereka berdua melangkah masuk ke dalam lift, dan Amanda terus mengagumi detail apartemen baru yang akan menjadi rumahnya. Cahaya lampu yang hangat dan desain interior yang elegan membuatnya semakin takjub. Gabriel hanya tersenyum melihat reaksi Amanda, tahu bahwa semua ini adalah bagian dari rencananya untuk lebih dekat dengan wanita itu."Tidak sabar untuk melihat reaksi kamu saat memakai kalung yang sudah aku berikan tadi,"

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   31. Cerita Sebenarnya

    Gabriel menatap Amanda dengan pandangan yang mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam. "Aku harus menyembunyikan identitasku, Amanda. Jika tidak, musuh-musuhku akan dengan mudah menemukanku di desa ini," ungkapnya dengan nada serius. Amanda mengerutkan keningnya, rasa tidak percaya terpancar dari matanya. "Aku tidak akan pernah memberitahu mereka, Gabriel! Aku tidak akan melakukannya meskipun kamu terus menyembunyikan hal ini dariku," protesnya, suara penuh emosi. Gabriel tersenyum lembut, matanya berkilauan penuh kelembutan. "Aku tahu, Amanda. Aku tahu kamu bukan tipe wanita yang akan mengkhianati kepercayaan seseorang," katanya, suaranya penuh keyakinan. "Itulah mengapa aku memilih untuk percaya dan meminta bantuanmu." Amanda tampak sedikit lebih tenang namun masih penasaran. "Lalu, siapa yang ingin menemukanmu? Siapa musuhmu itu?" tanyanya, rasa ingin tahu jelas terlihat di wajahnya. Gabriel menghela napas, matanya sejenak terlihat gelap sebelum dia menjawab. "Itu cerit

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   30. Jujur

    Gabriel membuka pintu penthouse mewahnya dengan senyum lebar di wajahnya. "Selamat datang kembali, Amanda," ucapnya, sambil memberikan isyarat agar Amanda masuk ke dalam. Ruangan itu tampak terang dengan dekorasi modern yang elegan, sama seperti yang pertama kali Amanda lihat saat Nathan memperkenalkannya beberapa waktu lalu.Amanda melangkah masuk, matahari sore menyinari ruang tamu melalui jendela besar yang menawarkan pemandangan kota yang memukau. Gabriel mempersilakan Amanda untuk duduk di sofa yang empuk. "Aku akan memasak sesuatu untukmu," kata Gabriel sambil berjalan ke dapur terbuka yang terletak tak jauh dari ruang tamu.Amanda, yang masih terkejut dengan keahlian memasak Gabriel, bertanya dengan nada penasaran, "Kamu bisa memasak, Tuan Gabriel?" Dia mengingat Gabriel sebagai pria yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, jarang memiliki waktu untuk hal-hal seperti memasak.Gabriel tersenyum sambil mengambil beberapa bahan dari kulkas. "Tenang saja, Amanda. Aku memang bukan kok

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   29. Makan Malam

    Pukul lima tepat, Gabriel keluar dari ruangannya dengan langkah pasti. Cahaya sore yang mulai redup menyorot wajahnya yang tampak serius. Amanda masih sibuk dengan tumpukan berkas di meja kerja sementara yang telah ia gunakan selama beberapa minggu terakhir. Tiba-tiba, tanpa aba-aba, Gabriel memanggil sekretarisnya dengan suara yang cukup keras sehingga membuat Amanda dan beberapa rekan kerja lainnya menoleh ke arahnya."Saya ingin mulai besok, meja kerja Amanda dan Nathan diletakkan di dalam ruang saya," ucap Gabriel dengan tegas. "Cukup satu meja besar saja untuk mereka berdua."Amanda dan Nathan saling pandang, keduanya tampak terkejut dan bingung dengan keputusan tiba-tiba dari Gabriel. Amanda merasa jantungnya berdegup kencang, bingung harus merespon seperti apa. Nathan, yang biasanya tenang, kali ini terlihat mengernyitkan dahi, jelas tidak senang dengan perubahan mendadak ini.Gabriel kemudian mendekati Amanda, matanya menatap langsung ke dalam mata Amanda yang masih terbuka le

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   28. Pertemuan Beda

    "Samuelllll" teriak Gabriel yang melihat pelipis mata Amanda berdarah.Wajah Gabriel memerah, urat-uratnya menonjol seiring emosi yang memuncak. Dengan langkah yang mantap dan penuh amarah, ia mendekati Samuel yang berdiri dengan tampang tak berdosa. Tanpa peringatan, Gabriel melayangkan pukulan keras ke wajah Samuel. Pria itu tersentak, terlempar ke lantai dengan mulut berdarah.Amanda, dengan mata yang sudah berkaca-kaca, berlari mendekati Gabriel. Ia memegang lengan Gabriel yang masih gemetar karena marah, "Jon, jangan! Tolong, hentikan!" suaranya parau, memohon.Gabriel, dengan nafas yang masih tersengal, menatap wajah Amanda. Matanya yang tajam menelisik, mencari alasan di balik permohonan Amanda. "Mengapa kau memohon untuknya, Amanda? Apa yang membuatmu menaruh belas kasihan pada pria yang telah menyakitimu?" tanyanya, suara berat penuh kekecewaan.Amanda menggigit bibir, matanya semakin berkaca-kaca, "Aku hanya... aku tidak ingin kau menjadi pembunuh, Jon. Itu bukan dirimu," uc

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   27. Surat Wasiat

    Amanda berdiri tegap di ruang tunggu besar yang berhiaskan mahkota kristal di langit-langitnya. Hari ini, dia akan bertemu dengan Gabriel Wilton, bos yang belum pernah dia temui sejak dipekerjakan sebagai asisten pribadi. Rumor yang beredar mengatakan bahwa Gabriel adalah sosok yang keras kepala dan sering kali hilang tanpa kabar ketika marah.Di sisi lain, Nathan, teman sekerja Amanda, tampak gelisah memeriksa jam tangannya berkali-kali. Dia tahu Gabriel biasa menenangkan diri di villa keluarga Wilton ketika sesuatu mengusik emosinya. Nathan berharap bahwa minggu ini Gabriel akan kembali tepat waktu karena hari ini adalah hari penting; hari membaca isi surat wasiat kakek Wilton.Tepat pukul sepuluh pagi, langkah berat terdengar memasuki ruangan. Semua mata tertuju pada pintu masuk. Gabriel, dengan rambutnya yang rapi serta pakaian setelan jas mahal dan pas ditubuhnya membuat penampilan Gabriel sangat memukau. Dia mengenakan setelan jas hitam yang sempurna, namun ada sedikit kerutan d

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   26. Ingin Membunuhnya

    "Ternyata benar, engkau! Mengapa? Mengapa harus kakekku?" desak Gabriel, suaranya bergetar namun penuh kekuatan.Gabriel mendatangi sebuah rumah yang sudah lama kosong. Ternyata itu adalah rumah ketika Kakek Mai muda sebelum menjadi seorang pria kaya raya. Kakek Mai berteman dengan Kakek Wilton saat mereka sama-sama merintih kesuksesan. Hal ini bisa terlihat dari foto kebersamaan mereka yang masih tersimpan didalam rumah itu.Tidak ada satupun orang yang bisa ditemui Gabriel. Bahkan Gabriel tidak tahu dimana Kakek Mai tinggal. Selama ini Gabriel hanya tahu jika Kakek Mai adalah keturunan China yang suka hidup berpindah-pindah. Walaupun perusahaannya ada di Las Vegas tapi Kakek Mai tidak pernah ada ditempat."Aku harus menemukanmu, Kakek Mai. Aku harus tahu kenapa kamu sampai tega membunuh sahabatmu sendiri." Gabriel menatap foto Kakek Wilton yang memeluk Kakek Mai.Gabriel menjejakkan kaki keluar dari bangunan tua yang kosong, dengan foto yang telah lusuh di tangannya; foto itu menam

  • Pak Tua Ditolak, Cinta Mafia Bertindak   25. Sahabat Beliau

    "Baiklah Amanda. Aku rasa sudah semuanya aku beritahu kepadamu. Lusa Tuan Gabriel akan masuk ke kantor dan bertemu denganmu.""Baik Tuan Nathan. Terima kasih sudah mengajarkan dan memberitahuku tugas apa saja yang harus aku lakukan. Kalau begitu, aku permisi pulang Tuan.""Ya!"Saat Amanda meninggalkan ruang tamu penthouse, Gabriel mengirim pesan kelada Nathan agar Amanda pulang diantarkan oleh supir pribadi Gabriel."Amanda! Amanda." Panggil Nathan kepada Amanda yang sudah ada didepan lift."Anda memanggilku, Tuan?""Ya. Kamu pulang diantar oleh supir Tuan Gabriel. Dia sudah menunggundi lobi bawah.""Terima kasih banyak Tuan Nathan."Amanda segera melangkah masuk ke dalam lift yang sudah terbuka, mengayunkan tas tangannya sembari melambaikan tangan pada Nathan yang masih berdiri di luar. Nathan yang bingung dengan kejadian tersebut, menoleh dan berbalik masuk ke dalam penthouse, berniat bertanya kepada Gabriel tentang situasi yang terjadi. Namun, begitu ia memasuki ruang, dia terkeju

DMCA.com Protection Status