Share

22. Taktik Gabriel

"Amanda! Amanda!" ucap Gabriel saat matanya masih tertutup.

Nathan duduk di sisi ranjang Gabriel, tangan Gabriel yang pucat tergenggam erat di tangannya. Keringat dingin membasahi dahi Gabriel yang pucat pasi, seolah menandakan rasa sakit yang masih menggelayuti tubuhnya. Suara Gabriel terdengar parau dan lemah, mengingau seakan-akan terjebak dalam mimpi buruk yang tak berkesudahan.

Sejak kembali ke penthouse, demam tinggi tak kunjung surut, dan pengingauan Gabriel semakin sering terdengar. Nathan mencoba membangunkan sahabatnya dengan lembut, menggoyangkan bahu Gabriel pelan. Matanya yang cemas menatap wajah Gabriel yang tampak menderita.

Gabriel terbangun dengan tiba-tiba, matanya yang setengah terbuka langsung mencari sesuatu, atau seseorang. "Amanda," gumamnya lemah, suara yang hampir tak terdengar. Nathan, dengan raut muka yang penuh kekhawatiran, bertanya dengan lembut, "Kamu baik-baik saja, Gab?"

Mengusap wajahnya yang basah oleh keringat, Gabriel mengangguk perlahan. "Aku baik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status