공유

19. RIP WILTON

Semua orang berkumpul di rumah duka di rumah tua keluarga Wilton. Rumah duka itu penuh sesak dengan berbagai jenis orang, dari yang berpakaian rapi dengan dasi dan jas hingga yang berusaha menyamarkan diri dengan topi dan kacamata hitam. Gabriel, dalam setelan hitamnya yang ketat dan kacamata hitam yang menutupi lingkaran hitam di bawah matanya, berdiri tegak di samping peti mati kayu mahoni yang terbuka.

Dengan suara yang serak, Gabriel menyambut setiap pelayat yang datang. "Terima kasih telah datang," bisiknya berulang-ulang, tangannya yang dingin berjabat dengan hangatnya tangan para tamu. Meskipun dia berusaha keras untuk terlihat tenang dan terkumpul, ada sesekali kedipan matanya yang menunjukkan kelelahan dan kesedihan mendalam yang dia rasakan.

Di sudut lain, Samuel dan ibunya, yang pucat dan ketakutan, berdiri terpisah dari kerumunan utama. Gabriel, dengan tegas, telah melarang mereka mendekati peti mati, mengingat ketegangan yang belum terselesaikan dalam keluarga. Samuel
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status