Share

26. Dia Matahariku

Angin pagi yang sejuk membawa aroma rumput yang baru saja dipotong di sekitar arena latihan. Max berdiri di tengah lapangan, mengenakan seragam latihan berwarna biru gelap dengan nomor 5 yang terlihat jelas di punggungnya.

Lebam di sekitar mata kanannya sulit untuk diabaikan. Tatapan teman-temannya mencerminkan rasa khawatir sekaligus penasaran.

"Hei, Max, itu luka oleh-oleh dari bar ya? Berantem sambil mabuk?” canda Dave, salah satu striker andalan tim mereka. Keluwesannya dalam melemparkan ejekan dengan kata-kata tajam sama seperti kelihaiannya menggocek bola dan menggiringnya ke gawang lawan.

“Lain kali ajak-ajak aku, Max! Biar kutunjukkan cara yang efektif untuk balas meninju wajah musuhmu,” sahut Danny, gelandang enerjik yang selalu penuh tawa, sambil melemparkan bola ke arah Max.

Max menerima bola dengan mudah, menggiringnya beberapa kali sebelum mengembalikannya dengan tendangan ringan.

"Sangat lucu! Kalian tahu aku tidak pernah minum sampai mabuk. Ini hasil dari tabrakan deng
Indy Shinta

Terima kasih sudah vote :)

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
sampai si pelakor masuk rumah mia masih betah bertahan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status