Share

Bab 97

Penulis: Coklat Panas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Melihat ekspresi Jihan, Daris tiba-tiba merasa khawatir.

'Pak Jihan selalu pandai mengendalikan emosinya, tapi karena Nona Wina, dia sudah beberapa kali kehilangan kendali.'

"Pak Jihan, Anda ...."

Daris ingin mengatakan bahwa karena sudah berpisah dengan Nona Wina, lebih baik segera lupakan. Hal ini akan baik untuknya dan juga Nona Wina.

Namun, kata-kata yang ingin dia sampaikan itu tidak bisa keluar dari mulutnya. Daris merasa kenyataan seperti itu terlalu kejam terhadap Jihan.

Wina adalah wanita pertama yang bersama Jihan. Setelah bersama Wina selama bertahun-tahun, Jihan pasti ada perasaan padanya. Oleh karena itu, bagaimana mungkin Jihan bisa melupakannya begitu saja.

Jihan melirik Daris yang ragu-ragu untuk berbicara, lalu berusaha untuk mengendalikan emosinya kembali.

Setelah emosinya kembali normal, Jihan mengembalikan dokumen di tangannya ke Daris.

"Hancurkan."

Suara Jihan tidak menunjukkan emosi apa pun, seolah-olah dia sudah kembali menjadi CEO yang dingin dan kejam.

Daris me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 98

    "Kamu ...."Winata sangat marah hingga napasnya tidak beraturan. Dia ingin sekali langsung menerobos masuk.Jefri, yang baru saja keluar dari laboratorium, melihat Winata berdebat dengan penjaga keamanan dan segera menghampiri mereka."Ada apa ini?" tanya Jefri.Melihat yang datang adalah Jefri, ekspresi Winata sedikit melembut.Setelah menenangkan emosinya, Winata menunjuk ke satpam itu sambil berkata kepada Jefri, "Kak Jefri, aku ingin menemui Jihan, tapi dia nggak membiarkanku masuk."Saat melihat Winata mengenal Jefri, satpam itu baru percaya apa yang baru saja dikatakan Winata.'Wanita ini benaran tunangan Pak Jihan?''Berarti aku barusan sudah menyinggung Nyonya Muda Keluarga Lionel?'Satpam itu melirik ke arah Jefri, yang menatapnya dengan santai, berpikir bahwa dirinya pasti akan kehilangan pekerjaan yang bergaji tinggi ini.Namun tanpa disangka, Jefri menepuk-nepuk pundak satpam itu dan berkata, "Doni, kerja bagus! Akhir tahun ini akan ada bonus untukmu!"Doni tertegun.Dia ti

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 99

    Hasil rapat penawaran tidak mengejutkan Rian.Setelah menandatangani kontrak, Rian langsung kembali ke ruang istirahat.Begitu masuk ke dalam Rian sedikit mengernyit saat melihat Wina masih belum bangun.Rian menghampiri Wina, mendorongnya pelan untuk membangunkannya, tetapi mendapati Wina tertidur sangat lelap.Setelah Rian memanggil beberapa kali, Wina tetap tidak bangun.Rian sebelumnya mengira Wina hanya tertidur pulas, tetapi sekarang dia merasa ada yang tidak beres.'Ini bukan tidur biasa lagi, tapi sudah seperti orang pingsan.'Rian segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Yuno."Yuno, aku ingin tanya apa penderita penyakit jantung sering mengantuk?"Yuno yang sedang melakukan seminar akademis tertegun sejenak, lalu teringat siapa yang Rian tanyakan.Orang dengan penyakit jantung memang lebih rentan mengantuk ....""Bagaimana dengan gejala nggak bisa bangun setelah tertidur?"Penyakit jantung biasa tidak akan memiliki gejala seperti, tetapi gagal jantung ada.Yuno ingin men

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 100

    "Apa?" tanya Jefri.Jefri tertegun untuk waktu yang lama. Kemudian, dia menyadari bahwa Jihan bertanya apakah Rian akan menikah dengan Wina."Mana mungkin. Dengan latar belakang Nona Wina, mana mungkin Keluarga Gerad akan mengizinkan Rian menikahinya!" seru Jefri."Oh ya?"Jihan bertanya dengan ringan, matanya dipenuhi dengan rasa tidak percaya.'Mereka tumbuh bersama sejak kecil, lalu menjadi kekasih setelah dewasa.''Karena amnesia, mereka saling kehilangan satu sama lain selama lima tahun. Sekarang mereka dipertemukan lagi, pasti akan bersama kembali.''Sebelum mengetahui masalah lalu mereka, aku juga yakin Rian nggak akan melawan Keluarga Gerad demi Wina.''Tapi sekarang Rian sudah ingat kembali, dia pasti akan melakukan apa pun untuk Wina. Lagi pula, mereka sangat saling mencintai.'"Kak Jihan, ada apa denganmu?" tanya Jefri.Merasakan suasana hati Jihan yang sedih itu, Jefri merasa khawatir.'Di dalam hati Kak Jihan, dia pasti masih sedikit menyukai Nona Wina.''Kalau nggak, kena

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 101

    Sebuah mobil Rolls Royce berhenti di depan gerbang Kompleks Vetia. Di kursi belakang ada Wina yang belum bangun dari tidurnya.Sang sopir bertanya kepada Rian, "Pak Rian, perlu membangunkan Nona Wina?"Rian menatap Wina yang sedang tidur nyenyak. Dia tidak tega membangunkannya."Kamu pulanglah, nanti aku yang setir sendiri," ujar Rian.Mendengar itu, sang sopir pun menyerahkan kunci mobil kepada Rian dan keluar.Rian tidak tahu posisi rumah Wina ada di mana dan tidak tahu kapan Wina akan bangun.Setelah ragu-ragu sesaat, Rian menyalakan mobilnya dan membawa Wina ke vila pribadinya.Rian awalnya akan tinggal di vila miliknya ini ketika datang ke Kota Aster.Namun, karena Winata bersikeras agar Wina mempersiapkan hotel untuk mereka, Rian pun tidak pernah datang ke vila tersebut.Setelah memarkirkan mobilnya, Rian menggendong Wina dan masuk ke dalam vila."Tuan Rian, Anda sudah pulang?"Eli, seorang bibi yang menjaga vila tersebut bergegas menyambut Rian.Rian mengangguk dan memberi tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 102

    "Terima kasih," ujar Wina sambil mengangguk setelah mendengar penjelasan itu.Wina yang bersikap begitu sopan membuat Rian merasa sedikit tidak nyaman.Wina tidak menyadari perubahan emosi pada Rian dan bertanya, "Pak Rian, apa hasil rapat penawaran kemarin?"Dia tidak mengikuti sampai akhir jadi tidak mengetahui hasil akhirnya."Grup Gerad memenangkan penawaran itu," jawab Rian dengan tenang.Wina sedikit terkejut saat mendengar hasil itu.'Jihan nggak memberikan hak pengembangan kepada Grup Nizari?''Bukankah Nona Winata adalah wanita pujaannya?'Meskipun sedikit bingung, Wina tidak bertanya lagi dan berkata dengan datar kepada Rian, "Selamat."Rian tidak menyukai sikap Wina yang sangat menjaga jarak itu. Dia ingin mengatakan sesuatu kepada Wina, tetapi tidak jadi karena merasa bahwa dirinya tidak berhak.Menekan perasaan aneh di hatinya, Rian melangkah maju dan bertanya, "Apa kamu lapar?"Ketika Wina menggelengkan kepala, dia menyadari bahwa pakaiannya telah diganti.Seketika, dia m

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 103

    Ekspresi Wina yang sangat dingin itu membuat Rian tiba-tiba merasa Wina seperti landak.Jika dia mendekat, Wina akan menusuknya dengan semua duri di tubuhnya, membuatnya tidak pernah berani untuk melangkah maju.Rian berkata dengan sedikit frustrasi, "Aku nggak butuh kamu memohon ataupun menyanjungku. Sudah cukup selama kamu baik-baik saja."Wina sudah bersiap diri untuk berdebat dengan Rian. Namun, dia tidak menyangka Rian akan berkata seperti itu.Melihat ekspresi Wina yang sedang tertegun menatap dirinya, Rian hanya membalasnya dengan senyuman.Senyumannya tulus, tidak terlihat ada niat apa pun.'Sepertinya dia memang hanya memedulikan kondisi fisikku, jadi bertanya seperti itu.'Rian mengambil piring berisikan makanan itu dari meja dan menyerahkan kepada Wina. "Kamu makan dulu," ujarnya.Wina tidak meresponsnya, tatapan yang tertuju makanan di piring itu terlihat kosong."Nona Wina?"Saat Rian memanggilnya, Wina perlahan menengadah dan menatapnya.Mata Wina yang berkaca-kaca itu me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 104

    Selesai sarapan, Wina mengganti pakaiannya kembali dengan susah payah.Saat menghadiri rapat penawaran kemarin, dia mengenakan setelan kerja. Celana kerjanya cukup longgar, jadi bisa menutupi kakinya yang bengkak.Setelah Wina mengganti pakaian, Rian masuk ke kamar. Wina sedang memikirkan cara meminta bantuan Rian untuk menuntunnya turun ke bawah.Rian seperti bisa membaca pikirannya. Dia menghampiri Wina, membuka selimut dan langsung menggendongnya."Wina tertegun sejenak dan Rian berkata dengan datar, "Kalau kamu bisa pergi sendiri, kamu nggak akan memintaku mengantarmu."Perkataan itu tetap sasaran hingga membuat Wina merasa sedikit tidak nyaman dan menundukkan kepalanya.'Dia sangat ringan dan raut wajahnya pucat, dia terlihat seperti orang sakit.''Tubuh yang lemah ini seperti akan terhempas jika ada embusan angin.'Rian tiba-tiba merasa sedih saat melihat kondisi Wina seperti itu."Wina."Setelah keluar dari vila, Rian memanggilnya dengan lembut.Wina menengadah dan menatapnya, t

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 105

    Wina, yang bersandar di pelukan Rian, seketika memerah dan tubuhnya gemetar.Namun, dia tidak berani mengangkat kepalanya. Dia selalu merasa jika dia mengangkat kepalanya, dia akan bertemu pria di dalam mobil itu.Dia hanya bisa menjadi seorang pengecut, membiarkan Jefri mengejek, menuduh, dan menghinanya.Rian menyadari ketakutannya, memegang tangannya dan menepuk punggungnya dengan lembut."Jangan takut."Setelah mengatakan itu untuk menenangkan Wina, Rian menatap Jefri dengan dingin."Tuan Muda Jefri, Nona Wina bisa berjalan atau nggak sama sekali bukan urusanmu. Sebaiknya kamu jangan menunduh orang lain sesuka hati."Begitu mendengar itu, Jefri sangat marah hingga menyingsingkan lengan bajunya dan ingin memukul Rian.Suara dingin terdengar dari dalam mobil Koenigsegg."Jefri, kita ada urusan penting."Suara pria itu sangat tenang, seolah semua yang terjadi di luar mobil tidak ada hubungannya dengan dirinya.Setelah mendengar kata-kata pria itu, Jefri menenangkan emosinya.Sambil me

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1543

    Jihan mengernyit sebagai isyarat untuk Jefri agar tidak mengatakan apa-apa, lalu mencengkeram pundak Jefri dengan kuat.Selama puluhan tahun bersama, Jihan dan Jefri jadi memiliki ikatan batin yang kuat. Jefri tahu Jihan takut Wina akan ketakutan dengan rupanya saat ini, jadi dia menuruti perintah Jihan.Jefri bangkit berdiri tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu memapah Jihan yang matanya sudah berdarah itu berjalan keluar."Biar kupanggilkan dokter sekarang, Kak Jihan."Setelah keluar dari vila, Jefri langsung ingin berlari menuruni Gunung Kiron. Ada sebuah rumah kayu tidak jauh dari sana tempat dokter tinggal. Jefri sengaja mengaturnya untuk berjaga-jaga seandainya sesuatu terjadi kepada Jihan."Jefri."Namun, Jihan menghentikan adiknya. Karena sekarang ajalnya benar-benar sudah di depan mata, sikap Jihan menjadi jauh lebih tenang. Nada bicaranya bahkan terdengar seperti lega. "Cip itu menembus pembuluh darah sehingga darah keluar dari semua lubang pada tubuhku dan ini berarti ak

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1542

    "Apa sekarang kamu sudah tahu bedanya garam dan gula?"Jihan menatap Wina yang bertanya seperti itu kepadanya, lalu menggelengkan kepalanya.Alis Delwyn sontak mengernyit. Kenapa ... firasatnya mendadak jadi buruk?Firasat buruknya akhirnya terbukti setelah Delwyn mencicipi steik buatan ayahnya. Sekeras apa pun dia mengunyah, steik itu tetap tidak bisa dikunyah.Delwyn sontak merasa tertipu, terlebih setelah melihat Daris dan Alta menutup mulut masing-masing untuk menahan tawa. Kedua pria itu ternyata jahil sekali.Delwyn menahan rasa mualnya, lalu melirik ke arah Ethel dan Edna yang mengenakan seragam SMA. "Kalian mau cobain nggak?"Ethel dan Edna yang sedang menatap makanan di piring mereka dengan bersemangat pun langsung menggelengkan kepala masing-masing. "Nggak mau. Ayah bilang anjing saja nggak bisa makan masakan Paman Jihan ...."Delwyn sontak terdiam.Ethel dan Edna diam-diam merasa begitu senang karena jarang sekali bisa melihat ekspresi Delwyn setertekan ini. Mereka langsung

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1541

    Jihan bukanlah orang baik, tetapi dia juga bukan orang yang sangat jahat. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dia tega melakukan apa pun demi kekuasaan. Tangannya bahkan sudah berlumuran darah banyak orang. Bagi orang-orang seperti ini, umur mereka memang biasanya hanya beberapa puluh tahun.Jihan juga bukannya mengeluh, hanya saja .... Dia pun menoleh memandang ke arah vila, lebih tepatnya ke arah Wina yang berdiri di depan jendela yang terbentang dari langit-langit. Sorot tatapan Jihan tampak berbinar sekaligus tidak rela. "Ayah terpaksa ingkar janji, jadi kamu harus gantikan Ayah untuk menjaga ibumu baik-baik selamanya."Delwyn tahu betapa dalamnya perasaan kedua orang tuanya terhadap satu sama lain, tidak ada yang bisa menggantikan mereka. Mana mungkin Delwyn akan menyanggupi permintaan ayahnya? "Ayah, harusnya Ayah tepati janji Ayah dan bukannya memintaku menggantikan Ayah."Jihan tahu bahwa putranya sebenarnya berhati lembut. Jika Jihan benar-benar pergi, bukan tanggung jawab putr

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1540

    Pohon mati yang tumbang dan malang-melintang di Gunung Kiron membuat suasana sendu di daratan pegunungan. Jihan ingin terus melangkah, tetapi entah kenapa dia perlahan duduk di sepanjang pohon mati itu.Delwyn yang mengikuti di belakang pun berjalan menghampiri ayahnya sambil membawa payung.Beberapa butir salju menempel di tepi payung. Bulu mata lentik Jihan bergetar sesaat, tetapi dia tidak menoleh ke belakang."Duduklah."Delwyn takut ayahnya basah karena salju yang berjatuhan. Dia pun duduk di sebelahnya, menekuk lutut dan menyandarkan siku di pahanya, ujung payungnya dimiringkan ke sisi ayahnya.Ayahnya kini berbeda dengan dulu. Saat ini ayahnya mengenakan jas hitam, lehernya dibalut syal putih. Meski gayanya masih seperti dulu, ekspresinya terkesan menyiapkan perpisahan."Ayah."Delwyn memanggilnya, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Rasanya seperti ada yang harus dikatakan, tetapi entah apa yang harus dikatakan. Intinya, rasanya selalu ada rasa penyesalan yang akan datang ....

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1539

    Di Gunung Kiron, hujan salju turun dengan lebat di hari pesta ulang tahun Delwyn, mirip seperti hujan deras di mana Wina bangun dari komanya. Wina yang masih setengah sadar hanya berdiri diam, melamun di depan jendela bahkan sampai lupa turun ke lantai bawah.Setelah Jihan ganti baju, dia keluar dari kamar ganti dan melihat Wina yang berdiri diam di depan jendela. Jihan pun ikut berdiri bersama Wina.Jihan menatap punggung Wina, sosok wanita yang sudah mendarah daging dalam jiwanya. Jihan teringat ke masa mereka masih muda, saat Wina yang disinari cahaya berlari menghampirinya, dengan rambut panjang berkibar dan mata cerah. Sosok Wina saat itu membuat gelora membara dalam hati Jihan.Dalam hidup ini, hal yang paling tak terlupakan, hal yang paling menakutkan bagi Jihan jika sampai terlupakan adalah sosok Wina. Kenapa semua orang di dunia ini bisa berumur panjang, hanya dirinya yang akan kehilangan segalanya sebelum menyentuh usia 50 tahun ....Jihan tidak menyalahkan takdir karena tida

DMCA.com Protection Status