Share

Bab 72

Penulis: Coklat Panas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Wina perlahan berbalik, menatap Winata yang sedang bersandar di kursi kantor dan terlihat arogan.

Keelokan Winata yang bagaikan bunga membuat Wina terlihat seperti rumput liar.

Wina tidak pernah merasa berkecil hati seperti sekarang ini.

Dirinya sekarang ibarat diinjak-injak oleh orang dan seberapa berusaha dia mencoba berdiri, hasilnya sia-sia.

Karena dia tidak memiliki latar belakang, status dan kekuatan. Dia hanyalah orang biasa yang tidak kompeten.

Oleh karena itu, dia bisa diancam, diinjak-injak dan diintimidasi oleh orang lain sesuka hati.

Wina menyerah melawan takdirnya dan langsung bertanya pada Winata, "Apa yang kamu ingin aku lakukan agar menyetujui pengunduranku?"

Wina sebelumnya meminjam 400 juta. Enam kali lipat, berarti 2.4 miliar. Dia tidak mampu membayar ganti rugi sebanyak itu, jadi hanya bisa pasrah mengikuti keinginan Winata.

Melihat Wina tahu diri, sikap Winata menjadi lebih arogan dan berkata, "Gampang. Kamu hanya perlu menjamu Pak Rian dengan baik. Setelah dia kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 73

    Ketika Yuna mendengar kata "asam sulfat", dia menggigil ketakutan. Bahkan kata-kata yang ingin dia ucapkan tersangkut di tenggorokannya.Wina membuang muka, menoleh ke arah Rina, yang meringkuk di samping dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun, lalu berkata, "Apa benda itu berguna atau nggak? Kamu yang sudah bersama begitu banyak lelaki tua. Apa kamu nggak tahu? Kamu masih berani memfitnahku?"Rina tidak menyangka Wina akan mengungkapkan rahasianya di depan umum. Dia langsung menjadi marah, "Apa maksudmu?"Wina menatapnya dengan tatapan dingin dan berkata, "Yuna sudah memberi tahu semua orang tentang kemampuanmu ini. Seharusnya kamu tahu apa maksudku, 'kan?"Rina menoleh dan menatap Yuna dengan wajah tidak percaya dan berseru "Aku menganggapmu sebagai teman! Kenapa kamu mengkhianatiku?"Yuna tidak menyangka bahwa Wina, yang biasanya menahan amarahnya, akan mengungkapkan masalah pribadi Rina di depan banyak orang.Yuna sangat marah, dia melangkah maju dan ingin menampar Wina denga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 74

    Wina menarik napas dalam-dalam, mengeluarkan ponselnya dan menelepon Rian.Wina mendapatkan nomor kontaknya saat bertanya kepada asistennya waktu itu.Setelah panggilan tersambung, terdengar suara Rian yang mantap."Nona Wina, ada apa?"Wina tertegun sejenak. 'Kenapa Rian bisa tahu aku yang telepon?'"Aku menyimpan nomormu kemarin."Sekan tahu Wina terkejut, Rian menjelaskan dengan singkat.Wina tidak menanyakan alasan dan langsung tujuan dia menelepon, "Pak Rian, begini, Bu Winata memintaku untuk menjamu kamu atas nama Grup Nizari selama kamu berada di sini. Apa ada yang kamu perlukan?""Menjamuku?" Rian agak terkejut."Ya," jawab Wina tanpa malu.Jangankan Rian akan terkejut ketika mendengar permintaannya itu, Wina sendiri bahkan merasa hal ini sangat absurd.Setelah terdiam sejenak, Rian seperti mengerti apa yang terjadi dan berkata, "Aku datang ke Kota Aster untuk perjalanan bisnis. Kebetulan aku nggak bawa asisten pribadi. Gimana kalau Nona Wina gantikan tugasnya?"Wina mengira Ri

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 75

    Setelah bertanya di resepsionis, Wina pergi ke kantor CEO.Rian mengusap keningnya, tampak kelelahan.Pada saat itu, Wina mengetuk pintu dan berkata, "Pak Rian."Rian menengadah, meliriknya dan berkata, "Kamu sudah datang."Wina mengangguk, menghampirinya dan bertanya, "Apakah Pak Rian membutuhkanku untuk mempersiapkan sesuatu?"Biasanya, saat menjamu mitra bisnis Grup Nizari, Wina langsung mengurus apa yang mereka makan dan mengantar ke tempat hiburan untuk menyenangkan mereka.Namun, Rian memintanya menjadi asisten pribadi, jadi dia harus bertanya kepada Rian terlebih dahulu.Rian menurunkan tangan yang mengusap pelipisnya dan berkata dengan ramah, "Nggak ada. Nanti bantu aku buatkan kopi saat rapat saja.""Baik," jawab Wina.Selesai berbicara, Wina pun pergi. Rian melihatnya berjalan keluar dan perlahan-perlahan melamun.Rian merasa punggung Wina terasa tidak asing. Seakan dia dulu pernah melihatnya berkali-kali.Nggak ingat. Ukh, kepalaku sakit....'Rian menggeleng-geleng, lalu men

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 76

    Rian mengabaikan reaksi semua orang, mengangkat dagunya ke arah eksekutif yang memberi laporan dan berkata, "Lanjutkan."Eksekutif itu tidak punya pilihan selain melanjutkan. Namun, dia tidak menyebut informasi penting karena takut Wina akan mencurinya.Melihat situasi ini, Wina tidak bisa menyela lagi dan duduk di sebelah Rian.Setelah rapat selesai, Wina mengejar Rian dan bertanya, "Kenapa kamu suruh aku ikut dengar?"Rian menunduk, melihat ke Wina, yang pendek sekepala darinya, lalu menjawab dengan ramah, "Kulihat kamu seperti mendambakannya, jadi aku membiarkanmu mendengar."Wina tertegun sejenak, dia tidak menyangka hal itu terjadi karena alasan ini."Apa ... kamu nggak takut aku memberi informasi penting ke Bu Winata?""Nggak ada yang penting dari data itu, selain itu ...."Rian berhenti sejenak, lalu mendadak tersenyum dan berkata, "Aku percaya padamu."Senyuman Rian sama seperti sebelumnya, bersih, jernih dan cerah.Seolah-olah dia masih Ivan, bukan Rian yang menghancurkan jant

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 77

    "Pak Rian, sudah waktunya berangkat," ujar Fariz.Rian memandang Wina dengan terpesona. Setelah Fariz terbatuk pelan di samping dan mengingatkan, dia kembali sadar.Rian mengangguk dan membawa Wina keluar.Yeni yang kebetulan sedang berbelanja di mal itu juga melihat mereka keluar dari toko itu.Yeni terkejut saat melihat Wina yang mengenakan pakaian dan riasan yang berbeda dari biasanya.Pertama kali bertemu, dia hanya merasa Wina memiliki paras yang cantik saja.Sekarang, dia merasa Wina terlihat lebih mulia daripada putri kaya raya yang dia kenal.Yeni melihat ke arah toko yang membutuhkan kartu VIP untuk masuk.Dia pun menyadari bahwa pria yang bersama Wina kali ini lebih kaya daripada Emil.'Pakaian itu pasti berharga ratusan miliar. Jefri bahkan nggak rela mengeluarkan begitu banyak uang untukku.'Memikirkan hal itu, Yeni menjadi iri. Dia berpikir mereka sama-sama menjual diri, tetapi mengapa hanya Wina mendapatkan yang lebih bagus.Dengan kesal, Yeni merekam Wina dengan ponselny

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 78

    Wina langsung tahu apa yang dipikirkan Ferdian.Ferdian secara khusus mengundang Rian untuk hadir ke pesta ini, kemungkinan untuk membantu mendekatkan Rian dengan adik perempuannya.Namun, tidak disangka Rian akan membawa teman wanita, jadi tidak heran jika Ferdian sedikit tidak suka dengan Wina.Bagaimanapun juga, Ferdian dari keluarga berpendidikan, jadi pasti tidak akan mempermalukan Wina. Melihat sikapnya begitu, Wina pun memberinya respons.Wina menjabat tangan Ferdian, tersenyum sambil membalas menyapa, "Halo."Setelah bersalaman, Ferdian langsung menoleh ke Rian dan berkata, "Kita sudah lama nggak ketemu. Ayo kita minum sambil ngobrol-ngobrol."Rian sedikit mengkhawatirkan Wina dan berkata padanya, "Ikutlah denganku."Wina melirik Ferdian, yang matanya penuh ketidaksenangan dan menolak karena tahu diri, "Aku sedikit lapar, aku makan dulu."Sebelum Rian sempat mengatakan apa pun, Ferdian menghentikan seorang pelayan dan berkata, "Antar Nona Wina ke ruang makan. Layani dengan baik

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 79

    Jefri tidak langsung menanyakan hubungan Rian dan Wina karena Wina adalah wanita yang pernah bersama Jihan.Namun, Jefri tidak ingin melepaskan Rian yang tidak menepati janjinya, jadi dia tidak punya pilihan selain memanfaatkan Nona Lisa.Rian tidak marah ketika Jefri menyerangnya, tetapi ada rasa dingin di matanya dan berkata, "Pernikahan itu adalah keputusan yang dibuat ayahku secara pribadi tanpa izinku. Aku nggak pernah berpikir untuk menikahi adik perempuanmu. Tolong jangan menganggapnya serius."Perkataan itu membuat wajah Jefri seketika menjadi masam. "Apa kamu bermaksud untuk memutuskan pertunangan itu?" tanyanya.Rian tersenyum ringan dan balik bertanya, "Aku belum pernah bertunangan, jadi bagaimana aku bisa memutuskan pertunangan?"Maksud Rian adalah pernikahan itu hanya sekadar dibicarakan dan belum dilaksanakan.Selain itu, tanpa persetujuan kedua pihak yang terlibat, bagaimana mereka bisa menikah secara langsung?Di hadapan banyak orang, perkataan Rian memang sudah memperm

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 80

    Lisa bertanya dengan marah, "Apa yang kamu lakukan di sini?"Wina bisa menebak gadis yang baru masuk ini adalah adik Ferdian, jadi Wina tidak terkejut dengan sikap arogannya.Wina menjawab dengan tenang, "Ini kamar mandi, tentu saja menggunakan kamar mandi."Nada suara Wina terdengar ketus. Dia tidak ingin lagi menoleransi orang yang tidak menghormatinya.Jika tidak, pasti akan menjadi seperti Yuna, yang bahkan sudah ditoleransi pun tidak akan merasa bersalah. Sebaliknya, hanya akan menjadi keterlaluan.Lisa semakin tidak senang setelah dijawab dengan ketus begitu."Hmph, aku tahu kamu sengaja bersembunyi agar Kak Rian mengkhawatirkanmu.""Kuberi tahu, jangan berpikir bahwa dengan menjadi teman wanita Kak Rian sekali saja, kamu bisa mendapatkannya!""Kak Rian hanya boleh jadi milikku!"Peringatan Lisa membuat Wina sedikit mengernyit.'Aku sembunyi di sini menghindari Jihan, apa hubungannya dengan Rian?'Bukankah wanita muda dari Keluarga Vestin ini pandai memikirkan segala sesuatunya?

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1543

    Jihan mengernyit sebagai isyarat untuk Jefri agar tidak mengatakan apa-apa, lalu mencengkeram pundak Jefri dengan kuat.Selama puluhan tahun bersama, Jihan dan Jefri jadi memiliki ikatan batin yang kuat. Jefri tahu Jihan takut Wina akan ketakutan dengan rupanya saat ini, jadi dia menuruti perintah Jihan.Jefri bangkit berdiri tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu memapah Jihan yang matanya sudah berdarah itu berjalan keluar."Biar kupanggilkan dokter sekarang, Kak Jihan."Setelah keluar dari vila, Jefri langsung ingin berlari menuruni Gunung Kiron. Ada sebuah rumah kayu tidak jauh dari sana tempat dokter tinggal. Jefri sengaja mengaturnya untuk berjaga-jaga seandainya sesuatu terjadi kepada Jihan."Jefri."Namun, Jihan menghentikan adiknya. Karena sekarang ajalnya benar-benar sudah di depan mata, sikap Jihan menjadi jauh lebih tenang. Nada bicaranya bahkan terdengar seperti lega. "Cip itu menembus pembuluh darah sehingga darah keluar dari semua lubang pada tubuhku dan ini berarti ak

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1542

    "Apa sekarang kamu sudah tahu bedanya garam dan gula?"Jihan menatap Wina yang bertanya seperti itu kepadanya, lalu menggelengkan kepalanya.Alis Delwyn sontak mengernyit. Kenapa ... firasatnya mendadak jadi buruk?Firasat buruknya akhirnya terbukti setelah Delwyn mencicipi steik buatan ayahnya. Sekeras apa pun dia mengunyah, steik itu tetap tidak bisa dikunyah.Delwyn sontak merasa tertipu, terlebih setelah melihat Daris dan Alta menutup mulut masing-masing untuk menahan tawa. Kedua pria itu ternyata jahil sekali.Delwyn menahan rasa mualnya, lalu melirik ke arah Ethel dan Edna yang mengenakan seragam SMA. "Kalian mau cobain nggak?"Ethel dan Edna yang sedang menatap makanan di piring mereka dengan bersemangat pun langsung menggelengkan kepala masing-masing. "Nggak mau. Ayah bilang anjing saja nggak bisa makan masakan Paman Jihan ...."Delwyn sontak terdiam.Ethel dan Edna diam-diam merasa begitu senang karena jarang sekali bisa melihat ekspresi Delwyn setertekan ini. Mereka langsung

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1541

    Jihan bukanlah orang baik, tetapi dia juga bukan orang yang sangat jahat. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dia tega melakukan apa pun demi kekuasaan. Tangannya bahkan sudah berlumuran darah banyak orang. Bagi orang-orang seperti ini, umur mereka memang biasanya hanya beberapa puluh tahun.Jihan juga bukannya mengeluh, hanya saja .... Dia pun menoleh memandang ke arah vila, lebih tepatnya ke arah Wina yang berdiri di depan jendela yang terbentang dari langit-langit. Sorot tatapan Jihan tampak berbinar sekaligus tidak rela. "Ayah terpaksa ingkar janji, jadi kamu harus gantikan Ayah untuk menjaga ibumu baik-baik selamanya."Delwyn tahu betapa dalamnya perasaan kedua orang tuanya terhadap satu sama lain, tidak ada yang bisa menggantikan mereka. Mana mungkin Delwyn akan menyanggupi permintaan ayahnya? "Ayah, harusnya Ayah tepati janji Ayah dan bukannya memintaku menggantikan Ayah."Jihan tahu bahwa putranya sebenarnya berhati lembut. Jika Jihan benar-benar pergi, bukan tanggung jawab putr

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1540

    Pohon mati yang tumbang dan malang-melintang di Gunung Kiron membuat suasana sendu di daratan pegunungan. Jihan ingin terus melangkah, tetapi entah kenapa dia perlahan duduk di sepanjang pohon mati itu.Delwyn yang mengikuti di belakang pun berjalan menghampiri ayahnya sambil membawa payung.Beberapa butir salju menempel di tepi payung. Bulu mata lentik Jihan bergetar sesaat, tetapi dia tidak menoleh ke belakang."Duduklah."Delwyn takut ayahnya basah karena salju yang berjatuhan. Dia pun duduk di sebelahnya, menekuk lutut dan menyandarkan siku di pahanya, ujung payungnya dimiringkan ke sisi ayahnya.Ayahnya kini berbeda dengan dulu. Saat ini ayahnya mengenakan jas hitam, lehernya dibalut syal putih. Meski gayanya masih seperti dulu, ekspresinya terkesan menyiapkan perpisahan."Ayah."Delwyn memanggilnya, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Rasanya seperti ada yang harus dikatakan, tetapi entah apa yang harus dikatakan. Intinya, rasanya selalu ada rasa penyesalan yang akan datang ....

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1539

    Di Gunung Kiron, hujan salju turun dengan lebat di hari pesta ulang tahun Delwyn, mirip seperti hujan deras di mana Wina bangun dari komanya. Wina yang masih setengah sadar hanya berdiri diam, melamun di depan jendela bahkan sampai lupa turun ke lantai bawah.Setelah Jihan ganti baju, dia keluar dari kamar ganti dan melihat Wina yang berdiri diam di depan jendela. Jihan pun ikut berdiri bersama Wina.Jihan menatap punggung Wina, sosok wanita yang sudah mendarah daging dalam jiwanya. Jihan teringat ke masa mereka masih muda, saat Wina yang disinari cahaya berlari menghampirinya, dengan rambut panjang berkibar dan mata cerah. Sosok Wina saat itu membuat gelora membara dalam hati Jihan.Dalam hidup ini, hal yang paling tak terlupakan, hal yang paling menakutkan bagi Jihan jika sampai terlupakan adalah sosok Wina. Kenapa semua orang di dunia ini bisa berumur panjang, hanya dirinya yang akan kehilangan segalanya sebelum menyentuh usia 50 tahun ....Jihan tidak menyalahkan takdir karena tida

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1538

    Tentu saja Jihan tidak bisa menyembunyikan perkembangan robotnya dari Jefri. Sebelum Jihan datang, Jefri sudah berdiri di depan mesin sambil berusaha memperbaiki fungsinya.Dari balik kaca, Jihan bisa melihat gerakan tangan Jefri yang mengetikkan kode dengan cepat. Lalu, Jihan melihat bagaimana robot yang berada di samping mengikuti kendali Jefri dan berbicara seperti orang sungguhan. Jihan pun tersenyum kecil."Jefri ...."Jefri langsung berhenti bekerja dan menoleh menatap Jihan. Selama beberapa tahun terakhir, Jihan terus bekerja keras siang dan malam demi mengembangkan robot ini walaupun harus melawan rasa sakit.Jefri tidak bisa tinggal diam, jadi dia berinisiatif untuk membantu Jihan. Walaupun dia tidak sehebat Jihan, berkat usahanya yang pantang menyerah, akhirnya robot itu selesai."Kak Jihan, kapan Kak Jihan berencana menunjukkan robot ini kepada Kak Wina?"Jihan mendorong tangan Daris yang memapahnya menjauh, lalu berdiri tegak dan berjalan perlahan menuju robot itu. Dia pun

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1537

    Delwyn mematikan lampu dan berbaring miring di atas kasur sambil meringkukkan tubuhnya menyerupai bola. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa semenjak kelahirannya, ayahnya sudah menahan rasa sakit dan menemaninya seolah-olah tidak terjadi apa-apa hingga Delwyn akhirnya perlahan tumbuh dewasa ....Delwyn jadi teringat betapa cuek dan tidak acuhnya dia terhadap ayahnya sewaktu masih kecil. Saat mengingat kembali semua hal kurang ajar yang dia lakukan semasa kecil, Delwyn menampar wajahnya sendiri dengan keras ....Setelah itu, Delwyn yang selama ini belum pernah menangis pun menutupi wajahnya dan membenamkan dirinya di tempat tidur sambil menangis hingga sekujur tubuhnya gemetar. Dia terlihat seperti seorang anak kecil yang akan ditelantarkan ....Sebelum ini Delwyn tidak tahu arti kematian, tetapi sekarang kematian itu mendadak begitu dekat di hadapannya. Delwyn akhirnya menyadari betapa dia sebenarnya sangat menyayangi kedua orang tuanya. Setiap malam, Delwyn mengorbankan tidurnya dem

DMCA.com Protection Status