Share

Bab 422

Jihan menindih Wina ke atas kasur dan kembali menyerangnya, membuat Wina yang sudah sakit kepala kini menjadi gemetar.

Sikap Jihan yang begitu dingin ini membuat sorot tatapan Wina menjadi makin kecewa. "Jadi, kamu baru mau melepaskanku kalau sudah puas bersenang-senangnya?"

"Aku nggak akan pernah merasa cukup denganmu, jadi berhentilah berpikir untuk pergi," jawab Jihan sambil membelai kulit Wina secara perlahan.

Sentuhan Jihan yang dingin tak berperasaan itu membuat Wina ingin menghindar karena takut, tetapi dia tidak bisa bergerak karena Jihan menindihnya.

Wina pun mengepalkan tangannya dan menatap Jihan sambil bertanya, "Kamu pikir aku nggak akan pergi kalau sudah hamil anakmu?"

"Kalau kita punya anak, kamu pasti akan selamanya bersamaku, Wina," jawab Jihan sambil tersenyum dengan keji.

Ekspresi Jihan terlihat seperti sedang membayangkan hidup bahagia bersama Wina dan anak mereka.

Wina menatap Jihan selama beberapa saat, lalu akhirnya berkata dengan dingin, "Aku akan tetap pergi se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status