Di rumah sakit."Seret dia keluar!"Zeno sontak gemetar mendengar suara Jihan yang begitu dingin. Sepertinya, kali ini Jihan akan turun tangan sendiri.Zeno pun pergi ke kamar mandi, lalu mencengkeram tangan Olivia yang patah dan menyeret wanita itu ke hadapan Jihan.Olivia menutupi pergelangan tangannya yang sudah berhenti mengeluarkan darah dengan gemetar, lalu menatap Jihan yang auranya sudah terasa haus darah dengan ketakutan.Jihan duduk di atas sofa dan menatap Olivia seolah-olah kematian wanita itu sudah pasti, lalu membuka telapak tangannya.Zeno yang berdiri di belakang Jihan langsung mengeluarkan sebilah pisau emas dan meletakkan pisau itu di atas tangan Jihan.Jihan mengetuk-ngetuk setumpuk uang dolar yang diletakkan di atas meja kaca dengan ujung pisaunya."Nih, 50 juta dolar. Ini biaya jasamu memperbaiki kulit punggung Wina. Utangku sudah lunas."Olivia melirik semua uang itu, matanya yang semula tampak ketakutan pun melebar dengan penuh harap. Karena Jihan sudah berbaik h
Sorot tatapan Jihan tampak lebih tajam karena dia tahu Wina terluka.Hati Wina penuh luka berkat perbuatan Jihan sebelumnya, tetapi Jihan belum sempat menyembuhkannya. Mana mungkin Wina akan percaya padanya?Alih-alih menjawab perkataan Olivia, Jihan hanya menatap Olivia dengan dingin sambil mencengkeram pisaunya dan menarik tangan Olivia yang satu lagi ....Olivia menyadari bahwa Jihan tidak akan melepaskannya, jadi dia berkata dengan marah, "Gara-gara kamu! Kamu melihatnya, tapi kamu juga yang bersikap begitu dingin kepada Wina! Itu sebabnya hati Wina jadi mati rasa terhadapmu! Ini bukan salahku!"Ekspresi Jihan sontak terlihat kaku. Kapan Olivia melihat Jihan memperlakukan Wina dengan begitu acuh tak acuh?Jihan menatap Olivia dengan tajam, lalu mengangkat pisau yang dia pegang dan menghunuskannya ke ujung jemari Olivia."Bicara yang jelas!"Olivia menolak langsung mengakui karena merasa ini adalah cara untuk menyelamatkan hidupnya."Aku baru akan memberitahumu kalau kamu melepaskan
Valeria pun melanjutkan, "Tapi, Nona Wina masih memberanikan diri. Setelah berdiri mengamati, dia memutuskan untuk datang langsung ke restoran demi menemuimu. Aku yakin dia berniat bertanya langsung kepadamu, tapi satpam restoran melarangnya masuk.""Itu salahku. Aku takut ada yang menguping, jadi aku sengaja memesan satu restoran. Aku juga takut orang-orang dari organisasi akan menghampiriku, jadi aku menyuruh satpam untuk meminta siapa pun yang datang menunjukkan kartu undangannya. Kamu tahu 'kan kartu undangan itu sebenarnya adalah kata sandi organisasi ...."Setelah itu, rekaman kamera pengawas segera beralih ke adegan di mana Olivia menghentikan Wina untuk mengetuk kaca. Valeria pun menoleh ke arah Olivia dan menampar wanita itu lagi."Jelas-jelas kamu tahu restoran itu menggunakan kaca LOW-E, tapi kamu malah nggak memberi tahu Nona Wina dan menghentikannya! Dasar jalang!"Olivia sampai tidak sanggup melawan setelah babak belur dipukuli, dia hanya tergeletak di atas lantai. Rasa s
Jihan sontak teringat saat Wina pergi ke ruang kerjanya untuk mencari peralatan menggambar. Waktu itu Wina pasti sudah menemukan barang-barangnya yang dicuri. Wina berpura-pura tidak tahu karena memang ingin bersama dengan Jihan ....Akan tetapi, setelah Jihan menghancurkan hati Wina untuk kedua kalinya, Wina mengambil barang-barang itu untuk mengakhiri hubungan mereka.Sayangnya, Jihan sama sekali tidak terpikirkan hal ini. Pernyataan Wina yang mengatakan bahwa momen mereka bersama itu hanya untuk bersenang-senang membuat Jihan tidak bisa berpikir dengan jernih. Dia langsung mengurung dan memaksa Wina melayaninya agar Wina hamil.Wina yang sudah terluka pasti akan merasa makin kecewa dengan sikap Jihan. Itu sebabnya Wina bahkan tidak ingin mengucapkan sepatah kata pun kepada Jihan ....Jihan memang bodoh sekali. Setiap kali bersinggungan dengan sesuatu yang berkaitan dengan Wina, akal sehat Jihan pasti langsung hilang. Jihan jadi kehilangan rasionalitas dan ketenangannya.Jihan melemp
Maksud ucapan Jihan adalah jangan sampai Valeria ikut campur.Benar juga. Hubungan asmara itu hanya melibatkan dua insan. Adanya kesalahpahaman apa pun akan lebih baik diselesaikan sendiri oleh mereka yang bersangkutan.Meskipun begitu, Valeria masih agak khawatir dan takut Jihan akan membeberkan tentang organisasi dan identitasnya saat menjelaskan kepada Wina.Setelah berpikir sebentar, Valeria pun berbalik badan dan berujar mengingatkan Jihan."Tuan Jihan, identitasmu akan memengaruhi kehidupan semua orang di Organisasi Shallon. Silakan saja kalau Tuan Jihan mau menjelaskan kepadanya, tapi nggak boleh sampai membongkar identitasmu ...."Jihan pun menengadah menatap Valeria dengan dingin dan tajam."Aku percaya padanya."Jihan memang berniat menceritakan segalanya kepada Wina.Dengan begini, Wina tidak akan salah paham lagi seandainya suatu saat nanti Jihan harus menjalankan misi dari organisasi.Betapa Valeria ingin sekali mengomeli dan memaki-maki Jihan yang sudah menjadi budak cint
Di sisi lain, Jerome sedang mempelajari soal pemancar. Begitu mendengar ponselnya berdering, dia melepas sarung tangannya dan mengeluarkan ponselnya dari saku pakaian kerjanya.Begitu melihat Jihan yang meneleponnya, Jerome langsung berjalan keluar untuk mengangkat telepon itu. "Ya ampun, Kak Jihan, akhirnya ponsel Kakak nyala juga! Kakak tahu nggak Jefri sudah membuat Grup Lionel jadi berantakan? Kami rasanya hampir gila mengurusi ulahnya, Kakak ....""Cepat datang ke Walston dan ambil alih proyek NASA-ku," sela Jihan.Jerome sontak tertegun, dia mengira salah dengar. Jerome pun bertanya, "Loh? Kenapa?"Awalnya, Jerome-lah yang ditugaskan sebagai penanggung jawab proyek NASA. Jika sekarang Jihan mengembalikan proyek itu ke tangan Jerome, pasti karena terjadi sesuatu yang gawat di sana.Apa jangan-jangan Jefri menjual Grup Lionel?Alih-alih menjelaskan, Jihan hanya memerintahkan adiknya, "Cepat ke sini."Lalu, Jihan menutup telepon dan menatap Zeno. "Siapkan pesawat, kita segera berang
Reo langsung jatuh cinta pada Lilia begitu melihat Lilia memberikan kuliah saat Reo masih kuliah kedokteran.Reo mati-matian mengasah kemampuan dan ilmunya di bidang pengobatan demi memantaskan diri menjadi pasangan Lilia. Dia juga baru berani mengutarakan perasaannya kepada Lilia setelah meraih beberapa prestasi di bidang medis belakangan ini.Akan tetapi, Lilia selalu saja menolak perasaan Reo. Sampai sekarang, Reo belum tahu kenapa Lilia terus menolaknya.Ternyata ini semua karena Lilia pernah terluka. Tanpa perlu bertanya pun Reo sudah tahu bahwa luka di hati Lilia disebabkan oleh cinta.Namun, itu tidak jadi masalah bagi Reo. Karena hanya Lilia yang dia suka.Itu sebabnya Reo tidak akan peduli masa lalu seperti apa yang Lilia miliki. Dia akan selalu menerimanya ....Lilia hendak menolak perasaan Reo lagi, tetapi tiba-tiba pinggangnya dirangkul seseorang."Wah, Dokter Reo boleh juga. Siapa sangka kamu ternyata menyukai wanita yang menjadi rekan bersenang-senangku."Begitu mendengar
Lilia menenangkan dirinya agar tidak terbawa rasa senang karena berhasil mewujudkan balas dendamnya dan justru malah tersenyum penuh harap kepada Yuno."Oke, aku akan menunggumu."Sorot tatapan Lilia yang berubah dari kekecewaan menjadi binar berharap pun sontak menenangkan perasaan Yuno yang gelisah.Barulah setelah itu Yuno melepaskan Lilia dan mengangkat tubuh wanita itu dari atas lantai. Kali ini, Yuno mencengkeram tangan Lilia dengan lebih erat.Entah kenapa, Yuno selalu merasa suatu hari nanti Lilia akan meninggalkannya dan hidup bersama pria lain.Entah apa yang akan Yuno lakukan seandainya suatu saat itu terjadi. Dia pasti hanya bisa mencengkeram tangan Lilia dengan putus asa seperti sekarang ....Reo yang dipukuli hingga terkapar tidak berdaya di atas lantai dan tidak sanggup berbicara itu pun diam-diam mengepalkan tangannya dengan erat sambil memperhatikan Yuno dan Lilia yang berjalan pergi.Yuno menggendong Lilia masuk ke dalam ruang kerja Lilia, lalu menindih tubuh Lilia ke