Share

Bab 124

Wina yang masih ada sedikit kesadaran, menggunakan seluruh kekuatannya untuk menoleh ke arah Jihan yang mengemudi dengan cepat.

"Kamu ... kejarlah tunanganmu ... nggak perlu peduli ... padaku ...."

Hanya mengatakan itu saja sudah membuat Wina hampir kehilangan nyawanya.

Wina bersandar di kursi, mencoba menghirup udara dari mulutnya, tetapi rasa sesaknya tetap tidak bisa mereda.

Jihan mengernyit, meliriknya sejenak, tetapi tidak membalas ucapannya. Dia menaikkan kecepatan mobilnya dan melaju ke rumah sakit.

Begitu tiba, Jihan menggendongnya dan berjalan cepat masuk ke rumah sakit. Sambil menatap Jihan, Wina mengulurkan tangan yang lemah itu untuk menarik kemeja putih Jihan.

"Aku ... nggak ingin ke ... rumah sakit ...."

Saat tangan Wina menyentuh kulitnya, Jihan merasakan tangan Wina begitu dingin, seperti orang yang akan meninggal. Hal ini membuat Jihan semakin panik.

"Dengarkan aku, ya. Ada oksigen di rumah sakit."

Setelah menenangkan Wina, Jihan memeluk erat Wina di dalam pelukannya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status