Share

Bab 130

Kamar pintu Wina tidak tertutup, jadi pembicaraan kedua orang itu terdengar oleh Wina dan membuat telinganya seperti tertusuk.

Wina dihadapkan dengan kenyataan yang pahit. Dia akhirnya dengan jelas menyadari keberadaan dirinya bagi Jihan itu apa.

Sebenarnya, selama lima tahun itu, Wina sudah tahu bagi Jihan dirinya hanyalah alat untuk melampiaskan hasrat.

Namun, belum pernah ada momen seperti ini, yang membuatnya menyerah sepenuhnya.

Wina mengangkat tangan kanannya ke atas, mempercepat tetesan infus itu. Dia berpikir bahwa semakin cepat tetesannya, semakin cepat penyakitnya sembuh.

Setelah Lilia pergi, Jihan melihat ke arah kamar Wina berbaring itu dan mendapati bahwa pintunya tidak tertutup. Seketika, raut wajah Jihan menjadi muram.

Jihan seperti kehilangan kendali, bangkit dari sofa dan menuju ke kamar. Begitu masuk, dia melihat Wina sedang mengatur kecepatan infus.

Tidak ada perubahan emosi yang terlihat di wajah Wina. Dia masih seperti sebelumnya, patuh dan berperilaku baik.

Meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status