Share

Bab 127

Setelah Wina mengatakan itu, raut wajah Jihan tiba-tiba menjadi dingin.

"Kubilang aku akan menyembuhkanmu, jadi jangan menolak."

Dengan wajah dingin, Jihan menarik selimut untuk menutupi Wina, lalu duduk di samping sambil lanjut membaca laporan pemeriksaan Wina.

Bulu mata yang tebal dan panjang terkulai ke bawah, menutupi matanya yang besar dan hitam itu, sehingga sulit untuk melihat emosi apa yang tersembunyi di mata itu.

Akan tetapi, ada sedikit kegelisahan di antara alis yang saling mendekat itu. Begitu dangkal sehingga sukar untuk menyadarinya.

Jihan selalu pandai mengendalikan emosinya, Wina tidak bisa memahaminya, jadi dia tidak repot-repot berspekulasi dan hanya berbaring miring.

Mereka jarang berduaan dengan tenang seperti ini. Lima tahu bersama, Jihan tidak pernah menemaninya seperti ini.

Wina terkadang bertanya-tanya di mana posisinya di hati Jihan.

'Jika aku hanya pengganti, kenapa dia selalu datang mencariku setelah berpisah?'

'Terutama kali ini, dia benar-benar merebutku d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status