Share

Bab 1172

Penulis: Coklat Panas
Daris terbakar api balas dendam, sedangkan Wina terpuruk dalam duka setelah kehilangan sahabatnya. Dia tidak bisa tidur nyenyak selama sebulan ....

Di setiap malam yang sunyi, wajah Lilia yang ceria selalu hadir dalam mimpinya. Wajah itu bisa serius, tersenyum, atau menangis. Itu sangat jelas tergambar, seolah terpatri dalam ingatannya ....

Konon, setelah seseorang meninggal, jejak keberadaannya dan kenangan tentang wajahnya di dalam pikiran kita akan perlahan memudar sampai menjadi samar dan tak teringat lagi. Itulah awal dari proses penghapusan kenangan ....

Tekad Wina untuk tidak melupakan Lilia membuatnya terobsesi dengan foto dan mimpi tentangnya. Hari demi hari, dia tenggelam dalam kesedihan dan akhirnya jatuh sakit karena depresi ....

Hati Jihan hancur melihat Wina terbaring sakit. Dia menemaninya di samping tempat tidur. Keningnya berkerut dan matanya terpaku pada wajah pucat Wina.

"Sayang, kalau kesehatanmu memburuk, bagaimana aku bisa hidup tanpamu?"

Saat waktunya tiba, dia h
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1173

    Sara mengangkat dagunya sedikit dan mendekat ke bawah mata Jefri."Tindakan apa?"Wangi tubuh Sara yang menyegarkan dan menenangkan, berpadu dengan aroma alkohol yang samar menyeruak saat dia mendekat, membuat Jefri dilanda rasa gelisah. Tiba-tiba saja Jefri tidak berani menatap mata Sara.Dia awalnya memiliki pikiran tertentu, tetapi ketika Sara benar-benar mendekat, Jefri menjadi takut. Dia menolehkan kepalanya sedikit, ingin menghindari sentuhan jarak dekat.Sara yang mabuk terpeluk erat dalam pelukannya. Dia mulai kehilangan fokus dan tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di depannya. Sambil menggenggam lengannya, Sara memejamkan mata dan perlahan mendekat ....Saat dia mendekat, Jefri tidak menghindar lagi. Dengan tubuh yang tegang, Jefri menatapnya lekat-lekat. Saat dia melihat tangan Sara menyentuh dadanya, jantungnya berdebar kencang. Namun, Jefri tetap diam dan terus menatapnya ....Jari-jari Sara menggenggam erat kemeja putih Jefri. Dengan sedikit tarikan, dia menari

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1174

    Sara memang sudah patuh, tetapi Sara masih menjambak rambut Jefri dengan erat, tak mau melepaskannya. Seolah itu adalah senjata rahasianya untuk melawan pelecehan.Meski waspada, Sara merasakan ketenangan di hatinya. Dia seolah-olah percaya bahwa pria yang memeluknya tidak akan menyakitinya. Dengan patuh, dia melepaskan tangannya dan melingkarkan lengan di leher pria itu, mendekap pria itu dengan erat.Jefri memiliki tubuh yang tinggi dan kekar, sementara Sara bertubuh mungil. Saat Sara meringkuk padanya, dia tampak seperti anak kecil yang berlindung di pelukan Jefri.Dengan penuh kasih sayang, dia menggendong Sara seperti boneka, berjalan ke lift, dan turun ke tempat parkir bawah tanah. Dia mendudukkannya di kursi depan sebelah kanan dan memasangkan sabuk pengaman untuknya.Sambil mengemudi, dia sesekali melirik Sara. Melihat rambutnya yang berantakan menutupi wajah dan tidur dengan sangat lelap, Jefri tak kuasa menahan senyum di bibirnya.Ketika senyum tipis menghiasi wajahnya, dia m

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1175

    Jefri menggertakkan giginya saat melihat Sara merasa sangat tidak nyaman hingga perutnya terasa ingin muntah. Sambil menahan muntahan di sekujur tubuhnya, Jefri menatap Bibi Nelsa dengan dingin."Keluarlah dulu."Bibi Nelsa melirik Jefri, kemudian melirik Sara. Dia merasa agak khawatir. Namun, Bibi Nelsa juga sangat bijaksana. Dia kemudian berbalik dan pergi.Setelah pintu ditutup, Jefri melepas pakaian dan celananya. Awalnya, Jefri ingin mandi sendiri terlebih dahulu. Namun, ketika melihat kepala Sara hampir jatuh ke tempat sampah, Jefri pun tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekat dan memegangi tubuh Sara.Kulit yang sangat panas menempel pada bajunya dan hampir menciptakan lubang di sana. Sara merasa tidak nyaman dan berusaha mendorong orang yang memeganginya. Namun, tangan orang itu malah menggendongnya dan memasukkannya ke dalam bak mandi ....Air hangat menyebar ke mana-mana. Sara merasa nyaman dan tidak lagi meronta-ronta.Jefri mengambil perlengkapan mandi dan membersihkan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1176

    Pikiran Sara masih kacau. Namun, tubuh dan tulangnya secara otomatis merasakan sesuatu setelah mengalami pertarungan yang sengit.Sara menundukkan matanya saat merasakan kelembutan dan rasa manis di telinganya, seakan memikirkan bagaimana menjawabnya. Namun, pikirannya justru menjadi kosong.Meskipun puncak gairah sudah berlalu, tubuh Sara yang bersandar di pelukan pria itu masih agak gemetar. Rona merah di wajahnya makin sulit dihilangkan dan matanya juga masih kabur.Melihat keadaan Sara, Jefri tahu bagaimana rasanya. Namun, dia berpura-pura tidak menyadarinya. Jefri kemudian kembali memeluk erat pinggang Sara dan membiarkan Sara berbaring di atas tubuhnya."Sepertinya pengalamanmu nggak terlalu bagus. Ayo kita coba lagi."Jefri menyukai jika Sara yang berada di atas tubuhnya. Namun, Sara yang jelas-jelas mabuk itu tidak mungkin bisa melakukannya.Jefri memegang pinggang Sara, memeluk, dan menciumnya sebentar. Kemudian, dia mengangkat Sara yang terbaring di dalam bak mandi, menarik h

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1177

    Keduanya berisik sepanjang malam dan keesokan harinya tidur nyenyak sepanjang hari. Ketika mereka membuka mata, hari sudah menjelang senja.Setelah pengaruh alkoholnya menghilang, Sara menopang kepalanya yang sakit luar biasa dan ingin membuka bibirnya untuk memanggil Bibi Nelsa. Namun, tanpa sengaja bibirnya malah menyentuh kerasnya dada pria itu.Sara langsung mengangkat kepalanya karena terkejut oleh sensasi yang hangat itu. Wajah yang tampan dan tanpa cela muncul di matanya yang ketakutan. Hati Sara langsung terasa sesak saat melihat dengan jelas siapa orang itu.Pada saat ini, cahaya matahari terbenam di luar jendela menerobos masuk. Sinarnya menerangi kulit Jefri yang halus dan putih itu, hingga memancarkan lapisan cahaya merah yang samar-samar. Semua itu membuat Jefri yang matanya terpejam tampak seperti malaikat kecil yang turun ke bumi. Begitu menggemaskan hingga membuat orang tersipu malu ....Sara menurunkan pandangannya dan melihat garis otot perut Jefri yang tampak jelas,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1178

    Diam-diam, Sara meliriknya melalui cermin. Dia merasa lega ketika melihat Jefri sudah menutupi benda besar itu. Namun, jantung Sara langsung berdegap kencang ketika Jefri berjalan mendekatinya.Jika tidak tidur dengan Jefri sebelumnya, Sara masih bisa menghadapinya dengan tenang seperti sebelumnya. Namun, setelah tidur bersama Jefri, Sara merasa berbeda. Seakan-akan ada sesuatu yang mengikatnya, yang membuat Sara merasa sangat canggung ....Sara menahan napas dan merasakan saat Jefri berada di dekatnya. Sepasang tangan yang kurus melingkari pinggang Sara yang ramping dan memeluknya erat-erat dari belakang.Tubuh Sara menjadi tegang. Sementara, Jefri bersikap biasa-biasa saja dan meletakkan dagunya di bahu Sara. "Sara, semalam kamu duluan yang sudah menggodaku. Lantaran kamu duluan yang sudah menggodaku, kamu harus bertanggung jawab kepadaku."Apa?Dirinya yang pertama menggoda?Apa dia benar-benar menggoda Jefri terlebih dahulu?Sara menjadi tersipu malu dan menarik sudut bibirnya."Ak

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1179

    Jefri merasa sangat senang. Sementara itu, Sara menutupi wajahnya dan membuka pintu kamar tidur utama. "Bibi Nelsa, kenapa Bibi nggak membangunkanku semalam ...."Senyuman canggung muncul di wajah Bibi Nelsa yang sudah keriput itu. "Aku .... bagaimana mungkin aku berani membangunkanmu ...."Ketika mendengar suara itu semalam, Bibi Nelsa mengira Jefri tengah berbuat semena-mena kepada Sara dan bergegas pergi ke kamar tidur utama. Namun, begitu tangannya menyentuh gagang pintu, dia mendengar suara erangan Sara yang terputus-putus itu ....Meskipun sudah tua, Bibi Nelsa tidak bisa menahan rona merah di wajah tuanya itu saat mendengar suara mereka berdua. Bibi Nelsa mengira mereka berdua sudah kembali bersama dan sedang memperbaiki hubungan mereka. Itu sebabnya, Bibi Nelsa tidak mengganggu mereka.Ditambah lagi, melihat ekspresi malu-malu di wajah Sara sekarang, apalagi yang tidak dimengerti oleh Bibi Nelsa. "Kamu masih punya perasaan pada Tuan Muda Jefri. Bersikap baiklah padanya."Sara t

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1180

    Melihat panggilan masuk dari Jefri, Jihan yang berwajah dingin itu langsung mengulurkan jarinya yang kurus dan menekan tombol "tolak".Merasa tidak puas karena panggilannya diputus, Jefri pun kembali meneleponnya.Wajah Jihan menjadi muram dan menekan tombol "jawab".Sebelum Jefri bisa berkata-kata, terdengar suara penuh amarah yang menggelegar dari ujung telepon."Pergi!"Kata-kata tersebut langsung memadamkan keinginan Jefri untuk berbagi.Setelah mengerutkan kening dan berpikir, Jefri kembali mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Jihan."Kak, aku ada di rumah Sara dan nggak punya baju untuk dipakai. Tolong kirimkan satu setel pakaian ke sini."Maksudnya, pertempuran semalam begitu sengit, hingga pakaian pun sampai hilang tak tersisa.Jihan melirik layar ponselnya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengepalkan tinjunya ....Jefri menunggu selama beberapa menit tetapi tidak mendapatkan balasan apa pun.Jefri kembali mengambil ponselnya dan membuka grup keluarga. Dia menye

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status