Share

Bab 1162

Penulis: Coklat Panas
Wina duduk di dalam mobil dan memandangi vila yang hanya diterangi cahaya kecil. Lilia pasti kesepian. Tanpa kerabat atau pelayan yang bisa menemani. Hanya dirinya seorang diri ....

Dia awalnya mengira bahwa bibi yang memperlakukannya dengan sangat baik adalah orang yang paling dekat dengannya. Betapa terpukulnya dia saat menyadari bahwa bibi itu telah memanfaatkannya bahkan sejak kecil ....

Dia awalnya mengira bahwa orang yang harus dia benci adalah pria yang memperlakukannya paling buruk. Siapa sangka, pria bernama Yuno itu sebenarnya sangat mencintainya.

Dia dihancurkan oleh keluarga terdekatnya, kemudian membunuh pria yang paling mencintainya. Meski masih banyak orang di sekitar yang peduli padanya, bisakah dia merasakan kepedulian itu di bawah rasa putus asa yang begitu besar?

Wina menoleh ke arah Jihan dengan cemas. "Sayang, aku ingin membawa Gisel dan Sara menemani Lilia besok. Boleh ya?"

Pria itu meraih tangannya dan mengangguk pelan. "Lilia kelihatan agak aneh. Perhatikan kond
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1163

    Selain Wina dan Sara, Daris dan Dinda juga sering mengunjungi Lilia. Dinda adalah kakak ipar yang sangat baik. Meski sedang hamil, dia sering bolak-balik ke rumah Lilia untuk memasakkan makanan dan mengobrol bersama. Hanya saja, dia berusaha menghindari dari pembicaraan soal anak.Semua orang tahu bahwa rahim Lilia telah diangkat. Sekalipun momen itu sangat membahagiakan, Dinda akan menghindari topik tersebut. Namun, Lilia tidak peduli. Dia sering menyentuh perut Dinda dan mengatakan sesuatu pada anak itu. Yang paling sering dia katakan adalah dia sangat menantikan kelahirannya dan akan memberikan hadiah besar untuknya kelak.Hadiah besar apa? Lilia menulis dalam surat wasiat bahwa semua properti atas namanya akan diberikan kepada anak Daris.Lilia menggunakan jasa pengacara dan memasukkan daftar properti tersebut ke dalam surat wasiat. Setelah dia membuat pengaturan untuk pemakamannya, dia menelepon Wina.Wina sedang menggendong Gisel dan rencananya ingin keluar, sedikit terkejut saat

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1164

    Dia akhirnya mengumpulkan keberanian untuk tidak masuk. Dia hanya bergerak di sekitar ruang tamu di lantai bawah. Kegiatannya tidak banyak, hanya duduk-duduk di sofa menonton TV bersama Yuno. Saat waktu makan tiba, dia bangkit dan pergi ke dapur, memanaskan daging olahan yang dia bawa.Saat sedang memasak, Yuno berdiri di sampingnya, melipat tangan di depan dada, menyaksikannya dalam diam. Menunggu sampai dia selesai dan membawa makanan ke meja, baru Yuno ikut duduk.Lilia hendak mengambilkan satu potong dan meletakkannya di piring Yuno. "Coba cicipi, enak nggak?"Yuno mengangkat alis tebalnya sejenak, lalu membuka bibirnya, memberi isyarat pada Lilia. "Suapi aku."Setelah Lilia tersenyum sambil menggeleng tak berdaya, dia mengambil sepotong daging dari piringnya dan menyuapi Yuno. Melihatnya makan perlahan, senyum tak berdaya di wajah Lilia berubah menjadi senyum penuh kasih sayang.Meskipun potongan daging itu jatuh menghantam lantai, dia tetap tidak menyadarinya dan lanjut menyuapi

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1165

    Dia tidak menjawab panggilan video Wina, hanya mengulurkan tangan untuk mematikan suaranya. Seisi ruangan hening dalam sekejap. Dunia terasa begitu sunyi. Hanya terdengar suara burung dan binatang yang beterbangan di luar jendela.Dia merasakan darah di tubuhnya mengalir keluar sedikit demi sedikit. Seolah bisa merasakan sakit yang dialami Yuno saat kematiannya. Bibir pucatnya perlahan tersenyum.Ternyata, menunggu darah mengering sangatlah menyakitkan ....Dia tidak meronta, tetapi merilekskan seluruh tubuhnya, bersandar pada jendela kaca. Matanya yang jernih perlahan bergerak menuju kejauhan, pada laut di luar jendela ....Dari posisi inilah Yuno melihat bahwa dia tidak menoleh ke belakang. Jadi, dia bahkan tidak menulis kata-kata terakhir. Karena Yuno berpikir dia tidak akan kembali. Tidak akan ada yang kembali mengambil tubuhnya.Mata jernih Lilia berangsur-angsur tertutup kabut air. Lilia mendapat sedikit rasa lega dari pandangannya yang mengabur. Sebelum dia berhenti perlahan, ke

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1166

    Lilia berjanji pada Wina untuk selalu melakukan panggilan video setiap hari. Namun, 29 hari kemudian, panggilannya tidak dijawab sama sekali.Wina memegang ponsel dengan layarnya telah kembali menghitam. Kegelisahan di hatinya berangsur-angsur memuncak. Dia perlahan menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Batas waktu satu bulan, sepertinya sesuatu yang ditentukan oleh Yuno ....Dia cepat-cepat meninggalkan ruang kerja dan berlari mencari Jihan. Tepat saat pria itu sedang menjawab sebuah panggilan, dengan ekspresi wajah serius yang belum pernah Wina lihat sebelumnya.Dia tidak berani pergi ke sana, karena takut mendengar kabar buruk. Dia hanya berhenti di tempat dan memandangi sosok tinggi dan tegap itu dengan tenang."Apa pun yang terjadi, jangan berhenti berusaha. Dia harus selamat."Setelah memberikan perintah itu, Jihan menutup telepon, lalu berbalik dan menatap Wina. Dahinya berkerut melihat kegugupan dan ketakutan di mata wanita itu."Apa terjadi sesuatu pada Lilia?"Wina menjejak

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1167

    Beberapa orang bergegas langsung pergi ke Parama, melihat Lilia yang duduk di depan jendela kaca. Postur tubuh, sikap, dan ekspresinya persis sama dengan Yuno. Seakan ingin memberi tahu orang-orang, baik yang sudah hidup maupun yang sudah mati, bahwa dia masih cinta ....Ketika Daris melihat Lilia yang sudah tak bernyawa, dia menjatuhkan diri dan berlutut di depannya. Pria yang tidak pernah menunjukkan emosinya itu menangis.Daris merasa ini salahnya. Dia kurang peduli dan kurang melindungi Lilia. Dia telah gagal mengemban tugas sebagai kakak. Lilia mencapai titik ini juga karena salahnya. Karena dia telah menjadikan Lilia sebagai perisai dan membawa bencana untuknya. Itu semua karena dia.Daris menyalahkan dirinya sendiri. Dia mengangkat tangan dan menampar dirinya keras-keras. Dinda buru-buru menghentikannya, lalu perlahan berlutut, memeluk lengan Daris dan menangis tanpa suara bersamanya.Wina melepaskan tangan Jihan, berjalan menghampiri Lilia, menatap wajah yang telah kehabisan da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1168

    Wina tak kuasa menahan tangisnya saat membaca surat wasiat Lilia. Meskipun Lilia sendiri sudah sangat menderita, setiap kata dan kalimatnya menunjukkan rasa perhatian dan kasih sayangnya kepada kerabat dan sahabatnya.Wina berjanji kepada Lilia untuk menjadi bagian dari keluarganya. Dia berjanji untuk selalu menemaninya dan untuk memberikan kehangatan rumah. Segalanya belum terwujud, tetapi Lilia telah tiada ....Sejak pertama kali bertemu dengan Lilia, Lilia selalu membantu Wina. Entah saat Wina sakit, maupun saat Wina dalam bahaya, Lilia selalu menjadi yang terdepan untuk melindunginya. Lilia yang begitu baik, bagaimana mungkin dia pergi begitu saja ....Wina tak kuasa menerima kenyataan pahit ini. Berlutut di samping Lilia, dia kembali memeluk erat tubuh Lilia yang telah kaku. Seolah dengan memeluknya, Wina dapat menghidupkan Lilia yang telah tiada ....Wina memeluk Lilia dengan erat, tidak mengizinkan siapa pun mendekat. Seperti halnya Sara, Wina berusaha untuk menghangatkan tubuh

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1169

    Tubuhnya yang kurus dan lemah gemetar tak terkendali, bagaikan baru saja dihantam badai. Rasa sakit menjalar dari dalam ke luar, menyebar ke seluruh tubuhnya. Bahkan ujung jarinya pun terasa seperti ditusuk jarum.Tubuhnya lemas, dia tidak bisa berjalan sama sekali. Dia hanya bisa menopang tubuhnya dengan telapak tangan di tanah dan merangkak menuju Lilia. Dia hampir tidak berani menyentuhnya, tetapi tak kuasa menahan diri untuk tidak mengangkat tangannya dan menyentuh wajahnya dengan lembut ....Rasa dingin yang menusuk itu, Reo yang berprofesi sebagai dokter, langsung tersadar. Lilia benar-benar telah pergi. Wanita yang selalu dia puja, telah tiada ....Wajah Reo memucat sedikit demi sedikit. Air matanya yang jatuh seperti butiran hujan yang menghantam jendela, terus mengalir tanpa henti ....Dia tidak ingin orang lain melihat kesedihannya. Dia hanya menundukkan kepalanya, diam-diam mengambil Lilia dari tangan Wina. Saat memeluknya erat, jari-jarinya perlahan mengencang, seolah memel

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1170

    Saat Lilia dimasukkan ke dalam tungku pembakaran, Wina tak berani melihat. Dia memalingkan wajahnya dan memeluk Jihan erat-erat. Air matanya mengalir seperti air mancur yang tidak terbendung.Lilia, sahabat terbaik, akhirnya menjadi abu. Abu itu disimpan dalam kotak kecil. Entah dia kehilangan kebebasan atau justru mendapatkan kebebasan baru.Pada akhirnya, Lilia tidak akan pernah kembali ke dunia ini. Dia mengikuti orang yang dia cintai ke dunia lain, untuk membangun kebahagiaannya sendiri di sana.Pada kenyataannya, semua itu hanya khayalan indah manusia. Setelah kematian, tidak ada lagi yang tersisa. Jiwa yang disebut-sebut itu hanyalah harapan yang dibebankan oleh orang yang masih hidup.Yuno dan Lilia, pada akhirnya, saling tidak menyadari cinta mereka hingga akhir hayat. Baru di saat-saat terakhir, mereka menyadari betapa mereka saling mencintai.Menyesal?Menyesal.Namun, inilah kenyataan yang harus dihadapi.Setelah Lilia dikremasi, Reo sendiri yang menaburkan abunya. Dia memil

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status