Home / Romansa / Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku / Bab 4~Terkena Skandal dengan Atasan~

Share

Bab 4~Terkena Skandal dengan Atasan~

Author: Giana
last update Last Updated: 2025-01-31 17:14:12

Ziandra merutuki dirinya sendiri sepanjang perjalanan pulang. Ia masih tidak percaya bahwa dirinya kabur begitu saja setelah ditegur atasannya tadi. pikirannya kalut, bahkan ia hampir melupakan rencananya untuk pergi ke bank setelah pulang kerja guna mengajukan pinjaman.

Dengan berat hati, Ziandra memutar langkah, berjalan kaki menuju bank meski kosnya sudah hampir terlihat di ujung jalan. Langkahnya terasa lambat, seolah-olah seluruh tenaganya terkuras habis oleh rasa malu dan putus asa.

Sesampainya di bank, semuanya berjalan lebih cepat dari dugaannya. Tak butuh waktu lama, ia sudah keluar dengan wajah tertunduk lesu. Hatinya seperti dihantam batu besar. Pengajuan pinjamannya ditolah mentah-mentah oleh pihak bank.

“Kenapa sulit sekali untuk meminjam uang, sih? Padahal aku sudah janji akan membayar tepat waktu. Aku juga nggak mungkin kabur,” keluhnya sambil mengusap wajah dengan kedua tangannya.

Alasan penolakan bank masih terngiang di telinganya. Ziandra yang tidak memiliki jaminan selain kartu pekerjaannya sebagai karyawan perusahaan, membuat bank enggan memberikannya pinjaman. Realita pahit hidupnya sebagai perantau melarat seperti menampar keras kesadarannya.

“Setelah ini, aku harus bagaimana? Apa aku nekat pinjam ke rentenir ilegal? Tapi ... kalau nanti ke depannya ada masalah saat penagihan, aku bisa makin terpuruk,” gumamnya sambil menggigit bibir bawah. Pikirannya semakin kacau.

Ia masih berdiri di halaman bank, tatapannya kosong menembus aspal parkiran. Suara deru mobil yang masuk pelataran parkir sama sekali tidak menarik perhatiannya. Bahkan saat pintu belakang mobil itu terbuka dan seseorang keluar, ia tetap tak sadar.

“Sedang apa kau melamun dan hanya berdiri saja di sini?” panggilnya diikuti tepukan lembut di pundaknya.

Ziandra menoleh dan tersentak kaget, matanya langsung melebar. Rasanya udara di sekitarnya berhenti bergerak.

“Pak Angga?” gumamnya dengan nada tak percaya.

Angga tersenyum tipis. “Kau belum menjawab pertanyaanku. Sedang apa melamun di sini?” ujarnya dengan suara tenang tapi menusuk.

Ziandra menelan ludah susah payah. Ia menundukkan kepala sambil berusaha mencari alasan. “Saya ... sedang mengurus sesuatu, Pak,” jawabnya tergagap. “Tapi ini tidak penting. Anda abaikan saja keberadaan saya dan bisa fokus dengan kegiatan Anda sendiri. Kalau begitu, saya permisi.”

Ziandra buru-buru membungkukkan badan, berbalik, dan melangkah cepat meninggalkan tempat itu. Lebih tepatnya ingin menghindari Angga dengan segera. Namun, baru beberapa langkah, suara Angga kembali terdengar untuk menginterupsinya.

Ziandra berusaha mengabaikan panggilannya dan mempercepat langkahnya. Tetapi, langkah kaki Angga yang mengejarnya di belakang membuat napasnya tertahan.

“Kalau kau terus kabur seperti ini, aku tidak akan segan memanggilmu ke ruanganku besok,” ancamnya dengan suara dingin. 

Terpaksa, Ziandra akhirnya berhenti dan berbalik dengan wajah penuh keraguan. Di depannya berdiri Angga, CEO baru di perusahaannya dengan senyuman miring yang membuat Ziandra semakin terpojok.

“Apa maksud Anda, Pak?” tanyanya dengan suara bergetar.

Angga melipat tangan di dada, menatapnya lekat-lekat. “Ada yang ingin kubicarakan berdua denganmu,” ujar Angga sambil melirik sebuah restoran kecil di seberang jalan.

“Maaf, tapi saya harus segera pulang,” tolak Ziandra seraya menggeleng cepat.

Angga membungkukkan badannya sedikit dan berbicara dekat telinga Ziandra dengan suara pelan. “Kau pikir aku tidak mengenalimu? Wanita yang tidur denganku di hotel tempo hari ... itu kau.”

Ziandra membelalak, tubuhnya seketika tegang.  Dengan wajah memucat dan hati berdebar kencang, Ziandra akhirnya mengangguk pelan. “Baiklah, Pak. Tapi, hanya sebentar.”

Angga tersenyum puas. “Bagus. Ayo, kita pergi.”

*****

Di restoran, suasana terasa canggung untuk Ziandra, tetapi tidak untuk Angga yang terlihat begitu santai. Ia memesan minuman untuk mereka berdua sebelum memulai pembicaraan.

“Kau tahu, kejadian malam itu cukup mengejutkan,” katanya sambil menatap Ziandra lekat-lekat.

Ziandra hampir tersedak mendengar ucapannya. “I—itu hanya sebuah kesalahan. Saya benar-benar tidak tahu siapa Anda saat itu. Saya minta maaf. Tapi tolong, lupakan saja kejadian itu seolah tak pernah terjadi, Pak!”

Namun, Angga malah tersenyum tipis. “Kenapa aku harus melupakannya? Itu adalah malam berkesan yang tentu saja takkan mudah kuabaikan.”

“Tapi ... ini salah. Tak seharusnya kita terjebak dalam situasi seperti ini,” desis Ziandra putus asa.

“Mungkin bagimu ini hanyalah sebuah kesalahan. Tapi bagiku, itu cukup untuk membuatku tertarik padamu, Ziandra. Kau mungkin akan menganggapku hanya bicara omong kosong, tapi aku bersungguh-sungguh.”

Ziandra membeku mendengar apa yang baru saja atasannya itu ungkapnya. Setelah keterdiamannya beberapa detik, ia langsung bangkit dari kursinya dan membungkukkan badan dengan sopan.

“Maaf, jika sudah tak ada lagi yang dibicarakan, saya pamit.”

Tanpa menunggu izin dari Angga, ia langsung bergegas pergi. Ziandra terlalu syok mendengar pernyataan mengejutkan atasannya itu.  Mereka bahkan baru sekali bertemu karena kesalahan bodohnya yang mabuk malam itu, tapi Angga bilang sudah bisa membuatnya tertarik? Sungguh tak masuk akal.

*****

“Kenapa hidupku jadi serumit ini?” gumamnya sambil membuka pintu kos kecilnya. Ruangan itu sempit yang hanya berisi tempat tidur single, lemari pakaian kecil, dan meja sederhana.

Ziandra yang sudah lelah seharian ini dengan serentetan masalah, langsung menjatuhkan diri ke kasur, menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Saat hampir terlelap, suara ketukan pintu membuatnya telonjak kaget. Ia melirik jam dinding—sudah hampir pukul sepuluh malam.

“Siapa yang datang malam-malam begini?” gumamnya dengan malas berjalan ke pintu.

Ketika pintu terbuka, tubuh Ziandra membeku. Di hadapannya, berdiri Angga dengan wajah santai dan tangan yang dimasukkan ke saku celananya.

“Mau apa Anda ke sini? Dan tahu dari mana tempat tinggal saya?” ucapnya dengan suara nyaris berbisik.

“Kau butuh uang, ‘kan? Untuk sesuatu yang penting. Kau ke bank tadi untuk meminjam uang, tapi mereka menolakmu. Aku tahu semua itu,” jawab Angga dengan santai. Ia kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya—selembar cek kosong.

“Apa maksudnya ini, Pak?” ujar Ziandra menatap waspada pada tangan Angga yang bermaksud menyodorkan cek ke arahnya.

“Isi nominal yang kau butuhkan. Dan sebagai gantinya, aku ingin satu hal darimu.”

Ziandra merasa seluruh tubuhnya menegang. Ia tahu, ini bukan tawaran biasa. Dengan gemetar ia memberanikan diri mendongakkan kepala untuk menatap wajah Angga. Sambil kedua tangan terkepal di kedua sisi tubuhnya, ia berusaha bicara meski dengan suara bergetar.

“Apa Anda pikir saya wanita murahan? Maaf, tindakan Anda sekarang sangat melukai perasaan saya. Bisakah Anda tinggalkan tempat ini dan berhenti mengganggu!?” tekannya membuat Angga sempat terhenyak sebentar.

Angga dengan mudah menetralkan keterkejutannya dan kembali bersikap biasa. Wajahnya mencerminkan ketenangan yang mampu dia kuasai, berbanding terbalik dengan Ziandra yang terlihat ketakutan.

“Sepertinya kau sedikit salah paham dengan niat baikku untuk menolongmu. Biar kujelaskan sedikit, bahwa tawaranku ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Kau takkan rugi apapun, begitupun sebaliknya. Aku butuh kau ... dan kau butuh uangku.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 5~Menerima atau Menolak~

    Angga menatapnya dengan senyum misterius. “Bisa dibilang, aku menawarkan pekerjaan tambahan padamu. Secara pribadi.”Ziandra menelan ludah dengan susah payah, merasa ada yang tidak beres dari kalimat itu. “Memangnya pekerjaan apa yang Anda maksudkan?”“Jadilah kekasih sewaanku selama 3 bulan. Sebagai gantinya, aku akan memberikan berapa pun yang kau butuhkan,” ungkap Angga seraya menyodorkan cek kosong ke tangan Ziandra.Ziandra menatap Angga dengan campuran rasa takut dan bingung. Cek kosong yang sudah berpindah ke tangannya terasa berat seperti batu.“Kutunggu jawabanmu besok,” kata Angga sebelum berbalik pergi, meninggalkan Ziandra yang terpaku di tempat.Saat langkah Angga menjauh, Ziandra segera masuk ke kamarnya dan mengunci pintu. Tubuhnya langsung merosot di lantai. Ia menatap cek kosong di tangannya dengan napas yang terasa sesak.Namun, pikirannya segera teralihkan saat ponselnya yang ada di saku celana berbunyi. Pesan dari sepupunya di desa masuk.[Kondisi nenek semakin lem

    Last Updated : 2025-01-31
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 6~Perlahan Membuat Pergerakan~

    “Apa kamu serius dengan nominal segitu?” lanjutnya membuat Ziandra menundukkan kepala dengan gugup.Sambil memilin ujung kemejanya, Ziandra mencoba untuk membalas ucapan Angga dengan suara lirih. “Ya. Itu cukup untuk semua biaya yang kubutuhkan. Kalau terlalu besar, saya bisa menguranginya...,”“Mengurangi? Astaga, Ziandra. Tiga puluh juta itu bahkan tak cukup untuk biaya makan malam keluargaku sekali duduk.”Angga memotong ucapan Ziandra dengan menyindir halus. Ia meraih pena di meja, menambahkan angka nol di akhir nominal itu, lalu mengembalikan cek itu ke tangan Ziandra.Ziandra menatap cek itu dengan mata melebar, tak menyangka bahwa uang sebesar 300 juta ada di genggamannya. Seumur-umur ia belum pernah memegang uang sebanyak itu, apalagi itu akan jadi miliknya.Ziandra mengenyahkan pikiran buruknya dengan menggelengkan kepalanya pelan. “Pak Angga, ini terlalu banyak! Saya tidak bisa menerimanya.”Ziandra bermaksud mengembalikan cek itu dan akan menulis nominal yang wajar untuknya

    Last Updated : 2025-02-22
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 7~Kecurigaan~

    Ziandra merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal setelah duduk lama. Layar monitor di hadapannya sudah ia matikan dan bersiap untuk pulang. Namun, baru saja ia hendak merapikan mejanya, suara berat yang tak asing menyapanya dari belakang.“Kau belum pulang?” Ziandra hampir melompat saking kagetnya. Ia menoleh cepat dan menemukan Angga berdiri tak jauh di belakangnya, kedua tangannya terselip di saku celana, ekspresinya tetap datar seperti biasa.Ziandra menelan ludah. “Saya menyelesaikan tugas sebelum—,”“—sebelum kau resmi menjadi sekretarisku,” potong Angga sambil menatapnya. “Bagus. Tapi jangan terlalu membebani dirimu sendiri. Mulai besok, kau akan jauh lebih sibuk.”Ziandra mendesah pelan. “Saya tahu....”Ziandra kembali membereskan dokumen-dokumennya, berharap Angga segera pergi. Tapi bukannya beranjak, pria itu justru mengambil salah satu dokumen yang baru saja ia rapikan dan membolak-baliknya dengan santai.“Jadi, bagaimana rasanya mendapatkan promosi mendadak?” tanya Angga,

    Last Updated : 2025-02-24
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 8~Tekanan~

    Keesokan harinya, seperti yang sudah Ziandra duga, kantor langsung dipenuhi bisik-bisik saat ia datang. Semua mata tertuju padanya seolah ia baru saja melakukan sesuatu yang salah.“Hei, kau sudah dengar? Ziandra jadi sekretaris pribadi Pak Angga sekarang.”“Serius? Gimana caranya? Dia pasti pakai jalan pintas.”“Gila, aku iri setengah mati. Padahal dia cuma pegawai biasa kemarin.” Ziandra menundukkan kepala, berusaha mengabaikan tatapan menusuk dan komentar-komentar pedas soal dirinya. Langkahnya ia percepat berusaha untuk menjauh secepat mungkin.Di sudut ruangan lain, Elden bersandar santai di dinding dekat pantry dengan segelas kopi di tangannya. Ia mendengarkan gosip yang berseliweran dengan ekspresi tenang, lalu tersenyum miring.Semalam, Elden berniat mengejek Ziandra karena melihatnya lembur sendirian, terlihat begitu menyedihkan setelah putus darinya. Namun, siapa sangka justru ada moment menarik yang dilihatnya.Elden melihat kebersamaan antara Ziandra dan Angga—atasannya ya

    Last Updated : 2025-02-25
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 9~Teror yang Berlanjut~

    Ziandra menatap pesan itu dengan dahi mengernyit bingung. Tak butuh waktu lama untuknya segera membalas pesan.[Siapa kamu? Apa maksud dari pesanmu ini?]Namun hingga belasan menit Ziandra menunggu, tak ada balasan apapun dari pengirim pesan padahal sudah ada tanda dibaca.Ziandra pun memutuskan menghubungi nomor itu untuk mencari tahu. Tepat saat dirinya menekan tombol panggil, suara ponsel berdering di belakangnya membuat ia cepat menoleh.“Elden, jadi kau orangnya? Kenapa mengirimiku pesan seperti itu? Menyebalkan sekali,” kecam Ziandra ketika Elden berjalan mendekatinya.Elden menaikkan sebelah alisnya. Sebelah tangannya ia gunakan mengambil ponsel yang terselip di saku celana dan mengangkat telepon itu dengan tenang sambil memperhatikan tatapan terkejut Ziandra padanya.“Iya, sebentar lagi aku akan datang. Kau bisa mulai dulu mempersiapkan rapatnya.”Usai menjawab teleponnya, Elden menatap sepenuhnya pada Ziandra yang masih bengong.“Kau itu kenapa? Tiba-tiba marah padaku dan men

    Last Updated : 2025-02-27
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 10~Meminta Bantuan~

    Ziandra menangis di depan Angga. Ia tak peduli tanggapan bosnya itu akan seperti apa melihatnya berantakan dengan tangis pecah begini. Ia terlalu kalut memikirkan kalau peneror itu sungguh akan melaporkannya pada keluarganya di desa.“Ada apa denganmu? Hey, berhentilah menangis dan katakan padaku apa yang terjadi!” ucap Angga sambil menuntun Ziandra agar masuk ke ruangannya.Meski Angga yakin semua karyawan sudah pulang, ia tak mau ambil risiko bahwa terpergok berduaan dengan Ziandra di depan pintu ruang kerjanya.Dengan lembut Angga mendudukkan Ziandra di sofa yang ada di ruangannya. Ia juga menyodorkan botol air mineral pada Ziandra.“Tenang dan jelaskan padaku dengan perlahan-lahan! Aku janji akan membantumu sebisanya,” ujar Angga kembali menginterupsi Ziandra yang tampak masih terpukul dengan masalahnya.Ziandra mengangguk patuh. Ia menenggak hampir separuh isi botol dan menatap ke arah Angga dengan ragu.Setelah meyakinkan dirinya bahwa ini keputusan yang tepat, ia memberanikan u

    Last Updated : 2025-02-28
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 11~Menginap~

    Ziandra menggeleng cepat. “Aku tidak bisa. Itu akan semakin membuat gosip berkembang—,”“Peduli setan dengan gosip!” suara Angga meninggi, membuat Ziandra tersentak. Angga menarik napas dalam, mencoba menahan emosinya sebelum kembali berbicara lebih lembut. “Aku lebih peduli pada keselamatanmu. Gosip bisa dengan mudah menghilang, tapi kalau terjadi sesuatu padamu, aku tidak bisa menerimanya. Ayolah, menurut padaku!”Ziandra meremas ujung bajunya. Rasa ragu dan takut bercampur jadi satu. Tetapi, melihat tatapan serius Angga yang terlihat sangat khawatir padanya, ia tahu bahwa pria itu tidak main-main.Ziandra pun memberi anggukan kecil pertanda memberi persetujuan. Bukan karena dipaksa, tapi karena di dalam hatinya ia takut tinggal sendirian di sini.Angga tersenyum lega mendapat persetujuan dari Ziandra. “Cepat kemas barang-barang yang kau butuhkan. Aku akan menunggu di luar sini sambil memantau keadaan sekitar.”Ziandra masuk ke dalam kamar dengan perasaan campur aduk. Sementara di l

    Last Updated : 2025-03-01
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 12~Pelaku~

    “Kenapa mempertanyakan hal itu? Apa kau sudah tahu siapa orang yang menerorku? Jika iya, cepat katakan siapa, Angga!” tuntut Ziandra yang berfirasat bahwa Angga mengetahui sesuatu, mungkin saja dia sudah tahu pelakunya.“Aku belum memastikan dia orangnya. Tapi, aku menunggu jawabanmu. Apa yang kau lakukan jika tahu pelakunya?” tegas Angga dengan suara otoriternya.Ziandra tampak berpikir dengan menggembungkan sebelah pipinya. “Entahlah, aku hanya akan bilang padanya bahwa jangan sampai memberitahukan rumor itu pada keluargaku. Akan kuberi penjelasan bahwa itu hanyalah gosip palsu yang tidak benar.”“Lalu, kau akan melepaskannya begitu saja? Setelah teror yang dia lakukan, kau hanya akan memberinya sebuah penjelasan dan setelah itu melupakan kesalahannya. Aku tak habis pikir, apa kau tak marah dan dendam padanya karena perbuatannya itu?” gerutu Angga kurang setuju dengan apa yang disampaikan Ziandra.Bahkan meski bukan Angga yang diteror, ia sudah kesal dan marah. Tapi, malah Ziandra t

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 62~Keadilan kecil~

    “Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Bagaimana kau tega memperlakukan Devan seperti itu? Dia juga anakmu. Kau harus adil dengan kedua anakmu tanpa pilih kasih.” Vidia langsung menyanggah dengan keras atas keputusan suaminya.Angga berdiri dengan santai, menatap dengan senyum remeh ke arah Vidia sebelum membungkuk hormat ke ayahnya untuk pamit.“Tentu saja perlakuan kami harus berbeda. Yang satu anak sah, sedangkan satunya tak lebih dari anak perebut suami orang.”Angga dengan sengaja menyindir saat berjalan di belakang kursi Vidia. Tentu saja itu membuatnya langsung tersinggung marah.Vidia dengan mata terbelalak merah, berdiri dan berbalik untuk menatap Angga yang bahkan tak mempedulikannya. Angga tetap berjalan pongah, keluar dari rumah ayahnya.“Sayang, kau tak dengar ucapannya Angga barusan? Dia menghinaku dengan begitu kejam.” Vidia mengadu dengan wajah tersinggung kesal.Yuda menatapnya sekilas. “Yang dikatakan Angga memang benar.”Vidia langsung terdiam seketika mendengar ucap

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 61~Ayahnya Kembali~

    Angga akhirnya bisa sedikit bernapas lega ketika mendengar kabar dari orang kepercayaannya bahwa ayahnya akan pulang. Setelah berjibaku dengan masalah pelik sebulan lebih akibat ulah Devan, akhirnya ia akan bebas. Ia akan langsung menemui ayahnya untuk mendapatkan kejelasan.Karena tidak mau Vidia makin menghasut ayahnya, Angga harus bertindak cepat ketika ada kesempatan. Ia buru-buru keluar dari ruang kerjanya sambil memakai jas yang sebelumnya sudah dilepas olehnya.Ziandra yang ada di luar ruangan, ketika melihat Angga keluar tampak tergesa, segera menghampirinya.“Mau ke mana? Kau terlihat buru-buru sekali, padahal kita baru tiba di kantor beberapa menit yang lalu.” Ziandra tampak khawatir, tak mau suaminya menyembunyikan apapun darinya.Angga menoleh sekilas. Langkah kaki yang awalnya lebar dan tergesa, kini mulai melambat. Saat di depan lift, Angga berbalik menghadap Ziandra.“Aku akan menemui Ayah. Dia baru saja pulang dari liburannya. Kau doakan aku agar bisa mendapat hasil me

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 60~Peralihan yang Sulit~

    Sebulan kemudian....Sudah hampir seminggu lamanya Elden bekerja sebagai buruh harian di sebuah pabrik pengemasan di kawasan industri dekat tempat tinggalnya. Hari-harinya kini diisi dengan rutinitas monoton: bangun sebelum matahari terbit, menempuh perjalanan dengan berjalan kaki karena ongkos transportasi terlalu mahal, lalu berdiri berjam-jam di depan mesin yang menderu tanpa henti.Tubuhnya mulai terbiasa dengan rasa pegal, tetapi tidak dengan rasa lelah yang menggerogoti harga dirinya.Ia yang sebelumnya bekerja di perusahaan besar milik keluarga Angga membuatnya disegani oleh orang-orang di sekitar rumahnya, bahkan para teman alumni sekolah juga. Namun kini, ia tak lebih dari seorang pria yang bekerja serabutan untuk mencukupi hidupnya.Pulang malam itu, Elden duduk di lantai kosannya yang sempit dan lembap. Makanan instan sudah jadi teman setianya selama beberapa hari terakhir. Ia membuka ponselnya, mengecek pesan—masih tidak ada kabar dari Ziandra maupun perusahaan. Bahkan taw

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 59~Pemecatan~

    Angga melangkah mendekat dengan langkah lambat, setiap jejaknya seolah menggema dalam keheningan yang mencekam.“Kenapa kau ada di sini bersama Elden?” tanyanya, datar. Sudah jelas itu ditujukan pada Ziandra karena hanya ada mereka bertiga di sana.Ziandra membuka mulut, ingin menjelaskan. Namun, suaranya tercekat. Ia tahu, dalam posisi seperti ini, penjelasan sering kali terdengar seperti pembelaan yang lemah. Ia mencoba menatap mata Angga, tetapi pria itu malah memalingkan pandangannya ke Elden.“Dan kau,” lanjut Angga, nadanya naik satu oktaf. “Sudah kuperingatkan untuk jangan lagi mendekati Ziandra! Sepertinya kau memang meremehkan atasanmu ini, kan? Kau pikir aku main-main dengan ancamanku jika sampai kau mengganggu istriku lagi?”Elden menggeleng cepat. “Kau salah paham. Aku hanya—”“Cukup.” Angga memotong, suaranya tajam. “Mulai sekarang, kau bukan lagi bagian dari perusahaan ini. Kau kupecat, Elden.”Angga lalu beralih menatap ke arah Ziandra lagi.“Aku ini suamimu, tapi kau m

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 58~Jangan Bersikap Peduli~

    Ziandra mendengus lirih ketika menerima telepon dari Elden. Pria itu tiba-tiba mengajaknya bertemu secepatnya, dengan alasan ada hal penting yang harus dibicarakan. Namun, sebelum sempat menolak, sambungan sudah lebih dulu terputus.Ia menghela napas pelan, menatap layar ponselnya beberapa detik sebelum meletakkannya di pangkuan. Sekilas, pandangannya berpindah ke Angga yang tengah menyetir dengan tatapan serius. Suaminya itu jelas sedang tidak tenang—sorot matanya kosong, rahangnya mengeras, dan tangannya menggenggam kemudi dengan kencang.Dengan gerakan hati-hati, Ziandra menggenggam tangan Angga yang bebas. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya ingin menyalurkan sedikit ketenangan lewat sentuhan hangat itu.Angga menoleh sekilas, menaikkan sebelah alisnya. “Ada apa?”Ziandra membuka mulut, ingin meminta izin kalau nanti akan bertemu Elden sebentar untuk urusan penting. Tapi mulutnya serasa terkunci, ia terdiam. Melihat raut letih Angga membuatnya mengurungkan niat bicara. Ia tahu, uca

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 57~Tidak Bisa Bertemu~

    Angga menggeram pelan, lalu kembali mengeluarkan ponsel dari sakunya. Satu kali lagi, ia mencoba menelepon ayahnya. Jari-jarinya menekan tombol cepat dengan gerakan tepat dan penuh amarah. Dada masih naik turun, rahangnya mengeras.Kali ini sambungan berhasil tersambung.Namun, yang menjawab bukan suara sang ayah.[“Halo?”]Suaranya lembut, tenang, dan sangat dikenal. Vidia.Angga langsung mendecih tajam, merasa perutnya melilit oleh rasa kesal yang makin mendidih. “Kenapa kau yang menjawab ponsel ayahku? Di mana dia?”[“Ayahmu sedang menikmati waktu bersama denganku. Kami baru saja sarapan, lho.”]“Aku tidak menelepon untuk mendengar omong kosongmu. Berikan telepon ini pada Ayah. Aku ingin bicara langsung dengannya.” Nada Angga tajam, tanpa basa-basi.[“Ayahmu sekarang sedang beristirahat dan tidak bisa diganggu.”]“Tidak mungkin,” desis Angga. “Dia pasti bisa bicara. Kau hanya sengaja menjauhkannya dariku.”Terdengar helaan napas malas dari seberang. [“Kalau kau terlalu sibuk menaru

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 56~Disokong Oleh Lawan~

    Pagi itu terasa biasa saja—hangat, tenang, dan penuh semangat. Setidaknya begitu yang dirasakan Angga dan Ziandra saat melangkah beriringan memasuki lobi kantor. Saling tersenyum kecil, menyapa beberapa staf yang membalas dengan tatapan lega, seolah menyambut kembalinya kedamaian antara keduanya.Namun, langkah mereka terhenti seketika.Di depan lift yang belum juga terbuka, berdiri seseorang dengan postur tegak dan senyum angkuh yang sangat dikenal oleh keduanya. Sosok itu menoleh perlahan—dan saat matanya bertemu dengan milik Ziandra dan Angga, senyum tipisnya makin melebar.“Selamat pagi, Pak Angga, Bu Ziandra.” Suaranya terdengar manis, tapi jelas terasa menusuk.Liona.Ziandra refleks menahan napas. Matanya membelalak, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Angga pun tidak kalah terkejut. Rahangnya mengeras, tubuhnya langsung menegang.Dengan langkah ringan, Liona mendekati mereka. Ia membungkuk kecil dengan sikap sopan yang dibuat-buat, lalu berdiri tegak kembali dengan ekspres

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 55~Membuka Lembaran Baru~

    Langkah Ziandra pelan memasuki apartemen. Sepi. Lampu ruang tamu menyala redup, menyambutnya dengan kehangatan yang tak ia sangka-sangka. Saat menutup pintu perlahan, matanya langsung menangkap sosok seseorang yang terbaring di sofa—Angga.Laki-laki itu tertidur dalam posisi setengah duduk, tangan kanannya menjuntai ke lantai, sementara ponselnya tergeletak tak jauh dari sana. Napasnya teratur, wajahnya tenang. Untuk sesaat, semua amarah yang sempat menggelayuti hati Ziandra menguap begitu saja.Ia mendekat pelan, berjongkok agar sejajar dengan wajah Angga. Cahaya lembut dari lampu mengenainya dari samping, membuat sorot wajah itu tampak lebih damai dari biasanya.Seperti bayi ... batin Ziandra.Tangan kanan Ziandra terangkat, mengelus pelan pipi Angga yang terasa hangat. Sentuhan itu lembut, seperti menyentuh sesuatu yang rapuh. Ia tersenyum kecil, mengagumi garis wajah suaminya yang—di balik semua kelakuan dan dinginnya sikap—

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 54~Hubungan yang Membaik~

    Setelah percakapan panjang di rooftop, suasana hati Ziandra sedikit lebih ringan. Ia dan Jenna kini bisa saling memandang tanpa beban besar seperti sebelumnya. Mungkin belum benar-benar pulih, tetapi langkah menuju perbaikan sudah dimulai.Saat jam istirahat usai, Ziandra kembali ke ruangannya. Ia duduk di kursi kerja, memandangi layar komputer yang masih menampilkan dokumen yang belum rampung. Jemarinya sempat mengambang di atas keyboard, tapi pikirannya masih belum fokus.Namun, ketika Jenna sengaja lewat ke tempatnya dan mengedipkan mata sambil menunjukkan isyarat akan pulang bersama nanti, seulas senyum tipis akhirnya mengembang di wajahnya. Setidaknya, hari ini tidak sepenuhnya buruk.*****Sementara itu, di ruangannya, Angga hanya bisa memandangi jam dinding yang terasa berjalan lambat. Setiap menit yang berlalu terasa seperti menyiksa. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan Ziandra sekarang, apakah hatinya sudah sedikit terbuka, atau justru semakin tert

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status