PURA-PURA JADI SUPERSTAR

PURA-PURA JADI SUPERSTAR

last updateLast Updated : 2022-11-20
By:  bonanzalalalaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
95Chapters
4.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Jordie baru saja dipecat dari pekerjaan impiannya sebagai seorang pilot. Di saat yang sama, pacarnya, Aster, meminta keseriusan Jordie untuk melamar. Tentu saja hal ini membuat beban Jordie bertumpuk. Bagaimana mungkin seorang pengangguran seperti dirinya melamar dan menikahi seorang perempuan? Apalagi, kekasihnya adalah seorang influencer ternama di Indonesia. Di saat kebingungan itulah, Jordie mendapat tawaran dari sebuah manajemen artis ternama di Indonesia. Michael, Manajer seorang artis muda terkenal di Indonesia, meminta Jordie untuk menjadi seorang artis dengan gaji 1 milyar. Syaratnya adalah Jordie harus menyamar sebagai Reynold Fernandez, artis muda papan atas yang secara rahasia mati overdosis di sebuah vila. Wajah Jordie dan Reynold nyaris mirip meski mereka bukan anak kembar. Michael hanya ingin Jordie menggantikan Reynold Fernandez selama satu tahun agar seluruh kontrak kerja yang sudah ditangani terselesaikan dengan baik. Setelah itu, Jordie boleh kembali ke kehidupan asalnya. Jordie menerima tawaran itu. Dia butuh uang dan menjalani kehidupan gandanya sebagai Reynold Fernandez, seorang artis muda dengan jutaan fans! INSTAGRAMKU @bonanzalalala

View More

Chapter 1

DIPECAT JADI PILOT

Jordie berkeringat dingin saat masuk ke dalam ruang HRD di maskapai swasta tempat dia bekerja. Hari ini adalah hari penentuan perpanjangan kontrak kerjanya. Dia sudah bekerja satu tahun sebagai pilot di maskapai itu.

Memang status Jordie masih karyawan kontrak. Namun, hatinya berharap bahwa akan ada keajaiban terkait perpanjangan kontrak kerja dan penetapannya sebagai pilot tetap di maskapai itu.

“Sore, Pak,” Jordie menjabat tangan Kepala HRD maskapainya. Di sana juga ada mentor timnya selama menjadi pilot.

“Silakan duduk,” Kepala HRD mempersilakan Jordie duduk.

Jordie duduk. Telapak tangannya terasa basah. Ada kecemasan dalam hatinya jika kontraknya tidak akan diperpanjang.

Kecemasan Jordie beralasan. Semuanya karena banyak teman-teman satu angkatannya yang diputus kontrak karena alasan efisiensi tenaga kerja di masa pandemi. Sudah beberapa tahun pandemi berjalan. Meski aktivitas penerbangan sudah mulai meningkat, tapi stabilitasnya secara bisnis memang masih dipertanyakan.

Beberapa maskapai sudah ada yang gulung tikar. Maskapai tempat Jordie bekerja terhitung masih bagus karena bisa survive di masa pandemi. Namun, jumlah pengurangan tenaga kerja di maskapai selalu dilakukan secara berkala.

“Jordie, ini keputusan kami untuk kontrak kerjamu,” Kepala HRD memberikan amplop putih pada Jordie.

Jordie menerimanya. Belum sempat Jordie membacanya, Kepala HRD sudah melanjutkan wicaranya.

“Kami minta maaf padamu karena tidak bisa memperpanjang masa kerjamu di sini,” tutur Kepala HRD menerangkan keputusan yang diambil perusahaan atas nasib Jordie. “Kinerjamu bagus. Kamu termasuk salah satu pilot muda berbakat kami. Namun, perusahaan kami memang masih dalam masa berbenah diri dan harus melakukan pengetatan budget. Karena itulah, kami memutuskan untuk memberhentikanmu.”

Pandangan Jordie tercengang menatap keputusan Kepala HRD maskapainya yang menyedihkan itu. Kecemasannya berubah jadi kenyataan. Dia tergabung dalam 100 karyawan maskapai yang akhirnya diputus kontrak kerjanya.

“Ini adalah keputusan final,” lanjut Kepala HRD. “Sekali lagi kami mohon maaf atas keputusan ini. Semoga di lain kesempatan, kita masih bisa bekerja sama.”

Jordie menganggukkan kepala kaku. Perasaannya hancur karena dia diputus kontrak kerjanya.

Langkah Jordie gontai saat memasuki kontrakannya. Dia sama sekali tak bersemangat dan langsung mengurung diri di kamar.

“Die! Jordie!” Hakim, teman Jordie yang senasib dengan Jordie, menerobos masuk ke dalam kamar. Dia mendekati Jordie yang tengah bersedih hati karena pemutusan kontrak kerja.

“Jordie, jangan sedih kamu,” tutur Hakim menghibur Jordie. “Aku juga kena pecat kok.”

“Argh, tapi bulan depan, aku berjanji datang ke rumah orang tua Aster buat ngelamar dia!” timpal Jordie kesal sekaligus sedih.

“Ya udah. Dilamar aja. Kan kalian udah pacaran dari SMA. Udah saling kenal sejak kecil. Kan kamu juga disekolahin sama orang tua Aster, kan? Kalau dikomunikasikan, mereka bakal paham kayaknya,” terang Hakim menyemangati Jordie.

“Nggak bisa, Kim,” balas Jordie. “Aku sudah banyak berutang budi pada keluarga Aster. Kalau aku ngelamar Aster dengan kondisi pengangguran begini, mau ditaruh mana mukaku?!”

Jordie menghela napas gelisah. “Apalagi, Aster kan lagi terkenal banget. Dia influencer kuliner kesukaan anak muda. Kamu bayangin aja berapa banyak gaji dia tiap bulannya. Pengangguran kayak aku nggak pantes banget bersanding sama dia.”

Hakim berdecak. “Terus apa rencanamu? Mau batalin rencanamu ngelamar Aster? Kamu nggak pertimbangin gimana perasaan Aster nantinya?” cerocos Hakim memberikan perspektif lain pada Jordie.

“Aku nggak bakal batalin rencana lamaran itu,” ucap Jordie. “Aku hanya akan menundanya. Aku bakal fokus cari pekerjaan yang stabil.”

“Kamu mau lamar jadi pilot lagi? Yakin bakal ada maskapai yang mau terima?”

Jordie menatap kesal Hakim. “Kamu kok nggak memotivasiku sih, Kim?” protes Jordie.

“Aku hanya ingin kamu realistis aja,” ujar Hakim. “Kamu tahu sendiri kan? Sebelum ada pandemi, udah banyak ribuan pilot nganggur. Ini karena jumlah orang yang mengambil pendidikan pilot jauh lebih banyak dari lowongan kerja pilot yang dibutuhkan. Ditambah lagi, sekarang masih masa pandemi. Kamu yakin beneran bisa kerja jadi pilot lagi?”

“Kalau belum dicoba kan nggak mungkin tahu gimana hasilnya,” timpal Jordie tetap menyimpan asa dalam hatinya. “Aku mau usaha dulu, Kim. Aku yakin usahaku sekarang belum maksimal. Aku bakal usaha lebih baik dari sekarang.”

“Oke deh,” ucap Hakim. “Kabari aku kalau kamu butuh bantuan.”

Jordie menatap Hakim penasaran. “Kamu sendiri mau ngapain habis ini?” tanya Jordie ingin tahu.

“Aku ada rencana mau bikin usaha geprekan ayam,” jawab Hakim ringan. “Tabunganku masih bisa dipakai buat sewa rumah dan aku mau jualan di sana. Aku rasa itu pilihan realistis buat sekarang. Bisnis kuliner kan nggak akan mati karena semua orang butuh makanan.”

Hakim tersenyum simpul menatap Jordie. “Rencanaku sebenarnya aku pengen ajak kamu join bisnis ini. Seenggaknya kalau bisnis kita sukses, kamu kan bisa buka cabang di Bandung. Kalaupun kamu menikah, kamu masih bisa mengandalkan bisnis geprek ayam itu buat jadi penghasilan utamamu. Tapi, kayaknya bisnis geprek ayam bukan pilihan menarik buatmu.”

Hakim menghela napas berat. Dia melangkah keluar kamar Jordie dan menutup pintu kembali dengan rapat.

Jordie termenung memandangi Hakim. Entah mengapa, hatinya merasa bersalah karena sudah berdebat dengan Hakim tadi. Padahal, Hakim membawa rencana yang cukup bagus untuk mereka jalankan setelah ini.

Buru-buru Jordie berlari keluar dari kamarnya. Dia mengejar Hakim. “Kim! Hakim!” teriak Jordie.

“Woi!” balas Hakim. “Aku nonton TV di ruang tengah!”

Jordie menyusul Hakim ke sana. Tampak Hakim duduk di sofa lusuh berwarna cokelat dan tengah menyalakan televisi.

Jordie duduk di sisi Hakim. Dia menepuk bahu Hakim. “Kim, aku nggak bermaksud bilang kalau pekerjaan selain pilot itu adalah pekerjaan yang buruk,” ucap Jordie. “Aku hanya ingin mencoba mendaftar lagi ke beberapa maskapai. Siapa tahu aku bisa kembali jadi pilot. Soalnya Aster sangat menyukai pria dengan profesi pilot. Aku pengen jadi pria yang diidamkan Aster.”

“Hei, santailah. Aku paham kok itu. Lagian, kita udah temenan dari SMA, kan? Kamu udah cerita soal ini berulang kali padaku,” balas Hakim.

“Aku bakal coba selama tiga bulan,” ungkap Jordie menerangkan rencananya. “Kalau selama tiga bulan ini aku nggak dapat balasan dari sama sekali dari maskapai-maskapai yang aku daftari, aku bakal ikut bisnis kulinermu. Bisa, kan?”

Jordie menatap penuh harap pada Hakim. Dia tetap ingin memperjuangkan semuanya dalam kehidupannya. Meskipun, Jordie sangat tahu bahwa kondisi di masa pandemi seperti ini sangatlah sulit bagi semua orang.

“Oke,” jawab Hakim dengan senyum lebar di wajahnya. “Warung geprek ayamku selalu terbuka untukmu. Tapi, kamu harus investasi yang banyak ya?”

Tawa Jordie terdengar. “Oke,” jawab Jordie penuh semangat.

Jordie menyimpan banyak asa dalam hatinya. Dia terus membuat surat lamaran sebagai seorang pilot dengan harapan akan ada maskapai yang mau menerimanya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
95 Chapters
DIPECAT JADI PILOT
Jordie berkeringat dingin saat masuk ke dalam ruang HRD di maskapai swasta tempat dia bekerja. Hari ini adalah hari penentuan perpanjangan kontrak kerjanya. Dia sudah bekerja satu tahun sebagai pilot di maskapai itu.Memang status Jordie masih karyawan kontrak. Namun, hatinya berharap bahwa akan ada keajaiban terkait perpanjangan kontrak kerja dan penetapannya sebagai pilot tetap di maskapai itu. “Sore, Pak,” Jordie menjabat tangan Kepala HRD maskapainya. Di sana juga ada mentor timnya selama menjadi pilot.“Silakan duduk,” Kepala HRD mempersilakan Jordie duduk. Jordie duduk. Telapak tangannya terasa basah. Ada kecemasan dalam hatinya jika kontraknya tidak akan diperpanjang.Kecemasan Jordie beralasan. Semuanya karena banyak teman-teman satu angkatannya yang diputus kontrak karena alasan efisiensi tenaga kerja di masa pandemi. Sudah beberapa tahun pandemi berjalan. Meski aktivitas penerbangan sudah mulai meningkat, tapi stabilitasnya secara bisnis memang masih dipertanyakan. Bebera
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more
DIANCAM PUTUS
Setiap hari Jordie memeriksa email di ponselnya. Selama tiga bulan dia melakukan hal itu. Namun, yang dia terima hanyalah email penolakan. Ponsel Jordie berdering. Dia buru-buru mengangkatnya. Siapa tahu yang menghubunginya adalah pihak maskapai. “Jordie!” teriak Aster dengan bahagia. “Kamu lagi sibuk apa? Kenapa jarang sekali angkat teleponku? Kamu juga nggak balas pesanku?”Jordie gugup. Dia salah angkat. Ternyata, itu adalah telepon dari manajemen tempat Aster bernaung. Aster sengaja meneleponnya dengan nomor itu.“Ah, ha-hai, Aster,” jawab Jordie terbata. “Apa kabarmu? Sehat, kan? Aku lihat siaran live youtube-mu seminggu lalu.”“Aku nggak sepenuhnya sehat,” rengek Aster merajuk sedih. “Hatiku sakit tahu. Kamu nggak dateng ke rumahku buat ngelamarku. Padahal, kamu kan udah janji padaku buat lamar aku. Terus, sekarang kamu jarang mau telepon atau chat aku. Sekalinya aku telepon atau chat kamu, kamu jarang ngebales. Kamu suka sama cewek lain ya?”Jordie termangu. Dia tak menyangka
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more
MENDADAK JADI SUPERSTAR
“Pekerjaan apa itu?” Jordie semakin kaget. Di saat susah dapat pekerjaan seperti ini, tiba-tiba dia ditawari pekerjaan dengan gaji besar. Tentu saja ini sangat mengejutkan sekaligus mencurigakan. “Ini nggak penipuan kan, Pak?” tanya Jordie kemudian. “Saya ini orang miskin. Percuma kalau Bapak mau nipu saya.”“Iya, Pak. Dia ini cuma pelayan di warung geprekan ini,” imbuh Hakim. Dia berusaha melindungi Jordie. Pria itu merogoh saku celananya. Dia mengeluarkan kartu dompetnya dan mengambil kartu nama dari dalam sana. Diangsurkannya kartu namanya itu pada Jordie. “Lihat dulu itu,” tutur pria itu.Jordie menerimanya. Hakim ikut melongok dan membaca kartu nama itu. Tertulis nama pria itu adalah Michael Purba, seorang manajer di perusahan Lion Entertainment. “Lion Entertainment? Ini kan agensi artis-artis terkenal?!” Hakim syok usai membaca detail di kartu nama itu.Pria itu tersenyum dengan penuh percaya diri. Dia mengulurkan tangan lalu menjabat Jordie dan Hakim. “Perkenalkan, saya Mich
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more
KEHIDUPAN SUPERSTAR
Michael tersenyum lebar. Dia puas karena berhasil menjalin kerjasama dengan Jordie tanpa adanya kerumitan.“Pak, Pak Michael,” ucap Hakim menyela momen sakral penandatanganan kontrak kerja ini.“Iya, ada apa?” balas Michael. Dia menoleh dan tersenyum tipis pada Hakim. “Apa ada sesuatu yang ingin ditanyakan lagi?”“Oh, ini terkait manajer Jordie. Apa boleh saya yang langsung menjadi manajernya?” tanya Hakim. Dia menyenggol Jordie dan mengode Jordie dengan lirikan matanya. “Selama ini Jordie kan teman saya sejak SMA. Kami saling kenal dan tahu satu sama lain secara personal. Jadi, saya rasa saya itu paling tahu dan layak buat jadi manajer Jordie. Ya, kan, Jordie?”Hakim mengedipkan mata kanannya ke Jordie. Tanda bahwa Jordie harus mengabulkan permintaannya.“Iya, benar,” jawab Jordie. “Tapi, bukannya Pak Michael sekarang yang jadi manajerku ya?”Jordie menatap polos Hakim dan Michael. Hakim menepuk jidatnya karena Jordie terlalu lugu. Saking lugunya, Jordie sulit diajak kongkalikong ole
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more
SALING RINDU
Malam harinya, Jordie menelepon Aster. Dia duduk di balkon sambil menikmati angin malam.Lokasi apartemen ini sangatlah indah. Karena berada di lantai yang cukup tinggi, Jordie bisa menyaksikan pemandangan kerlap-kerlip lampu kota dari ketinggian.Dia mengulas senyuman sambil menunggu Aster menjawab panggilan video darinya. Dia berharap suatu saat nanti bisa menyaksikan pemandangan seperti ini bersama dengan Aster.“Halo,” jawab Aster. Wajahnya cemberut tapi masih menyiratkan kebahagiaan. Ya, Aster senang akhirnya Jordie mau meneleponnya.Semenjak Jordie jarang menghubunginya, Aster merasa dirinya tengah di-ghosting oleh Jordie. Sebagai seorang perempuan, dia cemas jika mendadak ditinggalkan Jordie. Karena itulah, dia terkesan mengejar-ngejar Jordie selama tiga bulan terakhir ini.“Aster Cintaku,” balas Jordie dengan senyuman lebarnya. “Aku rindu kamu.”Jordie tidak berbohong jika dia merindukan Aster. Hatinya selalu gelisah dan bersalah karena selama ini jarang menghubungi Aster. “Ka
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more
TAK SEPERTI BIASANYA
Tanpa banyak kata, Jordie langsung menerobos masuk ke dalam kamar mandi. Dia melihat Hakim jatuh terduduk menghadap ke arah rak kamar mandi yang digantung rapi di dinding.“Kenapa, Kim?” Jordie mendekat. Dia membantu Hakim yang hanya mengenakan handuk dan kaos hitam.“I-itu, Die. Tadi jatuh dari rak,” Hakim menunjuk ke arah rambut warna hitam yang ada di lantai. Suara Hakim gemetaran karena takut.Jordie mendekati rambut warna hitam itu. Dia mengambilnya tanpa ragu untuk mengecek. “Ini itu wig, Kim,” ucap Jordie. Lantas, dia terkekeh jenaka. “Heh, ada-ada aja sih. Masa’ takut sama wig hitam. Bocil lu!”“Bukan gitu, Die. Tadi tuh benda itu jatuh pas aku buka rak buat cari alat cukur,” terang Hakim. “Emangnya kamu nggak bakal kaget kalau lihat kayak gitu?”“Nggak seheboh kamu kali,” balas Jordie. “Halah, kamu itu penakut banget. Nggak hantu di sini. Nggak usah paranoid. Nanti susah tidur kamu.”Hakim berdecak kesal. Dia tetap merasa seram dengan apartemen yang penghuninya sudah meningga
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
MERUWAT DIRI
Jordie merinding demam secara mendadak gara-gara ulah Dewi. Dia langsung mendorong Dewi menjauh dari dirinya. Suara batuk-batuk terdengar dari mulutnya.“Aku sedang tidak enak badan. Tolong jangan ganggu aku,” tolak Jordie tegas dan dingin. Tangannya bergerak mematikan kran air.“Eh, tapi—“Jordie tak memedulikan reaksi Dewi. Dia mendorong Dewi keluar dari dapur. Lantas, dia berlari melesat ke dalam kamar dan menutupnya.“Rey! Reynold!” teriak Dewi kencang.Perempuan itu tetap melangkah mengejar Jordie. Bahkan, dia tak peduli jika ada Hakim dan Setya di apartemen itu. Tangan Dewi tetap mengetuk-ngetuk pintu kamar Jordie dengan niatan membukanya.Hakim dan Setya yang berada di ruang tengah terkaget mendengarkan teriakan Dewi. Buru-buru mereka berlari ke arah Dewi berada. Mereka tercengang melihat Dewi tampak berusaha keras masuk ke dalam kamar Jordie.Hakim berlari menghampiri Dewi. Dia menarik Dewi dan membentaknya. “Kamu kenapa melakukan tindakan yang merusak properti seperti ini?” a
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
SI PENGGILA BARANG HARAM
“Wah, gila sih,” ujar Hakim tak percaya.Pandangannya masih menatap nanar barang-barang tak terduga hasil bersih-bersih apartemen milik Reynold. Di antara semua kerapian apartemen itu, ada tempat rahasia bagi Reynold untuk menyembunyikan barang-barang haramnya secara rapi. Bahkan, masih ada sisa serbuk narkotika yang dibungkus rapi dan disimpan di dalam kotak mainan catur.“Kita harus buang ini secepatnya,” ucap Jordie. “Barang-barang seperti berbahaya dan akan menimbulkan kerusuhan kalau sampai ketahuan pihak berwajib.”Jujur saja Jordie cemas dengan kondisi apartemen ini. Dia saat ini sedang berperan menggantikan Reynold yang sudah mati. Sayangnya, track record Reynold memang lebih buruk dari yang Jordie kira.“Mau kita buang ke tempat sampah?” usul Hakim. “Buangnya pas malam hari aja.”“Jangan dibuang,” larang Jordie. “Sekarang kan canggih. Kalau ada yang nemu terus dibawa ke kantor polisi gimana? Sidik jari kita pasti bakal kena.”Jordie memandangi sisa koleksi barang haram Reynol
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
DICURIGAI POLISI
“Anda Pak Reynold. Benar begitu?” sapa salah satu polisi intel.“Iya, benar,” jawab Jordie.Ekor mata Jordie melirik ke arah saku celana pria di depannya. Dia melihat ada pistol listrik menyembul dari sana.“Ada perlu apa ya, Pak?” tanya Jordie kemudian.Dia menunjukkan wajah polos dengan senyuman ringan. Meski tahu bahwa dirinya dicurigai, Jordie mencoba tetap tenang. Apalagi, dia tak melakukan hal buruk apapun.“Tidak. Kami hanya ingin melakukan patroli keamanan,” terang si polisi intel itu. “Ada kabar santer bahwa daerah ini sering terjadi pembobolan pintu.”“Oh, saya malah baru tahu,” ujar Jordie. Dia melangkah mendekati pintu apartemennya dan membukanya. “Mari, Pak. Silakan masuk.”Jordie sengaja bersikap ramah pada intel itu. Semuanya dia lakukan dengan tujuan agar dirinya tak dicurigai lebih dalam.Si intel akhirnya ikut masuk ke dalam. Mereka duduk di sofa ruang tamu sesuai dengan ucapan Jordie.“Mau minum apa, Pak?” tanya Jordie. “Biar asisten manajer saya yang menyiapkan.”D
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
MENUNGGU WAKTU TEPAT
Michael menoleh ke arah Hakim. Dia menepuk tangan Hakim yang malah sibuk menikmati makanan.Hakim tergeragap kaget. “Gimana, Pak?” tanya Hakim spontan.“Bujuk temanmu agar tidak melakukan hal aneh,” ujar Michael. Dia masih tak bisa menerima ide gila Jordie yang terlalu riskan itu.Hakim mengambil gelas minumnya dan meneguknya. Dia menatap Michael dengan pandangan pasrah. “Percayalah padaku, Pak. Semalam aku sudah membujuk Jordie,” tutur Hakim. “Dia sama sekali tidak peduli dengan ucapanku. Makanya, aku memanggilmu ke sini.”Michael menghela napas resah. Ternyata Jordie memang tak bisa dia kendalikan sepenuhnya meskipun kepribadian Jordie dia akui bagus.“Jordie, meski aku menyetujui ide gilamu, aku tidak bisa memberikanmu izin sekarang,” terang Michael. “Aku harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan itu butuh waktu satu minggu paling cepat. Ya, kamu tahu kan kalau aku harus memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif dari masalah ini. Tapi, aku benar-benar berterima kasih padamu
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status