Share

PURA-PURA JADI SUPERSTAR
PURA-PURA JADI SUPERSTAR
Penulis: bonanzalalala

DIPECAT JADI PILOT

Penulis: bonanzalalala
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-22 13:24:46

Jordie berkeringat dingin saat masuk ke dalam ruang HRD di maskapai swasta tempat dia bekerja. Hari ini adalah hari penentuan perpanjangan kontrak kerjanya. Dia sudah bekerja satu tahun sebagai pilot di maskapai itu.

Memang status Jordie masih karyawan kontrak. Namun, hatinya berharap bahwa akan ada keajaiban terkait perpanjangan kontrak kerja dan penetapannya sebagai pilot tetap di maskapai itu.

“Sore, Pak,” Jordie menjabat tangan Kepala HRD maskapainya. Di sana juga ada mentor timnya selama menjadi pilot.

“Silakan duduk,” Kepala HRD mempersilakan Jordie duduk.

Jordie duduk. Telapak tangannya terasa basah. Ada kecemasan dalam hatinya jika kontraknya tidak akan diperpanjang.

Kecemasan Jordie beralasan. Semuanya karena banyak teman-teman satu angkatannya yang diputus kontrak karena alasan efisiensi tenaga kerja di masa pandemi. Sudah beberapa tahun pandemi berjalan. Meski aktivitas penerbangan sudah mulai meningkat, tapi stabilitasnya secara bisnis memang masih dipertanyakan.

Beberapa maskapai sudah ada yang gulung tikar. Maskapai tempat Jordie bekerja terhitung masih bagus karena bisa survive di masa pandemi. Namun, jumlah pengurangan tenaga kerja di maskapai selalu dilakukan secara berkala.

“Jordie, ini keputusan kami untuk kontrak kerjamu,” Kepala HRD memberikan amplop putih pada Jordie.

Jordie menerimanya. Belum sempat Jordie membacanya, Kepala HRD sudah melanjutkan wicaranya.

“Kami minta maaf padamu karena tidak bisa memperpanjang masa kerjamu di sini,” tutur Kepala HRD menerangkan keputusan yang diambil perusahaan atas nasib Jordie. “Kinerjamu bagus. Kamu termasuk salah satu pilot muda berbakat kami. Namun, perusahaan kami memang masih dalam masa berbenah diri dan harus melakukan pengetatan budget. Karena itulah, kami memutuskan untuk memberhentikanmu.”

Pandangan Jordie tercengang menatap keputusan Kepala HRD maskapainya yang menyedihkan itu. Kecemasannya berubah jadi kenyataan. Dia tergabung dalam 100 karyawan maskapai yang akhirnya diputus kontrak kerjanya.

“Ini adalah keputusan final,” lanjut Kepala HRD. “Sekali lagi kami mohon maaf atas keputusan ini. Semoga di lain kesempatan, kita masih bisa bekerja sama.”

Jordie menganggukkan kepala kaku. Perasaannya hancur karena dia diputus kontrak kerjanya.

Langkah Jordie gontai saat memasuki kontrakannya. Dia sama sekali tak bersemangat dan langsung mengurung diri di kamar.

“Die! Jordie!” Hakim, teman Jordie yang senasib dengan Jordie, menerobos masuk ke dalam kamar. Dia mendekati Jordie yang tengah bersedih hati karena pemutusan kontrak kerja.

“Jordie, jangan sedih kamu,” tutur Hakim menghibur Jordie. “Aku juga kena pecat kok.”

“Argh, tapi bulan depan, aku berjanji datang ke rumah orang tua Aster buat ngelamar dia!” timpal Jordie kesal sekaligus sedih.

“Ya udah. Dilamar aja. Kan kalian udah pacaran dari SMA. Udah saling kenal sejak kecil. Kan kamu juga disekolahin sama orang tua Aster, kan? Kalau dikomunikasikan, mereka bakal paham kayaknya,” terang Hakim menyemangati Jordie.

“Nggak bisa, Kim,” balas Jordie. “Aku sudah banyak berutang budi pada keluarga Aster. Kalau aku ngelamar Aster dengan kondisi pengangguran begini, mau ditaruh mana mukaku?!”

Jordie menghela napas gelisah. “Apalagi, Aster kan lagi terkenal banget. Dia influencer kuliner kesukaan anak muda. Kamu bayangin aja berapa banyak gaji dia tiap bulannya. Pengangguran kayak aku nggak pantes banget bersanding sama dia.”

Hakim berdecak. “Terus apa rencanamu? Mau batalin rencanamu ngelamar Aster? Kamu nggak pertimbangin gimana perasaan Aster nantinya?” cerocos Hakim memberikan perspektif lain pada Jordie.

“Aku nggak bakal batalin rencana lamaran itu,” ucap Jordie. “Aku hanya akan menundanya. Aku bakal fokus cari pekerjaan yang stabil.”

“Kamu mau lamar jadi pilot lagi? Yakin bakal ada maskapai yang mau terima?”

Jordie menatap kesal Hakim. “Kamu kok nggak memotivasiku sih, Kim?” protes Jordie.

“Aku hanya ingin kamu realistis aja,” ujar Hakim. “Kamu tahu sendiri kan? Sebelum ada pandemi, udah banyak ribuan pilot nganggur. Ini karena jumlah orang yang mengambil pendidikan pilot jauh lebih banyak dari lowongan kerja pilot yang dibutuhkan. Ditambah lagi, sekarang masih masa pandemi. Kamu yakin beneran bisa kerja jadi pilot lagi?”

“Kalau belum dicoba kan nggak mungkin tahu gimana hasilnya,” timpal Jordie tetap menyimpan asa dalam hatinya. “Aku mau usaha dulu, Kim. Aku yakin usahaku sekarang belum maksimal. Aku bakal usaha lebih baik dari sekarang.”

“Oke deh,” ucap Hakim. “Kabari aku kalau kamu butuh bantuan.”

Jordie menatap Hakim penasaran. “Kamu sendiri mau ngapain habis ini?” tanya Jordie ingin tahu.

“Aku ada rencana mau bikin usaha geprekan ayam,” jawab Hakim ringan. “Tabunganku masih bisa dipakai buat sewa rumah dan aku mau jualan di sana. Aku rasa itu pilihan realistis buat sekarang. Bisnis kuliner kan nggak akan mati karena semua orang butuh makanan.”

Hakim tersenyum simpul menatap Jordie. “Rencanaku sebenarnya aku pengen ajak kamu join bisnis ini. Seenggaknya kalau bisnis kita sukses, kamu kan bisa buka cabang di Bandung. Kalaupun kamu menikah, kamu masih bisa mengandalkan bisnis geprek ayam itu buat jadi penghasilan utamamu. Tapi, kayaknya bisnis geprek ayam bukan pilihan menarik buatmu.”

Hakim menghela napas berat. Dia melangkah keluar kamar Jordie dan menutup pintu kembali dengan rapat.

Jordie termenung memandangi Hakim. Entah mengapa, hatinya merasa bersalah karena sudah berdebat dengan Hakim tadi. Padahal, Hakim membawa rencana yang cukup bagus untuk mereka jalankan setelah ini.

Buru-buru Jordie berlari keluar dari kamarnya. Dia mengejar Hakim. “Kim! Hakim!” teriak Jordie.

“Woi!” balas Hakim. “Aku nonton TV di ruang tengah!”

Jordie menyusul Hakim ke sana. Tampak Hakim duduk di sofa lusuh berwarna cokelat dan tengah menyalakan televisi.

Jordie duduk di sisi Hakim. Dia menepuk bahu Hakim. “Kim, aku nggak bermaksud bilang kalau pekerjaan selain pilot itu adalah pekerjaan yang buruk,” ucap Jordie. “Aku hanya ingin mencoba mendaftar lagi ke beberapa maskapai. Siapa tahu aku bisa kembali jadi pilot. Soalnya Aster sangat menyukai pria dengan profesi pilot. Aku pengen jadi pria yang diidamkan Aster.”

“Hei, santailah. Aku paham kok itu. Lagian, kita udah temenan dari SMA, kan? Kamu udah cerita soal ini berulang kali padaku,” balas Hakim.

“Aku bakal coba selama tiga bulan,” ungkap Jordie menerangkan rencananya. “Kalau selama tiga bulan ini aku nggak dapat balasan dari sama sekali dari maskapai-maskapai yang aku daftari, aku bakal ikut bisnis kulinermu. Bisa, kan?”

Jordie menatap penuh harap pada Hakim. Dia tetap ingin memperjuangkan semuanya dalam kehidupannya. Meskipun, Jordie sangat tahu bahwa kondisi di masa pandemi seperti ini sangatlah sulit bagi semua orang.

“Oke,” jawab Hakim dengan senyum lebar di wajahnya. “Warung geprek ayamku selalu terbuka untukmu. Tapi, kamu harus investasi yang banyak ya?”

Tawa Jordie terdengar. “Oke,” jawab Jordie penuh semangat.

Jordie menyimpan banyak asa dalam hatinya. Dia terus membuat surat lamaran sebagai seorang pilot dengan harapan akan ada maskapai yang mau menerimanya.

Bab terkait

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   DIANCAM PUTUS

    Setiap hari Jordie memeriksa email di ponselnya. Selama tiga bulan dia melakukan hal itu. Namun, yang dia terima hanyalah email penolakan. Ponsel Jordie berdering. Dia buru-buru mengangkatnya. Siapa tahu yang menghubunginya adalah pihak maskapai. “Jordie!” teriak Aster dengan bahagia. “Kamu lagi sibuk apa? Kenapa jarang sekali angkat teleponku? Kamu juga nggak balas pesanku?”Jordie gugup. Dia salah angkat. Ternyata, itu adalah telepon dari manajemen tempat Aster bernaung. Aster sengaja meneleponnya dengan nomor itu.“Ah, ha-hai, Aster,” jawab Jordie terbata. “Apa kabarmu? Sehat, kan? Aku lihat siaran live youtube-mu seminggu lalu.”“Aku nggak sepenuhnya sehat,” rengek Aster merajuk sedih. “Hatiku sakit tahu. Kamu nggak dateng ke rumahku buat ngelamarku. Padahal, kamu kan udah janji padaku buat lamar aku. Terus, sekarang kamu jarang mau telepon atau chat aku. Sekalinya aku telepon atau chat kamu, kamu jarang ngebales. Kamu suka sama cewek lain ya?”Jordie termangu. Dia tak menyangka

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MENDADAK JADI SUPERSTAR

    “Pekerjaan apa itu?” Jordie semakin kaget. Di saat susah dapat pekerjaan seperti ini, tiba-tiba dia ditawari pekerjaan dengan gaji besar. Tentu saja ini sangat mengejutkan sekaligus mencurigakan. “Ini nggak penipuan kan, Pak?” tanya Jordie kemudian. “Saya ini orang miskin. Percuma kalau Bapak mau nipu saya.”“Iya, Pak. Dia ini cuma pelayan di warung geprekan ini,” imbuh Hakim. Dia berusaha melindungi Jordie. Pria itu merogoh saku celananya. Dia mengeluarkan kartu dompetnya dan mengambil kartu nama dari dalam sana. Diangsurkannya kartu namanya itu pada Jordie. “Lihat dulu itu,” tutur pria itu.Jordie menerimanya. Hakim ikut melongok dan membaca kartu nama itu. Tertulis nama pria itu adalah Michael Purba, seorang manajer di perusahan Lion Entertainment. “Lion Entertainment? Ini kan agensi artis-artis terkenal?!” Hakim syok usai membaca detail di kartu nama itu.Pria itu tersenyum dengan penuh percaya diri. Dia mengulurkan tangan lalu menjabat Jordie dan Hakim. “Perkenalkan, saya Mich

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   KEHIDUPAN SUPERSTAR

    Michael tersenyum lebar. Dia puas karena berhasil menjalin kerjasama dengan Jordie tanpa adanya kerumitan.“Pak, Pak Michael,” ucap Hakim menyela momen sakral penandatanganan kontrak kerja ini.“Iya, ada apa?” balas Michael. Dia menoleh dan tersenyum tipis pada Hakim. “Apa ada sesuatu yang ingin ditanyakan lagi?”“Oh, ini terkait manajer Jordie. Apa boleh saya yang langsung menjadi manajernya?” tanya Hakim. Dia menyenggol Jordie dan mengode Jordie dengan lirikan matanya. “Selama ini Jordie kan teman saya sejak SMA. Kami saling kenal dan tahu satu sama lain secara personal. Jadi, saya rasa saya itu paling tahu dan layak buat jadi manajer Jordie. Ya, kan, Jordie?”Hakim mengedipkan mata kanannya ke Jordie. Tanda bahwa Jordie harus mengabulkan permintaannya.“Iya, benar,” jawab Jordie. “Tapi, bukannya Pak Michael sekarang yang jadi manajerku ya?”Jordie menatap polos Hakim dan Michael. Hakim menepuk jidatnya karena Jordie terlalu lugu. Saking lugunya, Jordie sulit diajak kongkalikong ole

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SALING RINDU

    Malam harinya, Jordie menelepon Aster. Dia duduk di balkon sambil menikmati angin malam.Lokasi apartemen ini sangatlah indah. Karena berada di lantai yang cukup tinggi, Jordie bisa menyaksikan pemandangan kerlap-kerlip lampu kota dari ketinggian.Dia mengulas senyuman sambil menunggu Aster menjawab panggilan video darinya. Dia berharap suatu saat nanti bisa menyaksikan pemandangan seperti ini bersama dengan Aster.“Halo,” jawab Aster. Wajahnya cemberut tapi masih menyiratkan kebahagiaan. Ya, Aster senang akhirnya Jordie mau meneleponnya.Semenjak Jordie jarang menghubunginya, Aster merasa dirinya tengah di-ghosting oleh Jordie. Sebagai seorang perempuan, dia cemas jika mendadak ditinggalkan Jordie. Karena itulah, dia terkesan mengejar-ngejar Jordie selama tiga bulan terakhir ini.“Aster Cintaku,” balas Jordie dengan senyuman lebarnya. “Aku rindu kamu.”Jordie tidak berbohong jika dia merindukan Aster. Hatinya selalu gelisah dan bersalah karena selama ini jarang menghubungi Aster. “Ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TAK SEPERTI BIASANYA

    Tanpa banyak kata, Jordie langsung menerobos masuk ke dalam kamar mandi. Dia melihat Hakim jatuh terduduk menghadap ke arah rak kamar mandi yang digantung rapi di dinding.“Kenapa, Kim?” Jordie mendekat. Dia membantu Hakim yang hanya mengenakan handuk dan kaos hitam.“I-itu, Die. Tadi jatuh dari rak,” Hakim menunjuk ke arah rambut warna hitam yang ada di lantai. Suara Hakim gemetaran karena takut.Jordie mendekati rambut warna hitam itu. Dia mengambilnya tanpa ragu untuk mengecek. “Ini itu wig, Kim,” ucap Jordie. Lantas, dia terkekeh jenaka. “Heh, ada-ada aja sih. Masa’ takut sama wig hitam. Bocil lu!”“Bukan gitu, Die. Tadi tuh benda itu jatuh pas aku buka rak buat cari alat cukur,” terang Hakim. “Emangnya kamu nggak bakal kaget kalau lihat kayak gitu?”“Nggak seheboh kamu kali,” balas Jordie. “Halah, kamu itu penakut banget. Nggak hantu di sini. Nggak usah paranoid. Nanti susah tidur kamu.”Hakim berdecak kesal. Dia tetap merasa seram dengan apartemen yang penghuninya sudah meningga

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MERUWAT DIRI

    Jordie merinding demam secara mendadak gara-gara ulah Dewi. Dia langsung mendorong Dewi menjauh dari dirinya. Suara batuk-batuk terdengar dari mulutnya.“Aku sedang tidak enak badan. Tolong jangan ganggu aku,” tolak Jordie tegas dan dingin. Tangannya bergerak mematikan kran air.“Eh, tapi—“Jordie tak memedulikan reaksi Dewi. Dia mendorong Dewi keluar dari dapur. Lantas, dia berlari melesat ke dalam kamar dan menutupnya.“Rey! Reynold!” teriak Dewi kencang.Perempuan itu tetap melangkah mengejar Jordie. Bahkan, dia tak peduli jika ada Hakim dan Setya di apartemen itu. Tangan Dewi tetap mengetuk-ngetuk pintu kamar Jordie dengan niatan membukanya.Hakim dan Setya yang berada di ruang tengah terkaget mendengarkan teriakan Dewi. Buru-buru mereka berlari ke arah Dewi berada. Mereka tercengang melihat Dewi tampak berusaha keras masuk ke dalam kamar Jordie.Hakim berlari menghampiri Dewi. Dia menarik Dewi dan membentaknya. “Kamu kenapa melakukan tindakan yang merusak properti seperti ini?” a

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SI PENGGILA BARANG HARAM

    “Wah, gila sih,” ujar Hakim tak percaya.Pandangannya masih menatap nanar barang-barang tak terduga hasil bersih-bersih apartemen milik Reynold. Di antara semua kerapian apartemen itu, ada tempat rahasia bagi Reynold untuk menyembunyikan barang-barang haramnya secara rapi. Bahkan, masih ada sisa serbuk narkotika yang dibungkus rapi dan disimpan di dalam kotak mainan catur.“Kita harus buang ini secepatnya,” ucap Jordie. “Barang-barang seperti berbahaya dan akan menimbulkan kerusuhan kalau sampai ketahuan pihak berwajib.”Jujur saja Jordie cemas dengan kondisi apartemen ini. Dia saat ini sedang berperan menggantikan Reynold yang sudah mati. Sayangnya, track record Reynold memang lebih buruk dari yang Jordie kira.“Mau kita buang ke tempat sampah?” usul Hakim. “Buangnya pas malam hari aja.”“Jangan dibuang,” larang Jordie. “Sekarang kan canggih. Kalau ada yang nemu terus dibawa ke kantor polisi gimana? Sidik jari kita pasti bakal kena.”Jordie memandangi sisa koleksi barang haram Reynol

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   DICURIGAI POLISI

    “Anda Pak Reynold. Benar begitu?” sapa salah satu polisi intel.“Iya, benar,” jawab Jordie.Ekor mata Jordie melirik ke arah saku celana pria di depannya. Dia melihat ada pistol listrik menyembul dari sana.“Ada perlu apa ya, Pak?” tanya Jordie kemudian.Dia menunjukkan wajah polos dengan senyuman ringan. Meski tahu bahwa dirinya dicurigai, Jordie mencoba tetap tenang. Apalagi, dia tak melakukan hal buruk apapun.“Tidak. Kami hanya ingin melakukan patroli keamanan,” terang si polisi intel itu. “Ada kabar santer bahwa daerah ini sering terjadi pembobolan pintu.”“Oh, saya malah baru tahu,” ujar Jordie. Dia melangkah mendekati pintu apartemennya dan membukanya. “Mari, Pak. Silakan masuk.”Jordie sengaja bersikap ramah pada intel itu. Semuanya dia lakukan dengan tujuan agar dirinya tak dicurigai lebih dalam.Si intel akhirnya ikut masuk ke dalam. Mereka duduk di sofa ruang tamu sesuai dengan ucapan Jordie.“Mau minum apa, Pak?” tanya Jordie. “Biar asisten manajer saya yang menyiapkan.”D

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02

Bab terbaru

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SEPERTI PAKAIAN BEKAS

    Seharian Hakim dan Jordie hanya mengurusi packing barang untuk dibawa konser ke Bali dan memantau perkembangan berita di media sosial. Sampai malam hari, tidak ada berita apapun tentang Aster dan Reynold. Artinya, tidak ada yang tahu tentang kejadian saat Jordie dan Aster berciuman.“Sementara waktu kita aman,” ujar Hakim. “Aku cuma berani menyimpulkan hal ini saja karena memang nggak ada berita tentang kamu.”Jordie mengangguk paham. Hatinya lega karena memang tak ada yang mengekorinya. Dia lega karena Aster tidak akan diganggu oleh para fans garis keras Reynold.“Sekarang kamu bisa istirahat tenang, Die. Besok kita langsung ke Bali,” terang Hakim.“Iya,” sahut Jordie.Dia kembali ke kamarnya. Tangan Jordie mengambil ponselnya. Dia mencari nomor Aster. Hatinya ingin s

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SEBUAH TAMPARAN KERAS

    Sebuah peluk erat merengkuh tubuh Aster dengan hangat. Ciuman yang menyentuh bibirnya semakin dalam. Hati Aster berdesir aneh. Rasanya seperti begitu dekat dengan Rey.Aster segera mendorong dada Rey menjauh darinya. Rasa bersalahnya muncul karena dia berciuman dengan pria lain selain Jordie.Buru-buru Aster mendorong dada Rey. Tangannya bergerak otomatis menampar pipi Rey sekeras mungkin untuk menyadarkan Rey.Jordie terkesiap kaget mendapatkan tamparan itu. Dia ternganga dan tersadar bahwa apa yang dia lakukan adalah salah.“Minggir!” Aster kembali mendorong Rey. Dia merasa jijik pada dirinya sekarang. Tangannya bergerak mengusap bibirnya yang baru saja dicium Rey.Sepasang mata Aster memanas. Dia bisa merasakan air yang menggenangi matanya. Dia segera bangkit dari duduknya dan berlari menuju tenda tem

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   CIUMAN DADAKAN

    “Maaf ya! Kamu pasti udah lama nunggu ya?” sapa Jordie. Dia baru saja keluar dari hotel dan masuk ke dalam mobil Aster.“Nggak masalah kok,” jawab Aster. “Duduk sini. Mau sarapan bareng nggak? Kita cari yang anget-anget gitu.”Jordie duduk di kursi kemudi. Dia mengenakan seat belt-nya. “Yang anget-anget? Mau bubur ayam?” tawar Jordie. Dia mulai mengemudikan mobil Aster.“Boleh deh. Soto Bandung juga enak,” tutur Aster. “Gorengan, batagor, ketupat sayur, lotek. Enak semua tuh.”Tawa Jordie terdengar. Aster memang paling suka makan dan dia tak bisa menghentikan hobi Aster itu.“Kenapa ketawa?” Aster menoleh dan menatap Jordie dengan pandangan heran.“Pantes sih kalau kamu kerja di bidang kuliner. Soalnya kamu suka banget sama makanan,” tutur Jordie.“Oh, itu rupanya,” Aster tersenyum simpul. “Aku kira gara-gara aku malu-malu

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   AKU MAU KITA PUTUS

    “Ruth, bangun, Ruth,” Hakim mengetuk-ngetuk pintu kamar Ruth.Dia berniat untuk mengajak Ruth jalan pagi. Mengingat, kemarin malam, mereka memang sudah berencana untuk jalan-jalan santai bersama.“Kim, kenapa ganggu si Teteh?” tanya Ibu Hakim. Dia mengerutkan keningnya menatap anak laki-lakinya mengetuk-ngetuk pintu kamar tamu dimana Ruth tidur pulas.“Ini, Bu. Kan kemarin janjian mau jalan-jalan pagi ke sungai deket rumah. Tapi, Ruth kayaknya belum bangun gitu,” terang Hakim pada sang ibu.“Kamu ini masa’ ngajak jalan-jalan si Teteh ke sungai. Apa nggak kasihan?” balas Ibu Hakim terheran. “Teteh kan nggak ada hobi mancing kayak kamu. Nanti bukannya seneng, malah kesurupan di sana.”“Bu, kan bisa mandi di sana. Airnya bagus lho. Nggak harus manc

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MAU MENJADI PACARMU

    “Gimana, Ruth?” Hakim menemani Ruth mengobrol di teras rumah saat usai makan malam.“Aku kenyang banget,” ujar Ruth. Dia mengusap-usap perutnya dengan senyuman lebar di wajahnya. “Ibumu pandai masak ya?”“Aku juga ikut masak tadi,” timpal Hakim. Dia sedikit pamer kemampuannya pada Ruth. Mungkin saja Ruth akan memujinya juga.“Benarkah? Eh, tapi kan kamu punya geprek ayam ya? Pasti masakanmu memang enak,” tutur Ruth. Dia tersenyum dan memuji kemampuan memasak Hakim juga.Hati Hakim berbunga-bunga mendengarkan pujian Ruth. Bahkan, Ruth memuji usaha geprek ayamnya.“Kamu udah mampir ke sana nggak?” tanya Hakim.Ruth menggelengkan kepala. “Aster dan Rey sibuk, kan? Aku nggak mungkin ajak Dio. Dia mana mau makan di tempat pinggiran seperti itu,” Ruth tersenyum getir. Dia menghela napas panjang dan berat. “Apa aku putus sama Dio aja ya?”Hakim te

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   GIMANA CARANYA MANDI?

    “Namanya siapa?” tanya Ibu Hakim. Perempuan yang sudah beruban dan berambut pendek di bawah telinga itu memandangi Ruth dengan tatapan lamat-lamat.Pandangannya memang sudah mengabur karena faktor usia. Ditambah lagi, akhir-akhir ini dia juga sering sakit-sakitan sampai Hakim harus cuti kerja selama satu minggu.“Ruth, Tante,” jawab Ruth. Dia tersenyum tipis pada Ibu Hakim.“Cantik ya? Mirip sama orangnya,” puji Ibu Ruth. Dia tersenyum ramah pada Ruth.Hati Ruth lega mendengarkan ucapan Ibu Hakim. Dia pikir dia akan disambut dengan buruk. Nyatanya, semua itu hanyalah pikirannya yang terlalu overthinking.“Ayo masuk! Pasti capek. Makasih ya udah mau beliin banyak oleh-oleh,” Ibu Hakim menggandeng lengan Ruth. Dia mengajak Ruth masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi rua

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TAWARAN SYUTING LAGI

    “Ini minum dulu, Rey,” Aster duduk di sisi Reynold. Dia memberikan gelas teh jahe untuk pria itu.Jordie menerimanya. Dia tersenyum dan berterima kasih pada Aster. Dia memang ingin minum yang hangat-hangat karena Lembang masih tetap dingin meski sekarang sudah memasuki waktu tengah hari.“Makanannya belum dateng ya?” gumam Jordie sambil menyesapi teh jahenya.“Katanya ada macet gitu tadi pagi, jadinya bahan makanan di tempat catering sampai agak siang,” terang Aster. “Kayaknya ada kecelakaan gitu.”Wajah Aster tampak sendu. “Untung ya kita tadi aman-aman aja waktu jalan-jalan,” pungkas Aster penuh dengan kelegaan.“Kita kan jalan kaki. Lagian, aku bakal selalu jaga kamu kok,” balas Jordie. Dia tersenyum tipis pada Aster.“Makasih ya,” Aster tersenyum lega mendengarkan perkataan Reynold. “Oya, kamu tadi kocak banget waktu mau nangkep ayam. Kok bisa sih k

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MULAI ADA KETERTARIKAN

    “Sekarang kita udah sampai di penangkaran rusa,” tutur Hakim. Dia menggandeng Ruth melangkah masuk usai menyerahkan karcis.Mereka berhenti untuk membeli wortel. Setelah itu, mereka melangkah membagikan wortel-wortel di keranjang kecil pada para rusa yang hidup liar bebas di alam luas.“Rusa-rusanya besar ya!” seru Ruth. Dia agak takut jika nantinya disepak oleh rusa-rusa itu. Tanduk-tanduknya juga tajam.“Iya, kita habiskan dulu wortelnya di rute berpagar ini sambil aku fotoin kamu ya?” terang Hakim.“Kita foto berdua aja sih,” balas Ruth.Hakim sedikit terkaget dengan ucapan Ruth. Namun, dia senang mendengarnya karena Ruth mau berfoto dengannya.“Nggak apa-apa nih foto berdua?” tanya Hakim.Ruth menganggukkan kepala. Dia mengeluarkan

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   KRITERIA SEMPURNA

    Senyuman Aster dan Jordie tak bisa berhenti meski mereka sudah masuk ke kamar masing-masing. Mereka menikmati momen olahraga bersama dan tiba di vila tepat waktu.Jordie memilih langsung mandi dang anti pakaian. Dia tak sabar ikut sarapan bersama dengan para kru. Bagaimanapun, saat sarapan dia bisa bersosialisasi seperti pesan Pak Michael dan bisa mengobrol akrab dengan Aster tanpa perlu takut ketahuan paparazzi. Ini seperti sekali mendayung dua tiga pulau terlewati.“Aku nggak tahu Aster pakai pakaian apa hari ini,” gumam Jordie. Dia ingin kembali terlihat serasi saat berpakaian bersama dengan Aster. Namun, kali ini dia tak bisa mengintip dari jendela balkon seperti kemarin.Jordie memutuskan mengenakan pakaian bernuansa putih biru. Lagipula, syuting variety show memang selalu lebih santai secara outfit dibandingkan dengan syuting iklan atau film.Setelah berganti pakaian, Jordie berlari ke ruang makan dan menyapa para staff. Hal ini sudah me

DMCA.com Protection Status