Home / Urban / PURA-PURA JADI SUPERSTAR / MENDADAK JADI SUPERSTAR

Share

MENDADAK JADI SUPERSTAR

Author: bonanzalalala
last update Last Updated: 2022-08-22 13:26:39

“Pekerjaan apa itu?” Jordie semakin kaget. Di saat susah dapat pekerjaan seperti ini, tiba-tiba dia ditawari pekerjaan dengan gaji besar. Tentu saja ini sangat mengejutkan sekaligus mencurigakan.

“Ini nggak penipuan kan, Pak?” tanya Jordie kemudian. “Saya ini orang miskin. Percuma kalau Bapak mau nipu saya.”

“Iya, Pak. Dia ini cuma pelayan di warung geprekan ini,” imbuh Hakim. Dia berusaha melindungi Jordie.

Pria itu merogoh saku celananya. Dia mengeluarkan kartu dompetnya dan mengambil kartu nama dari dalam sana. Diangsurkannya kartu namanya itu pada Jordie. “Lihat dulu itu,” tutur pria itu.

Jordie menerimanya. Hakim ikut melongok dan membaca kartu nama itu. Tertulis nama pria itu adalah Michael Purba, seorang manajer di perusahan Lion Entertainment.

“Lion Entertainment? Ini kan agensi artis-artis terkenal?!” Hakim syok usai membaca detail di kartu nama itu.

Pria itu tersenyum dengan penuh percaya diri. Dia mengulurkan tangan lalu menjabat Jordie dan Hakim. “Perkenalkan, saya Michael Purba. Manajer senior di Lion Entertainment,” tutur Michael dengan sopan dan meyakinkan.

“Wah, jangan-jangan Anda sedang melakukan scouting talent ya?” tebak Hakim heboh. “Oh iya, saya Hakim. Ini teman saya, Jordie namanya.”

Michael mengangguk paham. Dia menatap Jordie dan Hakim dengan serius. “Saya ingin menjelaskan penawaran kerja itu tapi apa bisa berbincang di tempat lain? Ke kantor saya,” ajak Michael.

“Bisa. Bisa!” sahut Hakim heboh.

“Eh, tapi kan kita masih makan,” timpal Jordie.

“Makannya nanti aja. Rejekimu ini. Siapa tahu bisa jadi artis,” Hakim mendorong Jordie untuk mengikuti Michael.

Mereka pun bersiap. Lantas, mereka mengikuti langkah Michael masuk ke dalam mobil.

Jordie dan Hakim sama-sama terpukau saat Michael sungguhan mengajak mereka ke kantor Lion Entertainment. Perusahaan itu memiliki gedung tingkat 20. Sangat mewah dan mereka bisa berpapasan dengan beberapa artis.

“Mari silakan masuk,” Michael mempersilakan Jordie dan Hakim masuk ke dalam ruang kerjanya.

Jordie dan Hakim masuk ke sana. Mereka duduk di sofa berwarna hitam elegan dengan karpet bulu lembut di bagian bawah sofanya.

“Silakan dipilih minumnya,” Michael menunjukkan botol minuman aneka macam di atas meja.

Hakim tersenyum dan mengangguk. Dia mengambil dua botol minum untuk dirinya dan Jordie.

“Pak Michael, sebenarnya pekerjaan seperti apa yang ingin Anda tawarkan pada saya?” tanya Jordie serius. “Apa benar Bapak ingin saya menjadi artis di Lion Entertainment? Tapi, saya tidak memiliki bakat apapun.”

“Soal bakat itu mudah. Bisa dikembangkan seiring berjalannya waktu,” balas Michael. “Yang terpenting adalah apa kamu mau bekerja sama denganku?”

“Selama tidak merugikan, tentu saja saya mau,” jawab Jordie mantap.

“Oke. Sebenarnya aku ini manajer dari seorang artis muda bernama Reynold Fernandez. Tahu kan kalian siapa dia?” tanya Michael.

Jordie dan Hakim saling tukar pandang. Mereka sama-sama menggelengkan kepala.

Michael menghidupkan tabletnya. Dia menunjukkan foto-foto Reynold Fernandez pada Jordie dan Hakim.

Bola mata Jordie dan Hakim membulat lebar. Mulut mereka ternganga lebar saat menyadari betapa miripnya Jordie dengan Reynold. Paras mereka nyaris seperti pinang dibelah dua!

“Wajah kalian sangat mirip. Wajahmu Jordie, seperti copycat dari Reynold,” tutur Michael. “Aku ingin kamu menggantikan Reynold menjadi artis selama satu tahun ini.”

“Kenapa harus digantikan?” tanya Jordie bingung. “Apa ada masalah? Reynold di mana memangnya?”

“Ini rahasia. Aku harap kalian bisa menjaga rahasia ini dengan baik,” ucap Michael. Pria itu bangun dari duduknya. Dia mengambil dua lembar berkas dan memberikannya pada Jordie dan Hakim. “Tanda tangani itu dulu. Baru kita lanjutkan percakapan ini.”

Jordie sama sekali tak mengerti. Terlebih lagi, isi formulir itu menyatakan untuk menjaga rahasia atas semua percakapan yang terjadi di ruangan ini. Bola mata Jordie membulat lebar saat tahu denda yang akan dilayangkan jika percakapan ini bocor. Denda sebesar 2 milyar!

“I-ini dendanya apa nggak kebesaran?” tanya Jordie terbata.

“Memang itu harga yang pantas untuk menjaga rahasia besar ini,” balas Michael. “Tanda tangani jika kamu masih ingin menerima pekerjaan ini.”

Jordie menelan ludah. Dia memiliki firasat buruk akan hal ini. Namun, bayangan Aster kembali muncul di benaknya. Dengan iming-iming gaji besar, tentu saja dia tak sanggup untuk mengabaikan tawaran ini.

“Baiklah,” Jordie menandatanganinya. “Hakim, kamu mau tanda tangan juga?”

“Iya. Aku akan menjadi saksi pendampingmu,” jawab Hakim dengan sangat setia kawan.

Jordie tersenyum lega. Hakim selalu setia dan baik sebagai seorang sahabat.

Mereka berdua sama-sama tanda tangan. Setelah itu, mereka memberikannya pada Michael.

“Terima kasih atas sikap kooperatif kalian,” ucap Michael. “Di sini, aku akan mengungkapkan sebuah rahasia besar tentang Reynold Fernandez.”

Michael terdiam sesaat. “Reynold Fernandez dinyatakan mati seminggu lalu di sebuah vila di pelosok desa. Dia mati karena overdosis,” ungkap Michael.

“Ma-mati? Overdosis?” Jordie syok mendengarnya. “Berarti citra Reynold di publik nggak sepenuhnya positif?”

“Benar!” jawab Michael tanpa ragu. “Tapi, bakat Reynold ini sangatlah luar biasa. Dia ahli akting, menghibur orang, dan pandai musik. Semua karyanya adalah mahakarya. Dia dipuja oleh jutaan fans dalam waktu singkat.”

Michael menghela napas berat. Wajahnya berduka. “Sayangnya, dia harus mati mengenaskan. Padahal, kontrak kerja dengan berbagai brand nasional dan internasional sudah ditandatangani semuanya. Nilai kontraknya sampai milyaran rupiah. Ini sangat merugikan perusahaan dari segi bisnis,” jelas Michael. “Sampai saat ini kami masih merahasiakan kematian Reynold dan mencoba mencari alternatifnya. Makanya, saat tadi aku melihat fotomu di komunitas fans Reynold, aku langsung bergegas menemuimu, Jordie.”

Tangan Michael meraih dan menggenggam erat jemari tangan Jordie. “Kamu adalah harapan kami, Jordie,” ucap Michael memohon.”Tolong jadilah Reynold selama satu tahun ini. Kami bisa menjamin kesejahteraanmu. Semua yang kamu inginkan bisa kami wujudkan. Kami akan membayarmu sebesar satu milyar jika kamu mau melakukannya.”

Jordie terkesiap kaget. Satu milyar katanya?!

Uang itu sangatlah besar bagi seorang pengangguran yang kini menjadi pelayan di warung geprek ayam. Uang yang sangat cukup untuk melamar dan menikah Aster. Sisanya, Jordie bisa menyimpannya sebagai tabungan dan aset bisnis. Ini adalah sebuah tawaran fantastis!

“Bagaimana? Kamu mau kan?” tanya Michael sekali lagi.

Hakim mendekati Jordie. Dia berbisik di telinga Jordie. “Terima aja! Ini kesempatan emas! Aku mau kok jadi asistenmu. Buruan Jordie, ini kesempatan bagus! Ingat Aster! Dia pengen kamu lamar dan nikahi,” cerocos Hakim semakin memanas-manasi Jordie untuk menerima tawaran itu.

Jordie menghirup dan menghembuskan napas panjang. Dia mengangguk setuju. “Baiklah. Aku mau menggantikan Reynold selama satu tahun ini,” tutur Jordie sepakat. “Tapi hanya satu tahun ya? Aku tidak mau jadi artis seumur hidupku.”

“Oke,” Michael tersenyum puas. Dia segera mengambilkan surat perjanjian kontrak kerja di atas mejanya. Sejak mendapat kabar bahwa ada pria yang mirip dengan Reynold, Michael sudah menyiapkan kontrak kerja eksklusif itu.

Segera Michael menyerahkan kontrak kerja eksklusif itu pada Jordie. Dengan teliti Jordie membacanya dan membubuhkan tanda tangannya di sana. Tanda bahwa dia sepakat secara hukum menggantikan Reynold selama satu tahun penuh.

 

Related chapters

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   KEHIDUPAN SUPERSTAR

    Michael tersenyum lebar. Dia puas karena berhasil menjalin kerjasama dengan Jordie tanpa adanya kerumitan.“Pak, Pak Michael,” ucap Hakim menyela momen sakral penandatanganan kontrak kerja ini.“Iya, ada apa?” balas Michael. Dia menoleh dan tersenyum tipis pada Hakim. “Apa ada sesuatu yang ingin ditanyakan lagi?”“Oh, ini terkait manajer Jordie. Apa boleh saya yang langsung menjadi manajernya?” tanya Hakim. Dia menyenggol Jordie dan mengode Jordie dengan lirikan matanya. “Selama ini Jordie kan teman saya sejak SMA. Kami saling kenal dan tahu satu sama lain secara personal. Jadi, saya rasa saya itu paling tahu dan layak buat jadi manajer Jordie. Ya, kan, Jordie?”Hakim mengedipkan mata kanannya ke Jordie. Tanda bahwa Jordie harus mengabulkan permintaannya.“Iya, benar,” jawab Jordie. “Tapi, bukannya Pak Michael sekarang yang jadi manajerku ya?”Jordie menatap polos Hakim dan Michael. Hakim menepuk jidatnya karena Jordie terlalu lugu. Saking lugunya, Jordie sulit diajak kongkalikong ole

    Last Updated : 2022-08-22
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SALING RINDU

    Malam harinya, Jordie menelepon Aster. Dia duduk di balkon sambil menikmati angin malam.Lokasi apartemen ini sangatlah indah. Karena berada di lantai yang cukup tinggi, Jordie bisa menyaksikan pemandangan kerlap-kerlip lampu kota dari ketinggian.Dia mengulas senyuman sambil menunggu Aster menjawab panggilan video darinya. Dia berharap suatu saat nanti bisa menyaksikan pemandangan seperti ini bersama dengan Aster.“Halo,” jawab Aster. Wajahnya cemberut tapi masih menyiratkan kebahagiaan. Ya, Aster senang akhirnya Jordie mau meneleponnya.Semenjak Jordie jarang menghubunginya, Aster merasa dirinya tengah di-ghosting oleh Jordie. Sebagai seorang perempuan, dia cemas jika mendadak ditinggalkan Jordie. Karena itulah, dia terkesan mengejar-ngejar Jordie selama tiga bulan terakhir ini.“Aster Cintaku,” balas Jordie dengan senyuman lebarnya. “Aku rindu kamu.”Jordie tidak berbohong jika dia merindukan Aster. Hatinya selalu gelisah dan bersalah karena selama ini jarang menghubungi Aster. “Ka

    Last Updated : 2022-08-22
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TAK SEPERTI BIASANYA

    Tanpa banyak kata, Jordie langsung menerobos masuk ke dalam kamar mandi. Dia melihat Hakim jatuh terduduk menghadap ke arah rak kamar mandi yang digantung rapi di dinding.“Kenapa, Kim?” Jordie mendekat. Dia membantu Hakim yang hanya mengenakan handuk dan kaos hitam.“I-itu, Die. Tadi jatuh dari rak,” Hakim menunjuk ke arah rambut warna hitam yang ada di lantai. Suara Hakim gemetaran karena takut.Jordie mendekati rambut warna hitam itu. Dia mengambilnya tanpa ragu untuk mengecek. “Ini itu wig, Kim,” ucap Jordie. Lantas, dia terkekeh jenaka. “Heh, ada-ada aja sih. Masa’ takut sama wig hitam. Bocil lu!”“Bukan gitu, Die. Tadi tuh benda itu jatuh pas aku buka rak buat cari alat cukur,” terang Hakim. “Emangnya kamu nggak bakal kaget kalau lihat kayak gitu?”“Nggak seheboh kamu kali,” balas Jordie. “Halah, kamu itu penakut banget. Nggak hantu di sini. Nggak usah paranoid. Nanti susah tidur kamu.”Hakim berdecak kesal. Dia tetap merasa seram dengan apartemen yang penghuninya sudah meningga

    Last Updated : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MERUWAT DIRI

    Jordie merinding demam secara mendadak gara-gara ulah Dewi. Dia langsung mendorong Dewi menjauh dari dirinya. Suara batuk-batuk terdengar dari mulutnya.“Aku sedang tidak enak badan. Tolong jangan ganggu aku,” tolak Jordie tegas dan dingin. Tangannya bergerak mematikan kran air.“Eh, tapi—“Jordie tak memedulikan reaksi Dewi. Dia mendorong Dewi keluar dari dapur. Lantas, dia berlari melesat ke dalam kamar dan menutupnya.“Rey! Reynold!” teriak Dewi kencang.Perempuan itu tetap melangkah mengejar Jordie. Bahkan, dia tak peduli jika ada Hakim dan Setya di apartemen itu. Tangan Dewi tetap mengetuk-ngetuk pintu kamar Jordie dengan niatan membukanya.Hakim dan Setya yang berada di ruang tengah terkaget mendengarkan teriakan Dewi. Buru-buru mereka berlari ke arah Dewi berada. Mereka tercengang melihat Dewi tampak berusaha keras masuk ke dalam kamar Jordie.Hakim berlari menghampiri Dewi. Dia menarik Dewi dan membentaknya. “Kamu kenapa melakukan tindakan yang merusak properti seperti ini?” a

    Last Updated : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SI PENGGILA BARANG HARAM

    “Wah, gila sih,” ujar Hakim tak percaya.Pandangannya masih menatap nanar barang-barang tak terduga hasil bersih-bersih apartemen milik Reynold. Di antara semua kerapian apartemen itu, ada tempat rahasia bagi Reynold untuk menyembunyikan barang-barang haramnya secara rapi. Bahkan, masih ada sisa serbuk narkotika yang dibungkus rapi dan disimpan di dalam kotak mainan catur.“Kita harus buang ini secepatnya,” ucap Jordie. “Barang-barang seperti berbahaya dan akan menimbulkan kerusuhan kalau sampai ketahuan pihak berwajib.”Jujur saja Jordie cemas dengan kondisi apartemen ini. Dia saat ini sedang berperan menggantikan Reynold yang sudah mati. Sayangnya, track record Reynold memang lebih buruk dari yang Jordie kira.“Mau kita buang ke tempat sampah?” usul Hakim. “Buangnya pas malam hari aja.”“Jangan dibuang,” larang Jordie. “Sekarang kan canggih. Kalau ada yang nemu terus dibawa ke kantor polisi gimana? Sidik jari kita pasti bakal kena.”Jordie memandangi sisa koleksi barang haram Reynol

    Last Updated : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   DICURIGAI POLISI

    “Anda Pak Reynold. Benar begitu?” sapa salah satu polisi intel.“Iya, benar,” jawab Jordie.Ekor mata Jordie melirik ke arah saku celana pria di depannya. Dia melihat ada pistol listrik menyembul dari sana.“Ada perlu apa ya, Pak?” tanya Jordie kemudian.Dia menunjukkan wajah polos dengan senyuman ringan. Meski tahu bahwa dirinya dicurigai, Jordie mencoba tetap tenang. Apalagi, dia tak melakukan hal buruk apapun.“Tidak. Kami hanya ingin melakukan patroli keamanan,” terang si polisi intel itu. “Ada kabar santer bahwa daerah ini sering terjadi pembobolan pintu.”“Oh, saya malah baru tahu,” ujar Jordie. Dia melangkah mendekati pintu apartemennya dan membukanya. “Mari, Pak. Silakan masuk.”Jordie sengaja bersikap ramah pada intel itu. Semuanya dia lakukan dengan tujuan agar dirinya tak dicurigai lebih dalam.Si intel akhirnya ikut masuk ke dalam. Mereka duduk di sofa ruang tamu sesuai dengan ucapan Jordie.“Mau minum apa, Pak?” tanya Jordie. “Biar asisten manajer saya yang menyiapkan.”D

    Last Updated : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MENUNGGU WAKTU TEPAT

    Michael menoleh ke arah Hakim. Dia menepuk tangan Hakim yang malah sibuk menikmati makanan.Hakim tergeragap kaget. “Gimana, Pak?” tanya Hakim spontan.“Bujuk temanmu agar tidak melakukan hal aneh,” ujar Michael. Dia masih tak bisa menerima ide gila Jordie yang terlalu riskan itu.Hakim mengambil gelas minumnya dan meneguknya. Dia menatap Michael dengan pandangan pasrah. “Percayalah padaku, Pak. Semalam aku sudah membujuk Jordie,” tutur Hakim. “Dia sama sekali tidak peduli dengan ucapanku. Makanya, aku memanggilmu ke sini.”Michael menghela napas resah. Ternyata Jordie memang tak bisa dia kendalikan sepenuhnya meskipun kepribadian Jordie dia akui bagus.“Jordie, meski aku menyetujui ide gilamu, aku tidak bisa memberikanmu izin sekarang,” terang Michael. “Aku harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan itu butuh waktu satu minggu paling cepat. Ya, kamu tahu kan kalau aku harus memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif dari masalah ini. Tapi, aku benar-benar berterima kasih padamu

    Last Updated : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   BIAR CEPET NIKAH

    “A-Aster?!” Jordie terperanjat kaget. Dia langsung bangun dari posisi rebahannya.Jordie mengucek-ucek matanya. Dia masih menatap kaget Aster yang ada di hadapannya itu.“Ka-kamu kenapa bisa masuk kamarku?” tanya Jordie gugup. Dia menoleh ke arah pintu dan sedikit bersyukur karena pintu kamar tertutup rapat.“Kenapa? Kan biasanya aku ke sini juga,” ujar Aster. Wajahnya sedikit cemberut. Dia merasa kesal karena Jordie tak tampak senang melihat kehadirannya. Padahal, dia senang sampai bangun sepagi mungkin agar bisa menemui Jordie.“Nanti kalau orang tuamu tahu gimana?” timpal Jordie dengan nada bicara sedikit tinggi.“Ya bagus dong,” ucap Aster santai. “Kamu kan udah kerja. Kalaupun ketahuan, kita tinggal nikah aja, Jordie. Gimana sih kamu? Kayak remaja aja deh. Gampang gugup.”Aster beringsut mendekati Jordie. Kedua tangannya membentang dan langsung memeluk erat tubuh Jordie.“Sayang, aku kangen kamu. Kangen banget!” Aster memejamkan mata dan menikmati momen berpelukan dengan Jordie.

    Last Updated : 2022-09-03

Latest chapter

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SEPERTI PAKAIAN BEKAS

    Seharian Hakim dan Jordie hanya mengurusi packing barang untuk dibawa konser ke Bali dan memantau perkembangan berita di media sosial. Sampai malam hari, tidak ada berita apapun tentang Aster dan Reynold. Artinya, tidak ada yang tahu tentang kejadian saat Jordie dan Aster berciuman.“Sementara waktu kita aman,” ujar Hakim. “Aku cuma berani menyimpulkan hal ini saja karena memang nggak ada berita tentang kamu.”Jordie mengangguk paham. Hatinya lega karena memang tak ada yang mengekorinya. Dia lega karena Aster tidak akan diganggu oleh para fans garis keras Reynold.“Sekarang kamu bisa istirahat tenang, Die. Besok kita langsung ke Bali,” terang Hakim.“Iya,” sahut Jordie.Dia kembali ke kamarnya. Tangan Jordie mengambil ponselnya. Dia mencari nomor Aster. Hatinya ingin s

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SEBUAH TAMPARAN KERAS

    Sebuah peluk erat merengkuh tubuh Aster dengan hangat. Ciuman yang menyentuh bibirnya semakin dalam. Hati Aster berdesir aneh. Rasanya seperti begitu dekat dengan Rey.Aster segera mendorong dada Rey menjauh darinya. Rasa bersalahnya muncul karena dia berciuman dengan pria lain selain Jordie.Buru-buru Aster mendorong dada Rey. Tangannya bergerak otomatis menampar pipi Rey sekeras mungkin untuk menyadarkan Rey.Jordie terkesiap kaget mendapatkan tamparan itu. Dia ternganga dan tersadar bahwa apa yang dia lakukan adalah salah.“Minggir!” Aster kembali mendorong Rey. Dia merasa jijik pada dirinya sekarang. Tangannya bergerak mengusap bibirnya yang baru saja dicium Rey.Sepasang mata Aster memanas. Dia bisa merasakan air yang menggenangi matanya. Dia segera bangkit dari duduknya dan berlari menuju tenda tem

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   CIUMAN DADAKAN

    “Maaf ya! Kamu pasti udah lama nunggu ya?” sapa Jordie. Dia baru saja keluar dari hotel dan masuk ke dalam mobil Aster.“Nggak masalah kok,” jawab Aster. “Duduk sini. Mau sarapan bareng nggak? Kita cari yang anget-anget gitu.”Jordie duduk di kursi kemudi. Dia mengenakan seat belt-nya. “Yang anget-anget? Mau bubur ayam?” tawar Jordie. Dia mulai mengemudikan mobil Aster.“Boleh deh. Soto Bandung juga enak,” tutur Aster. “Gorengan, batagor, ketupat sayur, lotek. Enak semua tuh.”Tawa Jordie terdengar. Aster memang paling suka makan dan dia tak bisa menghentikan hobi Aster itu.“Kenapa ketawa?” Aster menoleh dan menatap Jordie dengan pandangan heran.“Pantes sih kalau kamu kerja di bidang kuliner. Soalnya kamu suka banget sama makanan,” tutur Jordie.“Oh, itu rupanya,” Aster tersenyum simpul. “Aku kira gara-gara aku malu-malu

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   AKU MAU KITA PUTUS

    “Ruth, bangun, Ruth,” Hakim mengetuk-ngetuk pintu kamar Ruth.Dia berniat untuk mengajak Ruth jalan pagi. Mengingat, kemarin malam, mereka memang sudah berencana untuk jalan-jalan santai bersama.“Kim, kenapa ganggu si Teteh?” tanya Ibu Hakim. Dia mengerutkan keningnya menatap anak laki-lakinya mengetuk-ngetuk pintu kamar tamu dimana Ruth tidur pulas.“Ini, Bu. Kan kemarin janjian mau jalan-jalan pagi ke sungai deket rumah. Tapi, Ruth kayaknya belum bangun gitu,” terang Hakim pada sang ibu.“Kamu ini masa’ ngajak jalan-jalan si Teteh ke sungai. Apa nggak kasihan?” balas Ibu Hakim terheran. “Teteh kan nggak ada hobi mancing kayak kamu. Nanti bukannya seneng, malah kesurupan di sana.”“Bu, kan bisa mandi di sana. Airnya bagus lho. Nggak harus manc

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MAU MENJADI PACARMU

    “Gimana, Ruth?” Hakim menemani Ruth mengobrol di teras rumah saat usai makan malam.“Aku kenyang banget,” ujar Ruth. Dia mengusap-usap perutnya dengan senyuman lebar di wajahnya. “Ibumu pandai masak ya?”“Aku juga ikut masak tadi,” timpal Hakim. Dia sedikit pamer kemampuannya pada Ruth. Mungkin saja Ruth akan memujinya juga.“Benarkah? Eh, tapi kan kamu punya geprek ayam ya? Pasti masakanmu memang enak,” tutur Ruth. Dia tersenyum dan memuji kemampuan memasak Hakim juga.Hati Hakim berbunga-bunga mendengarkan pujian Ruth. Bahkan, Ruth memuji usaha geprek ayamnya.“Kamu udah mampir ke sana nggak?” tanya Hakim.Ruth menggelengkan kepala. “Aster dan Rey sibuk, kan? Aku nggak mungkin ajak Dio. Dia mana mau makan di tempat pinggiran seperti itu,” Ruth tersenyum getir. Dia menghela napas panjang dan berat. “Apa aku putus sama Dio aja ya?”Hakim te

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   GIMANA CARANYA MANDI?

    “Namanya siapa?” tanya Ibu Hakim. Perempuan yang sudah beruban dan berambut pendek di bawah telinga itu memandangi Ruth dengan tatapan lamat-lamat.Pandangannya memang sudah mengabur karena faktor usia. Ditambah lagi, akhir-akhir ini dia juga sering sakit-sakitan sampai Hakim harus cuti kerja selama satu minggu.“Ruth, Tante,” jawab Ruth. Dia tersenyum tipis pada Ibu Hakim.“Cantik ya? Mirip sama orangnya,” puji Ibu Ruth. Dia tersenyum ramah pada Ruth.Hati Ruth lega mendengarkan ucapan Ibu Hakim. Dia pikir dia akan disambut dengan buruk. Nyatanya, semua itu hanyalah pikirannya yang terlalu overthinking.“Ayo masuk! Pasti capek. Makasih ya udah mau beliin banyak oleh-oleh,” Ibu Hakim menggandeng lengan Ruth. Dia mengajak Ruth masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi rua

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TAWARAN SYUTING LAGI

    “Ini minum dulu, Rey,” Aster duduk di sisi Reynold. Dia memberikan gelas teh jahe untuk pria itu.Jordie menerimanya. Dia tersenyum dan berterima kasih pada Aster. Dia memang ingin minum yang hangat-hangat karena Lembang masih tetap dingin meski sekarang sudah memasuki waktu tengah hari.“Makanannya belum dateng ya?” gumam Jordie sambil menyesapi teh jahenya.“Katanya ada macet gitu tadi pagi, jadinya bahan makanan di tempat catering sampai agak siang,” terang Aster. “Kayaknya ada kecelakaan gitu.”Wajah Aster tampak sendu. “Untung ya kita tadi aman-aman aja waktu jalan-jalan,” pungkas Aster penuh dengan kelegaan.“Kita kan jalan kaki. Lagian, aku bakal selalu jaga kamu kok,” balas Jordie. Dia tersenyum tipis pada Aster.“Makasih ya,” Aster tersenyum lega mendengarkan perkataan Reynold. “Oya, kamu tadi kocak banget waktu mau nangkep ayam. Kok bisa sih k

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MULAI ADA KETERTARIKAN

    “Sekarang kita udah sampai di penangkaran rusa,” tutur Hakim. Dia menggandeng Ruth melangkah masuk usai menyerahkan karcis.Mereka berhenti untuk membeli wortel. Setelah itu, mereka melangkah membagikan wortel-wortel di keranjang kecil pada para rusa yang hidup liar bebas di alam luas.“Rusa-rusanya besar ya!” seru Ruth. Dia agak takut jika nantinya disepak oleh rusa-rusa itu. Tanduk-tanduknya juga tajam.“Iya, kita habiskan dulu wortelnya di rute berpagar ini sambil aku fotoin kamu ya?” terang Hakim.“Kita foto berdua aja sih,” balas Ruth.Hakim sedikit terkaget dengan ucapan Ruth. Namun, dia senang mendengarnya karena Ruth mau berfoto dengannya.“Nggak apa-apa nih foto berdua?” tanya Hakim.Ruth menganggukkan kepala. Dia mengeluarkan

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   KRITERIA SEMPURNA

    Senyuman Aster dan Jordie tak bisa berhenti meski mereka sudah masuk ke kamar masing-masing. Mereka menikmati momen olahraga bersama dan tiba di vila tepat waktu.Jordie memilih langsung mandi dang anti pakaian. Dia tak sabar ikut sarapan bersama dengan para kru. Bagaimanapun, saat sarapan dia bisa bersosialisasi seperti pesan Pak Michael dan bisa mengobrol akrab dengan Aster tanpa perlu takut ketahuan paparazzi. Ini seperti sekali mendayung dua tiga pulau terlewati.“Aku nggak tahu Aster pakai pakaian apa hari ini,” gumam Jordie. Dia ingin kembali terlihat serasi saat berpakaian bersama dengan Aster. Namun, kali ini dia tak bisa mengintip dari jendela balkon seperti kemarin.Jordie memutuskan mengenakan pakaian bernuansa putih biru. Lagipula, syuting variety show memang selalu lebih santai secara outfit dibandingkan dengan syuting iklan atau film.Setelah berganti pakaian, Jordie berlari ke ruang makan dan menyapa para staff. Hal ini sudah me

DMCA.com Protection Status