Beranda / Urban / PURA-PURA JADI SUPERSTAR / KEHIDUPAN SUPERSTAR

Share

KEHIDUPAN SUPERSTAR

Penulis: bonanzalalala
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-22 13:27:44

Michael tersenyum lebar. Dia puas karena berhasil menjalin kerjasama dengan Jordie tanpa adanya kerumitan.

“Pak, Pak Michael,” ucap Hakim menyela momen sakral penandatanganan kontrak kerja ini.

“Iya, ada apa?” balas Michael. Dia menoleh dan tersenyum tipis pada Hakim. “Apa ada sesuatu yang ingin ditanyakan lagi?”

“Oh, ini terkait manajer Jordie. Apa boleh saya yang langsung menjadi manajernya?” tanya Hakim. Dia menyenggol Jordie dan mengode Jordie dengan lirikan matanya. “Selama ini Jordie kan teman saya sejak SMA. Kami saling kenal dan tahu satu sama lain secara personal. Jadi, saya rasa saya itu paling tahu dan layak buat jadi manajer Jordie. Ya, kan, Jordie?”

Hakim mengedipkan mata kanannya ke Jordie. Tanda bahwa Jordie harus mengabulkan permintaannya.

“Iya, benar,” jawab Jordie. “Tapi, bukannya Pak Michael sekarang yang jadi manajerku ya?”

Jordie menatap polos Hakim dan Michael. Hakim menepuk jidatnya karena Jordie terlalu lugu. Saking lugunya, Jordie sulit diajak kongkalikong oleh Hakim.

Tawa Michael terdengar. Dia menepuk pahanya. “Ya, sebenarnya memang ucapan Jordie tidak salah. Saya ini manajernya Jordie karena di awal, Reynold itu kan di bawah bimbingan saya,” jelas Michael. “Tapi, kalau kamu yakin dan mampu mendampingi Jordie, aku akan menyerahkan tugas pendampingan Jordie padamu. Nanti urusan kontrak kerja dengan brand, aku yang mengurus secara legalnya. Bagaimana?”

“Ah, siap!” sahut Hakim dengan penuh semangat. Dia tersenyum lebar dan menunjukkan dua jempolnya pada Michael.

“Oke. Sekarang kita lanjut ke tahap berikutnya,” ucap Michael.

“Tahap berikutnya? Tahap apa lagi, Pak?” tanya Jordie tak mengerti.

Jordie kira dia hanya perlu tanda tangan dan langsung pulang ke warung geprekan ayam. Lumayan jika masih bisa buka warung geprekan nanti malam. Dia juga berencana untuk mampir ke toko emas dan membeli cincin untuk dihadiahkan pada Aster.

“Kita harus membuat rekening terbaru untukmu bersama kartu debit dan kreditnya. Setelah itu, kamu harus pindah ke apartemen Reynold,” terang Michael.

“Harus hari ini?” balas Jordie terkaget. “Apa tidak bisa besok saja?”

“Kamu sudah tanda tangan kontrak kerja dengan saya. Artinya, mulai sekarang kamu adalah Reynold. Identitasmu sebagai Jordie sudah menguap sampai kontrak perjanjian kita berakhir tahun depan,” jelas Michael. Dia bangkit dari duduknya. “Ayo ikut aku. Ada banyak hal yang harus kamu lakukan sekarang. Jangan sia-siakan waktumu. Menjadi Reynold tak semudah yang kamu pikirkan.”

Jordie bingung. Michael ternyata tipe orang yang efisien soal waktu. Pria itu ingin Jordie secepatnya menyesuaikan diri menjadi seorang Reynold.

Tentu saja ini adalah hal yang membingungkan. Namun, mau dikata apa, ini sudah menjadi pilihan hidup Jordie satu tahun ke depan. Demi bisa melamar Aster, dia akan melakukan segalanya meski harus masuk ke dalam kawah Candradimuka.

Jordie mengikuti Michael ke bank bersama dengan Hakim. Di sana, Jordie mengurus rekening terbarunya untuk mendapatkan gaji dan tips dari pihak perusahaan. Setelah itu, Michael mengajak Jordie dan Hakim ke apartemen milik Reynold.

“Ini apartemen Reynold. Saya punya tahu kodenya karena saya manajernya,” tutur Michael. “Kamu jangan ganti-ganti password-nya. Ingat ya? Password ini hanya boleh diketahui oleh kalian berdua. Jangan sampai ada orang lain yang masuk ke sini selain kalian. Tabu dan haram. Mengerti?”

“Mengerti!” jawab Jordie secepat kilat.

Michael mengulas senyuman lebar. “Bagus. Sekarang kita tur ke dalam apartemen Reynold,” Michael mengajak Jordie dan Hakim berkeliling di apartemen Reynold.

Apartemen itu tentu saja sangat luas. Reynold membeli apartemen itu dengan harga milyaran. Ada banyak ruang hingga jacuzzi dan gym di dalam apartemen itu. Bahkan, ada ruang khusus meditasi, akting, hingga bernyanyi.

“Sangat tertata rapi ya,” celetuk Jordie berkomentar.

Hakim mengusap sisi meja yang sama sekali tak berdebu. “Sangat bersih juga,” imbuh Hakim.

Setiap hari akan ada orang yang datang membersihkan kamar ini. Dia adalah orang dari pengelola apartemen dan bisa dipercaya. Kebersihan dan kenyamanan terjamin di sini karena Reynold adalah tipe orang yang tergolong rewel,” jelas Michael.

“Berarti aku harus selalu tinggal di sini?” tanya Jordie memastikan.

“Benar. Mulai hari ini kamu harus sudah tinggal di sini,” ucap Michael.

“Pakaian dan barang-barangku bagaimana?” balas Jordie. “Aku perlu packing.”

“Tidak perlu. Di sini sudah lengkap,” Michael mengajak Jordie dan Hakim ke ruangan khusus wardrobe milik Reynold.

Ruangan itu sangat luas dan bersekat. Ada rak-rak kaca berisi koleksi jam tangan hingga cincin dan kacamata mahal Reynold. Di bagian lemari dipisah sesuai jenis pakaian hingga pernak-pernik lainnya.

“Semuanya masih baru. Reynold selalu dapat banyak endorse dari berbagai fashion hingga kosmetik. Karena itulah, Reynold hanya memakai satu jenis outfit selama satu minggu. Setelah itu, dia akan membuangnya dan ganti dengan outfit lainnya,” terang Michael. “Kamu tinggal pilih yang tersisa di sini. Nanti tiap dua atau tiga hari sekali, akan ada outfit terbaru yang datang dan dipajang di sini.”

Jordie dan Hakim hanya bisa melongo melihat semua itu. Mereka benar-benar merasa seperti berkunjung ke mall elit. Bedanya, semua yang ada di hadapan mereka saat ini adalah resmi menjadi milik Jordie.

“Kalau misalnya rusak bagaimana?” tanya Jordie. Dia melihat salah satu sepatu dengan merek mahal. Setidaknya harga sepatu itu sekitaran 10 juta untuk satu pasang. “Apa aku harus menggantinya?”

“Kalau harus ganti rugi, berarti bakal rugi dong? Jordie hanya dapat gaji satu milyar saja dalam satu tahun,” imbuh Hakim membela Jordie. Kini dia berubah menjadi mode pelit dan teliti seperti ibu-ibu yang berbelanja di pasar. “Sepertinya kita harus memperbaiki perjanjian kontrak kerjasama jika Jordie mengalami kerugian.”

“Oh, tenang saja,” balas Michael dengan santai. “Semua ini bebas kalian gunakan. Termasuk makanan dan minuman yang ada di kulkas. Semuanya adalah fasilitas untuk kalian. Utamanya untuk Jordie karena Jordie yang berperan sebagai Reynold. Yang penting adalah kalian melakukan semua ini sesuai prosedur dan nanti akan ada jadwal latihan akting, vokal, memainkan alat musik, hingga modeling. Makanya, aku meminta Jordie tetap di sini mulai hari ini agar mudah untuk koordinasi.”

Jordie mengangguk paham. Kini dia paham alasan Michael.

Sesaat Jordie teringat akan ancaman Aster. Jika dia tidak ke Bandung weekend ini, Aster akan memutuskan hubungan asmara di antara mereka. Setidaknya Jordie ingin menemui Aster walau hanya sekali.

“Apakah aku bisa menemui pacarku di Bandung?” tanya Jordie. “Pacarku sedang marah padaku dan dia memintaku ke Bandung weekend ini. Aku bisa menggunakan pesawat ke Bandung dan menemui pacarku satu jam saja. Setelah itu, aku akan kembali.”

Michael menggelengkan kepala. Dia menolak rencana Jordie itu. “Tidak boleh,” ucap Michael menolak permintaan Jordie. “Sekarang kamu bukan Jordie, tapi kamu adalah Reynold. Pahami ucapanku ini baik-baik dan bekerjalah sesuai dengan rencana yang sudah kamu setujui itu.”

“Aku hanya ingin berbaikan dengan pacarku?” pinta Jordie. “Ini tidak akan lama.”

“Begini saja. Berikan alamat rumah pacarmu. Saya akan membelikan barang-barang mewah dan perhiasan untuk pacarmu. Saya rasa itu cukup untuk membuat hati pacarmu bahagia,” terang Michael menjelaskan rencananya.

“Tapi, dia ingin bertatap muka denganku secara langsung. Yang dia butuhkan adalah kehadiranku. Dia bukan tipe perempuan matre,” jelas Jordie. Dia cemas jika Aster akan tetap marah padanya karena dia tak bisa menemui Aster di Bandung weekend ini.

“Tidak. Tidak. Ini sudah keputusan saya selaku manajermu,” Michael melihat jam tangannya. “Sudah jam segini. Saya tunggu kiriman alamat pacarmu ya?”

Michael memberikan kartu nama yang berisi nomor pribadinya. Dia lantas berpamitan keluar dari apartemen. “Jangan keluar dari apartemen dan menemui sembarangan orang,” pesan Michael sebelum pergi.

Jordie mengangguk lemah. Dia melangkah masuk ke dalam dan menutup pintu.

“Jordie, oh, Reynold! Hidupmu benar-benar hebat!” seru Hakim heboh. “Aku sudah berkeliling ke ruangan lainnya. Sempurna. Benar-benar seperti seorang superstar hidupmu ini, Jordie!”

Jordie menghela napas susah. Dia melangkah gontai dan duduk di kursi ruang makan. Dia meantap sekitaran apartemen yang sangat luas dan berisi barang-barang mahal. Seharusnya dia bersyukur tapi hatinya malah menjadi hampa sekarang.

“Jordie, kenapa wajahmu murung? Ayolah. Semangat! Ini rejeki nomplok! Kita harus berpesta malam ini sambil mencoba wine dan pakaian bermerek mahal itu,” kekeh Hakim riang. Dia sudah tak sabar menikmati semua kehidupan mewah Jordie sebagai seorang Reynold.

“Hakim, aku pengen ketemu sama Aster,” ucap Jordie.

“Kan tadi Michael sudah bilang kalau dia melarangmu pergi kemanapun. Mulai hari kamu adalah Reynold, sang superstar muda yang digandrungi banyak perempuan. Semuanya tak lagi sama Jordie,” terang Hakim mengingatkan posisi Jordie saat ini.

“Aku tahu tapi Aster mengancam akan putus dariku kalau aku tidak ke Bandung weekend ini,” tutur Jordie bimbang. “Aku harus menemui Aster. Mana hapemu?”

“Hape? Kamu mau ngapain?” Hakim merogoh saku celana jeansnya dan memberikan ponselnya pada Jordie.

“Aku mau pesan tiket pesawat. Aku mau tetap pergi ke Bandung weekend ini,” ucap Jordie. Dia menerima ponsel Hakim dan mulai membuka aplikasi pemesanan tiket pesawat.

“Kamu yakin? Nanti Michael marah dan mendendamu,” tutur Hakim ragu. Dia mencoba meraih kembali ponselnya. Namun, Jordie dengan sigap menyembunyikannya.

“Nggak akan. Yang penting kamu mau kerjasama membantuku,” ujar Jordie. Sebuah ide sudah terlintas di benaknya.

“Membantumu? Gimana caranya?” Hakim menatap bingung sekaligus penasaran ke arah Jordie.

“Kamu bilang saja kalau aku sakit dan butuh istirahat seharian pas hari Sabtu besok. Pokoknya seharian karena aku alergi susu atau keracunan kerang rebus. Buatlah alasan selogis mungkin,” jelas Jordie menerangkan rencananya. “Kamu cukup berkata begitu pada Michael di Sabtu pagi atau saat subuh. Biar semua jadwalku dibatalkan oleh Micahel dan aku bisa pergi ke Bandung.”

Hakim terdiam sesaat. Dia mencerna baik-baik ucapan Jordie padanya.

“Kamu yakin ini bakal berhasil?” tanya Hakim. Dia masih ragu dan takut. “Kalau nanti ketahuan dan didenda gimana? Dendanya dua milyar lho, Jordie. Dapet duit darimana kita?”

“Sudah kubilang nggak akan ketahuan asal kamu menjalankan semua ucapanku,” tutur Jordie. “Udah diem. Jangan berisik. Aku mau pesan tiket pesawat dan cincin buat Aster.”

“Eh, bentar. Kamu bayarnya pakai akun siapa? Itu yang dihape isinya m-banking-ku tahu!” balas Hakim tersadar.

“Sekalian pinjem duit,” kekeh Jordie. “Nanti aku ganti deh.”

“Dua kali lipat ya? Berbunga pokoknya,” terang Hakim tak mau rugi.

“Iya, santai,” jawab Jordie singkat.

Pandangan Jordie fokus pada pemesanan tiket pesawat dan cincin untuk Aster. Setelah itu, dia mengetik pesan untuk Aster.

“Aster, weekend ini aku bakal ke rumahmu. Tunggu aku ya? Aku akan melamarmu,” Jordie tersenyum lebar usai mengetik pesan itu dan mengirimkannya pada Aster. Hati Jordie berdebar karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan pujaan hati tercintanya itu.

Bab terkait

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SALING RINDU

    Malam harinya, Jordie menelepon Aster. Dia duduk di balkon sambil menikmati angin malam.Lokasi apartemen ini sangatlah indah. Karena berada di lantai yang cukup tinggi, Jordie bisa menyaksikan pemandangan kerlap-kerlip lampu kota dari ketinggian.Dia mengulas senyuman sambil menunggu Aster menjawab panggilan video darinya. Dia berharap suatu saat nanti bisa menyaksikan pemandangan seperti ini bersama dengan Aster.“Halo,” jawab Aster. Wajahnya cemberut tapi masih menyiratkan kebahagiaan. Ya, Aster senang akhirnya Jordie mau meneleponnya.Semenjak Jordie jarang menghubunginya, Aster merasa dirinya tengah di-ghosting oleh Jordie. Sebagai seorang perempuan, dia cemas jika mendadak ditinggalkan Jordie. Karena itulah, dia terkesan mengejar-ngejar Jordie selama tiga bulan terakhir ini.“Aster Cintaku,” balas Jordie dengan senyuman lebarnya. “Aku rindu kamu.”Jordie tidak berbohong jika dia merindukan Aster. Hatinya selalu gelisah dan bersalah karena selama ini jarang menghubungi Aster. “Ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TAK SEPERTI BIASANYA

    Tanpa banyak kata, Jordie langsung menerobos masuk ke dalam kamar mandi. Dia melihat Hakim jatuh terduduk menghadap ke arah rak kamar mandi yang digantung rapi di dinding.“Kenapa, Kim?” Jordie mendekat. Dia membantu Hakim yang hanya mengenakan handuk dan kaos hitam.“I-itu, Die. Tadi jatuh dari rak,” Hakim menunjuk ke arah rambut warna hitam yang ada di lantai. Suara Hakim gemetaran karena takut.Jordie mendekati rambut warna hitam itu. Dia mengambilnya tanpa ragu untuk mengecek. “Ini itu wig, Kim,” ucap Jordie. Lantas, dia terkekeh jenaka. “Heh, ada-ada aja sih. Masa’ takut sama wig hitam. Bocil lu!”“Bukan gitu, Die. Tadi tuh benda itu jatuh pas aku buka rak buat cari alat cukur,” terang Hakim. “Emangnya kamu nggak bakal kaget kalau lihat kayak gitu?”“Nggak seheboh kamu kali,” balas Jordie. “Halah, kamu itu penakut banget. Nggak hantu di sini. Nggak usah paranoid. Nanti susah tidur kamu.”Hakim berdecak kesal. Dia tetap merasa seram dengan apartemen yang penghuninya sudah meningga

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MERUWAT DIRI

    Jordie merinding demam secara mendadak gara-gara ulah Dewi. Dia langsung mendorong Dewi menjauh dari dirinya. Suara batuk-batuk terdengar dari mulutnya.“Aku sedang tidak enak badan. Tolong jangan ganggu aku,” tolak Jordie tegas dan dingin. Tangannya bergerak mematikan kran air.“Eh, tapi—“Jordie tak memedulikan reaksi Dewi. Dia mendorong Dewi keluar dari dapur. Lantas, dia berlari melesat ke dalam kamar dan menutupnya.“Rey! Reynold!” teriak Dewi kencang.Perempuan itu tetap melangkah mengejar Jordie. Bahkan, dia tak peduli jika ada Hakim dan Setya di apartemen itu. Tangan Dewi tetap mengetuk-ngetuk pintu kamar Jordie dengan niatan membukanya.Hakim dan Setya yang berada di ruang tengah terkaget mendengarkan teriakan Dewi. Buru-buru mereka berlari ke arah Dewi berada. Mereka tercengang melihat Dewi tampak berusaha keras masuk ke dalam kamar Jordie.Hakim berlari menghampiri Dewi. Dia menarik Dewi dan membentaknya. “Kamu kenapa melakukan tindakan yang merusak properti seperti ini?” a

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SI PENGGILA BARANG HARAM

    “Wah, gila sih,” ujar Hakim tak percaya.Pandangannya masih menatap nanar barang-barang tak terduga hasil bersih-bersih apartemen milik Reynold. Di antara semua kerapian apartemen itu, ada tempat rahasia bagi Reynold untuk menyembunyikan barang-barang haramnya secara rapi. Bahkan, masih ada sisa serbuk narkotika yang dibungkus rapi dan disimpan di dalam kotak mainan catur.“Kita harus buang ini secepatnya,” ucap Jordie. “Barang-barang seperti berbahaya dan akan menimbulkan kerusuhan kalau sampai ketahuan pihak berwajib.”Jujur saja Jordie cemas dengan kondisi apartemen ini. Dia saat ini sedang berperan menggantikan Reynold yang sudah mati. Sayangnya, track record Reynold memang lebih buruk dari yang Jordie kira.“Mau kita buang ke tempat sampah?” usul Hakim. “Buangnya pas malam hari aja.”“Jangan dibuang,” larang Jordie. “Sekarang kan canggih. Kalau ada yang nemu terus dibawa ke kantor polisi gimana? Sidik jari kita pasti bakal kena.”Jordie memandangi sisa koleksi barang haram Reynol

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   DICURIGAI POLISI

    “Anda Pak Reynold. Benar begitu?” sapa salah satu polisi intel.“Iya, benar,” jawab Jordie.Ekor mata Jordie melirik ke arah saku celana pria di depannya. Dia melihat ada pistol listrik menyembul dari sana.“Ada perlu apa ya, Pak?” tanya Jordie kemudian.Dia menunjukkan wajah polos dengan senyuman ringan. Meski tahu bahwa dirinya dicurigai, Jordie mencoba tetap tenang. Apalagi, dia tak melakukan hal buruk apapun.“Tidak. Kami hanya ingin melakukan patroli keamanan,” terang si polisi intel itu. “Ada kabar santer bahwa daerah ini sering terjadi pembobolan pintu.”“Oh, saya malah baru tahu,” ujar Jordie. Dia melangkah mendekati pintu apartemennya dan membukanya. “Mari, Pak. Silakan masuk.”Jordie sengaja bersikap ramah pada intel itu. Semuanya dia lakukan dengan tujuan agar dirinya tak dicurigai lebih dalam.Si intel akhirnya ikut masuk ke dalam. Mereka duduk di sofa ruang tamu sesuai dengan ucapan Jordie.“Mau minum apa, Pak?” tanya Jordie. “Biar asisten manajer saya yang menyiapkan.”D

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MENUNGGU WAKTU TEPAT

    Michael menoleh ke arah Hakim. Dia menepuk tangan Hakim yang malah sibuk menikmati makanan.Hakim tergeragap kaget. “Gimana, Pak?” tanya Hakim spontan.“Bujuk temanmu agar tidak melakukan hal aneh,” ujar Michael. Dia masih tak bisa menerima ide gila Jordie yang terlalu riskan itu.Hakim mengambil gelas minumnya dan meneguknya. Dia menatap Michael dengan pandangan pasrah. “Percayalah padaku, Pak. Semalam aku sudah membujuk Jordie,” tutur Hakim. “Dia sama sekali tidak peduli dengan ucapanku. Makanya, aku memanggilmu ke sini.”Michael menghela napas resah. Ternyata Jordie memang tak bisa dia kendalikan sepenuhnya meskipun kepribadian Jordie dia akui bagus.“Jordie, meski aku menyetujui ide gilamu, aku tidak bisa memberikanmu izin sekarang,” terang Michael. “Aku harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan itu butuh waktu satu minggu paling cepat. Ya, kamu tahu kan kalau aku harus memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif dari masalah ini. Tapi, aku benar-benar berterima kasih padamu

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   BIAR CEPET NIKAH

    “A-Aster?!” Jordie terperanjat kaget. Dia langsung bangun dari posisi rebahannya.Jordie mengucek-ucek matanya. Dia masih menatap kaget Aster yang ada di hadapannya itu.“Ka-kamu kenapa bisa masuk kamarku?” tanya Jordie gugup. Dia menoleh ke arah pintu dan sedikit bersyukur karena pintu kamar tertutup rapat.“Kenapa? Kan biasanya aku ke sini juga,” ujar Aster. Wajahnya sedikit cemberut. Dia merasa kesal karena Jordie tak tampak senang melihat kehadirannya. Padahal, dia senang sampai bangun sepagi mungkin agar bisa menemui Jordie.“Nanti kalau orang tuamu tahu gimana?” timpal Jordie dengan nada bicara sedikit tinggi.“Ya bagus dong,” ucap Aster santai. “Kamu kan udah kerja. Kalaupun ketahuan, kita tinggal nikah aja, Jordie. Gimana sih kamu? Kayak remaja aja deh. Gampang gugup.”Aster beringsut mendekati Jordie. Kedua tangannya membentang dan langsung memeluk erat tubuh Jordie.“Sayang, aku kangen kamu. Kangen banget!” Aster memejamkan mata dan menikmati momen berpelukan dengan Jordie.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-03
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MELANGGAR JANJIMU PADA KAMI

    Jordie langsung tersedak oleh minumnya. Dia terbatuk-batuk karena ucapan Aster yang terlalu blak-blakan.Galen pun berhenti makan. Dia menatap serius ke arah Jordie dan Aster. “Apa tadi? Kalian mau menikah? Memangnya kalian pacaran?” cerocos Galen dengan berondongan pertanyaan.Pandangan tajam Galen langsung mengarah ke Jordie. Tentu saja Jordie menyadari hal itu. Seiring dengan menegangnya suasana, dada Jordie berdegup kencang. Dia tak terbiasa dengan tatapan tajam dan galak Galen.“Jordie, jelaskan maksud ucapan Aster!” perintah Galen tegas.Jordie menghentikan batuknya. Memang tenggorokan dan hidungnya terasa tak nyaman sekarang karena tersedak. Namun, Galen sepertinya tak mau menolerir kondisi Jordie saat ini.“Ayah, jangan marahin Jordie dong,” pinta Aster. Dia takut jika Galen marah besar dan malah tidak merestui hubungannya dengan Jordie.“Aster, kamu diam saja. Ini urusan Ayah dengan Jordie,” timpal Galen dingin.“Tapi aku ikut melakukannya juga,” cicit Aster.Lirikan mata Gal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-03

Bab terbaru

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SEPERTI PAKAIAN BEKAS

    Seharian Hakim dan Jordie hanya mengurusi packing barang untuk dibawa konser ke Bali dan memantau perkembangan berita di media sosial. Sampai malam hari, tidak ada berita apapun tentang Aster dan Reynold. Artinya, tidak ada yang tahu tentang kejadian saat Jordie dan Aster berciuman.“Sementara waktu kita aman,” ujar Hakim. “Aku cuma berani menyimpulkan hal ini saja karena memang nggak ada berita tentang kamu.”Jordie mengangguk paham. Hatinya lega karena memang tak ada yang mengekorinya. Dia lega karena Aster tidak akan diganggu oleh para fans garis keras Reynold.“Sekarang kamu bisa istirahat tenang, Die. Besok kita langsung ke Bali,” terang Hakim.“Iya,” sahut Jordie.Dia kembali ke kamarnya. Tangan Jordie mengambil ponselnya. Dia mencari nomor Aster. Hatinya ingin s

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SEBUAH TAMPARAN KERAS

    Sebuah peluk erat merengkuh tubuh Aster dengan hangat. Ciuman yang menyentuh bibirnya semakin dalam. Hati Aster berdesir aneh. Rasanya seperti begitu dekat dengan Rey.Aster segera mendorong dada Rey menjauh darinya. Rasa bersalahnya muncul karena dia berciuman dengan pria lain selain Jordie.Buru-buru Aster mendorong dada Rey. Tangannya bergerak otomatis menampar pipi Rey sekeras mungkin untuk menyadarkan Rey.Jordie terkesiap kaget mendapatkan tamparan itu. Dia ternganga dan tersadar bahwa apa yang dia lakukan adalah salah.“Minggir!” Aster kembali mendorong Rey. Dia merasa jijik pada dirinya sekarang. Tangannya bergerak mengusap bibirnya yang baru saja dicium Rey.Sepasang mata Aster memanas. Dia bisa merasakan air yang menggenangi matanya. Dia segera bangkit dari duduknya dan berlari menuju tenda tem

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   CIUMAN DADAKAN

    “Maaf ya! Kamu pasti udah lama nunggu ya?” sapa Jordie. Dia baru saja keluar dari hotel dan masuk ke dalam mobil Aster.“Nggak masalah kok,” jawab Aster. “Duduk sini. Mau sarapan bareng nggak? Kita cari yang anget-anget gitu.”Jordie duduk di kursi kemudi. Dia mengenakan seat belt-nya. “Yang anget-anget? Mau bubur ayam?” tawar Jordie. Dia mulai mengemudikan mobil Aster.“Boleh deh. Soto Bandung juga enak,” tutur Aster. “Gorengan, batagor, ketupat sayur, lotek. Enak semua tuh.”Tawa Jordie terdengar. Aster memang paling suka makan dan dia tak bisa menghentikan hobi Aster itu.“Kenapa ketawa?” Aster menoleh dan menatap Jordie dengan pandangan heran.“Pantes sih kalau kamu kerja di bidang kuliner. Soalnya kamu suka banget sama makanan,” tutur Jordie.“Oh, itu rupanya,” Aster tersenyum simpul. “Aku kira gara-gara aku malu-malu

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   AKU MAU KITA PUTUS

    “Ruth, bangun, Ruth,” Hakim mengetuk-ngetuk pintu kamar Ruth.Dia berniat untuk mengajak Ruth jalan pagi. Mengingat, kemarin malam, mereka memang sudah berencana untuk jalan-jalan santai bersama.“Kim, kenapa ganggu si Teteh?” tanya Ibu Hakim. Dia mengerutkan keningnya menatap anak laki-lakinya mengetuk-ngetuk pintu kamar tamu dimana Ruth tidur pulas.“Ini, Bu. Kan kemarin janjian mau jalan-jalan pagi ke sungai deket rumah. Tapi, Ruth kayaknya belum bangun gitu,” terang Hakim pada sang ibu.“Kamu ini masa’ ngajak jalan-jalan si Teteh ke sungai. Apa nggak kasihan?” balas Ibu Hakim terheran. “Teteh kan nggak ada hobi mancing kayak kamu. Nanti bukannya seneng, malah kesurupan di sana.”“Bu, kan bisa mandi di sana. Airnya bagus lho. Nggak harus manc

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MAU MENJADI PACARMU

    “Gimana, Ruth?” Hakim menemani Ruth mengobrol di teras rumah saat usai makan malam.“Aku kenyang banget,” ujar Ruth. Dia mengusap-usap perutnya dengan senyuman lebar di wajahnya. “Ibumu pandai masak ya?”“Aku juga ikut masak tadi,” timpal Hakim. Dia sedikit pamer kemampuannya pada Ruth. Mungkin saja Ruth akan memujinya juga.“Benarkah? Eh, tapi kan kamu punya geprek ayam ya? Pasti masakanmu memang enak,” tutur Ruth. Dia tersenyum dan memuji kemampuan memasak Hakim juga.Hati Hakim berbunga-bunga mendengarkan pujian Ruth. Bahkan, Ruth memuji usaha geprek ayamnya.“Kamu udah mampir ke sana nggak?” tanya Hakim.Ruth menggelengkan kepala. “Aster dan Rey sibuk, kan? Aku nggak mungkin ajak Dio. Dia mana mau makan di tempat pinggiran seperti itu,” Ruth tersenyum getir. Dia menghela napas panjang dan berat. “Apa aku putus sama Dio aja ya?”Hakim te

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   GIMANA CARANYA MANDI?

    “Namanya siapa?” tanya Ibu Hakim. Perempuan yang sudah beruban dan berambut pendek di bawah telinga itu memandangi Ruth dengan tatapan lamat-lamat.Pandangannya memang sudah mengabur karena faktor usia. Ditambah lagi, akhir-akhir ini dia juga sering sakit-sakitan sampai Hakim harus cuti kerja selama satu minggu.“Ruth, Tante,” jawab Ruth. Dia tersenyum tipis pada Ibu Hakim.“Cantik ya? Mirip sama orangnya,” puji Ibu Ruth. Dia tersenyum ramah pada Ruth.Hati Ruth lega mendengarkan ucapan Ibu Hakim. Dia pikir dia akan disambut dengan buruk. Nyatanya, semua itu hanyalah pikirannya yang terlalu overthinking.“Ayo masuk! Pasti capek. Makasih ya udah mau beliin banyak oleh-oleh,” Ibu Hakim menggandeng lengan Ruth. Dia mengajak Ruth masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi rua

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TAWARAN SYUTING LAGI

    “Ini minum dulu, Rey,” Aster duduk di sisi Reynold. Dia memberikan gelas teh jahe untuk pria itu.Jordie menerimanya. Dia tersenyum dan berterima kasih pada Aster. Dia memang ingin minum yang hangat-hangat karena Lembang masih tetap dingin meski sekarang sudah memasuki waktu tengah hari.“Makanannya belum dateng ya?” gumam Jordie sambil menyesapi teh jahenya.“Katanya ada macet gitu tadi pagi, jadinya bahan makanan di tempat catering sampai agak siang,” terang Aster. “Kayaknya ada kecelakaan gitu.”Wajah Aster tampak sendu. “Untung ya kita tadi aman-aman aja waktu jalan-jalan,” pungkas Aster penuh dengan kelegaan.“Kita kan jalan kaki. Lagian, aku bakal selalu jaga kamu kok,” balas Jordie. Dia tersenyum tipis pada Aster.“Makasih ya,” Aster tersenyum lega mendengarkan perkataan Reynold. “Oya, kamu tadi kocak banget waktu mau nangkep ayam. Kok bisa sih k

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MULAI ADA KETERTARIKAN

    “Sekarang kita udah sampai di penangkaran rusa,” tutur Hakim. Dia menggandeng Ruth melangkah masuk usai menyerahkan karcis.Mereka berhenti untuk membeli wortel. Setelah itu, mereka melangkah membagikan wortel-wortel di keranjang kecil pada para rusa yang hidup liar bebas di alam luas.“Rusa-rusanya besar ya!” seru Ruth. Dia agak takut jika nantinya disepak oleh rusa-rusa itu. Tanduk-tanduknya juga tajam.“Iya, kita habiskan dulu wortelnya di rute berpagar ini sambil aku fotoin kamu ya?” terang Hakim.“Kita foto berdua aja sih,” balas Ruth.Hakim sedikit terkaget dengan ucapan Ruth. Namun, dia senang mendengarnya karena Ruth mau berfoto dengannya.“Nggak apa-apa nih foto berdua?” tanya Hakim.Ruth menganggukkan kepala. Dia mengeluarkan

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   KRITERIA SEMPURNA

    Senyuman Aster dan Jordie tak bisa berhenti meski mereka sudah masuk ke kamar masing-masing. Mereka menikmati momen olahraga bersama dan tiba di vila tepat waktu.Jordie memilih langsung mandi dang anti pakaian. Dia tak sabar ikut sarapan bersama dengan para kru. Bagaimanapun, saat sarapan dia bisa bersosialisasi seperti pesan Pak Michael dan bisa mengobrol akrab dengan Aster tanpa perlu takut ketahuan paparazzi. Ini seperti sekali mendayung dua tiga pulau terlewati.“Aku nggak tahu Aster pakai pakaian apa hari ini,” gumam Jordie. Dia ingin kembali terlihat serasi saat berpakaian bersama dengan Aster. Namun, kali ini dia tak bisa mengintip dari jendela balkon seperti kemarin.Jordie memutuskan mengenakan pakaian bernuansa putih biru. Lagipula, syuting variety show memang selalu lebih santai secara outfit dibandingkan dengan syuting iklan atau film.Setelah berganti pakaian, Jordie berlari ke ruang makan dan menyapa para staff. Hal ini sudah me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status