Share

32 Sugar Brother

“La.”

“Nggak, Vin.”

Ervin tergelak mendengar penolakan Arla yang terus-menerus. “Berarti kita jadian dong.”

“Hah?”

“Aku tadinya mau nanya, setelah kamu nolak aku seharian ini, kali ini kamu nggak akan nolak lagi kan? Kamu jawab nggak, berarti nggak nolak kan?”

Arla memutar kedua bola matanya dengan malas. Tidak pernah ada seorang pun lelaki yang pernah mengajaknya menjalin hubungan dengan cara se-nyeleneh Ervin.

“Mau ngopi sambil duduk di teras lagi?” tanya Ervin usai menyelesaikan makan malam yang berlangsung cepat karena perut mereka memang sudah meronta sejak mereka menikmati sunset sore tadi.

“Boleh.”

Arla berjalan menuju kamarnya untuk mengambil jaket selagi Ervin menyeduh dua gelas kopi sachet. Kalau dipikir-pikir, Arla kira Ervin alergi kopi sachet. Anak pemilik coffee shop yang memiliki puluhan cabang, sekaligus keturunan keluarga Candra penguasa pasar retail, industri pengolahan makanan, konstruksi, perkapalan, hotel, ekspor impor, entah berapa banyak lagi sektor bisnis yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status