Share

36 Coba Ulangi!

"Iya kan, Mas? Ervin nggak pernah seimpulsif itu kan sebelumnya sama cewek?" Sambil masih memegang berkas budgeting coffee shop yang akan dibuka di beberapa daerah di Sumatera, Rhea duduk di samping suaminya dengan satu kaki dilipat di atas sofa dan memiringkan badannya agar bisa berhadapan langsung dengan suaminya.

"Kok baru bahas sekarang sih, Yang?"

"Aku diam-diam merhatiin Arla dari kemaren, pengen mastiin aja. Tapi Arla kelihatan biasa, nggak terganggu atau grogi gitu kalo aku nyebut nama Ervin. Beda banget sama Ervin kalo aku lagi nyebut nama Arla."

"Terus kalo Ervin emang suka sama Arla kenapa? Kamu nggak setuju?"

"Bukan gitu, aku nggak mau kehilangan asisten kayak Arla. Nanti kalo Ervin main-main terus Arla resign gimana?"

Naren menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu nggak mikirin anak kita, malah mikirin asistenmu?"

"Maaas, Ervin udah umur segini. Udah waktunya dia serius nata hidupnya. Aku nggak ngomong tentang pekerjaan atau materi ya. Aku ngomongin tentang rumah tangga. Sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status