Share

11

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2024-03-17 08:44:13

Dia menangis di depanku, tapi aku jijik melihatnya. Aku ingin meludahi wajahnya tapi dia terus memelukku. Aku menangis meluapkan kekesalanku sementara ia menangis karena merasa bersalah.

Entah sampai kapan kesedihan ini akan berakhir tapi yang jelas ini adalah penderitaan yang amat buruk.

*

Jujur setelah kejadian dan prahara itu, aku mulai merasa kalau mentalku terguncang, aku mulai merasa kehilangan setengah kewarasan dan sudah tidak fokus melakukan tugas-tugasku.

Hari-hariku dipenuhi dengan air mata dalam kesengsaraan hati, aku tak lagi menemukan semangat atau punya alasan bertahan hidup dan melakukan yang terbaik. Aku yang selalu berdedikasi pada tugas rumah tangga dan peranku sebagai istri, kehilangan jati diri dan tak tahu lagi apa yang harus kulakukan agar semuanya kembali seperti semula.

Aku hanya bisa murung menghabiskan lebih banyak waktu untuk tercenung dan duduk sendirian, meringkuk sambil mengemas air mataku. Aku lebih sering meringkuk di sisi jendela kamar sambil menun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    12

    Napas pagi terasa begitu lambat dengan mendung pekat yang menjelaga di langit. Rintik hujan terdengar begitu syahdu, menciptakan sensasi serupa dukungan kesedihan di dalam hatiku. Alam dan keadaan sekitar seolah-olah ingin mengundang tangisanku untuk meleleh kembali dari pelupuk mata. Seperti posisiku semalam aku terbangun dan mendapati diriku meringkuk di lantai dalam keadaan kedinginan dan tidak ada seorangpun di kamar ini. Sebelum ini aku tidak pernah sengsara, suamiku akan memelukku di tempat tidur dan memastikan kalau selimut menutupi badan ini. Selagi aku belum mengetahui rahasianya, tidak semalam pun dia lewatkan tanpa bersama dengan anak dan istrinya, bahkan beberapa malam jadi malam yang penuh keromantisan dan karena dia pandai menuangkan madu asmara yang membuat segalanya jadi lebih manis. Ah, mengenang semua itu aku hanya mampu memejamkan mata dan mendesah, lalu kembali, air mata yang terasa asin membuat netra semakin pedih. "Seburuk ini rupanya." Aku berdoa agar cukup

    Last Updated : 2024-03-17
  • PETAKA SEKOTAK KURMA    13

    Ada dorongan tersendiri di hatiku serupa seperti bisikan ajaib yang memaksaku untuk mengikuti dan ingin melihat seperti apa hunian wanita itu. Aku ingin tahu apa yang terjadi di sana dan sudah sejauh apa hubungan mereka. Syukur syukur, jika kebetulan aku bertemu dengan lelaki itu dan kita lihat ledakan apa yang akan terjadi berikutnya. Aku bergandengan tangan dengan anakku sementara wanita itu menunjukkan jalan pada kami, "Aku ingin lihat rumahnya," bisik anakku pelan."Ya, mari kita lihat omong kosong yang dibangun ayahmu," balasku pelan juga. Lepas keluar dari pantai, kami berjalan sekitar 200 meter dan menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah komplek perumahan baru yang cukup bagus. Rumah wanita itu ada di blok B nomor 25, dia membukakan pintu gerbang dan menyambut kami dengan ucapan selamat datang. "Selamat datang di rumah saya Mbak.""Terima kasih, tapi aku penasaran kenapa kau begitu baik pada orang asing seperti kami. Padahal perjumpaan kita tanpa sengaja dan kau telah memba

    Last Updated : 2024-03-18
  • PETAKA SEKOTAK KURMA    14

    Aku sudah tak tahan lagi berada di rumah wanita itu lebih lama lagi, meski aku tahu mengikutinya akan membuat hatiku semakin sakit tapi entah kenapa aku tadinya begitu penasaran. Seperti ekspektasiku, aku menemukan rahasia baru yang membuat perasaan ini semakin nelangsa dan berdarah-darah. "Tahukah Tante bahwa suami tante adalah ...."Mungkin karena merasa sudah sakit hati dan tak tahan lagi dengan penderitaan ibunya, putriku langsung berkata dengan lantang dan hendak mengatakan yang sebenarnya tentang ayahnya. "Adalah apa Nak?" Punya wanita hamil itu sambil tersenyum dan menata piring di atas meja, dia tetap menyiapkan berbuka puasa untuk aku dan anakku. Putriku melirik diri ini dan aku memberi isyarat dengan gelengan kepala. "Belum waktunya.""Adalah pria yang baik, tante.""Ah, kau pintar sekali, pasti ibumu bangga memiliki anak yang bijaksana dan pintar sepertimu, Nak.""Mudah-mudahan Tante, mudah-mudahan aku jadi alasan kebahagiaan untuk Bunda.""Kau benar-benar bijaksana dan

    Last Updated : 2024-03-18
  • PETAKA SEKOTAK KURMA    15

    Jawabanku berhasil membuatnya terbungkam, selagi ia panik membangunkan istrinya anak kami masih sibuk makan di meja makan. "Ayo pulang, Nak.""Aku mau lihat dia bangun dan menangis Bunda.""Dia mungkin tidak akan menangis karena dia sudah memenangkan banyak hal dari ayahmu.""Dia tak dapat apapun dariku," bantah Mas Hisyam begitu mendengar percakapan kami."Benarkah?" Sekali lagi aku menghela nafasku. "Aku ingat tentang bonus bulanan yang diceritakannya padaku saat kalian belanja, Aku sama sekali tidak tahu kalau kau ternyata punya bonus, kupikir kalau kau menerima hadiah dari perusahaanmu maka orang pertama yang akan kau bagikan adalah anakmu. Ternyata tidak!""Astaga, aku belum sempat bercerita karena aku baru mendapatkannya sore itu rencananya setelah pulang baru aku akan bicara padamu.""Nyatanya, kau mengajak wanita itu berbelanja lebih dulu daripada kami!""Apa kau iri?""Tentu, dan lihatlah rumah ini, sangat jauh dari rumah kami. Kami tinggal di komplek perumahan biasa dan ak

    Last Updated : 2024-03-19
  • PETAKA SEKOTAK KURMA    16

    "Kupikir dia benar Mas, sebagaimana hancurnya hatiku, aku yakin dia lebih hancur daripada ini. Kau telah membohongi kami Mas, kau bohong!" ucap wanita itu sambil mengguncang bahu mas Hisyam."Aku memang bersalah, tapi satu-satunya yang murni di hatiku adalah cinta untuk kalian. Di mata kalian itu adalah dosa besar, tapi bagiku, aku berusaha melakukan yang terbaik demi istri istriku!""Apa?!" Aku tercengang dengan mulut terbuka, lalu aku tertawa sambil menyadari bahwa ini benar-benar tidak masuk akal. "Tapi aku tidak merasa bahwa kau adil padaku.""Apa kau tidak ingat aku selalu ada untukmu dan selalu menghabiskan waktu di rumah denganmu. Mestinya aku juga selalu ada untuk Eva, karena dia sedang hamil. Aku yakin dia membutuhkan bantuanku tapi aku lebih mementingkan dirimu." Masih bisa bertutur sementara aku hanya mendecih menolak semua alasan itu. Semuanya hanya terdengar seperti kepalsuan dan pembenaran akan kebohongannya."Dengan segala alasan, aku berusaha meyakinkan Eva bahwa se

    Last Updated : 2024-03-19
  • PETAKA SEKOTAK KURMA    17

    "Kau bertanya tentang apa keputusanku?""Ya!"Dengan menyerahkan segala keputusan pada diriku, dia seakan-akan mendorong diri ini untuk meninggalkan dirinya. Dia tidak memberiku pilihan untuk bertahan atau mencoba membuat keadaan jadi lebih baik. Keputusannya untuk menyerahkan segalanya padaku membuat hati ini semakin yakin kalau dia tak lagi peduli pada kami. "Jadi kau ingin serahkan semua keputusan tentang keluarga ini padaku?""Ya, sebab aku sudah bersalah menyakitimu.""Kenapa kau tidak bicara jujur saja, kau berharap agar aku menuntut perceraian kan?" "Tidak. bukankah sudah kubilang kalau aku berharap kau dan Eva bisa bersaudara dan saling berdamai.""Dan apa upayamu agar aku dan dia saling berdamai?!"Dia kembali menundukkan kepala saat aku menatapnya dengan tatapan tajam, saat dia kembali membalas tatapanku aku yang masih tidak berkedip melihatnya, membuatnya merasa tak nyaman."Memang aku belum memberi upaya apa-apa tapi percayalah, aku benar-benar ingin keluarga kita tetap

    Last Updated : 2024-03-20
  • PETAKA SEKOTAK KURMA    18

    "Aku menghargainya, hanya saja aku menyesalkan Kenapa mereka bisa sampai menikah? Hubungan mereka sudah lama, Kenapa tidak terpisi sedikitpun untuk memberitahuku?!""Sudah ibu bilang, apa gunanya kau tahu jika itu akan menghancurkan keluarga kita, bagiku wanita itu hanya bayang-bayang dari dirimu yang dicari Hisyam dari wanita lain. Kupikir dia telah mendapatkan istri yang sempurna tapi kau tahu naluri seorang lelaki kan?'Benarkah aku diminta untuk memaklumi keegoisan anak mereka dengan bahasa halus bahwa itu hanya naluri seorang lelaki? dan aku tetaplah sebagai istri yang utama karena wanita itu hanya selingan saja. Benarkah demikian, halus rendah itukah Mertuaku memandang istri kedua dari Mas Hisyam? Jika memang demikian apa semua perangai buruk ini, Apakah suamiku dan orang tuanya adalah sama-sama orang yang jahat?Aku tidak bisa menilai ibu mertua baik padaku hanya karena semua kata-katanya yang manis itu, boleh jadi ini hanya cara untuk main aman agar aku tidak membencinya dan

    Last Updated : 2024-03-21
  • PETAKA SEKOTAK KURMA    19

    Meski bibir ini berkata mengusirnya, namun aku ingin sekali dia tetap ada bersama kami dan membuktikan bahwa dia lebih mencintai kami. Aku ingin meyakinkan diriku bahwa suamiku masih mencintaiku tapi segala angan-angan itu hanya berupa omong kosong saja.Suamiku sedang menggebu-gebu dalam cintanya untuk Eva. Jadi aku seperti orang ketiga yang hadir diantara Cinta mereka. Aku hanya seperti tembok penghalang di mata suamiku. Tidak ada yang lebih menggembirakan hatinya bila aku memberinya izin untuk menjumpai istrinya yang sedang hamil, jadi kulontarkan saja kalimat bahwa ia boleh ke sana. "Akan butuh waktu 20 menit dari rumah ini dan kau bisa tiba di sana sebelum adzan magrib lalu berbuka bersama istri tercintamu. Silakan berangkat sekarang.""Aku berharap bahwa kita bisa harmonis kembali dan makan bersama aku benar-benar menambahkan kebahagiaan itu.""Tapi kau tidak mengatur cara agar kita bisa bahagia seperti itu Mas. Andai kau minta izin baik-baik, mungkin aku akan lebih menghargai

    Last Updated : 2024-03-21

Latest chapter

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    71

    "kasihan juga ya Mas," bisikku."Ya, juga. Tapi itu adalah jalan hidup yang harus mereka lewati. Kita hanya bisa mendoakan," balas suamiku. "Aku nggak nyangka juga Mas, mereka hidup di hunian mewah dan bergelimangan harta tidak kurang satu apapun, tapi tiba-tiba mereka terpisahkan dan kini istrinya harus jadi sales perumahan. Dari anak panti asuhan kembali menjadi gelandangan."Hidupnya tidak seburuk itu Bun, tapi tetap saja, keadaan telah menjungkirbalikkan wanita itu," balas suamiku sambil mengesap kopinya."Benarkah menurutmu mereka akan berpisah?""Orang yang sudah terbiasa hidup enak tiba-tiba jatuh miskin dan kehilangan segalanya akan sulit menerima kenyataan Bunda. Baik jika wanita itu bisa berdamai dengan suaminya kemudian berjuang lagi dari nol, tapi, Jika dia tidak mau maka besar kemungkinan perceraian akan terjadi.""Bukan maksud untuk meresahkan diri... Jika itu benar-benar terjadi lalu mas hisyam dengan siapa?" "Entahlah, kurasa, Dia terpaksa harus tinggal dengan ibuny

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    70

    "kasihan juga ya Mas," bisikku."Ya, juga. Tapi itu adalah jalan hidup yang harus mereka lewati. Kita hanya bisa mendoakan," balas suamiku. "Aku nggak nyangka juga Mas, mereka hidup di hunian mewah dan bergelimangan harta tidak kurang satu apapun, tapi tiba-tiba mereka terpisahkan dan kini istrinya harus jadi sales perumahan. Dari anak panti asuhan kembali menjadi gelandangan."Hidupnya tidak seburuk itu Bun, tapi tetap saja, keadaan telah menjungkirbalikkan wanita itu," balas suamiku sambil mengesap kopinya."Benarkah menurutmu mereka akan berpisah?""Orang yang sudah terbiasa hidup enak tiba-tiba jatuh miskin dan kehilangan segalanya akan sulit menerima kenyataan Bunda. Baik jika wanita itu bisa berdamai dengan suaminya kemudian berjuang lagi dari nol, tapi, Jika dia tidak mau maka besar kemungkinan perceraian akan terjadi.""Bukan maksud untuk meresahkan diri... Jika itu benar-benar terjadi lalu mas hisyam dengan siapa?" "Entahlah, kurasa, Dia terpaksa harus tinggal dengan ibuny

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    69

    Apa artinya kini Hisyam sudah menyerah? Kurasa ya!Dirampok hingga jatuh miskin, kehilangan harta dan rumah yang harus dijual untuk perawatannya. Ditambah kehilangan pekerjaan karena harus cuti panjang, istri yang terus mengeluh karena harus mengurus bayi sekaligus bekerja, kupikir semua itu adalah paket combo yang membuat Mas Hisyam sudah tidak punya waktu untuk mengganggu kami lagi. Dia harus fokus menata kehidupannya, dia harus menyembuhkan dirinya sendiri, dan mulai berkeliling untuk mencari pekerjaan yang layak, dulu pekerjaannya sebagai orang proyek membuat lelaki itu mudah sekali mendapatkan uang dan menghamburkannya, namun sekarang, sungguh jauh kenyataan dari harapan, segala sesuatu pupus begitu saja dalam genggaman.*Hari bergulir, berjalan dengan normal seperti kehidupan orang pada umumnya, rumah tangga kami berlangsung dengan harmonis meski kami belum kunjung mendapatkan garis dua. Prioritas untuk mendapatkan anak itu tidak terlalu ada di urutan pertama mengingat aku dan

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    68

    Sejak kepergian wanita pengusik ketenangan kami itu, suamiku terus gelisah, bahkan setelah mengantarkan Fira dan Ali kembali ke rumah neneknya pria itu tidak bisa memejamkan matanya, hanya terus bolak-balik, bangun tidur dan gelisah di kamar kami."Kenapa Mas," ujarku sambil menyentuh bahu dan mendekatinya,"ini sudah malam, kenapa belum tidur, besok harus mengajar di kampus dan sekolah.""Aku tahu, tapi aku benar-benar gelisah.""sebab apa?""Aku ingin melindungi keluargaku Ida. Aku ingin kalian selalu hidup dalam ketentraman dan bahagia, aku tidak mau ada seorangpun yang mengganggu kalian.""Aku paham itu, Mas, aku tahu, dan kau sudah lakukan yang terbaik.""Tapi kenapa keluarga mantanmu seolah mengincar kehidupan kita dan bertekad untuk membuat kita tidak tenang! Ya Allah, Ida, aku harus bagaimana?" keluh lelaki itu dengan sedih. Aku tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu sebab aku sendiri tidak mengerti kenapa keluarga mas Hisyam masih terus mengincar kami. "Wanita itu mengha

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    67

    "Kau harus lebih tenang Mas. Tersulutnya emosimu saat mas Hisyam menyindirmu membuat dia memenangkan dan mempermainkan emosimu. Kau langsung marah dan mengusir mereka, belum memberi mereka alasan untuk terus mengolokmu, kau harus lebih sabar." Aku menyentuh pundaknya, sambil membelainya perlahan. "Apa boleh buat ucapan mereka sangat menyakitkan hatiku!""Mereka hanya mempermainkanmu. Sebagai istrimu aku lebih mempercayai dan yakin pada akhlakmu yang baik.""Kau pun sudah 14 tahun bersama dengan keluarga itu, Ida. Apa kau sama sekali tidak terganggu dengan sifat mereka.""Tadinya mereka semua baik Mas. Tapi perceraian mengubah keadaan dan pernikahanku denganmu semakin membuat mereka kesal.""Manusia yang punya hasad dan dengki di hatinya sangat berbahaya, Ida. Aku dan kamu harus berhati-hati, karena jika tidak mereka bisa saja memfitnah dan merusak keluarga kita.""Semoga itu tidak terjadi.""Membayangkan saja membuatku takut," ucap Mas Jaka sambil menghela napas perlahan.**Seminggu

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    66

    Dua bulan kemudian, Pada ujian kenaikan kelas putri kami berhasil mendapatkan nilai yang sempurna, demi mengapresiasi usaha dan prestasi belajarnya maka Mas Jaka berniat untuk membelikan dia sebuah hadiah dengan sedikit uang yang telah ditabungnya selama berbulan-bulan. "Aku berniat menghadiahkan Elina barang yang akan membantunya kemana-mana.""Tidak usah Mas, tidak usah repot-repot.""Dengar, Aku adalah Ayah sambungnya jadi aku harus bertanggung jawab membahagiakan dan memastikan bahwa hidupnya baik-baik saja.""Dia baik-baik saja kok.""Sejak ayahnya tidak bekerja, mereka tak lagi mengirimkan uang. Aku bisa melihat perubahan Putri kita yang hanya bisa menahan perasaannya ketika menginginkan sesuatu.""Oh ya, apa begitu, Mas?" Aku mulai menyadari bahwa sejak mas Hisyam tidak mengirimkan nafkah, anakku tak lagi merengek saat hendak minta sesuatu atau kebutuhan sekolahnya, dia lebih banyak diam dan menjalani apa adanya. "Aku sering memperhatikannya dan menanyai apa sebenarnya yang

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    65

    "Bersabarlah eva.""Aku tidak yakin Apakah aku bisa sabar dalam ujian ini, aku benar-benar putus asa Mbak, trauma dan takut juga, bahkan aku trauma melihat rumahku.""Kau harus tegar, karena jika kau lemah siapa yang akan merawat suami dan anakmu!" ujarku tegas, aku tidak tersenyum atau bersikap lembut padanya sama sekali. "Aku kebingungan sekarang, perampok itu merampas ponsel kami sehingga aku tidak bisa memeriksa m-banking, tapi aku yakin 100% kalau mereka sudah menguras isinya!""Bukankah mereka tidak tahu pin-nya?""Tapi mereka bisa saja mengacaknya Mbak, terlebih mereka juga membawa lari dompet dan dokumen-dokumen kami, tidak ada yang tersisa sedikitpun bahkan mereka merampas cincin pernikahan kami dari jemariku." "Astaghfirullah....""Aku benar-benar ketakutan seakan nyawa kami berada di ujung tanduk Mbak, mereka menodongkan pistol dan hendak menggorok leherku leherku, aku sampai bersujud untuk memohon atas nyawaku dan anakku," tuturnya dengan air mata berderai. Terlihat seka

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    64

    Demi apa, Karma itu benar-benar terjad! aku mendapatkan kabar yang begitu membuatku terbelalak dan kaget luar biasa, karena semalam tadi rumah Mas Hisyam disatroni kawanan perampok. Sebenarnya, pagi-pagi ini kami baru bangun dan mau menikmati secangkir kopi, bersama dengan suamiku kami bercanda dan mau menyiapkan sarapan, tapi tiba-tiba saat televisi dinyalakan, berita pagi menampilkan kejadian di rumah Mas Hisyam. "... Korban mengalami kerugian sebanyak 200 juta, kehilangan barang-barang berharga dan mengalami luka-luka." Begitu kalimat yang disampaikan oleh news anchor, aku terpana mendengarnya. "Kawanan tersebut melakukan penganiayaan sehingga korban mengalami luka yang cukup serius dan harus dirawat di rumah sakit. Sementara istri dari korban mengalami trauma berat." Begitu kalimat penutup dari berita yang tampil pagi ini. "Apa itu benar?" tanya Mas Jaka sambil menatapku."Iya, Mas, tapi...."Lagi Aku ragu menjawab pertanyaan suamiku tiba-tiba Elina keluar dari kamarnya denga

  • PETAKA SEKOTAK KURMA    63

    Alangkah terkejutnya Mas Jaka saat di beliau berkunjung ke rumah kami. Hari itu aku memilih lebih cepat pulang dari sekolah sehingga dia yang merasa khawatir langsung menyusul. Dan betapa kagetnya dia mendapatiku yang sedang berkemas-kemas dengan Elina. Rumah kami sudah sangat berantakan dengan tumpukan kardus barang-barang."Ada apa ini?""Kami akan pindah Mas?""Ke mana Kenapa tidak beritahu aku?""Ada kontrakan yang tidak jauh dari tempat kita mengajar, harganya satu juta sebulan jadi aku menyewanya.""Tapi ada apa dengan rumah ini?""Sudah dikembalikan?""Aku tidak bermaksud ikut campur Zubaidah tapi bukankah, ini milik Elina?""Emang betul tapi?""Apa mereka merampasnya karena kita akan menikah?""Terlepas dari aku akan menikah atau tidak, mereka tidak akan melepaskan dan membiarkanku tenang sebelum aku benar-benar mengembalikan semua harta itu, Mas. Jadi jangan merasa bersalah.""Ya Tuhan... Sini kubantu.""Makasih Mas.""Kenapa tidak beritahu aku dari kemarin-kemarin?""Kau sib

DMCA.com Protection Status