Share

Bab 19 B

“Ya, Mas?” Suara Namira menyentakkan lamunanku, yang sedari tadi mengamatinya menyisir rambut.

Hal yang hampir tak pernah dilakukan dulu saat masih mengurus anak-anak tanpa pengasuh juga mengurus rumah tangga.

Kalau pun sisiran, dulu hanya dilakukan sekenanya, asal rapi saja. Rambutnya akan cepat-cepat diikat, setelah bangun tidur.

Kini, kulihat dia sedikit relax, meskipun mungkin lelah karena seharian bekerja. Tapi, wajahnya selalu lebih bercahaya, tidak kusam dan kumal.

Sudah lama Namira tidak memanggilku dengan sebutan "Mas". Sejak peristiwa itu, dia lebih sering ber"kamu-kamu" padaku. Mendengar panggilan itu, rasanya seperti aku kembali ke masa-masa bahagia dahulu.

“Sini…” ujarku sambil menepuk kasur di sebelahku.

Sejak aku bekerja, meskipun belum gajian sekalipun, sikap Namira sudah sedikit melunak.

Anak-anak kini sudah dititipkan di daycare pilihan Namira. Pengelolanya masih teman kuliahnya. Jadi Namira sangat percaya.

Anak-anak pun sangat senang dititipkan di sana, karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status